Memudahkan pengontrolan
2.
3.
4.
4. Lantai kandang : bahan yang digunakan papan tebal dengan ukuran 2cm atau
bambu bulat dengan ukuran 5 cm atau belahan bambu kecil dengan ukuran 3-4
cm. (dianyam). Dengan jarak sela lantai 1-1,5 cm
5. Dinding kandang: bahan yang digunakan bambu dengan diameter 5 cm atau
bahan lainnya
6. Galar terdiri dari bambu bulat dengan diameter 8-10 cm atau kayu kaso dengan
ukuran 4x6 cm jarak antara galar 20-25 cm
7. Tempat pakan : bahan yang digunakan papan tebal 2 cm, atau anyaman bambu.
Tempat pakan ditempatkan menempel pada bagian depan kandang tinggi tempat
pakan 40-50 cm, lebar bagian atas 30-40 cm, lebar bagian dalam 25-35 cm
8. Kolong kandang : Kolong kandang berfungsi sebagai tempat penampungan
sampah atau feses domba dan kambing. Dasar kolong digali dengan kedalaman
40-50 cm agar kotoran tidak tercecer. Bagian atas tanah pinggiran kolong harus
lebih tinggi agar air tidak masuk. Usahakan pembersihan bagian kolong dilakukan
seminggu sekali.
Penyekatan Kandang
Ruang kandang perlu disekat atau dibuat kamar menurut kebutuhan dan status
fisiologi ternak, antara lain sekat untuk jantan muda, jantan dewasa, induk/dewasa betina,
sapihan, betina bunting dan induk menyusui. Induk menyusui adalah 1,0 m2 ditambah 0,5
m2 untuk tiap ekor.
Tujuan Penyekatan :
1. Memudahkan dalam pemberian pakan menurut kebutuhan ternak
2. Memudahkan dalam perkawinan
3. Menghindari perkawinan satu darah
4. Ternak jantan tidak mengganggu ternak bunting dan ternak lainnya
5. Memudahkan pengawasan terhadap penyakit
Ukuran Luas Kandang :
1. jantan dewasa (umur 12 bulan) luas 1,25 m2
2. betina dewasa (umur 12 bulan) luas 1 m2
4.2
Kandang Domba dan Kambing Tampak Samping
Pembahasan
Tinggi luar = 51 cm
Tinggi panjang dlam = 36 cm
Tinggi pendek dalam = 16 cm
Lebar dalam dasar = 35 cm
Lebar dalam luar = 48 cm
Tinggi lantai terhadap alas = 16 cm
Nb: tempat pakan untuk kandang koloni memilii tinggi, lebar yang sama,
namun yang membedakan panjang saja panjang tempat pakan untuk kandang
induk = 138 cm, panjang tempat pakan kandang individu = 90,1 cm
Kandang Jantan
Panjang = 807 cm
Tinggi = 900 cm
Tinggi kolong kandang = 72 cm
Tinggi Kandang = 134 cm
Lebar kandang =131 cm
Pintu Kandang
Tinggi = 95 cm
Lebar = 50 cm
Pintu Kandang Utama
Panjang = 200 cm
Tinggi = 202 cm
Ventilasi = 14 cm
Alley = 82 cm
Bagian Eksterior
Panjang kandang terluar = 1450cm2
Luar kandang terluar = 814 cm2
Jarak antar flok = kandang 1 = 410m
Kandang 2 = 390 cm
Kandang 3 = 400 cm
Kandang 4 = 250 cm
Panjang tangga = 170 cm
DAFTAR PUSTAKA
http://www.deptan.go.id/teknologi/nak/tdomba1.htm
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=707&Itemid=59
http://peternakan.litbang.deptan.go.id/index.php?
option=com_content1&task=view&id=317
Proposal dan studi kelayakan . 1992. Usaha Peternakan Kambing Intensif Di Dusun
Gumiang, Desa Pupuan sawah, Kecamatan Bajra Kabupaten Tabanan. PT Caprina
Bali Ternak. Denpasar-Balis
Sistem perkandangan intensif dapat membantu domba atau kambing yang dipelihara
menjadi produktif. Sistem perkandangan intensif adalah sistem perkandangan yang
dibangun menurut persyaratan teknis sesuai dengan kehidupan ternak yang akan
dipelihara, yaitu meliputi tata letak kandang, konstruksi kandang, bahan kandang, dan
peralatannya. Kandang mempunyai fungsi yang sangat vital sebagai berikut :
Melindungi ternak dari hewan pemangsa.
Melindungi ternak dari panasnya sinar matahari, hujan, udara yang dingin, dan angin
kencang.
Mencegah ternak piaraan tidak merusak tanaman lain disekitarnya.
Membuat ternak piaraan dapat tidur dan istirahat dengan tenang.
Membuat ternak piaraan dapat kawin dan beranak dengan baik.
Menampung kotoran sehingga mudah dibersihkan dan dikumpulkan untuk pupuk
pertanian.
Memudahkan pemeliharaan sehari-hari.
a. Kandang Panggung
Kelebihannya :
1) Kotoran dan air kencing ternak jatuh ke tempat penampungan yang berada di kolong
kandang, sehingga kebersihan kandang terjamin.
2) Lantai kandang tidak becek sehingga kelembapan yang tinggi di dalam kandang dapat
dihindari.
3) Lantai kandang lebih kering sehingga kuman-kuman penyakit, cendawan, dan parasit
dapat ditekan pertumbuhannya.
Kelemahannya :
1) Ongkos pembangunan kandang mahal.
2) Risiko kecelakaan, misalnya domba atau kambing terprosok karena lantai yang rapuh.
