HIRSCHSPRUNG
PENGERTIAN
1. Suatu kelainan kongenital, dimana tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatik dari Pleksus
Auerbach di kolon
2. Suatu kelainan bawaan berupa aganglionosis usus, mulai dari sfingter ani interna ke arah
proximal dengan panjang yang bervariasi, tetapi selalu termasuk anus dan setidak-tidaknya
sebagian rectum.
Penemu : Harold Hirschsprung, 1886
PENYEBAB
1. Adanya kegagalan sel-sel Neural Crest embrional yang berimigrasi ke dalam dinding usus
atau kegagalan Sub Mukosa untuk berkembang ke arah kraniokaudal di dalam dinding perut
2. Megakolon pada Hirschsprung primer disebabkan oleh gangguan peristaltik di bagian usus
distal dengan defidiensi ganglion (Robertson & Kernohan, 1938; Tiffin, Chandler & Faber,
1940)
3. Tidak diketahui secara pasti kemungkinan ada faktor familial
ANATOMI ANUS DAN REKTUM
KETERANGAN :
LA
: Otot levator ani
PR
: otot Puborectal
SE
: Sfingter ani eksterna
SI
: Sfingter ani interna
TK
: Tulang koksugeus
MM : Muskularis mukosa
2 TYPE BERDASARKAN PANJANG SEGMEN YANG TERKENA
I. Penyakit hirschsprung segmen pendek
Segnen aganglionik mulai dari anus sampai sigmoid (70 % dari kasus >>> pada laki-laki)
II. Penyakit hirschprung segmen panjang
Kelainan sampai melebihi sigmoid, dapat mengenai seluruh kolon/usus halus (laki-laki :
permpuan)
PATOFISIOLOGI
Persyarafan parasimpatik kolon di dukung oleh ganglion. Persyarafan parasimpatik yang
tidak sempurna pada bagian usus yang aganglionik mengakibatkan peristaltik abnormal,
sehingga terjadi konstipasi dan obstruksi
Tidak adanya ganglion disebabkan kegagalan dalam migrasi sel ganglion selama
perkembangan embriologi. Karena sel ganglion tersebut bermigrasi pada bagian kaudal
saluran gastrointestinal ( rektum ), kondisi akan memperluas hingga proksimal dari anus .
Semua ganglion pada intramural plexus dalam usus berguna untuk kontrol kontraksi dan
relaksasi peristaltik secara normal.
Penyempitan pada lumen usus, tinja dan gas akan terkumpul di bagian proksimal dan terjadi
obstruksi dan menyebabkan di bagian kolon tersebut melebar ( megakolon )
Peristaltik abnormal
GAMBARAN KLINIK
1. Keterlambatan keluarnya mekonium
Dalam keadaan normal mekonium keluar 24 jam setelah kelahiran
2. Distensi abdomen
penyakit hirschprung dengan penyulit enterlokolitis, menampilkan distensi abdomen dengan
disertai diare berupa faeces cair bercampur mukus dan berbau busuk dengan atau tanpa darah
3. Muntah
Warna hijau akiabat dari :
2
Obstruksi usus
Gangguan pasase usus
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PADA
MEGAKOLON AKUISITA DAN PENYAKIT HIRSCHSPRUNG
P. HIRSCHPRUNG
Riwayat :
Sejak lahir
Enterokolitis
Perdarahan rektum
Malnutrisi
Fisura anus
Tonus otot
P. MEGAKOLON
AKUISITA
Selalu
Mungkin
Tidak ada
Tidak ada
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak ada
Mungkin
Biasanya di dapatkan
Selalu
Mungkin
Biasanya di dapatkan
Tidak ada
Tidak ada
Biasanya
Tidak pernah
Tegang
Tidak pernah
Sering
Mungkin
Terbuka lebar
Penuh dengan tinja
Biasanya ada
Tidak ada
Biasanya ada
Tidak ada
Selalu
Tidak ada
Tidak ada
ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto Polos Abdomen dan Pelvis
Proyeksi lateral dapat memperlihatkan gambaran usus berbentuk corong, sebagai transisi
antara bagian usus halus yang kolaps sebelah distal dengan bagian dilatasi proksimal yang
persarafannya
2. Enema Barium
Retensi barium dan tampak adanya dilatasi kolon proksimal dan penyempitan segmen distal
3. Biopsi Rectal
Biopsi mukosa rectal untuk mencari sel ganglion
Biopsi jaringan usus untuk mencari sel ganglion intera
4. Pemeriksaan Tekanan Rektal
Tidak terjadi sfingter interna meskipun telah dilakukan dilatasi dengan Balon
Diagnosa Banding Konstipasi
Umur onset
Angka kejadian
Distensi
abdominal
Nyeri
Diare
Daerah perineal
Rektum
PENYAKIT
HIRSCHSPRUNG
Saat lahir
pengeluaran
mekonium terlambat
MEGAKOLON
DIOPATIK
Biasanya diatas 1 tahun
mekonium tidak
terlambat
KONSTIPASI KRONIS
TIPE INFANTIL
Sejak mulai menyusui
90 % laki-laki
Jelas sekali;
terutama berisi
udara.
Peristaltik jelas
Jarang
Enterokolitis jarang
70 % laki-laki
Jelas terutama tinja
kasar
peristaltik jarang
?
Tidak ada
Bersih
Kosong; mungkin
spasme
Sedikit; pelet keras
atau seperti karet
Distensi kolon
unungnya jauh dari
anus
Tinja
Enema barium
bersih
Penuh
Normal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PRE-OP
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhungan dengan adanya pembatasa diet yang
ditentukan sekunder terhadap pembedahan untuk pembuatan kolostomi
2. Perubahan eliminasi usus : konstipasi atau diare berhubungan dengan perubahan evakuasi usus
maupun kolostomi
3. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan kolostomi
dirumah dan kebutuhan evaluasi
POST-OP
1. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh dengan pembatasan diet yang di tentuka dan
atau kekurangan makan kronis
2.
Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan drainase gastrik, status puasa dan atau
sering defikasi
3. Perubahan eliminasi usus : diare yang berhubungan dengan kurangnya kontrol sfingter dan atau
squele pembedahan yang diperkirakan
4. Resiko ketidakefektifan pola / bersihan jalan nafas berhubungan dengan anestesi, imobilisasi
pasca operasi dan atau nyeri
5. Nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan
6. Perubahan integritas kulit berhubungan dengan tindakan pembedahan dan perkiraan seringnya
defekasi pada paska operasi
7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan di rumah dan
kebutuhan evaluasi
PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan ( PRE OP )
No I dan II
6
Puasakan anak hingga bising usus positif dan ada buang gas ( flatus )
Pertahankan NGT
Pemberian cairan Intra Vena sesuai program sampai anak toleran dengan intake secara oral
Berikan rasa nyaman ; reposisi, " Back Rub " ( pijat punggung ), mendengarkan musik,
sentuhan dan lain-lain .
Kaji pola tidur dan hindari hal-hal yang tidak di butuhkan oleh anak
3. Perubahan integritas kulit berhubungan dengan tindakan pembedahan dan perkiraan seringnya
defekasi pada paska operasi
Tujuan : Mempertahankan keutuhan kulit
Kriteri Evaluasi:
- Insisi bekas pembedahan tidak ada pus
- tidak ada kemerahan
Intervensi :
Kaji warna stoma perdarahan , dan kaji kerusakan sekeliling area insisi pembedahan
PELAKSANAAN
EVALUASI