Pembimbing:
dr. Djaka Handaja, MPH
dr. Gita Sekar Prihanti, M.Kes
Oleh :
Hilman Luthfi Hardana
(201320401011134)
Hikmatul Maghfiroh
(201320401011119)
BAB I
PENDAHULUAN
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Dalam hal ini desa Mojoroto
kecamatan Mojoroto Kota Kediri merupakan desa yang dipilih dalam pelaksanaan
diagnosa komunitas, dikarenakan dari data-data yang ada merupakan salah satu desa
yang tingkat kesejahteraan kesehatannya masih rendah.
BAB II
DATA PEMANTUAN WILAYAH
2.1 Geografi
Desa Mojoroto merupakan salah satu dari 14 desa dari kecamatan Mojoroto.
Desa ini dibatasi oleh desa-desa sebagai berikut:
Utara
Selatan
Barat
Timur
: Desa Ngampel
: Desa Bandar Lor
: Sungai Brantas
: Desa Sukorame, Bujel
Luas wilayah desa Mojoroto adalah 76,65 Ha, dengan proporsi lahan sebagai
berikut:
Daerah pemukiman
Daerah persawahan
Daerah perkebunan
Daerah Kuburan
Daerah Pekarangan
Daerah Taman
Daerah Perkantoran
Daerah prasarana umum lainnya
: 0,00 Ha
: 10,00 Ha
: 11,00 Ha
: 3,50 Ha
: 0,00 Ha
: 1,00 Ha
: 10,00 Ha
: 41,15 Ha
: Mojoroto
2. Kecamatan
: Mojoroto
3. Kota
: Kediri
5. Propinsi
: Jawa Timur
4
Golongan Umur
0 4 tahun
5 tahun 9 tahun
487
494
981
10 Tahun 14 Tahun
789
763
1.552
15 Tahun 19 Tahun
768
793
1.561
20 Tahun 24 Tahun
791
789
1.580
25 Tahun 29 Tahun
813
814
1.627
30 Tahun 34 Tahun
633
608
1.241
35 Tahun 39 Tahun
603
655
1.258
40 Tahun 44 Tahun
509
535
1.044
10
45 Tahun 49 Tahun
463
697
1.160
11
50 Tahun 54 Tahun
515
529
1.044
12
55 Tahun 59 Tahun
625
699
1.324
13
60 Tahun 64 Tahun
14
65 Tahun
7.537
7.967
15.504
JUMLAH
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
541
591
Jumlah
1.132
Grafik 2.1 Distribusi Penduduk desa Tugu Mojoroto berdasarkan usia Tahun 2014
Dari data di atas, didapatkan jumlah penduduk usia produktif (umur 15-49
tahun) sebanyak 9.471 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia non produktif (usia
0-14 tahun dan usia > 49 tahun) sebanyak 6.033 jiwa. Jadi, di desa Mojoroto
penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif.
Tabel 2.2. Pertumbuhan Penduduk
No.
1.
Pertumbuhan
Angka kelahiran
2.
Pindah/Datang
Jumlah
Jumlah
28
51
79
3.
Angka kematian
11
4.
Pindah/pergi
34
Jumlah
45
2.3 Pemerintahan
Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh
aparat pemerintah lainnya. Tabel 2.3 menunjukkan jumlah dan jabatan aparat
pemerintahan desa.
Tabel 2.3. Jabatan dan jumlah aparat pemerintahan desa
Jabatan
Jumlah
Kepala desa
Sekretaris
Ketua Dusun
Staf desa
16
Ketua RW
12
Ketua RT
49
Fasilitas
PAUD
TK/RA
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
SMKN
Perguruan Tinggi
Jumlah
0
0
5
0
0
0
1
Uraian
Jumlah
TPQ/TPA
Pondok Pesantren
Kursus, dll
c. Sarana ibadah
Tabel 2.6. Jumlah sarana ibadah
No
1
2
3
4
5
Uraian
Musholla
Masjid
Gereja
Pura
Candi
Jumlah
25
5
2
1
0
2.5 Pendidikan
Data pendidikan di desa Mojoroto dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut:
Tabel 2.7 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
No Tingkat pendidikan
Jumlah
574
1.805
1.355
4.145
2.941
Lain Lain
1.748
TOTAL
12.568
10
2.
