Salah satu usaha untuk menyeragamkan istilah ini adalah pada 1966
jerman DeutschesInstitut fer Normung(DIN) standard DIN 45500.DIN
45500 kelulusan bertujuan untuk menyediakan pembeli peralatan audio
dengan jaminan bahawa peralatan mereka mampu pembiakan kualiti yang
baik
adalah speaker yang biasanya berukuran kecil 0,5 inci, paling besarpun
berukuran 4 inci, tergantung merk dan kemampuan cakupan frekuensinya. Fungsi
tweeter adalah untuk mereproduksi frekuensi tinggi yang cakupannya pada
rentang 3500 Hz hingga 20 Khz. Contoh suara frekuensi tinggi ini antara lain
adalah seperti suara vokal, cymbal drum dan suara dentingan alat musik lainnya.
Tweeter pun juga ada yang dikenal dengan sebutan super tweeter / ribbon
tweeter. Jenis ini memiliki bentuk yang berbeda dari tweeter biasa, biasanya
persegi panjang dibentuk plat tipis dan mampu menghasilkan suara high frekuensi
yang tidak dapat dijangkau oleh tweeter biasa, yaitu pada rentang 5 23 Khz.
WOOFER
Fungsi speaker yang satu ini adalah untuk menghantarkan suara berfrekuensi
rendah atau suara bass. Untuk woofer dibatasi pada rentang frekuensi 100 Hz
atau dibawahnya, namun woofer yang mampu menyemburkan suara pada
rentang frekuensi 40 Hz dan dibawahnya bisa disebut sebagai sebuah subwoofer.
Pada umumnya subwoofer memiliki ukuran 12, 15, 18 inci sedangkan woofer
sekitar 8-10 inc
GAMBARAJAH BLOK HI FI
A) Tranduser masukan
Mikrofon
Menukar isyarat bunyi kepada isyarat audio
Tape head
Bahan rakaman magnetic kepada isyarat audio
Antenna
Menukar isyarat gelombang kepada isyarat frekuensi audio
B) Pra-penguat 1 dan 2
Menguatkan isyarat audio untuk dihantar ke penguat pemacu
C) Kawalan nada
Volume/bahana
Mengawal isyarat audio
Mengawal amplitude isyarat audio
Kawalan maksima
Bass
Mengawal amplitud isyarat frekuensi rendah diperlukan atau tidak
Treble
Mengawal isyarat frekuensi tinggi atau tidak
Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone
dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya
hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan
pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya
kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit.
Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk
mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio
hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya
dijamin mencapai 94% saja.
3. Kabel Unbalance
Kabel ini mungkin tidak aneh untuk orang pada umumnya, oleh karena
sebagian besar kabel hi-fi, kabel untuk radio, dan kabel untuk video
berbentuk seperti ini, yang kita sebut sebagai kabel coax. Hanya saja
untuk sound kabel jenis ini bagian tengahnya berupa serabut, bukannya
solid seperti kabel untuk radio maupun video pada umumya.
5. Kabel Speaker
Kabel speaker justru memiliki tahanan yang cukup besar, sehingga bahan
pembuatnya harus benar-benar tembaga murni. Memang benar arus yang
mengalir pada kabel speaker adalah arus AC atau sama dengan listrik
pada colokan listrik kita. Hanya saja arus yang menalir di dalam kabel ini
tidak konstan, dan memiliki dinamika. Berbeda dengan speaker Toa atau
ceilling di supermarket yang menggunakan arus konstan sehingga bisa
dikirim jauh tanpa distorsi.