Oleh: Mary Baradero, SPC, MN., Mary Wilfrid Dayrit, SPC, MAN, & Yakobus siswandi,
MSN.
Tahun 2009.
INKONTINENSIA URINE
Pada inkontinensia urine, urine keluar tidak terkendali dan tidak diduga. Ada
tiga macam inkontinensia urine, yaitu inkontinensia stres, inkontinensia
urgensi, dan inkontinensia overflow.
Inkontinensia stres terjadi akibat outlet kandung kemih atau sfingter yang
tidak kompeten. Apa saja yang mengakibatkan tambahan tekanan intraabdominal dapat menyebabkan pengeluaran urine sedikit-sedikit (kurang
dari 50 ml). Tambahan tekanan intra-abdominal dapat terjadi akibat obesitas,
kehamilan, mengankat barang berat, batuk bersin, tertawa, gerak badan,
dan seterusnya.
Inkontinensia urgensi dikaitkan dengan pengeluaran urine yang tidak dapat
ditahan dan segera urine keluar (urgensi). Inkontinensia urgensi dapat
dialami pasien dengan ISK.
Inkontinensia overflow dikaitkan dengan pengeluaran urine akibat
overdistensi kandung kemih. Inkontinensia overflow dapat diakibatkan oleh
trauma medula spinalis, stroke, diabetik neuropati, atau setelah
pembedahan radikal pada pelvis.
Semakin meningkat jumlah penduduk lanjut usia, semakin meningkat juga
insiden inkontinensia urine. Di Amerika Serikat, ada 10 juta orang yang
menderita inkontinensia urine. Setiap tahun, pemerintah Amerika Serikat
mengeluarkan sekitar $10 milyar untuk menangani orang yang menderita
inkontinansia urine.
No
Tipe
Inkontinensia
1 stres
Inkontinensia
2 urgensi
Contoh
Sfingter tidak kompeten
Relaksasi otot pelvis
Tekanan intra-abdiminal meningkat (obesitas,
kehamilan, gerak badan, dll.)
Sklerosis multipel
ISK
Stroke
obat tertentu (hipnotik, tranquilizer, sedatif, dan
diuretik)
Inkontinensia
3 overflow
Inkontinensia
4 refleks
Inkontinensia
5 psikologis