3.
4.
5.
Total
Tenaga Kesehatan
PNS
TNI / POLRI
Pensiunan
72
355
205
365
4074
Fasilitas
Jumlah
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
2.7.2
NO
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Rumah Sakit
Rumah Bersalin
PUSKESMAS
Puskesmas Pembantu
POLINDES
POSYANDU
Dokter Umum
Dokter Gigi
Dokter Spesialis
Bidan
Perawat
Kader kesehatan
Balai Pengobatan
Dukun
0
1
0
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
Morbiditas
Tabel 2.10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Sukorame tahun 2011
Daftar penyakit
ICD
JUMLAH
ISPA
Rheumatoid Arthritis yang lain
Hipertensi
Gastritis
Pulpitis
Diabetes Mellitus
Dermatitis Kontak Alergi
Hipotensi
Gangren Pulpa
Sakit kepala lainnya
JUMLAH
J.06.9
M.06
I.10
K.29.7
K.04.0
E.14
L.23
I.95.9
K.04.1
G.44
13390
6835
4557
2323
1813
1679
1005
918
720
627
33867
39,4
20,2
13,5
6,9
5,3
5,0
3,0
2,7
2,1
1,9
100
12
Uraian
Sumur gali
Sumur pompa
Mata air
PDAM
Sungai
Jumlah
1785
479
0
0
0
%
70%
30%
0%
0%
0%
Uraian
Jumlah
Rumah Tembok
4.725
Rumah Kayu
13
13
Rumah Bilik/Gedek
10
BAB III
ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN
LEMBAR KERJA I
ANALISA DATA
INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN
14
Jenis Kegiatan
Target
Realisasi
Kesenjangan (%)
o.
N
1.
IMR
2.
MMR
3.
Pemberantasan
120
70
55
45
25
1. K1
143
96
139
93
2. K4
138
93
136
91
20
27
90
70
pencegahan
dan
penyakit
menular
ISPA
- Penemuan Kasus Pneumonia
4.
15
19
80
11
57.8
22.2
141
95
136
91
- Bulin
1. Bulin ditolong nakes
136
96
112
82.3
13.7
- Bufas
1. Bufas mendapat pelayanan
135
95
125
82.3
12.7
nifas
11.3
2. Kesehatan anak
131
97
142
108.3
135
15
30
150
9.01
73
80
81
89.01
122
90
118
96
Akseptor Baru
208
100
208
100
Akseptor Akif
1241
70
1773
142
135
5.7
1. KN2
2. Neonatus resti
3. Rujukan neonatus resti
4. ASI Eksklusif
5. Kunjungan bayi
5.
Keluarga Berencana
Imunisasi
16
6.
7.
- BCG
128
95
134
100.7
- DPT I
128
95
128
100
12.1
- DPT II
122
90
134
102.1
24.8
- DPT III
122
90
156
114.8
3.5
- Polio I
128
95
130
98.5
2.6
- Polio II
122
90
126
92.6
4.8
- Polio III
122
90
128
94.8
7.8
- Polio IV
122
90
130
97.8
10
- Campak
122
90
122
100
11.5
- Hepatitis B
122
90
105
78,5
12
100
50
Gizi
Penemuan balita dengan Gizi
50
buruk
17
BAB IV
PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS
LEMBARAN KERJA 2
LEMBAR KERJA 2
RESUME PERMASALAHAN
Penyajian daftar permasalahan dari data yang ada
No
1.
PERMASALAHAN
KOMENTAR
KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA)
Terdapat
kesenjangan K1
(-3
%)
1) Faktor lingkungan/Environment
Kurangnya kesadaran dan rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai pentingnya kunjungan ANC
18
2.
Terdapat
berkualitas.
1) Faktor lingkungan/Environment
kesenjangan K4
(- 2%)
Pencapaian
pemberian tablet FE
bagi Bumil dan pentingnya pemeriksaan ANC
pada Bumil sebesar
sebab Fe akan diberikan jika kunjungan pertama
91% dari target 95%
dan kedua dilaksanakan.
