nyaman bagi bakteri, virus dan jamur. Hawa panas yang dihisap akan merangsang organ-organ
disekitar hidung dan menimbulkan iritasi, sehingga kemungkinan timbulnya sinusitis menjadi
lebih besar.
Selain itu, cara membuang ingus yang salah juga dapat menjadi penyebab karena sebagian dari
ingus yang seharusnya keluar malah masuk ke rongga dan menjadi susah dikeluarkan kembali.
Terkadang sinus juga dapat disebabkan oleh infeksi gigi. Dan biasanya mengenai sinus
maksilaris atau rongga pada kedua pipi.
Jenis dan Gejala. Pada dasarnya sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe. Pertama, berdasarkan
lamanya penyakit, seperti akut, subakut, dan kronis. Kedua, berdasarkan jenis peradangan yang
terjadi, seperti infeksi dan non infeksi.
Disebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari. Disebut sinusitis subakut jika
lamanya penyakit antara 1-3 bulan. Sedangkan disebut sinusitis kronis bila diderita lebih dari 3
bulan. Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus, walaupun ada pula yang disebabkan oleh
bakteri.
Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh alergi dan iritasi bahan-bahan
kimia. Sinusitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat. Pada infeksi kronis, dapat
keluar cairan dari hidung secara terus-menurus disertai nanah.
Pada dasarnya, gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala dan nyeri pada daerah
wajah yang disertai dengan demam. Hampir 25 persen pasien akan mengalami demam yang
berhubungan dengan sinusitis yang diderita. Gejala lainnya berupa wajah pucat, perubahan
warna pada ingus, hidung tersumbat, nyeri ketika akan menelan, dan batuk.
Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala bertambah hebat ketika menundukkan kepala.
Pada sinusitis karena alergi, penderita akan mengalami gejala alerginya seperti gatal pada mata
dan bersin-bersin.
Terapi gurah Selain dengan operasi, sinusitis juga dapat disembuhkan dengan terapi. Salah
satunya adalah terapi gurah. Menurut Idat Permana, dahulu, ilmu gurah dikuasai oleh para kyai
atau guru mengaji untuk menggurah santri-santrinya agar suaranya menjadi bagus atau merdu.
Gurah dalah tindakan membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun, dan
mengandung berbagai kuman penyakit. Terapi ini bermanfaat mengeluarkan dahak atau lendir
yang terdapat di rongga hidung dan tenggorokan.
Biasanya terapis meminta pasien untuk tidur telentang. Lalu cairan yang berasal dari tumbuhan
tertentu dimasukkan ke dalam lubang hidung. Setelah beberapa saat, barulah si pasien diminta
untuk tengkurap. Pada saat itulah proses pengeluaran dahak dilakukan.
Ramuan dalam pengobatan gurah ini bernama akar srigungu. Ramuan dari akar inilah yang
diteteskan pada hidung pasien untuk memancing keluarnya lender. Akar tanaman yang dalam
bahasa jawa disebut saungu dan di Madura dinamakan pinggir tosek ini memang hebat.
Tingginya sekita 1-3 meter disekitar semak semak liar. Hampir setiap bagian tumbuhannya dapat
digunakan sebagai obat.
Namun untuk gurah hanya bagian akarnya yang dimanfaatkan . cara meramunya pun sederhana
setelah dicabut. Akarnya dicuci dan dijemur. Setelah betul betul kering ditumbuk halus dan
dicampur dengan air secukupnya . ramuan ini telah siap untuk diteteskan ke hidung pasien.
"Pada prinsipnya gurah hanya membersihkan kotoran, kadang-kadang dengan herbal tertentu
bakteri juga bisa dibasmi. Terapi ini tidak memberikan efek samping asalkan herbal yang
digunakan tidak sembarangan," ungkap Pak Djohan, demikian pria itu biasa dipanggil, saat
dihubungi detikHealth, Rabu (5/1/2011).
Daun Srigunggu merupakan salah satu herbal yang paling banyak digunakan untuk gurah, karena
memang dari ekstrak tanaman inilah terapi gurah berkembang. Khasiatnya juga sudah dibuktikan
secara ilmiah dan banyak dibuat dalam bentuk suplemen kapsul gurah.
