Slide CA Rekti
Slide CA Rekti
Anatomi Kolon
Distribution of colorectal
cancer
Etiologi
Klasifikasi
Klasifikasi penderajatan kanker kolon dan rektum
menurut Dukes
Dukes A
Terbatas di mukosa
Dukes B
Dukes C
C1
C2
KGB jauh
Dukes D
11
12
Gejala Klinis
Kolon Kanan
Kolon Kiri
Rektum
Aspek Klinis
Kolitis
Obstruksi
Proktitis
Nyeri
Penyusupan
Karena obstruksi
Tenesmus
Defekasi
Obstruksi
Jarang
Hampir selalu
Tidak jarang
Samar
Feses
Normal/diare
Normal
Dispepsia
Jarang
Jarang
Memburuknya KU
Sering
Lambat
Jarang
Anemia
Hampir selalu
Lambat
Lambat
Makroskopis
Perubahan
bentuk
Lambat
13
Diagnosis
Anamnesis
- Perubahan kebiasaan buang air besar berupa
diare, obstipasi, kadang disertai darah dan lender
- rasa tidak enak, kembung, tidak bisa flatus,
sampai rasa nyeri di perut
- kelemahan, kehilangan nafsu makan dan
penurunan berat badan
14
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi dilakukan DRE
Auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Radiologis seperti foto polos
abdomen, colon in loop dengan single maupun
double contrast, foto thoraks
- Pemeriksaan CarcinoembrionicAntigen (CEA)
- Kolonoskopi
- Biopsi
15
16
c.
Tahap pengosongan
Setelah mukosa terlapisi, sisa larutan barium
dalam kolon perlu dibuang sebanyak yang dapat
dikeluarkan. Caranya adalah dengan memiringkan
penderita ke kiri dan menegakkan meja
pemeriksaan.
d.
Tahap pengembangan
Dilakukan pemompaan udara ke dalam lumen
kolon. Usahakan jangan sampai distensi berlebih.
17
e.
Tahap pemotretan
Setelah seluruh kolon mengembang,dilakukan
pemotretan / exposure radiografik. Umumnya
dilakukan pemotretan dengan metode lapangan
terbatas (spot view) terhadap bagian-bagian
tertentu dari kolon, dan lapangan menyeluruh
(overall view) dari kolon.
18
c.
Kekakuan dinding kolon (Rigidity colonic wall)
Bersifat segmental, terkadang mukosa masih baik,
lumen kolon dapat / tidak menyempit. Berikut ini
sukar dibedakan dengan kolitis ulseratif.
20
Penatalaksanaan
Tindak bedah merupakan pilihan utama
Terapi adjuvant berupa radioterapi dan
kemoterapi
Tujuan utama tindak bedah ialah
memperlancar saluran cerna
Tindak bedah terdiri atas reseksi luas
karsinoma primer dan kelenjar limf
regional
21
23
Reseksi
a. Low Anterior Resection (LAR)
Umumnya dilakukan pada lesi di tengah
dan 1/3 atas rektum dan beberapa kasus
1/3 bawah rektum
Pasien tidak perlu kolostomi permanen,
tetapi harus diinformasikan pada pasien
bahwa kolostomi sementara atau ileostomi
mungkin diperlukan
24
25
Radiasi
Untuk banyak kasus stadium II dan III
lanjut, radiasi dapat menyusutkan ukuran
tumor sebelum dilakukan pembedahan
Peran lain radioterapi adalah sebagai
terapi tambahan untuk pembedahan pada
kasus tumor lokal yang sudah diangkat
melalui pembedahan, dan untuk
penanganan kasus metastasis jauh
tertentu
27
Kemoterapi
Adjuvant chemotherapy dipertimbangkan
pada pasien dimana tumornya menembus
sangat dalam atau tumor lokal yang
bergerombol (Stadium II lanjut dan
Stadium III)
Terapi standarnya ialah dengan
fluorouracil, (5 FU) dikombinasikan dengan
leucovorin dalam jangka waktu enam
sampai dua belas bulan
28
Komplikasi
Obstruksi usus
Perforasi
Peritonitis
Perdarahan
Metastasis hepar, paru
29
Prognosis
LAPORAN
KASUS
31
IDENTITAS PASIEN
Name
Gender
Umur
Alamat
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal masuk
:
:
:
:
SS
Peremrpuan
38 tahun
Lumban Samosir Kel.
