Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
panjang bolpoin yang beruabah, tapi memang itulah kenyataan pada fisika,
setiap pengukuran tidak mungkin menghasilkan nilai yang pasti. Kemudian
asas ini menelurkan teori ralat dalam fisika
Begitulah keterangan yang kudapatkan dari beliau. Professor ini terus
saja bicara seolah tiada habisnya bahan pembiccaraanya. Kadang beliau
menyisipkan joke-joke yang menyegarkan suasana. Aku masih sibuk
mencatat. Kadang berhenti untukmendengarkan ceramah beliau. Suasana
kelas terasa hening hanya suara Profesor yang menggema dalam ruangan
itu. Kulihat teman-temanku juga melakukan hal yang sama denganku.
Mereka terhanyut dalam suasana fisika ini. baru pertama kali ini sejak aku
mulai menyukai fisika, merasakan suasana yang serba fisika, seorang
professor fisika yang tidak remeh pengetahuan fisikanya sedang
menjelaskan keindahan fisika. Dengan sisi yang kadang mengejutkanku.
Yang ketiga adalah, beliau mengeraskan suaranya. Asas
probabilistic. Benar asas ini adalah tentang kemungkinan. Ini berbeda
dengan possibility.
Apa bedanya?,pikirku.
Probability adalah kemungkinan yang mempunyai prosentase
kebenaran, artinya mempunyai nilai harap atau expectation value. Beliau
tersenyum, kemudian melanjutkan, Tapi possibility adalah kemungkinan
yang hanya mempunyai kemunkinan ya dan kemungkinan tidak. Jadi
prosentase kebenarannya pasti 50%. Kalau probability kita mempunyai nilai
harap yang lebih besar daripada 50%.
bisa dimengerti, ujar beliau.
Semua mahasiswa di ruangan itu mengangguk dan ada sebagian yang
tidak mengnggukkan kepala. Termasuk aku masih mengagumi istilah sering
aku dengar dulu waktu SMA, probabilitas, dan aku baru mengetahuinya
sekarang.
Itulah istilah dalam fisika. Istilahnya dibikin se-spesifik mungkin agar
tidak terjadi kerancuan di dalamnya.
Dan benar saja , buku prof Baiquni yang kubaca enak dibaca. Dan
kupilih untuk kubaca karena matematiknya sedikit.
Oke..kita kembali ke topik awal, sampai mana tadi kita?
Sampai mana tadi kita nantinya akan menjadi kata yang sering
terlontar dari prof kamsul. Karena sering dang lumayan panjang
intermessonya. Kemudian kita, para mahasiswa, akan kelabakan mebuka
catatan dan menjawab sahut-sahutan,Sampai asas dalam fisika yang ketiga, Prof.
Jadi sekarang adalah asas yang ke-empat adalah asas social relation
atau asas kerukunan
Apalagi ini, aku bener-bener ga paham untuk statmen yang ini. Dimana
nyambungnya fisika ama kerukunan. Atau mungkin hanya kalimat-kalimat
yang dipaksakan sehingga menimbulkan kesehubungan. Ah, daripada
bermain dengan alam pikiran sendiri lebih baik, mendengarkan ceramah dari
sang professor yang aku tuliskan sebagai berikut.
Kata kerukunan ini hanyalah sebuaah analogi. Maksud dari asas ini
adalah adanya compactible antara hukuum-hukum yang ada dalam kancah
per-fisika-an. Asas ini nantinya yang akan meng-anak-kan tentang masalah
dimensi besaran dalam fisika.
Sang batara guru yang satu ini menghirup nafas sejenak. Dan kami
pun melakukan hal yang sama. Hanya saja kalau sang professor melakukan
hal itu untuk menenangkan fikirannya agar dapat menyusun kalimat yang
mudah kami terima. Sebaliknya, kami menghirup nafas dalam- dalam adalah
semata ingin menghembuskan penat yang ada dalam tempurung kepala
bersama berhembusnya gas karbon dioksida yang keluar dari lubang hidung
kami. Dan kayaknya asas yang satu ini bakal rumit. Palling tidak itu yang
sedang terlintas pada pikiranku waktu itu. Aku tak tahu bagaimana dengan
teman-temanku yang lain. Kulihat ada yang dengan serius menyimak
ceramah ini.
Ada seorang yang kulihat, dia santai saja mendengarkan tanpa
menulis, bahkan tidak ada buku catetan di hadapannya. Aku pernah dengar,
bahwa orang yang diberi kepandaian lebih biasanya sering melakukan hal
yang serupa, santai pembawaannya namun kena ilmunya. Aku tak tahu,
mungkin nanti akan saya ajak kenalan dia. Dan dia seorang cewek.
Kuharap kalian sudah paham tentang dimensi besaran .
Dan semua mahasiswa menganggukkan kepala. Dan kukira mereka
pasti pernah mengenal kata dimensi yang dimaksud oleh prof kamsul.
Karena hal ini pasti disinggung pada waktu SMA. Menurut pemahaman yang
kudapat dari sekolah dulu, dimensi adalah huruf yang disepakati oleh
fisikawan untuk lambangan besaran missal untuk massa dimensinya adalah
M.
Oke saya akan gunakan contoh lain. Misalnya besaran gaya yang
mempunyai satuan kilogram meter per second kwadrat (kg m/s2). Apabila
kita mencarinya dengan pendekatan massa da percepatan kita akan
mendapatkan satuan tersebut. Jika kita gunakan pendekatan momentum
benda yang berubah terhadap waktu juga akanmenghasilkan satuan serupa.
Dengan kata lain kalian bisa mengukur gaya dengan cara mengalikan massa
benda yang bergerak dengan percepatan geraknya. Massa mempunyai
satuan kg, sedang percepatan benda punya satuan m/s2. Jika dikalikan akan
menjadi kg m/s2. Bagaimana dengan perubahan momentum terhadap waktu,
sama artinya momentum dibagi setiap baerjalannya waktu. Satuan
momentum adalah kg m/s dan waktu memiliki satuan s. coba kalian bagikan
maka akan menghasilkan kg m/s2 juga. Inilah yang dinamakan compactable.
Mengukur gaya benda yang bergerak, kalian boleh menggunakan cara
manapun. Namun hasilnya akan bersesuaian.
Udara di ruangan semakin panas, hanya ada dua kipas angin kecil
yang berputar di pojokan. Angin kipas angin itu takmampu mengusir gerah
yang kami tak tertangguhkan ini. Sedang aku sedang asyik mengikuti
ceramah dari sang suhu gaek ini. Bagiku bahasanya terlalu rumit. Mengapa
tidak dikatakan bahwa fisika itu adalah hasil kesepakatan misalnya sudah
kesepakatan fisikawan sepakat bahwa sehari ada 24 jam. Toh ini juga
Kukayuhkan sepeda menysuri jalanan tadi. Dan di seberang itu aku tinggal
bersama kedua temanku.
Adalah Salam. Temanku sejak SMP yang mengajakku tinggal di sini,
setlah aku tiba di jogja. Sebelumnyaaku tinggal di tempat pak de ku.
Anak ini luar biasa,teman. Pekerja keras yang selalu ceria, penuh tawa.
Lahir di sebuah desa yang bisa dikatakan terpencil di kota rembang, mengais
dan menggali ilmu melintasi kota demi kota. Dari rmbang dia melompat ke
kota pati, daerahku untuk menuntut ilmu. Dia sat SMP denganku. Dia tidak
meminta uang sekolah kepada orang tuanya. Dengan usahanya sendiri, ia
membiayai sekolah.
Di jogja, ia pun bertekad untuk melanjutkan kuliahnya dengan usaha
nya sendiri. Di sini ia bekerja sambilan menjaga konter handpone. Ada cerita
unik yang akan ia sampaikan, dan butuh berlampir-lampir untuk
menuliskannya. Maka akan kutulis di bagia tersendiri.
Kusandarkan sepaedaku pada sebuah tiang di parkiran masjid. Ya,
inilah tempat kami, sebuah mesjid yang di diami oleh kedua temanku
tersebut . dan aku, diajak oleh salam untuk tinggal bersamanya.