3) Kandang memikul beban yang berat sehingga apabila pembuatannya kurang kuat
dapat menimbulkan kecelakaan.
b. Kandang Lantai Tanah
Kelebihannya :
1) Ongkos pembuatannya murah karena konstruksinya lebih sederhana.
2) Risiko kecelakaan lebih kecil daripada kandang panggung.
Kelemahannya :
1) Tidak terdapat penampungan kotoran dan air kencing secara khusus sehingga
kebersihan kandang kurang terjamin. Dengan demikian harus dibersihkan setiap hari.
2) Lantai kandang menjadi becek dan lembap, sehingga mendorong pertumbuhan
kuman-kuman penyakit, parasit dan jamur.
3) Kesehatan ternak menjadi kurang terjamin karena lebih mudah terserang penyakit.
3. Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang yang benar dapat menekan pertumbuhsn parasit atau organismeorganisme lain yang dapat menyebabkan berbagai penyakit hewan. Konstruksi kandang
yang benar dapat mengatur suhu dan kelembapan kandang dan peredaran udara dalam
kandang dapat bejalan baik sehingga ternak dapat terhindar dari gangguan pernapasan.
DindingKandang
Dinding kandang berfungsi sebagai benteng agar ternak tidak lepas keluar, menahan
angin langsung yang masuk ke dalam kandang, dan menahan keluarnya panas dari tubuh
ternak itu sendairi, terutama pada malam hari. Konstruksi dinding kandang dibuat tidak
rapat agar udara dalam kandang selalu segar, suhu di dalam kandang tidak terlalu panas,
dan waktu malam hari domba atau kembing tidak kedinginan.
Bagian dinding yang rapat dapat dibuat dengan bahan papan atau anyaman bamboo.
Sedangkan bagian dinding yang lain merupakan celah terbuka yang dapat dibuat dari
kawat kasa atau jeruji dari bilahan bambu.
Lantai Kandang
Lantai kandang harus rata, tidak keras, tidak licin, tidak mudah tertembus air, tahan
lama dan tidak cepat panas atau dingin. Ada dua model konstruksi lantai kandang, yaitu
konstruksi lantai miring dan konstruksi lantai berlubang. Konstruksi lantai miring
digunakan untuk sistem kandang dengan lantai di tanah, sedangkan konstruksi lantai
berlubag digunakan untuk model kandang panggung. Lantai kandang dibuat agak tinggi,
yaitu sekitar 50 cm dari permukaan tanah dan lubang atau celah-celah dibuat agar kaki
domba atau kambing tidak terperosok atau terjepit di celah lantai tersebut.
Atap Kandang
Konstruksi atap harus dibuat miring dan meluncur ke arah samping kanan dan kiri.
Atap kandang juga dapat dibuat miring ke belakang. Atap kandang model ini dibuat
membujur ke arah timur-barat agar pada siang hari tidak terlalu panas, dan apabila hujan,
air dapat meluncur dengan cepat sehingga tidak masuk ke dalam kandang.
Bahan atap yang dapat digunakan untuk kandang domba atau kambing adalah daun
rumbia, alang-alang, seng, asbes, atau genteng. Namun, bahan atap kandang yang paling
baik adalah dari bahan genteng dan asbes karena bahan ini tidak menimbulkan panas
dalam kandang dan tahan lama.
Lubang Ventilasi
Lubang ventilasi berfungsi untuk keluar masuknya udara dalam kandang sehingga
dapat terjadi proses pertukaran udara kotor di dalam kandang yang dapat digantikan
dengan udara bersih dari luar. Lubang ventilasi dapat dibuat dengan pengaturan vdinding
yang sebagian terbuka dengan menggunakan bilah-bilah bambu atau kawat kasa yang
berlubang agak lebar.
Posisi Kandang
Untuk mendapatkan sinar matahari pagi secara langsung dan untuk menghindari
teriknya matahari di waktu siang, posisi kandang dibuat menghadap ke arah timur yang
membujur atau memanjang dari arah timur ke arah barat.
Kolong Kandang
Kolong kandang berfungsi menampung kotoran, air kencing, dan sampah yang jatuh
dari lantai kandang. Ukuran tinggi kolong kandang yang dianjurkan adalah 50 cm 70
cm dari permukaan tanah rata.
g. Kerangka kandang
Kerangka kandang berfungsi membentuk bangunan kandang secara utuh. Bagian
kerangka kandang adalah sebagai berikut.
Tiang utama yang berfungsi menahan beban kandang. Tiang utam harus dari bahan
yang kuat dan besar.
Kerangka penunjang yang terdiri atas kerangka penunjang bawah, kerangka
penunjang atas, suhunan, penunjang tegak, dan penunjang tengah. Bahan yang
digunakan dapat berupa kayu ataupun bambu.
Siku-siku, yaitu untuk memberi kekuatan kerangka agar tidak mudah goyang dan
tidak mudah miring sehingga bangunan kandang tidak mudah roboh. Siku-siku dapat
menggunakan bahan kayu palang dada atau bambu ukuran sedang.
Galar, yakni bagian kerangka yang berfungsi sebagai penahan lantai dan beban ternak
yang berada di atasnya. Bahan yang dapat digunakan adalah bambu.
2.
Kandang
menyusui
induk
anaknya
dan
anaknya,
selama
tempat
bulan.
induk
Seekor
yang
sedang
induk
domba
domba
saat
kandang
dibersihkan)
dan
tempat
kotoran/kompos.
Tipe dan model kandang pada hakikatnya dapat dibedakan
dalam 2 tipe, yaitu:
1.
kandang
ini
memiliki
kolong
yang
bermanfaat
sebagai
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.