Anda di halaman 1dari 65

DEMOGRAFI KESEHATAN

Oleh:
dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH

PENGERTIAN

Demografi adalah studi tentang populasi


manusia
Pertumbuhan penduduk dunia meningkat
pesat dalam 50 tahun terakhir
Jumlah penduduk dunia pada th 2002:
6.214.680.145, meningkat sebesar 1,786
milyar dibanding tahun 1980
Pertumbuhan penduduk akan
mempengaruhi kesehatan masyarakat

ABAD FENOMENA DEMOGRAFI

Abad ke 20 merupakan abad fenomena


demografi
4 fenomena demografi:
1.
2.

3.

4.

Jumlah manusia meningkat hampir 4 kali lipat


Proporsi penduduk yg tinggal di perkotaan
meningkat 5 lipat, dari 10% menjadi 50%
Umur harapan hidup penduduk dunia naik
menjadi 2 kali lipat
Angka kelahiran menurun sebesar 50%

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pada awal 2003 jumlah penduduk


dunia mencapai 6,3 milyar
Tahun 2050 diperkirakan meningkat
menjadi 8,9 milyar
90% penduduk dunia tinggal di negara
berkembang
Pertumbuhan penduduk menurun dari
1,35% per tahun (1995-2000) menjadi
0,33% (2045-2050)

Pertumbuhan penduduk (Cont.)

Pertumbuhan penduduk dunia saat ini 1,2%


pertahun atau 77 juta orang per tahun
Pertumbuhan penduduk di negara maju
cenderung menurun

Angka penurunan 0,14% per tahun

Pertumbuhan penduduk di negara


berkembang masih positif

Angka pertumbuhan 0,40% per tahun

TREN PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA

HUKUM 70

Pertumbuhan penduduk dapat


diperkirakan dengan hukum 70
Bila pertumbuhan penduduk sebesar 1%,
maka jumlah penduduk akan menjadi 2
kali lipat dalam 70 tahun
Bila 2% 70/2 = 35 tahun
Angka pertumbuhan penduduk Indonesia:
1% (2000-2005)

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk dipengaruhi


3 faktor:
Fertilitas
Mortalitas
Migrasi

FERTILITAS

Fertilitas (natalitas/kelahiran): jumlah


kelahiran hidup
Fekunditas: orang yang secara biologis
memiliki kapasitas untuk bereproduksi
Demografi rata-rata fertilitas dan
fekunditas

Fertilitas (Cont.)

Feaktor-faktor yang mempengaruhi


fertilitas:
1.
2.

Determinan biologis
Determinan perilaku

Determinan biologis

Menarche dan menopouse

Menarche: mulainya menstruasi


Menopouse: berhentinya menstruasi
Usia menarche lebih muda
Usia menopouse lebih tua

Ovulasi

Ovulasi mempengaruhi waiting time untuk


terjadinya konsepsi
Anovulasi setelah melahirkan: 1,5 bulan
sampai 2 tahun

Umur masa reproduktif

Fertilitas menurun seiring dengan


bertambahnya usia

Kematian intrauterin aborsi, postterm


Involuntary infertilitas sterilitas

Determinan Perilaku

Perkawinan umur pada saat menikah


Frekuensi hubungan seksual
Kontrasepsi
Sterilisasi
Aborsi
Pemberian ASI (Breastfeeding)

MORTALITAS

Kematian pada populasi tertentu dalam periode


waktu tertentu
Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Umur
Jenis kelamin
Ras/etnik
Wilayah/area
Sebab Kematian
Kondisi sosial ekonomi
Kesehatan masyarakat
Kedokteran dan teknologi

1. Umur

Kematian tinggi pada masa bayi


Menurun pada masa anak-anak
Tetap rendah pada masa remaja dan
dewasa
Meningkat pada usia tua

2. Jenis kelamin

Dari masa konsepsi sampai sepanjang


hidup, laki-laki memiliki risiko kematian
lebih tinggi dari perempuan
Perkecualian pada:

Masyarakat yg menghargai kehidupan lakilaki lebih tinggi dari wanita


Wanita pada masa reproduktif

3. Ras/etnik

Asia, Afrika dan Amerika Utara


mortalitasnya lebih tinggi
Dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi

4. Wilayah/Area

Indonesia bagian Timur mortalitasnya


lebih tinggi
Wilayah Asia dan Afrika mortalitasnya
lebih tinggi daripada Eropa dan Australia

5. Penyebab Kematian

Diare penyebab utama kematian di


negara berkembang
Penyakit kardiovaskuler penyebab
utama kematian di negara maju

6. Kondisi sosial ekonomi

Pendapatan perkapita mempengaruhi


mortalitas
Pengaruh sosial ekonomi terhadap
peningkatan umur harapan hidup sekitar 1025%
Penurunan mortalitas mulai abad 19
disebabkan antara lain oleh peningkatan
kualitas hidup, diet, sanitasi dan perbaikan
kondisi tempat kerja

7. Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat mengurangi


kematian melalui pencegahan transmisi
penyakit
Contoh: imunisasi

8. Kedokteran dan Teknologi

Penemuan pestisida dan antibiotik


Penemuan obat-obat anestesi
Pengendalian infeksi nosokomial
Organisasi pelayanan kesehatan

MIGRASI

Urbanisasi
Emigrasi
Imigrasi

URBANISASI

Penduduk dunia cenderung makin banyak yg tinggal di


daerah urban
Th 1800 hanya 1 kota berpenduduk lebih dari 1 juta
jiwa
Saat ini ada 326 kota di dunia berpenduduk lebih dari 1
juta jiwa
Urbanisasi meningkat dari 5% menjadi 50% dalam 200
tahun terakhir
Saat ini + 50% penduduk dunia tinggal di daerah urban
Th 2030 diperkirakan menjadi 60%
Di Indonesia: pada tahun 2000, sekitar 41% penduduk
tinggal di daerah urban/perkotaan

Penyebab urbanisasi:
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih baik


Industrialisasi pusat industri untuk
memproses hasil-hasil pertanian, manufaktur
dan inovasi teknologi
Pusat pendidikan
Pusat hiburan dan budaya
Pasar untuk berbagai macam produk dan
pelayanan
Kurangnya lapangan kerja di desa
Degradasi lahan di desa

Dampak positive urbanisasi terhadap kesehatan

Membantu menginterpretasi pola atau tren indicator


kesehatan lingkungan:
Polusi udara
Akses terhadap sanitasi dasar
Akses terhadap makanan bergizi
Akses terhadap air minum yg aman
Vector-borne diseases
Manajemen limbah

Dampak negatif urbanisasi terhadap


kesehatan lingkungan

Polusi udara
Produksi limbah
Degradasi lahan dan sumber air
Konversi lahan menjadi perumahan
Kepadatan penduduk yang meningkat
Meningkatnya prevalensi vector-borne
diseases
Meningkatnya kebutuhan akan pelayanan
kesehatan

STRUKTUR PENDUDUK INDONESIA

Struktur umur penduduk Indonesia tahun 2000:

0-14 tahun
: 30.8%
15-24 tahun
: 19.9%
60+
: 7.6%
65+
: 5.3%

Struktur umur penduduk berada dalam masa peralihan


menuju penduduk tua (old population)
Konsekuensi perubahan pola penyakit
Prevalensi penyakit infeksi, terutama pada anak masih
tinggi, dgn prevalensi tertinggi ISPA dan diare
Prevalensi penyakit non infeksi meningkat, terutama
pada penduduk usia dewasa dan lansia, terutama
ischaemic heart disease dan cerebro-vascular disease

Proyeksi 5 Penyakit Utama Proyeksi 5 Penyakit Utama


tahun 1990-2020
tahun 2020
ISPA

Ischaemic Heart Disease

Diare

Unipolar Major Depression

Penyakit pada masa


perinatal

Road traffic accidents

Unipolar Major Depression Cerebro-vascular disease


Ischaemic Heart Disease

Chronic Obstructive
Pulmonary Disease

Indikator pertumbuhan penduduk


dapat digunakan untuk:

Peringatan dini dalam peningkatan


tekanan pada lingkungan dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
Mengidentifikasi daerah dgn pertumbuhan
penduduk tinggi, sebagai dasar dalam
mengalokasikan sumberdaya, termasuk
sumberdaya kesehatan

Membantu menginterpretasi pola atau tren


indikator kesehatan lingkungan:
Polusi udara
Akses terhadap sanitasi dasar
Akses terhadap makanan bergizi
Akses terhadap air minum yg aman
Vector-borne diseases
Manajemen limbah

DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK


TERHADAP KESEHATAN

Pertumbuhan penduduk yang cepat atau persisten


menyebabkan kerusakan lingkungan, infrastruktur
dan pelayanan masyarakat, termasuk kesehatan
resiko terhadap kesehatan meningkat, melalui:
malnutrisi, sanitasi yg jelek, penurunan kualitas air
minum, kondisi perumahan yang jelek, dan
meningkatnya resiko vector-borne disease
Kemiskinan status kesehatan <

MASALAH PANGAN DAN GIZI

Teori Malthus:

Pertumbuhan penduduk seperti deret ukur


Pertumbuhan makanan seperti deret hitung

Malthus mengingatkan bahwa pertumbuhan


penduduk yg berlebihan menyebabkan
makanan yg diproduksi tidak akan cukup
untuk memenuhi kebutuhan semua penduduk
Akibatnya: kelaparan dan kurang gizi

Masalah pangan dan gizi (Cont.)

