Anda di halaman 1dari 3

BAB

Pengkajian Seni Rupa

Proses pengkajian seni rupa dengan pendekatan saintifik


(mengamati, menanyakan, mencoba, menalar, dan menyajikan)
mencakup aspek visual (menguraikan keberadaan rupa dengan
kata-kata), aspek proses kreasi seni (menguraikan tahapan teknis
penciptaan, skill atau keterampilan), aspek konseptual (menemukan
inspirasi dan gagasan seni) dan aspek kreativitas (menetapkan tingkat
pencapaian kreativitas). Pada Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 disajikan 3
reproduksi karya seni rupa, sebagai objek pengamatan dan latihan
mengapresiasi seni.
Setiap siswa dapat memilih 1 karya untuk diapresiasi secara
tertulis, dengan urutan seperti di bawah ini:
4.1 Kajian Aspek Visual
4.2 Kajian Aspek Keterampilan
4.3 Kajian Aspek Konseptual
4.4 Kajian Aspek Kreativitas
4.5 Kesimpulan

Sumber: Katalog Pameran


Gambar 4.1 I. Ketut Nurija, Konfigurasi 1,
Keprihatinan, 1998. Fire Clay, tinggi 50 cm

Seni Budaya

Yang dimaksud dengan keramik ialah berbagai macam benda


yang dibuat dari bahan-bahan anorganik yang berasal dari bumi,
yang secara umum disebut tanah liat, dan melalui proses pembakaran
dengan suhu cukup tinggi akhirnya menjadi keras dan awet. Dikenal
adanya tiga kualitas keramik, yang dihasilkan dari perbedaan
komposisi unsur-unsur bahan dan suhu pembakaran yang lebih
rendah atau tinggi, yaitu gerabah lunak yang juga disebut earthenware
atau aardewerk, benda batu atau stoneware, dan porselen.

Sumber: Katalog Pameran


Gambar 4.2 Karya seni instalasi, bukan saja
mengekspresikan makna denotatif, melainkan
juga makna konotatif.

Secara garis besar konsep seniman instalasi ditunjukkan dalam


sikap berkesenian. Mereka menawarkan suatu sikap yang paling
ekstrim dan nyata-nyata keberatan dengan media konvensional.
Dalam berkarya mereka mencari alternatif yang paling radikal dan
sungguh-sungguh diperjuangkan dalam karyanya.
Pada seni kubisme seniman lebih banyak mengungkapkan
tema alam benda, manusia dan lingkungan. Selain itu banyak yang
mengungkapkan tentang warna, garis, bentuk dan komposisi, yang
memperlihatkan visi yang berbeda-beda dari setiap seminam.Tema
yang mempunyai pengaruh besar pada kubisme adalah lingkungan
sosial, baik sebelum maupun sesudah perang dunia.

kelas XI SMA/SMK/MA/MAK

semester 2

Sumber: Katalog Pameran


Gambar 4.3 But Muchtar, Sitting Girl, cat
minyak pada kanvas, 75 x 90 cm.

Kubisme cukup konsisten dalam penggarapan objek dan latar


belakangnya, penggunaan warna dipikirkan secara rasional, dengan
menselaraskan objek dengan latar belakangnya. Pada karya But
Muchtar kehadiran objek sudah demikian tersamar dalam kesatuan
kepingan komposisi bidang-bidang warna.

Seni Budaya

Anda mungkin juga menyukai