2) Faktor perilaku / life styles
Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan
kunjungan pertama segera setelah dinyatakan
positif hamil dan ketidak rutinana Bumil ANC
setiap bulannya, hal ini berhubungan karena Fe
akan diberikan saat kunjungan 1 dan kunjungan
setelahnya.
3) Faktor pelayanan kesehatan / medical care
services
Kurang
aktifnya
tenaga
kesehatan
untuk
mendapatkan
kurangnya
4
Pencapaian Bulin
yang ditolong Nakes
tenaga
tablet
Fe.
kesehatan
Selain
itu
memberikan
20
(kesenjangan
Kelurahan Mojoroto.
Anggapan bahwa biaya persalinan di Pelayanan
-13.7%)
Kesehatan mahal.
2) Faktor perilaku / Life styles
Banyaknya pendatang pada penduduk kelurahan
target 96%
Mojoroto
yang
kemudian
saat
mereka
akan
1)
masyarakat.
Bias pada pencatatan dan pelaporan ibu melahirkan.
Makin banyaknya pusat pelayanan swasta.
Faktor lingkungan/Environment
Kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat tentang
pelayanan nifas
Pencapaian Bufas
yang mendapat
target 95%
(kesenjangan
-12.7%)
informasi
mengenai
pentingnya
21
No
PERMASALAHAN
P2P
1. Penyakit ISPA
sebagai salah satu
KOMENTAR
1) Faktor lingkungan/Environment
Hal ini terkait dengan lingkungan yaitu berupa
lingkungan industri, yaitu dekat dengan Pabrik,
penyakit terbanyak
di Kelurahan
Mojoroto
memudahkan
terjadinya
penularan
penyakit.
Padatnya penghuni rumah (satu rumah bisa diisi 2
keluarga) sehingga ventilasi udara kurang baik.
cenderung
suka
22
No
PERMASALAHAN
IMUNISASI
1. Pencapaian
imunisasi
B
masih
Hepatitis
KOMENTAR
1) Faktor lingkungan/Environment
Kurangnya
kesadaran
masyarakat
kurang
memenuhi target.
mengenai
tentang
No
PERMASALAHAN
KOMENTAR
23
GIZI
1. Cakupan penemuan 4) Faktor lingkungan/Environment
Tingginya kesadaran masyarakat mengenai gizi
gizi buruk sebesar
buruk
50% dibandingkan 5) Faktor perilaku / Life styles.
Di wilayah Mojoroto warga memiliki pekerjaan yang
target sebesar 100%
tetap sehinga dapat memenuhi kebutuhan gizi
(-50%)
target
keluarga terutama anak anak.
terbalik
Para ibu lebih waspada dalam pemberian makanan
tambahan anak.
6) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services
Tingginya peran aktif tenaga kesehatan dan kader
untuk melakukan penyuluhan mengenai gizi buruk
No
PERMASALAHAN
KOMENTAR
GIZI
1.
D/S (-2,3%)
1) Faktor lingkungan/Environment
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
untuk datang ke posyandu.
2) Faktor perilaku / Life styles
Para ibu terlalu sibuk sehingga mereka lupa
membawa bayinya ke posyandu , tidak tertarik untuk
berpartisipasi
24
memberikan pelayanan.
1) Faktor lingkungan/Environment
N/S (-16,6%)
3.
2)
1)
N/D (-14,1%)
No
PERMASALAHAN
KOMENTAR
SANITASI LINGKUNGAN
1. Cakupan air bersih 1)
di
Kelurahan
Mojoroto
Dilihat
pencapaian
hanya
78%
target
dari
sebesar 80 %
kurang.
dari
Faktor lingkungan/Environment
Hal ini juga terkait dengan lingkungan perumahan
masyarakat
tentang
kebanyakan
berdekatan
tempat
pembuangan sampah.
25
Jumlah
tempat 1)
pembuangan sampah
Faktor lingkungan/Environment
Kurangnya pengetahuan masyarakat
kurang
hanya
tercapai
sebesar
51%
dari
target
tentang
tempat
pembuangan
26
melakukan
upaya
penyuluhan
tentang
LEMBAR KERJA 3
RESUME FAKTOR PENDUKUNG
Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada
NO.