815 juta orang di negara berkembang


menderita kurang gizi

777 juta di negara berkembang


27 juta di negara transisi
11 juta di negara industri (negara maju)

61% di Asia, 24% di sub Sahara Afrika


Di Indonesia, diperkirakan 27% Balita
menderita kurang gizi

Masalah pangan dan gizi (Cont.)

Bila masalah tidak teratasi pd th 2020,


sekitar 1 milyar anak akan mengalami
cacat permanen
Masalah gizi pada ibu hamil:

35-70% ibu hamil di Indonesia menderita


anemia kurang gizi, terutama defisiensi besi
Ibu hamil mengkonsumsi 2/3 energi dari
jumlah yg direkomendasikan

Masalah pangan dan gizi (Cont.)

Akibat:
Komplikasi kehamilan dan persalinan
Gangguan pertumbuhan janin BBLR
Gangguan perilaku dan kecerdasan
anak

STATUS GIZI BALITA DI BANYUMAS DAN JATENG

Status
Gizi
Gizi lebih
Gizi baik
Gizi
kurang
Gizi buruk

2002

2003

2004

Jateng

3,45%
80,41%
14,67%
1,47%

3,38%
82,82%
12,17%
1,55%

2,76%
84,25%
11,85%
1,13%

2,12%
83,78%
12,75%
1,36%

INCOME DAN KESEHATAN

Pendapatan perkapita penduduk Indonesia


meningkat dari US$ 50 pada tahun 1968,
menjadi US$ 385 pada 1986 dan US$ 570 pada
tahun 2000
Jumlah penduduk miskin turun dari 60% pada
tahun 1970 menjadi 11-13% pada tahun 1996
Krisis ekonomi sejak Juli 1997 menurunnya
pendapatan perkapita dan menempatkan
Indonesia pada negara miskin
Jumlah penduduk miskin meningkat menjadi
79,4 juta orang atau 39% dari total penduduk

Kemiskinan merupakan determinan kesehatan


yang penting
Kemiskinan menyebabkan gizi buruk, kondisi
rumah yang kurang sehat, rendahnya tingkat
pendidikan, dan kurangnya akses terhadap
pelayanan kesehatan
Hal tersebut meningkatkan paparan terhadap
faktor-faktor resiko lingkungan yang
berakibatkan terancamnya kondisi kesehatan

Tingkat pendapatan dan kemiskinan dapat


digunakan untuk:

Mengidentifikasi population at risk karena


kemiskinannya
Membantu memberikan informasi dalam
perencanaan strategi kesehatan lingkungan
Membantu mengidentifikasi efek kemiskinan
terhadap status kesehatan
Membantu dalam membuat kebijakan di
bidang kesehatan

CONTOH KASUS:
EPIDEMIOLOGI DIARE

Penyebab diare:

Umumnya karena infeksi terutama


rotavirus dan Escherichia coli

Penularan diare umumnya terjadi melalui


route oral-fecal, baik water-borne, foodborne atau langsung
Diare sangat erat kaitannya dengan
kondisi lingkungan yang buruk

SITUASI DIARE DI DUNIA

Diare banyak ditemukan baik di negara


maju maupun negara berkembang, tapi
episode diare di negara berkembang 6x
dari negara maju
Di negara berkembang, episode diare 67x per anak per tahun

Morbiditas diare global:

Episode diare 4.000 milyar (4 triliun) per


tahun
1 triliun episode diare per tahun diantaranya
pada balita

Morbiditas diare selama dekade 1990-an


hanya sedikit berubah, meskipun
mortalitasnya menurun

Awal 1980-an, kematian karena diare


pada Balita 4,6 juta
Pada 1990-an, mortalitas menurun
menjadi 3,3 juta, setelah pelaksanaan
terapi rehidrasi oral
Saat ini, tiap tahun ada 3 juta orang
meninggal karena diare

SITUASI DIARE DI INDONESIA

Diare masih menjadi masalah kesehatan utama


di Indonesia
Diare menempati ranking ke 2 penyakit yg
paling banyak diderita oleh bayi dan anak
Tahun 2001, ada 2.873.414 kasus diare pada
Balita
Tahun 2001, dijumpai 4.428 kejadian luar biasa
(KLB) di 12 propinsi, dengan Case Fatality Rate
(CFR) 2,26%

Diare menempati ranking 2 penyebab


kematian pada bayi dan anak setelah
penyakit infeksi saluran pernapasan
24,1% kematian pada bayi dan 40%
kematian pada anak dibawah 2 tahun
disebabkan oleh diare

Anda mungkin juga menyukai