Anda di halaman 1dari 6

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian telah dilakukan di 90 lokasi pada bulan Mei Juli 2012.

Daerah lokasi pengamatan yaitu Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis,


Kota Banjar, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut,
Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Sumedang (Lampiran 1). Salah satu cara
pemilihan lokasi berdasarkan wawancara pedagang pasar di Kota Bandung dan
Kabupaten Sumedang (Lampiran 3). Lokasi pengamatan merupakan representasi
Jawa Barat yang tersebar di bagian Utara, Tengah dan Selatan.

3.2.

Alat dan Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan yaitu populasi jenis pisang yang ditemukan di

lokasi pengamatan. Alat yang akan digunakan pada penelitian yaitu Global
Positioning System (GPS), handcounter, kamera digital, alat tulis, dan kuesioner
(Lampiran 2).

3.3.

Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan metode survey dan eksplorasi tempat

dengan penentuan lokasi secara purposive sampling. Menurut Mustafa (2000),


purposive sampling adalah kegiatan mengambil sampel dengan maksud dan
tujuan tertentu dengan harapan sampel memiliki informasi yang dibutuhkan dalam
kegiatan penelitian.

16

17

Penentuan jenis-jenis pisang pada saat pengamatan melalui beberapa tahap, yaitu :
1. Melakukan studi literatur tentang ciri-ciri dari masing-masing jenis pisang.
2. Melakukan studi pendahuluan ke berbagai pasar di Bandung, Sumedang, dan
Garut dalam membedakan bentuk, warna kulit, dan tekstur kulit buah dari
masing-masing jenis pisang.
3. Melakukan studi pendahuluan kepada petani sehingga dapat membedakan
jenis-jenis pisang.
4. Pengamatan di lokasi pengamatan dengan cara mengamati bentuk dan warna
kulit buah pisang yang dibandingkan dengan hasil studi pendahuluan di
berbagai pasar.
5. Pengamatan di lokasi pengamatan dengan cara mengamati ciri-ciri tanaman
sampel yang dibandingkan dengan hasil studi pendahuluan kepada petani.
6. Melakukan wawancara kepada petani di lokasi pengamatan dalam menentukan
jenis tanaman pisang yang diamati.
Selama di lapangan, kegiatan penelitian berupa pengamatan mengenai
populasi keragaman jenis-jenis pisang. Hasil pengamatan keragaman dihitung
menggunakan rumus indeks keragaman Shannon Wieners (Barbour, 1987 dalam
Prasetyo, 2006). Indeks keragaman Shannon Wieners dipilih karena mampu
menggambarkan

tingkat

keragaman

suatu

jenis

tanaman

berdasarkan

perbandingan jumlah individu. Rumus indeks keragaman Shannon Wieners


adalah :

Keterangan:
ni = nilai kepentingan tiap jenis (jumlah individu tiap jenis)
N = nilai kepentingan total (jumlah total semua individu)
Pi = Peluang kepentingan untuk tiap jenis (ni/ N)

18

Adapun pengelompokkan tingkat keragaman tinggi, sedang atau rendah


berdasarkan nilai H yang didapat. Dengan kriteria sebagai berikut :

H) > 3,0 = Menunjukan Keanekaragaman sangat tinggi

(H) 1,6 3,0= Menunjukan Keanekaragaman tinggi

(H) 1,0 1,5= Menunjukan Keanekaragaman sedang

(H) < 1,0 = Menunjukan Keanekaragaman rendah

Analisis Vegetasi dilakukan untuk mengetahui komposisi dan struktur


vegetasi pisang in situ per lokasi pengamatan. Hasil pengamatan diolah guna
mendapatkan nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR), Dominansi
Relatif (DR) dan Indeks Nilai Penting (INP) (Mueller-Dombois dan Ellenberg,
1974 dalam Prayoga, 2011). Rumus-rumus analisis vegetasi, yaitu :

Untuk mengetahui kontribusi karakter yang diamati pada variasi


tanaman, dilakukan analisis komponen utama atau Principal Component Analysis

19

(PCA). PCA merupakan analisis multivariat dengan menggabungkan beberapa


variable yang menjadi suatu komponen utama melalui regresi peubah ganda.
Analisis ini menggunakan program XLStat 2012.
Untuk mengetahui kedekatan antara individu melalui diagram pohon
(dendogram) dilakukan analisis pengelompokkan variable menjadi beberapa
pengamatan yang lebih sedikit. Analisis ini menggunakan program XLStat 2012.

