Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori

Debit yang mengalir di suatu aliran irigasi ( Q,m 3/det ) adalah merupakan hasil
perkalian luas penampang basah ( A,m2 ) dengan kecepatan aliran ( V, m/det ).
Dapat ditulis dengan persamaan berikut ini :
Q=AxV
Ket :
Q = Debit yang mengalir di suatu aliran irigasi (m 3/det )
A = luas penampang basah (m2 )
V = kecepatan aliran ( m/det )

( Michael, A.M, 1978 )

Luas penampang basah diukur dengan pengukuran langsung menggunakan


alat ukur arus. Nilai perkiraan berapa laju kecepatan aliran dapat juga diukur
menggunakan pelampung meskipun hasilnya tidak tepat. Kecepatan aliran juga
dapat diperkirakan dengan cara tidak langsung yaitu dihitung berdasarkan rumusrumus hidrolika. Atas dasar itu debit bisa diukur dengan cara langsung atau tidak
langsung. Yang dimaksud dengan cara pengukuran debit secara tidak langsung
adalah mengukur debit saluran irigasi yang nilai kecepatan alirannya tidak diukur,
akan tetapi dihitung berdasarkan rumus hidrolika.
Rumus yang dimaksud antara lain rumus Chezy, Darcy-Weisbach, Manning
dan menurut Michael yang umum digunakan untuk menghitung kecepatan aliran
saluran irigasi adalah rumus Manning. Menurut rumus Manning debit saluran irigasi
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut ini :

Q=
Ket :
Q = Debit (m3/det )
A = Luas Penampang (m2 )
R = Jari-jari Hidraulis (m)

R 2/3 S 1/2

S = Kemiringan garis energy ( tanpa satuan )


n = Koefisien kekasaran Manning
( Michael, A.M, 1978 )

Aliran fluida dapat dikategorikan:


1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan lapisan, atau lamina lamina dengan
satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk
meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar
memenuhi hukum viskositas Newton yaitu :

=
2. Aliran turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel partikel fluida sangat tidak menentu karena
mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling
tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang
besar.
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
(Ridwan, 1998)

Daftar Pustaka
Michael, A.M, 1978, Irigation Theory and Practice, Vikas PH PVT. ltd

Anda mungkin juga menyukai