Anda di halaman 1dari 10

Teks Cerita

Sejarah
Fauzia Nur Praptiwi
Sifani Yuzka
Choirunisa
3 PB 3

Identifikasi Masalah
Objek Kelas
: Kelas XII
IPS SMA
Objek
Penelitian :
Teks
Cerita Sejarah

Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
pengetahuan

faktual,

konseptual,

prosedural,

dan

metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu


pengetahuan,
wawasan

seni,

budaya,

kemanusiaan,

dan

humaniora

kebangsaan,

dengan

kenegaraan,

dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta


menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar 3.1


Memahami struktur dan kaidah
teks cerita sejarah, berita, iklan,
editorial/opini, dan cerita fiksi dalam
novel baik melalui lisan maupun
tulisan.

Indikator
3.1.1 Siswa mampu memahami pengertian teks

cerita sejarah

berdasarkan struktur teks dengan benar.


3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah
dengan

tepat.

3.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi gaya bahasa dalam teks


cerita sejarah dengan benar.
3.1.4 Siswa mampu mengidentifikasi unsur kebahasaan (prefiks,
konfiks,

dan konjungsi) dalam teks cerita sejarah dengan

baik dan tepat.

Skor Penilaian

No.

Nama

Kemampuan
mengindenti
fi-kasi
pengertian
teks cerita
sejarah

Kemampuan
mengidentifi
kasi struktur
cerita
sejarah

Kemampua
n
mengidenti
fikasi gaya
bahasa
teks cerita
sejarah

Kemampuan
mengidentifi
-kasi unsur
kebahasaan
(prefiks,
konfiks, dan
konjungsi)

1.

Kim Jong
Myun

80

75

75

70

2.

Kim Jong In

80

75

75

65

3.

Lee Seung Gi

75

75

75

70

4.

Park Yoochon

80

80

80

75

5.

Im Yoona

80

80

75

70

6.

Kim Jaejoong

80

75

75

65

Kriteria Ketuntasan Minimal

Deskripsi Permasalahan
Permasalahan yang didapat dari pengamatan di kelas XII IPS 3
SMA Negeri 2 Depok adalah kurang tercapainya kemampuan
mengidentifikasi unsur kebahasaan berupa prefiks, konfiks, dan
konjungsi dalam teks cerita sejarah. Mayoritas siswa belum dapat
memahami dan mengidentifikasi kata yang berupa prefiks,
konfiks, dan konjungsi sederajat dan tidak sederajat sehingga
dalam penilaian yang didapatkan, semua siswa belum mencapai
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal yang merupakan acuan
dalam tercapainya keberhasilan pembelajaran.

Student Teams Achievement Division


(STAD)
STAD merupakan salah satu model pembelajaran
pengembangan
dari
model
pembelajaran
kooperatif. Dengan menggunakan metode ini
siswa dibentuk perkelompok dengan salah satu
anggota kelompoknya merupakan siswa yang
sudah menguasai materi, contohnya adalah
materi tentang afiks dan konjungsi. Mereka lalu
diberi tugas dan dikerjakan secara berkelompok.
Kelompok yang mendapat nilai paling tinggi
akan mendapatkan hadiah atau penghargaan
lain.

Solusi (Obat)
Untuk mengobati masalah tersebut, maka digunakan metode
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).
Alasan digunakannya metode tersebut adalah:
Telah diketahui adanya interval nilai siswa, yang menyebabkan
diketahuinya siswa dengan nilai cukup dan tidak, sehingga
diketahui adanya kelompok siswa yang telah menguasai materi
pembelajaran tersebut.
Dengan Metode ini, siswa diajak agar lebih aktif dalam
pembelajaran.
Dengan metode ini, siswa tidak lagi mendapatkan materi
pembelajaran melalui ceramah dari guru, melainkan melalui kerja
sama, penjelasan, dan diskusi dengan teman.
Pemberian materi tidak lagi melalui guru, tetapi siswa secara lebih
mandiri akan belajar mengenai materi.
Terdapatnya penghargaan yang akan diberikan kepada siswa yang

Judul Penelitian
Peningkatan Kemampuan
Mengidentifikasi Afiksasi dan
Konjungsi dalam Teks Cerita
Sejarah pada Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas XII
IPS 3 SMA Negeri 2 Depok
dengan Metode Student
Teams Achievement Division

Anda mungkin juga menyukai