Anda di halaman 1dari 14

JENIS JENIS MIKROFOSIL

DAN BATUANNYA

JENIS JENIS BATUAN


Terdapat tiga jenis batuan di alam, yaitu:
1. Batuan Beku (Igneous Rock)
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
3. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)

BATUAN BEKU
Batuan yang terbentuk akibat proses pembekuan magma.
Tersusun oleh mineral-mineral yang saling interlocking.
Sampai saat ini belum pernah diketemukan fosil di dalam batuan beku. Hal ini
disebabkan batuan beku terbentuk pada suhu yang sangat tinggi (> 2000C).
Magma sendiri mempunyai suhu > 6000C.
Tubuh organisme akan hancur suhu > 2000C.

Bentuk tekstur interlocking pada batuan beku.

BATUAN METAMORF
Batuan yang terbentuk akibat proses metamorfosis dari batuan yang ada di
lapisan kulit bumi. Batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen
maupun metamorf.
Pada batuan metamorf derajat rendah yang berasal dari batuan sedimen
karbonat terkadang masih memperlihatkan adanya fosil yang terkristalinitas
kuat.

Fosil yang terkristalinitas pada batuan metamorf derajat rendah.

BATUAN SEDIMEN
Batuan yang terbentuk akibat proses sedimentasi, dan litifikasi. Mineral
pembentuk batuan sedimen dapat berasal dari hasil rombakan suatu batuan
(beku, sedimen, dan metamorf), biogenik dan kimiawi.

Klasifikasi batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan beberapa hal:


1. Klastik dan non klastik
2. Biogenik, Fisik dan Kimiawi.

Sedimen Klastik: tersusun oleh material rombakan yang


mengalami proses transportasi, sedimentasi dan litifikasi.

Grainstone

Batuan sedimen non klastik

Batuan sedimen klastik

Mikro fosil biasanya dapat dijumpai pada batuan-batuan


sedimen, baik klastik maupun non klastik. Sangat umum
pada batuan bertekstur halus.

ENIS JENIS MIKROFOSIL


Adalah setiap fosil yang untuk mempelajari sifat-sifat dan
strukturnya, paling baik dilakukan di bawah mikroskop (Jones, 1936).

Terdapat dua jenis mikrofosil:


1. Mikrofosil yang secara organisme memang berukuran kecil:
Foraminifera, Dinoflagelata, Ostracoda, dan sebagainya.
2. Mikrofosil yang berasal atau bagian tubuh dari organisme
berukuran besar: Spora, Pollen, dan stuktur mikro dari suatu
organisme.

KETERDAPATAN MIKROFOSIL
Berdasarkan lingkungan hidupnya, organisme dapat dibedakan dalam
dua lingkungan. Lingkungan Darat dan Lingkungan Laut. Diantara
kedua lingkungan tersebut terdapat daerah transisi, berupa pantai dan
rawa.
Mikrofosil asal darat: Spora dan Pollen
Mikrofosil asal laut : Foraminifera,
Nannoplangton, dsb.

Radiolaria,

Dinoflagelata,

Spora & Pollen

Foraminifera
Nannoplangton
Radiolaria

Darat

Transisi

Laut Dangkal

Laut Dalam

BATUAN DAN MIKROFOSIL


Untuk mencari mikrofosil, maka pemahaman terhadap jenis batuan
yang kemungkinan mengandung mikrofosil sangat penting. Tidak
semua batuan dapat mengandung mikrofosil. Keterdapatan mikrofosil
dalam batuan sangat bergantung pada lingkungan hidup dari
organismenya.

MIKRO
FOSIL

BATUPASIR
SEDANG

BATULAN
AU

BATULEMPU
NG

BATUGAMP
ING

BATULEMPU
NG LAUT
DALAM

Spora &
Pollen

sedikit

melimpah

melimpah

Sangat
jarang

Tidak ada

Foraminifera
Kecil

Tidak ada

Sangat
jarang

sedikit

melimpah

Tidak ada

Foraminifera
Besar

Tidak ada

Tidak ada

sedikit

melimpah

Tidak ada

Nannoplangt
on

Tidak ada

Tidak ada

sedikit

melimpah

sedikit

Radiolaria

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

melimpah

Ostracoda

Tidak ada

sedikit

melimpah

sedikit

Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai