What is bias, and how can it be reduced in interviews?
Bias adalah kesalahan atau ketidakakuratan pada data yang dikumpulkan. Bias dapat berasal dari pewawancara, narasumber, atau keadaan. Pewawancara (peneliti) dapat menimbulkan bias pada data jika tidak ada hubungan baik (rapport) dan kepercayaan dari narasumber kepada peneliti, atau saat respon dari responden tidak diinterpretasikan dengan baik, atau peneliti memberikan pengaruh buruk kepada responden melalui gestur dan ekspresi wajah. Bias bias dalam wawancara dapat diminimalkan dengan beberapa cara. Berikut ini adalah cara cara untuk mengurangi bias : 1. Pewawancara membangun kredibilitas dan hubungan baik (rapport), serta memotivasi individu untuk memberikan tanggapan 2. Pewawancara menggunakan teknik bertanya corong (funneling), yaitu menggunakan pertanyaan terbuka terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan tertutup. 3. Unbiased questions, yaitu pertanyaan yang diberikan tidak mengandung persepsi dari peneliti terhadap masalah yang ditanyakan 4. Mengklarifikasi jawaban dari responden dengan menyatakan kembali atau memfrasekan kembali respon dari responden 5. Jika yang diwawancarai kesulitan menjawab pertanyaan, peneliti dapat membantunya dengan menyederhanakan pertanyaan yang diajukan. 6. Hal lain yang harus diperhatikan adalah penulisan catatan karena informasi yang diambil dari ingatan sering kali kurang akurat dan salah
Discussion Question bab 8
What is rapport and how is rapport established in participant observation? Rapport adalah hubungan kepercayaan, antara pihak pihak yang berkepentingan, yang mengerti perasaan masing masing dan berkomunikasi dengan baik. Hubungan dapat dibangun dengan menunjukkan kejujuran, penghormatan, dan komitmen terhadap individu dan kelompok, sehingga mereka merasa nyaman untuk memberikan informasi kepada peneliti.
Ada beberapa metode untuk membangun hubungan baik (rapport), yaitu :
1. Mirroring, yaitu menyesuaikan ritme tindakan dan perilaku dengan responden a. Emotional mirroring, berempati kepada keadaan seseorang dengan berada di sisinya. Peneliti harus menjadi pendengar yang baik untuk
mendengarkan setiap isu dan kata kunci yang diutarakan oleh
responden (Arnold, E and Boggs, josh. 2007) b. Posture mirroring, menyesuaikan bahasa tubuh peneliti dengan responden c. Tone and tempo mirroring, menyesuaikan tone, tempo, dan volume suara. 2. Hubungan timbal balik 3. Commonality, yaitu peneliti menceritakan hal yang sama sama dimiliki oleh peneliti dan responden. Contohnya adalah hobi, situasi, dan ketidaksukaan. Discuss the ethics of concealed observation. Observasi tersembunyi memiliki masalah etika yang signifikan karena observasi ini dapat berujung pada pelanggaran persetujuan pemberian informasi, privasi, dan kerahasiaan. Dalam keadaan tertentu, di mana responden dan keadaan sangat sensitif untuk dilakukan sebuah penelitian, metode observasi tersembunyi dapat lebih diandalkan. Peneliti perlu menakar konsekuensi berbahaya dari metode observasi ini.