Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BAHASA INDONESIA

ETIKA PRESENTASI ILMIAH

DI SUSUN OLEH :
MUHAMMAD HASBI A

125130107111016

REDIS FERDIANA I

125130107111017

RAKHMAH WIRA W

125130107111018

MAYA KARTIKASARI

125130107111021

DIEN AYU UTAMI

125130107111022

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Forum ilmiah merupakan suatu kegiatan yang banyak dilakukan dalam bidang
akademik.

Kegiatan ini dilakukan untuk membicarakan mengenai informasi ilmiah.

Biasanya dilakukan dengan presentasi dan diskusi ilmiah. Presentasi yang dilakukan
dalam forum ilmiah ini berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah dan diskusi yang
terjadi di dalamnya merupakan hal yang penting dalam forum ilmiah yaitu sebagai salah
satu cara mencari solusi, dan pengembangan materi ilmiah yang dikaji.
Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban mengumpulkan ilmu
yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan forum ilmiah ini merupakan suatu
kebutuhan. Dalam suatu forum ilmiah selalu terdapat proses penyampaian informasi dan
diskusi mengenai masalah dan solusi yang belum terpecahkan. Selama proses
penyampaian informasi dan diskusi banyak sekali pendapat yang berbeda. Agar forum
ilmiah dapat berjalan dengan efektif dan lancar, maka diperlukan suatu pengetahuan
mengenai etika dan estetika berforum ilmiah, khususnya dalam penggunaan bahasa
Indonesia yang merupakan suatu media komunikasi utama.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:

Mahasiswa mengetahui definisi dari etika


Mahasiswa mengetahui definisi dan jenis dari forum ilmiah
Mahasiswa mengetahui alur presentasi ilmiah
Mahasiswa mengetahui etika presentasi dalam forum ilmiah.

1.3 Manfaat
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penulisan makalah ini:
Makalah ini memberikan pengetahuan mengenai cara penyajian presentasi dalam
bentuk forum ilmiah secara beretika dan dapat diaplikasikan sebagai pedoman nyata
dalam melakukan presentasi forum ilmiah yang beretika dengan penggunaan bahasa
indonesia yang baik dan benar.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapatpendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena
pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah
diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda
dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut
pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan
manusia (Mussarafah, 2012).
2.2 Pengertian Forum Ilmiah
Forum ilmiah merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh
mahasiswa ataupun pelaku pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana
penyebaran informasi ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Dalam forum
ilmiah, presentasi ilmiah merupakan suatu kegiatan yang pasti dilakukan. Presentasi
ilmiah dalam forum ilmiah selalu diikuti diskusi ilmiah yang membahas mengenai
permasalahan dan solusi masalah yang sedang dikaji.
Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu
masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan
keluarnya. Pada hakikatnya, diskusi merupakan suatu cara untuk mengatasi masalah
dengan proses berpikir

kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan kegiatan kerja

sama yang mempunyai cara-cara dasar yang harus dipatuhi oleh seluruh kelompok
(Sulistiyo, 2001).
Forum ilmiah terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan tujuan
forum, jumlah penyaji meupun pendengar dan proses penyajian forum tersebut. Berikut ini
adalah beberapa jenis forum ilmiah (Mussarafah, 2012):
a. Diskusi Panel
Diskusi Panel merupakan suatu diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin,
sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur
sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan

seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan
pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian
mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu
yang tersedia.
b. Seminar
Pertemuan berkala yang biasanya diselenggarakan oleh sekelompok mahasiswa
dalam rangka melaporkan hasil penelitiannya, dan umumnya di bawah bimbingan
seorang dosen atau ahli. Tujuan diskusi jenis ini tidak untuk memutuskan sesuatu.
Seminar dapat bersifat tertutup atau terbuka. Yang terakhir dapat dihadiri oleh umum,
tetapi mereka tidak ikut berdiskusi, melainkan hanya bertindak sebagai peninjau.
Untuk menyelenggarakan seminar harus dibentuk sebuah panitia. Pembicara
yang ditentukan sebelumnya, umumnya menguraikan gagasan atau topiknya dalam
bentuk kertas kerja.
c . Lokakarya (Academic Workshop)
Suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah
tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
Lokakarya dimulai dengan pandangan umum tentang masalah yang akan dipecahkan.
Sesudah itu, peserta dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok didampingi
oleh penasehat ahli. Dalam lokakarya, masalah yang dibahas spesifik, diskusi dan
pengkajian sangat terarah dan mendalam secara teknis, dan kesimpulan/keputusan
diambil sebagai hasil lokakarya.
2.3 Alur Presentasi
Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan
rancangan alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya presentasi.
Rancangan alur tersebut terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
1) Pengenalan/pendahuluan: menit pertama dalam pembicaraan sangat penting untuk
menangkap perhatian dan memupuk rasa percaya diri dan merupakan penyampaian
tinjauan awal isi. Dalam pendahuluan hal-hal penting yang dapat disampaikan
antara lain:
a. Membangkitkan

minat

pendengar.

Hal

ini

dilakukan

dengan

menghubungkan topik dengan kebutuhan dan minat pendengar dan


sesuaikan nada bicara yang ringan-serius.

b. Membangun kredibilitas. Hal ini dengan melakukan perkanalan untuk


menunjukkan reputasi pembicara.
c. Tinjauan awal presentasi. Tinjauan ini berisi kilasan singkat bahasan materi
yang akan dibicarakan.
2) Isi: sebagian besar isi pembicaraan dibatasi menjadi tiga atau empat butir utama
yang meliputi:
a. Menghubungkan gagasan kalimat dan paragraf, dan bagian-bagian utama.
Penekanan dapat diberikan dengan mengulang gagasan kunci, gerak tubuh,
nada, suara atau alat bantu visual.
b. Mempertahankan perhatian pendengar untuk menyampaikkan pemikiran
secara efektif.
3) Penutup: penutup pembicaraan sama pentingnya dengan bagian pendahuluan
karena perhatian pendengar memuncak disini. Penutup harus meninggalkan kesan
yang kuat dan bertahan lama dengan menyimpulkan pembicaraan yang telah
dilakukan.
4) Periode tanya jawab: pembicara harus mendorong

pertanyaan sepanjang

pembicaraan (Purbasari, 2009).


2.4 Etika presentasi ilmiah
Penyaji
Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur menyebutkan apakah data itu hasil
penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain. Jika diambil dari sumber lain, harus
disebutkan secara lengkap sesuai dengan kelaziman dunia ilmiah.
Menurut IPB (2012), saat melakukan presentasi, penyaji hendaknya memerhatikan
hal-hal berikut : penyampaian pengantar, cara bertutur, penyampaian yang menarik, dan
sikap berpresentasi.
1. Pengantar yang Bijaksana
Sesaat sebelum mulai, jangan lupa menarik napas dalam untuk mengatasi
perasaan gugup. Rasa gugup cenderung membuat orang berbicara cepat dengan
napas pendek.
Sampaikan kata-kata pembuka (pengantar) yang berwibawa dan menarik.
Pada pengantar hindari meminta maaf karena akan terkesan tidak siap.
Mulailah berbicara dengan percaya diri dan yakin karena Anda menguasai
materi.
2. Cara Bertutur
Pesan yang akan disampaikan kepada khalayak dalam presentasi sangat
mengandalkan penggunaan bahasa, vokal, pengucapan, dan nada.

Pesan yang didapat oleh khalayak bukan hanya kata-kata yang mereka dengar,

melainkan lebih dari itu.


Menurut studi komunikasi, cara menyampaikan pesan memiliki dampak yang

lebih berarti daripada sekadar ujaran.


Gunakan ragam bahasa lisan yang baik dan mudah dipahami.
Hindari penggunaan kata-kata muluk dan istilah asing yang berlebihan.
Gunakan suara tegas dan berwibawa. Hindari suara merengek, manja, dan

lainlain yang tidak sesuai untuk presentasi ilmiah.


