Anda di halaman 1dari 22

DIFRAKSI SINAR X

Presented By :

MOHAMAD NASHIR
3215041655

Tujuan Percobaan

Menentukan grafik antara intensitas


dengan sudut (I )
Menentukan grafik antara intensitas
dengan tegangan pemercepat (I V)
Menentukan nilai rata-rata parameter kisi
(a) dari kristal KBr
Menentukan jarak rata-rata antar atom
(dhkl) dari kristal KBr

Sinar
X

Krist
al

Collimato
rs

Gambar Spektrometer Sinar


X

Teori dan Prinsip


1.
Mekanisme Terjadinya Sinar X
Dasar

Katoda K yang dipanaskan oleh filamen F


memancarkan elektron dari permukaanya menuju
anoda A, karena adanya beda potensial antara A
dan K, elektron bergerak dipercepat. Elektron
yang datang pada permukaan anoda memiliki
energi kinetik tinggi
Terjadi gaya interaksi yang berasal dari
elektromagnetisme antara elektron bebas dalam
logam anoda dan elektron yang datang
Melalui tumbukan beruntun elektron kehilangan
energinya secara berlahan. Dalam anoda yang
berupa polikristal, energi kinetik diubah menjadi
dua macam :
a. Akibat perlambatan (bremsstrahlung) terjadi
radiasi elektromagnetik berupa sinar X
b. Tersimpan sebagai kalor dalam logam berupa
energi getaran kisi-kisi kristal

Difraksi Bragg
I
II

d sin

Gambar Difraksi Sinar x melalui


kisi kristal

Keterangan :
Seberkas sinar X dengan panjang gelombang
jatuh pada suatu kristal dengan sudut terhadap
deretan atom, dengan jarak antar atom dalam
kristal d seperti terlihat di gambar. Beda panjang
lintasan sinar I dan sinar II adalah:
2 d sin
Interferensi konstruktif hanya terjadi apabila
beda panjang lintasan itu sama dengan kelipatan
bulat dari panjang gelombang sinar X, misal: ,
2, 3, dsb. Jadi interferensi maksimum terjadi
bila :
2 d sin = n
dengan n = 1,2,3,

Grafik
Pengamatan

Hasil

Grafik I
Pengamatan
Terjadi

intensitas radiasi yang besar saat


nilai sudut = 13
Intensitas mengalami naik turun saat
nilai sudut > 13

Grafik I V
Semakin besar tegangan pemercepat (V)
semakin besar intensitas yang dihasilkan
(I)

Rumus
2 d hkl sin n
Perhitungan
d hkl
a
Keterangan :

a
s

2 .s

4 sin 2

n = 1 (bilangan bulat positif)


= 1,54 (panjang gelombang sinar X yang dipakai
dalam percobaan)
a = nilai rata-rata parmeter kisi
dhkl = jarak antar atom dalam kisi kristal (KBr)

Hasil perhitungan

Nilai rata-rata parameter kisi kristal KBr (a) = 3, 79

Nilai perbandingan S = 1, 1, 1, 6.
(61)=5
Berdasarkan nilai ini, maka kristal KBr termasuk
kedalam kristal yang berstruktur FCC (Face-Centered
Cubic), karena : FCC : 3, 8, 8, 11, 12, 16
(8
3) = 5
Jarak antar atom dalam kristal KBr (dhkl) :
1) = 11o ; dhkl = 4,035449167
2) = 12o ; dhkl = 3,70349546
3) = 13o ; dhkl = 3,422966847
4) = 28o ; dhkl = 1,640141943
Jadi jarak rata-rata antar atom dalam kristal KBr (d hkl
rata-rata) adalah 3,200513354 3,2

Literat
ur
Nilai rata-rata parameter kisi kristal KBr (a) = 6, 59

Kristal KBr termasuk kedalam kristal yang berstruktur


FCC (Face-Centered Cubic).
Jarak rata-rata antar atom dalam kristal KBr (d hkl ratarata) adalah 3

Analisa
Adanya peningkatan beda potensial pemercepat , menyebabkan
Data
elektron bergerak dipercepat menuju anoda dan diperlambat

secara tiba-tiba dalam tumbukan beruntun yang terjadi di dalam


logam (anoda) sehingga elektron kehilangan energinya secara
berlahan. Dalam bahan anoda yang berupa susunan kristal
(polikristal), energi kinetik diubah menjadi dua macam :
a. Akibat perlambatan (bremsstrahlung) terjadi radiasi
elektromagnetik, radiasi inilah yang disebut sinar X
b. Tersimpan sebagai kalor dalam logam berupa energi getaran
kisi-kisi kristal

Adanya
peningkatan
potensial
pemercepat
menjadikan
tumbukan elektron dengan target menjadi lebih sering.
Akibatnya intensitas radiasi yang dipancarkan menjadi lebih
besar.