Penelitian yang membuktikan hal itu dilakukan tahun 2005, oleh Prof dr Soepomo Soekardono,
3. Srigunggu / Sengugu
Srigunggu dikenal juga dengan istilah senggugu atau dalam
bahasa
Cina
disebut
San
tai
hong
hua.
Tumbuhan Senggugu memiliki sifat kimiawi yang terdapat
di daun, kulit batang dan kulit akar. Daun Senggugu memiliki kandungan kimia,
antara lain kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon.
Daun senggugu bersifat pahit, pedas, dan sejuk. Kulit batang Senggugu
mengandung senyawa triterpenoid, asam oleanolat, asam queretaroat, dan asam
serratogenat. Sedangkan kulit akar mengandung glikosida fenol, manitol, dan
sitosterol. Efek Farmakologis yang dimiliki daun tumbuhan Srigunggu adalah
sebagai infus kesehatan serta daun senggugu secara in vitro diteliti dapat
menghancurkan
batu
ginjal.
Tanaman srigunggu diidentikkan dengan sebuah metode pengobatan tradisional
yang terkenal, yaitu gurah. Gurah dipercaya bisa membantu mengobati berbagai
penyakit yang terkait dengan saluran napas, seperti batuk, bronchitis, sinusitis,
asma. Termasuk juga menjadikan saluran pernapasan lebih longgar sehingga
memperbagus suara. Bagian tanaman srigunggu yang biasanya digunakan untuk
gurah
adalah
akar
dan
daun.
Khasiat tanaman Srigunggu antara lain :
Penyakit Yang Dapat Diobati : Menjernihkan suara, batuk, sesak naps (asma),
memar, rematik,; Radang saluran napas (bronkhitis), tulang patah (faktur), bisul, ;
Perut busung, cacingan, malaria, tenaga setelah melahirkan, Digigit ular.
Manfaat Gurah:
Terdapat penurunan angka kekambuhan terhadap pasien yang digurah dibandingkan yang tidak
digurah. Penurunan angka kekambuhan pasien sinusitis kronik setelah digurah dipengaruhi oleh
bahan gurah itu sendiri yaitu ramuan kulit akar senggugu (Clerodendron serratum Spreng) yang
telah distandarisasi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada tanaman Clerodendron
serratum Spreng banyak mengandung senyawa aktif, salah satunya adalah senyawa Tanin.
Senyawa tanin berfungsi sebagai antiseptik alami. Fungsi antiseptik dari senyawa tanin
berpengaruh dalam patofisiologis terjadinya kekambuhan pada pasien sinusitis kronik. Tanin
sebagai antiseptik mempertahankan status bakteriologis pasien sinusitis kronik sehingga tidak
terjadi perubahan status bakteriologis pada pasien sinusitis kronik. Proses ini menyebabkan tidak
terjadinya inflamasi tambahan pada mukosa sinus, sehingga mampu mengurangi terjadinya
kekambuhan pada pasien sinusitis kronik.
Cara pembuatannya:
Bahan : Kulit akar Senggugu
Cara kerja :
1.
Kulit akar Senggugu yang sudah dibersihkan dikeringkan dengan oven pada
temperatur 600 C selama 2x24 jam
2.
3.
4.
5.
Cara penggunaannya:
1.
2.
3.
Setelah itu, pasien diminta menelan cairan yang mengalir dari lubang
5.
6.
Setelah lendir berhenti mengalir dari hidung dan mulut, pasien dianjurkan
8.
*Pada umumnya proses keluarnya cairan ini berlangsung antara satu setengah jam hingga dua
jam, tergantung dari berat tidaknya penyakit.
Efek samping:
Bagi pasien yang baru pertama kali digurah, pada 15 menit pertama merasa panik karena
merasa kepala berat dan pusing
Pada umumnya muka terlihat sembab dengan mata bengkak dan hidung merah
Tannin adalah senyawa phenolic yang larut dalam air. Dengan berat molekul antara
500-3000 dapat mengendapkan protein dari larutan. Secara kimia tannin sangat komplek dan
biasanya dibagi kedalam dua grup, yaitu hydrolizable tannin dan condensed
tannin. Hydrolizable tannin mudah dihidrolisa secara kimia atau oleh enzim dan terdapat di
beberapa legume tropika seperti Acacia Spp.
Sifat fisik dari tanin adalah sebagai berikut :
1)
Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa asam dan
sepat
2)
3)
4)
1)
2)