TKKS
TKKS
Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak karena pasarnya yang terus berkembang.
Pemerintah juga gencar memberikan dukungan melalui riset benih lele unggul dan kampanye
gerakan makan ikan. Sehingga bermunculan sentra-sentra budidaya ikan lele di sejumlah daerah.
Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, budidaya ikan lele sebaiknya tidak dilakukan secara
sampingan atau sekadar kegiatan subsisten. Ikan lele sanggup hidup dalam kepadatan tebar yang
tinggi dan memiliki rasio pemberian pakan berbanding pertumbuhan daging yang baik.
Oleh karena itu, usaha budidaya ikan lele akan memberikan keuntungan lebih apabila dilakukan
secara intensif.
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen
pembesaran. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas budidaya ikan lele segmen
pembesaran. Berikut kami uraikan tahap-tahap persiapannya.
Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan sebagai tempat budidaya ikan lele. Untuk
memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan dan ketersediaan
tenaga kerja terampil. Lalu, cocokkan dengan sumber dana yang kita miliki. Perlu diperhatikan
bahwa setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari
segi usaha budidaya.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam
semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita hanya membahas
kolam tanah saja, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan.
Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam harus
dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Pada
ketinggian tersebut sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan memungkinkan
biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Kolam yang sudah ditumbuhi
fitoplankton airnya akan berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, baru benih ikan lele siap
ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele
sampai pada ketinggian ideal.
pemijahan ikan lele. Hal yang paling penting adalah benih unggul yang digunakan harus benih
yang baik dan sehat.
hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan
tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat sendiri
pakan lele alternatif.
Pengelolaan air
Hal penting lainnya dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Walaupun ikan lele
bisa hidup dalam kondisi air yang buruk, untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan
kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut
akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Oleh karena itu, apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian
isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan
memberikan pakan. Apabila dalam memberikan pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air
akan lebih sering dilakukan. Selain itu, apabila air terlihat berkurang karena penguapan atau
kebocoran kolam, segera tambahkan.