Berbicara tidak tergesa-gesa, ucapan yang jelas, dan tunjukkan emosi dan rasa

yang sesuai dengan materi yang dipresentasikan.


Ragamkan vokal dan intonasi sesuai dengan penekanan-penekanan pada
bagian tertentu yang dinilai penting. Bila menggunakan mikrofon, sesuaikan

volume suara dan kontrol.


Pastikan suara Anda terdengar sampai ke seluruh ruangan.
3. Penyampaian yang Menarik
Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan. Beri penekanan atau elaborasi

pada bagian yang perlu.


Ada bahasa tubuh, atau bagian "nonverbal" dari komunikasi. Bahasa tubuh
termasuk gerak isyarat, sikap, dan ekspresi wajah. Hal-hal ini akan berdampak

pada bagaimana pesan Anda diterima oleh khalayak.


Lakukan jeda sejenak untuk menarik perhatian khalayak. Selipkan humor yang
sesuai bila perlu. Jaga agar khalayak terus memberi perhatian sepanjang

presentasi Anda.
Intinya adalah Anda harus selalu siap dengan keadaan yang tidak diduga-duga.
Jika ternyata waktu dibatasi, Anda harus tahu bagian mana yang perlu
ditiadakan, dan sebaliknya, bila waktu berlebih Anda harus tahu apa yang

harus ditambahkan. Di sini pentingnya persiapan.


Bila mengalami kekeliruan, misalnya terdapat susunan salindia atau tulisan
yang salah, segera koreksi dan lanjutkan presentasi. Jangan banyak

mengucapkan maaf bila tidak perlu.


Ketika berdiskusi, dengarkan pertanyaan dan jawab dengan cara yang
simpatik. Jangan takut mengatakan, "Saya tidak tahu jawaban itu ... tetapi saya

akan mencarinya".
4. Sikap Berpresentasi
Lakukan kontak mata dengan khalayak. Sebelum presentasi dimulai, lakukan
kontak mata selama beberapa detik kepada seseorang, lanjutkan kepada

beberapa orang, sampai Anda merasa telah menguasai khalayak.


Kontak mata membuat khalayak merasa dilibatkan dalam presentasi Anda.

Anda perlu mengetahui dan menyadari kelemahan dan kelebihan Anda.


Tonjolkan kelebihan Anda selama presentasi. Ketika berpresentasi sebenarnya

Anda sedang menjadi aktor di atas panggung.


Gaya dan etika menjadi penting. Berbusana sesuai dengan forum.
Berikan kesan yang baik kepada khalayak, terlihat nyaman, antusias, percaya

diri, bangga dan bukan arogan. Jaga agar Anda tetap tenang dan santai.
Bahasa tubuh merupakan hal penting. Berdiri dengan santai, tetapi sopan dan
berwibawa; kaki tertata rapi dengan posisi dapat menjaga keseimbangan.
Berjalan atau bergerak seperlunya, menggerakkan tangan secara wajar, dan
ekspresi wajah simpatik tentu akan lebih menarik dibandingkan dengan hanya
duduk atau berdiri diam di tempat apalagi dengan mata yang terus menatap

pada layar atau bahan yang dibaca.


Bila tangan memegang teks jangan sampai menutupi wajah.
5. Mengakhiri Presentasi
Selesaikan presentasi tepat waktu.
Akhiri presentasi Anda dengan suatu ringkasan atau simpulan.
Siapkan kata-kata penutup yang singkat, berwibawa, dan menarik.
Ucapkan terima kasih kepada khalayak.
Akhiri presentasi Anda dengan kesan yang mengagumkan.
Peserta
Etika yang harus dijaga oleh peserta antara lain adalah sebagai berikut. Pertama,
setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. Artinya, dia akan bertanya jika memang tidak
tahu, akan mencari klarifikasi apabila masih bingung atau belum yakin, akan mengecek
apakah pemahamannya sudah benar ataukah belum, dsb. Selain itu, setiap peserta wajib
menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib
menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya). Misalnya, ketika orang lain
telah mengusulkan gagasan, dia tidak akan berbicara seolah-olah dialah pengusul pertama
gagasan tersebut. Ketika pertanyaan telah diajukan oleh peserta lain, dia tidak akan
mengulangi pertanyaan itu. Ketika peserta lain telah menyatakan sesuatu dan dia
menyetujuinya, dia dapat mengungkapkan dukungannya.
Terkait dengan perilaku bertanya untuk memperoleh klarifikasi atau informasi, satu
kewajiban penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji. Akan lebih bagus jika penanya
menunjukkan apresiasi positif terhadap jawaban yang telah diberikan. Apabila dengan
terpaksa penanya meninggalkan ruangan sebelum jawaban diberikan, dia wajib meminta
maaf dan meminta izin untuk meninggalkan ruangan.
Moderator