Pada saat = 11o, 12o,13o, dan 28o intensitas


radiasi yang dipancarakan mengalami kenaikan
yang signifikan.

Pada saat = 13, intensitas radiasi yang


dipancarkan mencapai titik tertinggi (intensitas
maksimum). Pada saat inilah sinar yang datang
pada kristal direfleksikan dengan sempurna, hal
ini menunjukkan adanya bahwa sinar X tepat
mengenai atom pada kristal KBr di titik tersebut.

Nilai rata-rata parameter kisi kristal KBr (a) = 3,


79 dan jarak rata-rata antar atom dalam kristal
KBr (dhkl rata-rata) adalah 3,200513354 3,2

Menurut literatur Nilai rata-rata parameter kisi


kristal KBr (a) = 6, 59 dan Jarak rata-rata antar
atom dalam kristal KBr (dhkl rata-rata) adalah 3

Terjadinya perbedaan antara hasil perhitungan


dengan literatur mengenai rata-rata parameter kisi
kristal KBr (a) dan jarak antar rata-rata antar atom
(dhkl), disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
Sifat zat padat (KBr) ionik, yaitu bersifat keras,
memiliki titik leleh tinggi, mudah getas (rapuh),
mudah larut dalam zat cair polar (air)
Terjadi Cacat kristal, berkaitan struktur kristal
KBr
Kesalahan paralaks pada saat pengukuran ,
pengukuran I dengan waktu yang tidak tepat 10
s. Hal ini terjadi misalnya pada saat pengukuran
I saat = 25o pada tabel pengamatan 1, dimana
nilai I sangat jauh berbeda dengan nilai I pada
tabel pengamatan 2 dan 3 pada saat yang
sama

Kesimpu
lan
Sinar X dihasilkan oleh tabung sinar X yang vakum.

Elektron keluar dari katoda menuju anoda. Gerak


elektron dipercepat oleh sumber tegangan tinggi
yang dihubungkan dengan logam anoda , setelah
terjadi tumbukan secara beruntun elektron
kehilangan energinya secara pelahan. Dalam logam
anoda yang berupa susunan kristal (polikristal)
energi kinetik elektron diubah menjadi :
a) Akibat perlambatan (bremsstrahlung) terjadi
radiasi elektromagnetik, yaitu berupa sinar X
b) Tersimpan sebagai kalor dalam logam berupa
energi getaran kisi-kisi kristal
Karena prosesnya beruntun, maka spektrum
panjang gelombang sinar X adalah kontinyu

Bagian-bagian yang tidak kontinyu berasal dari interaksi


elektron dengan ion dimana terjadi perubahan struktur ion
tersebut
Sinar X merupakan radiasi pengion, artinya sinar ini
mengionisasi udara atau gas yang dilewatinya
Karkteristik sinar X bergantung pada bahan logam anoda yang
digunakan
Grafik I : Terjadi intensitas radiasi yang besar saat = 13,
dimana pada titik tersebut sinar-x direfleksikan secara
sempurna, sehingga intensitasnya maksimum
Grafik I V : Semakin besar tegangan pemercepat (V) semakin
besar intensitas yang dihasilkan (I)

kristal KBr termasuk kedalam kristal yang


berstruktur FCC (Face-Centered Cubic)
Hasil perhitungan nilai rata-rata parameter kisi
kristal KBr (a) adalah; a = 3, 79
Hasil perhitungan jarak rata-rata antar atom (dhkl)
dalam kristal KBr adalah; dhkl = 3,2
Adanya perbedaan antara hasil percobaan dan
literatur dikarenakan :
Sifat zat padat ionik, yaitu bersifat keras,
memiliki titik leleh tinggi, mudah getas (rapuh),
mudah larut dalam zat cair polar (air)
Cacat kristal, berkaitan dengan struktur kristal
Kesalahan paralaks pada saat pengukuran
Kesalahan pada saat pengukuran I dengan
waktu yang tidak tepat 10 s

Daftar
Baiquni, A.1985. Fisika Modern . Jakarta : PN Balai
Pustaka
Pustaka

Beiser, Arthur.1991. Konsep Fisika Modern. Jakarta :


Erlangga.
Dadan Rosana, dkk. Konsep Dasar Fisika modern.
Yogyakarta : IMSTEP
Darmawan, dkk.1987. Materi Pokok : Fisika Zat Padat.
Jakarta : Karunika Jakarta Universitas Terbuka.
Kittel, Charles.1986. Introduction to Solid State Physics.
New York :
John Wiley.
Sunaryo,M.Si. 2004. Silabus Fisika Zat Padat untuk
mahasiswa Pendidikan Fisika. Jakarta : Jurusan Fisika
FMIPA UNJ

Anda mungkin juga menyukai