FAKTOR PENDUKUNG
KOMENTAR
KIA
Jumlah
tenaga
kesehatan
kurang
karena
tidak
masih
sebanding
ikut
mendukung
27
pencapaian
program
KIA
di
Kelurahan Mojoroto.
Masyarakat ikut berperan aktif dalam
mensukseskan
program
Kelurahan
Mojoroto
KIA
di
yang
NO
FAKTOR PENDUKUNG
KOMENTAR
IMUNISASI
1.
2.
NO
mencegah
imunisasi
penyakit
di
kemudian hari.
Dapat digunakan sebagai sarana
Tentang
FAKTOR PENDUKUNG
KOMENTAR
P2P
1.
beberapa
pengetahuan
28
tentang
.
2.
digunakan
memberikan
Petugas puskesmas yang terlatih
3.
kesehatan lingkungan
sebagai
penyuluhan
media
tentang
untuk
P2P
4.
tentang P2P
Tingginya penggunaan air bersih mendukung
pelaksanaan PHBS.
Penyuluhan yang dilakukan di Mojoroto
secara oral dari mulut ke mulut, hal ini
dilakukan saat diadakannya kegiatan program
puskesmas pembantu dan di posyandu
5.
posyandu.
29
NO
FAKTOR PENDUKUNG
KOMENTAR
Kesehatan Gizi
1.
2.
makanan tambahan
penjalanan
program
dapat
dikerjakan
FAKTOR PENDUKUNG
KOMENTAR
secara
NO.
contoh
kepada
dapat
semakin
30
meningkat.
LEMBAR KERJA 4
PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN
Magnitude
Keseriusan
Feasibility
Subtotal
5
4
6
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal)
15
31
Subtotal
Magnitude
Keseriusan
Feasibility
Lain
17
17
Magnitude
Subtotal
6
Keseriusan
Feasibility
Lain
Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal)
14
PERMASALAHAN
ISPA
INDEKS PRIORITAS
17
32
KIA
15
14
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA
No
Permasalahan
Sumber Daya
P2P
1.
Adanya
kesenjangan
Kelurahan
merupakan
jumlah
tenaga
di
kesehatan
Kelurahan
Mojoroto
yang
33
Mojoroto
yang
cukup
di kelurahan
Mojoroto.
2. Kader
kesehatan di
kelurahan
Mojoroto
cukup
banyak.
mengenai pentingnya menjaga kebersihan 3. Bisa
untuk
mencegah
terjadinya
penyakit,
dilakukan
penyuluhan
tentang
PHBS kepada
masyarakat
dan
satu
persatu
saat
berobat
ke
puskesmas
2.
pembantu.
KIA
dan
Kurangnya kesadaran masyarakat terutama 1. kader
Adanya
kesenjangan
tenaga
KIA
kesehatan
pada
34
pencapaian
program
K1,
kerja
K4,Resti
ditemukan
Nakes,
kehamilan
sudah
Bulin
ditolong Nakes,
Bufas
yang
yang cukup.
2. penyuluhan
dilakukan
secara berkala
di posyandu.
mendapat
pelayanan nifas,
Bayi
resti
Kelurahan
Mojoroto
di
jumlah
mengkoordinasi
kader
nakes
yang
(karena
faktor
melakukan
upaya
penyuluhan
tentang pentingnya
kunjungan ANC sejak dini selama
kehamilan
minimal kunjungan ANC sebanyak 4x
selama kehamilan
pemeriksaan ANC rutin
resiko komplikasi bagi bumil resti
pemeriksaan bayi setelah lahir
perawatan nifas
35
Adanya
dan
kesenjangan
tenaga
negative
kesehatan
masih rendah.
Letak sumur kebanyakan berdekatan
daerah industry.
Rumah di Mojoroto yang padat dan
pada
pencapaian
Cakupan
air
bersih,
jumlah
dan
tempat
pembuangan
sampah
di
saling berdempetan.
yang cukup.
2. Bisa
dilakukannya
penyuluhan
tentang
PHBS
dan
pelatihan
kelurahan
membuat
Mojoroto.
tempat
sampah dari
bahan bekas.
36
LEMBAR KERJA 5
PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI
A. Permasalahan / health issue
P2P: Besarnya Penyakit ISPA yang mana pada Kelurahan Mojoroto menduduki
masalah paling utama
NO Strategi / Intervensi
mengenai
gejala
serta
pertolongan
pertama
2
37
P E A R
Meningkatkan
38
SANITASI LINGKUNGAN:
kurang dilihat dari cakupan air bersih, dan jumlah tempat pembuangan sampah yang
masih belum memenuhi target.
NO Strategi / Intervensi
penyuluhan
rutin
dan
pemberian
39
BAB V
RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
Permasalahan :Kesenjangan pada P2M di Kelurahan Mojoroto
Tujuan Jangka panjang : Menurunnya angka kesakitan pada pasien ISPA
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di Kelurahan Mojoroto
40
No
Strategi
Setting dan
Target
Peran dan
Sumber
intervensi
Metode
populasi
tanggung
daya
Penyuluhan
Setting
pada
PKM/
masyarakat
polindes/
tentang
posyandu
pentingnya
melakukan
kebersihan/
penyuluhan
Higiene
terhadap
: Semua
Masyarakat
jawab
Nakes:
Puskeskel
penyuluhan
Kader
Nakes
:
Evaluasi
Jumlah angka
kesakitan
akibat ISPA
Kader
mengumpulka
n
Kelurahan
Mojoroto
Peningkatan
peran
kader
deteksi
penyakit
ISPA.
Setting
dini
Metode
pembinaan
kader
: Nakes
Kader
: Lurah
Peningkatan
aktif
jumlah
dalam gardu
penemuan
mencegah
penyakit
penyakit ISPA
-PKM
Nakes
Kader
ISPA
kader.
menyiapkan
sarana
prasarana
41
oleh
Pemasangan
pamflet
poster
Setting
: Masyarakat
dan tempat
umum
di umum, pusat
tempat umum
keramaian
Metode
poster
Nakes
: Nakes
menyusun dan
mensosialisasi
dan
Kader
menyebarkan
Dana
dan
poster sudah
terpasang
Sarana
kan.
:
Kader
Pamflet
tempattempat
umum.
pamflet
42
di
PLAN OF ACTION
Permasalahan :Kesenjangan pada permasalahan kesehatan sanitasi lingkungan di
Kelurahan Mojoroto
Tujuan Jangka panjang : Meningkatnya perbaikan sanitasi lingkungan sesuai target
Tujuan Jangka Pendek : Memperbaiki sanitasi lingkungan di Desa Mojoroto dan
membentuk kaderisasi.
43
No
Strategi
Setting dan
Target
Peran dan
Sumber
intervensi
Metode
populasi
tanggung
daya
Penyuluhan
Setting
: Semua
tentang
Puskesmas/
masyarakat
pentingnya
polindes/
Mojoroto
penggunaan
posyandu
air bersih
melakukan
Evaluasi
jawab
Nakes:
Puskesmas
Peningkatan
penyuluhan
pembantu
cakupan
Kader
: Nakes
mengumpulka
penggunaan
air
Kader
n masyarakat.
bersih
oleh
penyuluhan
masyarakat
terhadap
kelurahan
masyarakat
Mojoroto.
Kelurahan
Mojoroto
2
Meningkatk
Setting
an
peran tempat
serta
untuk
Metode
memeriksa
Rumah
Sehat
dan
PHBS.
: Nakes
kerja Kader
Peningkatan
aktif
rumah
dalam Nakes
membina
:
Kader
kader
pembinaan
-Puskesmas
kader
menyiapkan
pemukiman
penduduk
Mojoroto
sarana
yang
ber
PHBS
dan
Rumah
prasarana
Sehat
3
Pemasangan
: Nakes
oleh
Kader.
Pamflet dan
44
pusat umum
di keramaian
tempat
Metode : poster
umum
dan pamflet
menyusun dan
menyebarkan
Kader
poster sudah
Kader
terpasang di
tempat-
Sarana
menyebarkan
Dana
tempat
umum.
