Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan
(seizure) berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermiten,
yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron-neuron
secara paroksismal, dan disebabkan oleh berbagai etiologi. Angka kejadian epilepsi
masih tinggi terutama di negara berkembang. Sejumlah studi menunjukkan prevalensi
epilepsi berkisar antara 0,5 4 % atau 8,2 per 1.000 penduduk, sedang insidensinya
mencapai 50 70 kasus per 100.000 penduduk. Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki
sedikit lebih besar kemungkinan terkena epilepsi daripada perempuan.
Bangkitan epilepsi apapun jenisnya selalu disebabkan oleh transmisi impuls di
area otak yang tidak mengikuti pola yang normal, sehingga terjadilah apa yang
disebut sinkronisasi dari impuls. Sinkronisasi ini dapat mengenai pada sekelompok
kecil neuron atau kelompok neuron yang lebih besar atau bahkan meliputi seluruh
neuron di otak secara serentak. Lokasi yang berbeda dari kelompok neuron yang ikut
terkena dalam proses sinkronisasi inilah yang secara klinik menimbulkan manifestasi
yang berbeda dari jenis-jenis serangan epilepsi.
Tujuan utama terapi pada epilepsi adalah tercapainya kualitas hidup optimal
untuk pasien sesuai dengan perjalanan penyakit epilepsi dan disabilitas fisik maupun
mental yang dimilikinya. diperlukan beberapa upaya untuk mencapai tujuan tersebut,
antara lain dengan menghentikan bangkitan, mengurangi frekuensi bangkitan tanpa
efek samping/dengan efek samping yang minimal, menurunkan angka kesakitan dan
kematian.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan epilepsi ?
2. Apa penyebab terjadinya epilepsi ?
3. Bagaimana penegakkan diagnosis pasien dengan epilepsi ?
4. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan epilepsi ?
5. Bagaimana prognosis pasien dengan penyakit epilepsi ?
.3. TUJUAN
1. Mengetahui definisi epilepsi.
2. Mengetahui penyebab terjadinya epilepsi.
3. Mengetahui penegakkan diagnosis epilepsi.
4. Mengetahui penatalaksanaan pasien epilepsi.
5. Mengetahui prognosis pasien dengan epilepsi.
1.4 MANFAAT
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang epilepsi baik itu cara penegakkan
diagnosa serta penatalaksanaannya.
2. Sebagai bekal bagi para dokter muda, khususnya mahasiswa FK Unisma
dalam prakteknya dan aplikasinya di lapangan sesuai dengan kompetensi
dokter umum.
3. Sebagai salah satu literatur dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang
kedokteran, khususnya penyakit epilepsi.

Anda mungkin juga menyukai