Jalannya forum ilmiah banyak ditentukan oleh moderator sebagai pemandu. Etika
yang harus dijaganya adalah bahwa dia harus adil. Artinya, semua peserta sedapatdapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam berpartisipasi aktif selama
forum berlangsung. juga keseimbangan dalam hal waktu atau jumlah pertanyaan yang
boleh diajukan oleh peserta. Selain adil, seorang moderator juga harus menaati jadwal atau
waktu yang telah ditentukan. Moderator seyogianya tidak terlalu banyak mengambil
waktu untuk berkomentar yang tidak fungsional. dan moderator harus mengatur waktu
yang digunakan oleh semua pihak, baik penyaji maupun peserta. Oleh sebab itu,
moderator harus punya keberanian untuk menginterupsi dengan santun kepada pembicara
agar taat waktu.
Notulis
Semua hal yang terungkap selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan,
maupun jawaban perlu dicatat secara rapi oleh notulis. Hasil catatan yang telah ditata
ringkas sebaiknya dicetak dan dibagikan minimal kepada semua orang yang terlibat dalam
forum tersebut. Hal ini memberi kesempatan bagi pemilik gagasan/konsep untuk
meluruskannya jika ada hal-hal yang kurang tepat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika
berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai
kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.Forum ilmiah
merupakan suatu pertemuan yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa ataupun pelaku
pelaku-pelaku ilmiah lainnya, yang berfungsi sebagai sarana penyebaran informasi
ilmiah, baik secara konseptual maupun prosedural. Jenis forum ilmiah antara
lain:diskusi panel, seminar, lokakarya (workshop), dll.
Untuk menjaga agar komunikasi dapat tetap fokus maka dapat dipersiapkan
rancangan alur yang dapat dipergunakan sebagai panduan selama berjalannya
presentasi dimulai dari Pengenalan/pendahuluan, Isi, Penutup dan Periode tanya
jawab.
Pada saat presentasi etika harus dijaga oleh semua orang yang ikut serta dalam
presentasi seperti : Penyaji, Jika menyajikan data, penyaji harus secara jujur
menyebutkan apakah data itu hasil penelitiannya ataukah diambil dari sumber lain.

Jika diambil dari sumber lain, harus disebutkan secara lengkap sesuai dengan
kelaziman dunia ilmiah. Peserta, setiap peserta harus jujur pada diri sendiri dan setiap
peserta wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain serta wajib menyimak apabila
ada orang yang berbicara (atau bertanya). Moderator, harus adil diamana semua
peserta sedapat-dapatnya memperoleh kesempatan yang relatif sama dalam
berpartisipasi aktif selama forum berlangsung. Notulis, semua hal yang terungkap
selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun jawaban perlu dicatat
secara rapi oleh notulis.

DAFTAR PUSTAKA

IPB. 2012. PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH EDISI KE 3. IPB Press : Bogor
Mussarafah,
Arra.
2012.
Jenis-jenis
Forum
Ilmiah.
(online).
http://arramusyarrafah.blogspot.com/ 2012/03/jenis-jenis-forum-ilmiah.html.

Purbasari, Niken. 2009. Presentasi Bisnis 2. Pusat Perkembangan bahan Ajar

Sulistyo, Bambang. 2001. Teknik Dan Etika Diskusi Ilmiah. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai