Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TEORI DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

OLEH KELOMPOK II

SAMUEL STEVY KUMAJAS


MUHAMMAD AMIN
ERNA KADRIANTI
HASNAH NOSI
DAHRIANIS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
MAKASSAR
2011

I.

Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan bermacam-macam

aktifitas fisik maupun psikis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya
secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk
menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh
manusia. Proses itulah yang dalam kehidupan kita sebut bekerja.
Dimasa sekarang ini, manusia selalu saling membutuhkan satu sama lain agar
tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa saling membutuhkan ini
muncul keinginan untuk bekerja sama dalam satu hal ataupun lainnya. Dari kerja
sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan
mengevaluasi tujuan kerja sama yang semula diharapkan.
Dari kerja sama ini memulai muncul fungsi manajemen yaitu perencanaan dalam
mencapai tujuan. Kemudian dilaksanakan melalui berbagai upaya seperti berbagai
tugas menempatkan petugas yang tepat. Temuan dalam pengawasan merupakan
umpan balik yang sangat berguna untuk memperbaiki perencanaan tahapan
berikutnya. Inilah kesinambungan sustainable dan perencanaannya disebut rulling
plan.
II. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris),
berasal dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana.
Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing
dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang
sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. George R. Terry dalam buku dengan judul Principles of Management
memberikan
membedakan

definisi:
atas

Manajemen
perencanaan,

adalah

suatu

pengorganisasian,

proses

yang

penggerakkan

pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun


seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Menurut Manullang manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu
tentang perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
B. Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat
pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam
prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya
tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
a. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja,
seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik
dan memberikan beban kerja yang berimbang.
b. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya
kepada atasan secara langsung
c. Disiplin
Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata
(bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang
telah ditetapkan.
d. Kesatuan perintah
Setiap karyawan hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari
seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari
beberapa

orang

yang

sama-sama

merasa

menjadi

atasan

para

karyawan/kerabat kerja tersebut.


e. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh
seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama
(satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan


diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang
banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang
sama
C. Ciri-ciri Manajemen
Manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan
demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
a. Ada tujuan yang hendak dicapai
b. Ada pemimpin (atasan)
c. Ada yang dipimpin (bawahan)
d. Ada kerja sama.
D. Fungsi-fungsi Manajemen
Terdapat berbagai macam pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen,
tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah fungsi manajemen
menurut George R. Ferry (1990) dalam Principles of Management, proses
manajemen terbagi menjadi :
a.
b.
c.
d.
e.

Perencanaan (Planning).
Pengorganisasian (Organizing).
Pengawasan (Controlling).
Pelaksanaan (Activating).
Evaluasi (Evaluating)

Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemikiran yang logis dan rasional berdasarkan data atau
informasi sebagai dasar kegiatan atau aktifitas organisasi, manajemen,
maupun individu dalam upaya mencapai tujuan.
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan
yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu

hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan


merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tindakan apa yang harus dikerjakan ?


Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Manfaat Perencanaan
1. Sebagai penerjemah dari kebijakan yang bersifat makro
2. Peramalan, terhadap masa datang yang penuh ketidakpastian
3. Sebagai alat pemersatu arah dari pelaksanaan operasional dari berbagai
tingkatan dan divisi.
4. Sebagai alat untuk melakukan efisiensi penggunaan sumber daya
organisasi
5. Untuk menjamin kepastian tujuan
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal
mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi agar dapat dicapai dengan efisien. Pembagian
kerja adalah perincian tugas pekerjaan agar setiap individu pada organisasi
bertanggung jawab dalam melaksanakan sekumpulan kegiatan. Kedua aspek
ini merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.
Ada beberapa aspek penting dalam proses pengorganisasian, yaitu :
a. Bagan organisasi formal
b. Pembagian kerja
c. Departementalisasi
d. Rantai perintah atau kesatuan perintah
e. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
f. Saluran komunikasi
g. Rentang manajemen dan kelompok informal yang dapat dihindarkan.
Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1) Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam


mencapai tujuan organisasi.
2) Pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara rasional
dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak
terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga
ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3) Pengadaan dan pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi
pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota
organisasi memahami tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisiensian
dan konflik.
Pengarahan (Actuating)
Pengarahan merupakan hubungan antara pemimpinan dengan para bawahan agar
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam manajemen, pengarahan ini
bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut manusia juga
menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia
dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda.
Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam
melakukan pengarahan yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan
dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan
diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
a. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang
perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
b. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada
di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu
pada keadaan tertentu.

