Anda di halaman 1dari 3

Air di Wilayah Kumuh Bekasi Terkontaminasi

Tuesday , Apr 14 2015

BEKASI-Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Jawa Barat, memastikan


pasokan air ke sejumlah kawasan kumuh di wilayah setempat tidak layak konsumsi.
Limbah domestik sudah mengontaminasi air di sana.
Total permukiman kumuh di Kota Bekasi ada 34 kawasan. Mayoritas ada di
pemukiman padat penduduk. Aturan drainase dan pengelolaan sampah sementara
di lokasi itu tidak dilaksanakan dengan baik, kata Kabid Permukiman pada Dinas
Bangunan dam Permukiman Kota Bekasi Effendi Arif di Bekasi, Senin.
Limbah domestik tersebut bersumber dari pembuangan sampah rumah tangga yang
mencemari sumber air bersih warga. Pencemaran itu terjadi akibat pola hidup
masyarakat sekitar yang tidak baik dan jarang membersihkan lingkungannya.
Bahkan tidak jarang limbah tersebut beracun dan berbahaya kalau dikonsumsi,
katanya.
Menurut dia, sejumlah wilayah di Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan
Medansatria yang berpenduduk yang relatif tinggi merupakan kawasan kumuh
dengan pasokan air yang tidak sehat.
Kami pernah cek ke lokasi permukiman di Medansatria, ternyata memang sudah
tidak ideal kawasan itu. Baunya sangat menyengat apabila kita kunjungi daerahdaerah tersebut, katanya.

18

Permasalahan :
Kualitas air yang berada dipemukiman padat dan kumuh yang ada di Bekasi utara telah terdeteksi
tidak aman untuk di konsumsi. Hal ini ditemukan oleh dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi.
Sumber dari masalah ini akibat dari pola hidup masyarakat yang mendiami tempat tersebut kurang
baik. Hal ini karena mereka membuang sampah yang menjadi sumber masalah secara sembarangan.
Sampah yang dimaksut adalah Limbah padat yang berasal dari limbah domestik yaitu sampah rumah
tangga. Bahkan kadang limbah tersebut termasuk limbah bahan berbahaya yang berbahaya bagi
kesehatan warga. Hal ini diperparah dengan tata pengelolaan drainase serta tata pemukiman yang
tidak diikuti oleh warga. Hal ini membuat air ketika musim penghujan menggenang dan menjadi satu
dengan limbah padat tersebut.
Dampak yang ditimbulkan :
Aspek yang paling terpangaruh oleh hal ini adalah lingkungan warga sekitar menjadi tidak layak
menjadi pemukiman. Namun hal yang lebih mengkhawatirkan adalah tentang kesehatan warga yang
bakal terganggu. Dalam penjelasannya limbah padat sendiri dapat digolongan menjadi tiga kategori.
1) Sampah Perkotaan (municiple waste) 2) Sampah Industri (Industrial waste) 3) Limbah bahan
berbahaya dan beracun (hazadous waste). Dalam masalah ini sampah termasuk samapah perkotaan.
Apabila limbah padat tersebut terus ditumbun dapat mengakibatkan persoalan. Yang pertama
akan timbul gan beracun seperti : Asam Sulfida (H 2s), Amonia (NH3), Methan (CH4), CO2, CO. Gas
gas ini timbul karena aktiftias bakteri pengahncur yang menguraikan bahan bahan organik dalam
suasana aerob/anaerob. Aktifitas tersebut akan berlangsung lebih cepat ketika limbah padat terkubur
serta didukung perubahan cuaca kemarau ke penghujan.
Yang kedua terjadi penurunan kualitas udara akibat dari dihasilkan gas gas yang disebutkan
sebelumnya. Seperti contohnya apabila gas H 2S yang dihasilkan oleh aktifitas bakteri tersebut
mencapai 50 ppm akan membuat manusia yang menghirupnya pusing dan mabuk. Hal ini telah terjadi
di daerah tersebut ditandai dengan meningkatnya penderitas ISPA. Selanjutnya efek dari limbah padat
tersebut membuat kualitas air menjadi turun, sehingga menjadi air yang tidak lagi layak konsumsi.
Efek yang lain adalah kerusakan permukaan tanah akibat tertutup oleh limbah padat tersebut.

Saran yang diusulkan :


Hal yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut terletak pada kesadaran
masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut. Hal real yang dapat dilakukan antara lain.
1.
2.
3.
4.
5.

Pemerintah melakukan sosialisai kepada masyarakat tentang hidup sehat.


Membersihkan lingkungan yang sudah terlanjur tercemar limbah.
Mengurangi konsumsi produk yang dapat membuat limbah padat menjadi bertambah.
Gunakan lagi barang yang masih layak pakai.
Mengganti kantong plastik konvensional dengan kantong plastik yang ramah lingkungan atau

mengganti dengan kantong kain yang dapat digunakan berkali-kali.


6. Melakukan pengolahan sampah, hal ini tidak dapat dilakukan oleh warga sendiri perlu campur
tangan pemerintah dalam hal ini. Secara garis besar pengolahanya sebagai berikut :
a. Hal kecil yang pertama dilakukan adalah memisahkan sampah atau limbah padat tersebut
berdasarkan jenisnya.
b. Setelah sampah dapat terkumpul berdasarkan jenisnya. Sampah organik diolah menjadi
pupuk organik, sampah plastik, kaca, logam, kertas, dapak didaur ulang untuk
mendapatkan produk yang baru.
19

c. Dengan mengolah sampah tersebut bukan hanya menangani limbah yang ada, namun
diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru.

Daftar Pustaka :
Materi Kuliah K3 dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin
dan Industri, Program Studi Teknik Mesin
Vivanews."Air di Wilayah Kumuh Bekasi Terkontaminasi".19 Mei 2015.
http://news.viva.co.id/nusantara/sinar-harapan/150414005-air-di-wilayah-kumuh-bekasiterkontaminasi

20

Anda mungkin juga menyukai