Temanku yang satunya adalah Nain. Dan kami bertiga berasal dari
sekolah yang sama. Dia anak kedua dari empat bersaudara. Dengan
semangat yang sama dengan Salam ia melanjutkan menuntut ilmu di kota
orang ini. ia tak peduli bagaimana cara membiayai, dia hanya peduli bahwa
ia harus melanjutkan kuliah. Dan salah satu pendorong semangatnya adalah
tak lain dari kaakknyaa yang sekarang kuliah di mesir. Nain ingin mendalami
ilmu timur tengah dan ilmu keislaman.
Aku, berjalan menuju kamar yang memang disediakan oleh pengelola
mesjid. Keletakkan tas kudan kemudian membasuh kaki. Masuk mesjid. Aku
tertidur.
***** *********
Bab ii
Filsafat fisika
Dr Arif hermnto . SU. Itu nama lengkap beliau. Pak Arif, begitu para
mahasiswa memanggilnya. Kami mahasiswa- masih menunggu kedatangan
beliau. Satu minggu yang lalu beliau tidak hadir dalam perkuliahan. Yang
kudengar beliau lagi sibuk dengan proyek penelitian. Cerita itu kudapat dari
seorang temanku. Yang ceritanya kurang lebih seperti yang kutulis ini.
Beliau adalah ketua prodi kami, beliau yang bertanggung jawab
dengankelancaran dan kurikulum prodi kami. Adalah beliau lulusan sarjana
dari universitas yang sekarang ku tempati. Beliau mengaku bahwa beliau
menyukai matematika, namun matematika terapan. Maka dari itu beliau
memilih fisika tempat beliau meneruskan pendalaman ilmu pengetahuannya.
Beliau mengaku bahwa ilmu fisika mampu membawanya kepada keimanan
yang kuat terhadap sang pencipta. Tentang keteraturan alam, tentang
keseimbangan alam dan bagaimana dinamika partikel penyusun semesta
yang berjalan kompleks. Yang aku sendiri belum mampu mendalaminya.
inilah yang dinamakan berfilsafat. Ada yang bilang bahwa filsafat adalah
induk dari ilmu pengetahuan. Karena hasil dari proses berpikir ini adalah
berupa gagasan yang nantinya membuahkan pemikiran yang lain. Pemikiran
lain ini mungkin bisa berupa ilmu biologi, kedokteran dan lain-lain
Semua hadirin yang ada dalam ruangan itu mulai hanyut dalam
suasana yang dibangun oleh doctor kawakan ini. aku pun tak mau
ketinggalan petuah-petuah yang akan disampaikan oleh pak Arif.
Kukeluarkan alat tulisku untuk menampung aliran arus filsafat yang
dibawanya. Dari kemarin aku penasaran dengan kuliah ini. mungkin dari
judul matakuliahnya yang lumayan unik. Filsafat fisika. Kukira fisika
dipandang dari segi filsafat. Ini menurutku. Tapi aku akan menuliskan apa
yang disampaikan oleh sang doctor. Biar kalian bisa menilainya sendiri,
teman. Inilah jadinya tulisan itu.
Kuliah ini, akan mengajarkan bagaimana seharusnya seorang fisikawa
berfikir. Sudah sejak awal ditemukannya ilmu fisika, seorang fisikawan
mengatur pemikiran atau mindset nya dengan lima tahap. Dimana tahap
pertama, pemikiran seseorang belum bisa diterima. Menginjak tahap kedua
baru bisa dipercaya. Begitu seterusnya sampai tahap yang bisa diterima
secara umum
Sang doctor berhenti sejenak menuliskan sesuatu di paapn tulis.