3.4.

Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan dari penelitian ini akan dibagi menjadi beberapa tahap.

Tahapan-tahapan tersebut adalah :


1. Sumber data
Sumber data diambil untuk mengetahui data-data penelitian pada musim
pertama.
2. Pengamatan keragaman dan populasi
Pengamatan keragaman berupa pengamatan jenis-jenis tanaman pisang pada
daerah tertentu. Pengamatan populasi berupa pengamatan jumlah populasi
suatu jenis pisang pada daerah tertentu.
3. Kuesioner
Kuesioner yang diambil mengenai penyebaran jenis pisang, cara budidaya,
variasi jenis pisang, dan pemasaran. Pengambilan data kuesioner ini dilakukan
bersama dengan pengamatan tanaman pisang di lokasi penelitian.

20

3.5.

Pengamatan

3.5.1. Pengamatan Utama


Pengamatan utama terdiri dari :
1.

Pengamatan Indeks Keragaman Shannon Wienners


Pengamatan untuk mencari indeks keragaman (H) yang akan diklasifikasikan
kepada keragaman rendah, medium, tinggi dan sangat tinggi.

2.

Pengamatan Analisis Vegetasi


Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh nilai yang digunakan untuk
penghitungan Indeks Nilai Penting tanaman. Adapun pengamatan ini terdiri
dari :
a. Kerapatan Jenis
Penghitungan jumlah individu suatu jenis dibagi dengan jumlah total petak
contoh pengamatan. Data didapat dari pengamatan di lapangan.
b. Kerapatan Jenis Relatif
Pengamatan berupa pembagian Kerapatan Jenis suatu jenis dibagi dengan
penjumlahan Kerapatan Jenis seluruh jenis dikalikan 100%. Nilai
kerapatan jenis didapat dari penghitungan sebelumnya.
c. Frekuensi
Nilai Frekuensi didapat dari penjumlahan petak-petak yang ditemukannya
suatu jenis dibandingkan dengan seluruh petak contoh pengamatan.
d. Frekuensi Relatif
Nilai frekuensi relatif didapat dari nilai frekuensi suatu jenis dibandingkan
dengan jumlah seluruh frekuensi tiap jenis dan selanjutnya dikalikan
100%. Nilai frekuensi tiap jenis didapat dari penghitungan sebelumnya.

21

e. Dominasi
Nilai Dominasi didapat dari penjumlahan individu suatu jenis di semua
lokasi petak pengamatan dibagi dengan jumlah petak pengamatan
ditemukannya jenis tersebut, selanjutnya dikalikan 100%.
f. Dominasi Relatif
Nilai dominasi relatif didapat dari pembagian nilai Dominasi suatu jenis
dibagi dengan jumlah keseluruhan D dari seluruh jenis, selanjutnya dikali
100%.
g. Indeks Nilai Penting
Indeks Nilai Penting didapat dari penjumlahan nilai Kerapatan Relatif,
Frekuensi Relatif dan Dominasi Relatif.
3.

Pengamatan karakter morfologi pisang (Lampiran 7). Karakter-karakter yang


diamati berdasarkan deskriptor pisang yang dikeluarkan oleh IPGRI. Analisis
PCA dan Klaster dilakukan pada hasil karakterisasi.

3.5.2. Pengamatan Penunjang


Pengamatan penunjang pada penelitian ini, yaitu :
Kuesioner Petani Pisang. Data dan informasi yang diambil diantaranya
teknik budidaya, pemasaran, asal bibit, varietas, dan lainnya.
Pengambilan data dan informasi melalui wawancara dan pengisian
kuesioner (Lampiran 2).
Wawancara Pedagang Pisang. Data dan informasi yang diambil
diantaranya adalah daerah asal pemasok pisang, jenis psiang yang
dipasok dan harga beli dan jual pisang.

Anda mungkin juga menyukai