Parsingguran I
: Ibu rumah tangga
: Sudah menikah
: 3 September 2015
32
33
34
: Tidak
dijumpai
Riwayat Pengobatan
: Tidak dijumpai
35
STATUS PRESENS
Sensorium
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
:
:
:
:
: Compos Mentis
110/60 mmHg
78 x/i
20 x/i
36.9C
36
STATUS GENERALISATA
37
38
39
Pemeriksaan Penunjang
JENIS PEMERIKSAAN
SATUAN
HASIL
RUJUKAN
Hemoglobin (HBG)
g%
9,7
13.2-17.3
Eritrosit (RBC)
105/mm3
5,07
4.20 4.87
Leukosit (WBC)
10 /mm
8,00
4.5 11.0
Hematokrit
34,3
43 49
Trombosit (PLT)
10 /mm
354
150 450
MCV
Fl
67,7
85 95
MCH
Pg
19,1
28 32
MCHC
g%
28,3
33 35
RDW
31,3
11.6 14.8
HEMATOLOGI
DarahLengkap (CBC)
Hitung jenis
Neutrofil
63,7
37 80
Limfosit
15,4
20 40
Monosit
7,4
28
Eosinofil
13,00
16
Basofil
0,5
01
Neutrofil Absolut
103/l
5,1
2.7 6.5
Limfosit Absolut
10 /l
1.23
1.5 3.7
Monosit Asolut
103/l
0,59
0.2-0.4
Eosinofil Absolut
10 /l
1,04
0 0,10
Basofil Absolut
103/l
0,04
0 0,1
WAKTU PROTROMBIN
Detik
21,5
FAAL HEMOSTASIS
PT + INR
Pasien
40
Foto Thorax
Hasil pembacaan:
Kedua sinus costophrenicus lancip, kedua diafragma
licin.
Tidak tampak infiltrat pada kedua lapangan paru
Jantung ukuran normal CTR<50%
Trakea di tengah
Tulang-tulang dan soft tissue baik
Kesimpulan radiologis : Tidak tampak kelainan pada cor
dan pulmo
41
DIAGNOSIS
Suspect Ca Recti
42
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj Ketorolac 30 mg/8 jam
Inj Ranitidine 50 mg/8 jam
43
FOLLOW UP
44
5 September 2015
BAB
Kepala
Berdarah
Ca
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
IVFD RL 20 gtt/i
Inj Ceftriaxone 1 gr/12
jam
Toraks
kesan normal
Perkusi
: Sonor
Palpasi
Soepel,
Defansmuskuler
(-),
Auskultasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
45
Tgl
6 September 2015
BAB
Berdarah
Follow
up Pasien (6 September
2015)
O
A
: Mata: pupil isokor,refleks cahaya Suspect Ca
(+/+), konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), Recti
Kepala
gtt/i
Toraks
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
kesan normal
Perkusi
20
: Sonor
jam
Tambahan: (-)
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Soepel,
Defansmuskuler
Diet MB TKTP
(-),
Auskultasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
46
Tgl
7 September 2015
BAB
Follow
up Pasien (7 September
2015)
O
A
Berdarah
jam
Toraks
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
jam
kesan normal
Perkusi
: Sonor
Asam
Tranexamat
Tambahan: (-)
Inj.
Diet MB TKTP
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
47
JENIS PEMERIKSAAN
SATUAN
HASIL
RUJUKAN
Hemoglobin (HBG)
g%
9,8
13.2-17.3
Eritrosit (RBC)
105/mm3
4,63
4.20 4.87
Leukosit (WBC)
103/mm3
4,88
4.5 11.0
Hematokrit
32,0
43 49
Trombosit (PLT)
10 /mm
226
150 450
MCV
Fl
69,1
85 95
MCH
Pg
21,2
28 32
MCHC
g%
30,6
33 35
RDW
31,1
11.6 14.8
HEMATOLOGI
Darah Lengkap (CBC)
Hitung jenis
Neutrofil
58,6
37 80
Limfosit
15,0
20 40
Monosit
11,5
28
Eosinofil
14,5
16
Basofil
0,4
01
Neutrofil Absolut
10 /l
2,86
2.7 6.5
Limfosit Absolut
10 /l
0,73
1.5 3.7
MonositAsolut
10 /l
0,56
0.2-0.4
Eosinofil Absolut
10 /l
0,71
0 0,10
Basofil Absolut
103/l
0,02
0 0,1
48
Tgl
8 - 13 September BAB
2015
Berdarah
IVFD RL 20 gtt/i
jam
Toraks
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
kesan normal
Diet MB TKTP
Vit K 1 amp
Tambahan: (-)
Perkusi
: Sonor
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Rencana Colonoskopi
Auskultasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
49
14 September 2015
BAB
Kepala
Berdarah
IVFD RL 20 gtt/i
jam
Toraks
Inspeksi
: Simetris fusiformis
Palpasi
normal
Diet MB TKTP
Vit K 1 amp
Tambahan: (-)
Perkusi
: Sonor
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Soepel,
Defansmuskuler
(-),
Auskultasi
Ekstremitas
Superior
Inferior
50
Colonoscopy 14
September 2015
Hasil :
Perineum
: Normal
Anus
: Normal
Recti
: Dijumpai
massa Protruded dan mudah
berdarah hampir menutupi
Lumen. Scope tidak dapat
dilanjutkan samapi ke caccum
Biopsi
:
Dilakukan biopsi 3x di Rectum
51
Terima Kasih
52
53