Tulisan itu adalah urutan tahap tersebut. Pertama hipotesis. Kemudian
eksperimen, teori, hukum. Dan yang tertinggi adalah asas. Kemudian
melingkari tulisan hipotesis.
setiap orang berhak berhipotesis, tetapi pada akhirnya tidak semua
mampu berteori. Artinya tidak semua hipotesis dapat dibuktikan. Kadang
harus kandas di tangan eksperimen sebelum jadi sebuah teori
namun berhipotesis pun tidak mudah. Hanya bagi manusia yang
mempunyai jiwa ingin tahu yang kuat yang mampu berhipotesis. Dan bisa
membawa mereka pada teori. Seperti Einstein yang pada awal menemukan
tori kondangnya, bernama relativitas. Ia kagum pada kecepatan cahaya. Dari
situ ia membayangkan bagaimana jika ia mengendarai sebuah sepeda di
Pengetahuan doctor di depanku ini sungguh luas. Ada terbesit niatan untuk
menggali lebih jauh tentang cerita ini. aku penasaran buku mana yang
menerangkan cerita seperti itu. Aku masih menyimak keterangan beliau.
Dengan khidmat.
ekperimmen mempunyai daya pikat tersendiri. Ini sering dikenal dalam
kalangan fisikawan sebagai bertindak secara fisika. Seorang fisikawan harus
mempunyai bekal bagimana ia harus menyiapakan tindakan eksperimen ini.
bekal ini yang akan senantiasa membuat seseorang berpikir urut. Setelah
menduga atau berhipotesis ia harus membuktikannya.
Aku mengangguk- angguk tanda setuju dengan kalimat beliau.
Hal ini sering digunakan oleh penegak hukum di negara kita. Missal
ada seorang pejabat yang terduga sebagai koruptor. Maka pihak penegak
hukum belum bisa mengambil keputusan sebagai mestinya. Seorang terduga
tersebut tidda boleh dianiaya dalam penginterogasian. Diperlakukan lemah
lembut oleh penegak hukum. Para penegak hukum ini tentunya terus
menerus melakukan pembuktian-pembuktian apakah benar seorang yang
terduga sebagai koruptor itu adalah koruptor. Kadang pembuktian tersebut
tidaksegan-segan di beritakan secara luas oleh media. Sehingga rakyat pun
mengetahuinya. Misalnya rekaman suara orang yang terduga sebagai
koruptor yang membuktikan bahwa benar ia melakukan korupsi.sontak
semua orang gembira dengan cara berpikir yang semacam itu oleh para
penegak hukumnya. Dan rakyat berharap untuk orang yang terduga koruptor
dan terbukti memang koruptor itu dihukum dengan seberat-beratnya,
bahkan kalau bisa melebihi hukuman dari orang yang maling ayam atau
maling kakao yang konon hukumannya luar biasa tegasnya.
Ternyata para penegak hukum ini buakn hanya lihai dalam berpikir,
namun juga penyabar. Buktinya setelah geger bukti dari eksperimennya,
para penegak hukum ini masih belum puas. Hrus ada bukti yang lebih kuat,
katanya. Orang yang terduga koruptor dan terbukti koruptor itu pun harus
tetep diramahi, jangan dimarahi, tetap diperlakukan seperti manusia dan
tetap lemah lembut, kata penegak hukum ini. dan bagi rakyat juga harus
mengikuti para penegak hukum, sabar, dan jangan melawan. Kalau tidak,
maka hukuman tegas menanti mereka. Begitulah himbauan penegak hukum
kita yang sangat penyabar menghadapi kasus korupsi. Mungkin para
penegak hukum ini beranggapan bahwa kasus ini sungguh luar biasa, hingga
yang bersangkutan harus dipakai jas yang rapi, celana licin dan harus
berdasi saat persidangan.
berhari-hari, berbulan-bulan kasus itu belum juga selesai. Katanya
belum cukup bukti kalau cuma rekman suara. Karena kasus ini bukan kasus
orang kecil yang hidup di pinggiran kota. Ini kasus orang besar. Dan
kalaupun nanti di penjara maka orang yang terduga koruptor dan terbukti
korupsi itu temaptnya harus istimewa. Harus ada kulkasnya, kasur
empuknya. Kan mereka tidak bisa tidur nyaman kalau tidak pakai kasur.
Mereka harus dikasihani dantidak boleh teraniaya. Tapi mereka boleh tidak
mengasiani dan boleh menganiaya
haha, terdengar suara tawa mahasiswa di ruangan kelas. Dan
tak terkecuali aku. Dan malu karena belum bisa berbuat intuk
menyembuhkan luka bangsa ini akibat ulah si anak mas hukum.