OLEH: KELOMPOK 4 KETUA: Bayu Wardana ANGGOTA: Berty Theresia Simanullang M. Ali Kasim Azizi Robi Darwis Septian Diki Sanji Shintya Novita Sinurat
Pengertian Bilangan Oktan
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan
seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena
dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. Beberapa angka oktan untuk bahan bakar: 87 Bensin standar di Amerika Serikat 88 Bensin tanpa timbal Premium 91 Bensin standar di Eropa, Pertamax 92 Bensin standar di Taiwan[1] 91 Pertamax[2] 95 Pertamax Plus
PENGERTIAN BILANGAN OKTAN
Bilangan Oktan Merupakan Ukuran Dari
Kemampuan Bahan Bakar Untuk Mengatasi Ketukan Sewaktu Terbakar Dalam Mesin. Nilai Bilangan Oktan 0 Ditetapkan Untuk Nheptana yang mudah terbakar dan nilai 100 untuk iso-oktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 30% n-heptana dan 70% iso-oktana akan mempunyai bilangan oktan: =(30/100 x 0) +(70/100 x 100) = 70
Nilai bilangan oktan sebuah bahan bakar yang
paling umum diseluruh dunia adalah nilai Reseach Octane Number (RON). RON ditentukan dengan mengisi bahan bakar kedalam mesin uji dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi yang teratur. Nilai RON diambil dengan membandingkan campuran antara iso-oktana dengan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar dengan RON 88 berarti 88% kandungan bahan akar itu adalah nheptana dan 12% adalah iso-oktana. bilangan oktan = (88/100 x 0) + (12/100 x 100) = 12
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui
uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan iso-oktana.
Fraksi bensin dari menara ditilasi umumnya
mempunyai bilangan oktan -70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tsb, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: - mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses refroming. Contohya mengubah n-oktana menjadi iso-oktana
- menambahkan hidrokarbon aromatik
kedalam campuran akhir fraksi bensin. - menambahkan aditif anti ketukan kedalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb) tetapi karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya diarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tetiary Butyl Ether).