c. Delegasi wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan


melimpahkan

sebagian

dari

wewenang

yang

dimilikinya

kepada

bawahannya.
Pengawasan (Controlling)
Pengawasan ialah proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai rencana yang telah ditetapkan. Tolak ukur pengawasan adalah rencana,
oleh karenanya dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan dua
sisi dari mata uang yang sama. Dengan pelaksanaan fungsi pengawasan
diharapkan dapat dicapai :
a. Meminimalkan penyimpangan
b. Memotivasi kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan
c. Memperbaiki kesalahan
d. Meningkatkan tanggung jawab
e. Diperolehnya umpan balik
f. Mengukur kompetensi personel
Metode dan Teknik pengawasan, yang umumnya digunakan adalah
1. Observasi langsung
2. Laporan
3. Metode statistical yang diolah secara statistic
Evaluasi (Evaluating)
Penilaian adalah kegiatan sistematis dan terencana untuk mengukur, menilai dan
klasifikasi pelaksanaan dan keberhasilan program. Penilaian harus dikembangkan
bersama perencanaan suatu program. Penilaian pada kegiatan evaluasi dilakukan
pada komponen input, proses dan input.penilaian selalu terkait dengan proses
pengambilan keputusan.
Tujuan penilaian
a. Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan program dan perencanaan
program yang ada
b. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
c. Sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang
berjalan

d. Sebagai alat untuk melaksanakan perencanaan kembali yang lebih baik pada
suatu program
Secara umum evaluasi dibagi atas 3, yaitu :
1. Penilaian pada tahap awal program
2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program
3. Penilaian pada tahap akhir program
III.

Studi Kasus Dan Pemecahan Masalah


Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul di komunitas adalah gizi
buruk pada anak. Data dari Puskesmas X tahun 2010 menunjukkan bahwa
penderita gizi buruk pada anak diwilayah kerjanya meningkat jumlahnya. Dari
18 anak pada tahun 2008 meningkat menjadi 23 anak pada tahun 2009. Ini
menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat di wilayah kerjanya
masih di bawah garis kemiskinan.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari separuh kematian bayi dan balita
disebabkan oleh keadaan gizi yang jelek. Risiko meninggal dari anak yang
bergizi buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal.
Pengurangan jumlah penderita malnutrisi pada bayi dan anak menjadi salah
satu target Progran yang dicanangkan Puskesmas X dalam menurunkan angka
gizi buruk anak.
Dari kasus diatas, maka dibuat kerangka program untuk mengatasi
permasalahan gizi buruk sebagai berikut :
1. Planning
Puskesmas X membuat Program Keluarga Binaan dalam mengatasi
permasalahan gizi buruk, yang mana akan dikirim seorang perawat komunitas
yang nantinya melakukan praktek bertujuan untuk membantu keluarga dalam
meningkatkan dan memelihara kesehatan keluarga dengan menekankan pada
peningkatan peran serta anggota keluarga dalam melakukan upaya-upaya
pencegahan, peningkatan dan mempertahankan kesehatan.
2. Organizing

a. Puskesmas X mengirim tenaga perawat komunitasnya pada setiap wilayah


kerja yang terdeteksi ada keluarga yang mengalami masalah gizi buruk
pada anaknya.
b. Puskesmas memberikan informasi atau data yang dibutuhkan perawat
komunitas tentang keluarga yang hidup didaerah sekitar puskesmas
setempat.
c. Setiap perawat komunitas memberikan pengarahan pada keluarga binaan.
d. Keluarga binaan melaksanakan kegiatan sesuai arahan perawat komunitas
tentang kesehatan gizi pada keluarganya terutama pada bayinya.
3. Actuating
a. Melakukan pengkajian fisik dan psikososial
b. Menetapkan masalah kesehatan
c. Melakukan tindakan keperawatan
d. Menetapkan tingkat kemandirian keluarga melalui 7 dari 9 peran perawat
keluarga: sebagai pendidik, pemberi pelayanan, penemu kasus, kolaborator,
fasilitator, pengelola, dan advocator
e. Melakukan rujukan terhadap kasus yang ditemukan untuk pemeriksaan
lebih lanjut (bila perlu)
4. Controlling
a. Mengamati proses kegiatan (apakah sudah sesuai prosedur atau tidak) yang
dilakukan oleh keluarga binaan.
b. Mengontrol keluarga binaan agar tetap melaksanakan kegiatan untuk hidup
sehat sesuai arahan.
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan agar konsisten terhadap waktu yang telah
ditentukan, misalnya jika memang waktu pelaksanaan telah ditentukan
sebelumnya.
5. Evaluating
a. Melakukan penilaian terhadap proses kegiatan yang telah dilakukan
sebelumnya.
b. Melaksanakan evaluasi terhadap program keluarga binaan oleh perawat
komunitas (apakah telah dapat dilaksanakan secara terus-menerus oleh
keluarga binaan).
c. Memberi penilaian pada keluarga binaan mengenai apa yang telah
dicapainya.

d. Mereview kekurangan kegiatan agar tahun berikutnya dapat diperbaiki dan


ditingkatkan lagi.
IV. KESIMPULAN
Manajemen (GR. Terry) adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari
POACE yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya lain. Dan satu tahap
akhir yang juga perlu dilakukan tidak lain adalah evaluasi sebagai fungsi akhir
dari suatu manajemen.suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah
suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata
lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Program kesehatan di jalankan dengan berdasarkan fungsi fungsi
manajemen. Dengan harapan, program kesehatan dapat berjalan dengan lancar
dan dapat meningkatkan derajat kesehatan mayarakat.
V. DAFTAR PUSTAKA
http://akur-stbajia.blogspot.com/2007_11_01_archive.html
http://jakerz.ngeblogs.com/
http://jyus-yudistira.blogspot.com/2008/01/bab-i.html
http://liaedu.files.wordpress.com/2008/08/manajemen1.pdf
http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_pengara
han_pengendalian_belajar_di_internet_ilmu_teori_manajemen
http://wynon4.ngeblogs.com/

Anda mungkin juga menyukai