LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. NB
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat / Tgl Lahir : Jakarta, 04-06-1958
Suku bangsa : Betawi
Status perkawinan: Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai swasta
Pendidikan: SD
Alamat : Jl. Penggilingan RT 10/7 No. 125
Kel.
Penggilingan, Kec. Cakung,
Jakarta Timur
Masuk RS : 16 Juni 2015
ANAMNESIS
Diambil dari: Autoanamnesis dan Alloanamnesis.
Tanggal: 17 dan 18 Juni 2015
RIWAYAT PENYAKIT
Lokasi
: Ruang Rawat RSI Pondok Kopi
Jakarta
Tanggal / waktu : 17 dan 18 Juni 2015
Tanggal masuk : 16 Juni 2015
Keluhan utama : Sesak sejak 3 hari SMRS
Keluhan tambahan: Tangan dan kaki
kesemutan, badan terasa lemah
RIWAYAT KELUARGA
Ibu OS menderita hipertensi dan diabetes
melitus.
PEMERIKSAAN FISIK
(Rabu, 17 Juni 2015)
Status Generalis
Keadaan Umum
Kesan Sakit : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 88 x/menit, teratur, isi cukup
Tekanan Darah : 180/80 mmHg
Nafas
: 28x / menit, tipe torakoabdominal
Suhu : 36O C
Kepala : Normocephali
Rambut : Rambut hitam dan rambut uban
Telinga :
Tenggorokan
Thoraks
Inspeksi
Thoraks
Perkusi
Abdomen
Hasil
6,6 (L)
13,3 (H)
21 (L)
293
Nilai Normal
12,5 15,5
5,0 10,0
37 47
150 400
Natrium
Kalium
Chloride
143
5,08
118 (H)
132 145
3,50 5,50
98 110
135 (H)
9,2 (H)
22,0
10 50
0,67 1,17
Chemistry
Urea
Creatinine
Glucose 19.00
7,331 (L)
34,6 (L)
185,0 (H)
18,7 (L)
-8,0 (L)
99,2 (H)
7,400 7,500
35,0 46,0
71,0 104,0
22,0 26,0
-2,0 3,0
94,0 98,0
97,0
Glucose 22.00
21,0
Rontgen Thorax PA
Kesan:
Kardiomegali dengan
OedemParu
Dd/:
Bronkopneumonia
Duplex
92,0
Glucose 24.00
52,0
02.00
04.00
06.00
07.00
08.00
100,0
44,0
71,0
77,0
85,0
Glucose 09.00
73,0
Glucose 10.00
67,0
Glucose 11.00
116,0
Glucose 12.00
103,0
Glucose 13.00
81,0
Glucose 14.00
97,0
Glucose 16.00
42,0
Glucose 17.00
126,0
Glucose 19.00
83,0
Glucose 20.00
86,0
90 (H)
6,2 (H)
10 50
0,67 1,17
48,0
Glucose 24.00
83,0
76,0
Glucose 04.00
84,0
Glucose 07.00
118,0
Glucose 08.00
153,0
Glucose 10.00
62,0
Glucose 12.00
112,0
Glucose 14.00
183,0
74,0
Glucose 18.00
179,0
Glucose 20.00
209,0
16.00
18.00
20.00
24.00
74,0
179,0
209,0
178,0
90,0
Glucose 09.00
179,0
Glucose 11.00
181,0
Glucose 16.00
267,0
5,8 (L)
Chemistry
Glucose 18.00
333,0
13,5 17,5
Resume
Sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu, namun
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 180/80 mmHg
Resume
Dari hasil pemeriksaan foto thoraks, didapatkan
Diagnosis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Prognosis
Ad
Pembahasan
Pada pasien DM, hipoglikemia terutama terjadi akibat
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
Pada insufisiensi ginjal kronik yang berat akan terjadi
Komplikasi Kronis DM
DIABETES MELLITUS
GAMBARAN UMUM
Diabetes
EPIDEMIOLOGY
Diabetes melitus (DM) merupakan salah
ETIOLOGY
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 disebut juga Non Insulin Dependent Diab
PATOFISIOLOGI
Pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2 jumlah insulin
MANIFESTASI KLINIK
Gejala klasik Diabetes Mellitus:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan untuk diagnosa Diabetes Melitus (DM),
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HbA
DIAGNOSIS DIABETES
MELLITUS
PENATALAKSANAAN
Jangka pendek
TATALAKSANA
Pengelolaan Diabetes Melitus (DM) dimulai dengan
TERAPI FARMAKOLOGIS
Intervesi farmakologis ditambahkan jika sasaran
golongan2:
Pemicu sekresi insulin (insuline secretagogue):
sulfonilurea dan glinid
Penambah sensitifitas terhadap insulin : metformin,
tiazolidindion
Penghambat glukoneogenesis : metformin
Pengambat absorpsi glukosa : penghambat
glukosidase
INSULIN
Insulin diperlukan pada keadaan :
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar nonketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal
Stres berat ( infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke )
Diabetes melitus gestasional yang tidak trkendali
dengan TGM
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
TERAPI KOMBINASI
Bila sasaran kadar glukosa darah belum
KOMPLIKASI
Penyulit akut
PROGNOSIS
Sekitar 60% pasien DM yang mendapat
DEFINISI
Penyakit ginjal kronik adalah
(140-umur) x Berat
72 x kreatinin plasma(mg/dl)
PATOFISIOLOGI
Pengurangan massa ginjal menyebabkan hipertrofi sisa nefron
Gambaran laboratorium
Gambaran Radiologis
Penatalaksanaan
a. Terapi spesifik terhadap penyakit dasar
b. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid
c. Memperlambat perburukan fungsi ginjal
d. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
e. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
f. Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
Terapi konservatif
Tujuan
Terapi Simtomatik