45
PLAN OF ACTION
Permasalahan
46
No
Strategi
Setting dan
Target
Peran dan
Sumber
intervensi
Metode
populasi
tanggung
daya
jawab
Nakes:
Penyuluhan
Setting : PKM/
Semua
terhadap
puskeskel/posya
masyarakat
ndu
hamil
terutama
Melakukan
dan
Pasangan
penyuluhan
wanita
Usia Subur
terhadap semua
usia
(PUS)
wanita usai
subur
Nakes
Tercapainya
semua
progam K1,
Kader:
Kader
Mengumpulka
n ibu hamil
dan
Puskeskel
Evaluasi
wanita
usia subur.
K4, Resti
ditemukan
nakes, Resti
ditemukan
masyarakat,
Ibu bersalin
hamil dengan
di tolong
resiko tinggi
nakes, Bufas
mengenai
yang
pentingnya
mendapat
kunjungan ANC
pelayanan
(ANC dini,
nifas.
minimal ANC,
ANC rutin, dan
pemeriksaan
bayi setelah
lahir
47
Peningkatan
Setting : tempat
Kader
- Nakes: pro
Puskeskel/
Penemuan
kinerja kader
kerja/posyandu
Nakes
aktif dalam
PKM
atau deteksi
pemeriksaan
Nakes
dini tentang
Metode :
ibu hamil
pembinaan
kader
Kader
ibu hamil.
- PKM
menyiapkan
sarana
prasarana
Peran aktif
Setting :
Masyara
Nakes :
Nakes
Peningkatan
tokoh
pertemuan
kat
menciptakan
Tokoh
kesadaran
masyarakat
warga
umum
hubungan
masyarakat
masyarakat
Metode :
yang baik
akan
memberikan
dengan tokoh
pentingnya
pesan khusus
masyarakat
KIA melalui
Tokoh
peningkatan
masyarakat :
jumlah
memberikan
kunjungan
pesan pada
ke posyandu
anggota
masyarakat
4
Meningkatka
Setting: rumah
Nakes:
n kunjungan
ibu hamil
di
melakukan
Penanggung
>
90% ibu
48
Nakes ke
Metode : me-
keluraha
hamil yang
rumah ibu
ngerahkan kader
Bidan
Kader:
termasuk
hamil yang
Kelurahan :
melakukan
kunjungan
belum
Penanggung-
kunjungan.
rumah
mengikuti
mendata ibu-ibu
belum
jawab
ANC
hamil di tiap
mengikut
Kelurahan yang
i ANC
di tingkat
Kelurahan.
belum
mengikuti ANC
serta melakukan
kunjungan
rumah untuk
memberikan
Kader
Kelurahan
melakukan
ANC di
Anggaran
dana
Posyandu
atau
Puskesmas
kesehatan :
Pelaksana
kunjungan
rumah
pengertian agar
ibu tersebut mau
memeriksakan
kehamilannya di
Polindes atau di
Puskesmas.
49
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan diagnosa komunitas Kelurahan Mojoroto yang mengacu
pada profil Kelurahan Mojoroto tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa prioritas
permasalahan Kelurahan Mojoroto yang paling utama adalah P2P: ISPA, KIA
dan Kesehatan Lingkungan.
Tingginya angka kejadian ISPA berhubungan dengan Sumber Daya Manusia
dan sanitasi lingkungan di Kelurahan Mojoroto yang masih buruk.
Tingginya permasalahan pada KIA berhubungan dengan Sumber Daya
Manusia dan tingginya pertambahan penduduk Kelurahan Mojoroto
6.2 Saran
1. Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh sehingga
didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan yang tepat
sasaran.
2. Adanya koordinasi dan pelaporan data dari pihak desa ke pihak kecamatan
sehingga tidak ada perbedaan antara data yang didapatkan dari Kelurahan dan
Kecamatan.
3. Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa mengurangi
masalah kesehatan yang ada.
4. Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi warga
untuk menciptakan perilaku hidup sehat.
DAFTAR ACUAN
50
51