Anda di halaman 1dari 110

Model Draf

DOKUMEN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013
SMA..

Dokumen Disusun Sebagai Panduan


Pemangku Kewenangan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013

DINAS PENDIDIKAN PEJUANG SEJATI


TAHUN 2014
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

KATA PENGANTAR
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo
PP 32 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan
khas satuan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.
KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi Kurikulum 2013
yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan
Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan, acuan regulasi daerah, dan
aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan.
Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah
mempertimbangkan

segenap

sumber

daya

yang

sekolah

miliki

untuk

mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi


dan misi. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu
lulusan yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator mutu
lulusan seagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerjasama dari
berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah
berjuang sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang
diperlukan.
.., Juli 2011
Kepala SMA Saintifik,
...

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat pertimbangan


Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan , selanjutnya para pihak
menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai tanggal yang ditetapkan pada
tahun pelajaran 2013 - 2014.
Ditetapkan di

Tanggal

: 1 juli 2014

Komite Sekolah,

Kepala Sekolah,

Kepala Dinas Pendidikan

Mengetahui,

..,

Pengawas Pembina

..

NIP.

NIP
Mengesahkan,
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

.
NIP.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan Penyusunan KTSP

Hal
I
Ii
Iii
1
1
2
4

BAB II. KURIKULUM 2013


A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan
B. Rasional
C. Perubahan Mindset (Pola Pikir)
D. Strategi Implementasi
E. Sasaran Perubahan

5
5
7
9
11
13

BAB III.
A.
B.
C.
D.
E.

17
17
20
21
22
23

VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH


Konteks Sekolah
Visi
Misi
Tujuan Sekolah
Indikator Kompetensi Lulusan

BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Karakteristik Kurikulum
B. Landasan Kurikulum
1. Landaan Filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Pedagogis
4. Landasan Teoritis
C. Struktur Kurikulum Paket Semester
D. Peminatan
1. Peminatan dan Lintas Minat
2. Pendalaman Minat
E. Pengaturan Beban Belajar
F. Muatan Lokal
G. Ekstrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan
2. Ekstrakurikuler Pilihan
H. Peningkatan Keterampilan TIK
I. Bimbingan dan Konseling
J. Kalender Pendidikan
BAB V. PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Pembelajaran
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

27
27
27
27
28
29
29
30
35
35
38
38
41
45
45
50
51
53
57
60
60

1. Rencana Perubahan dalam Pembelajaran


2. Perencanaan Pembelajaran
3. Pelaksanaan Pembelajaran
4. Penilaian
5. Ketuntasan
B. Pembinaan Prestasi
C. Penulisan Rapot
D. Kenaikan Kelas. Kelulusan, dan Mutasi Siswa
BAB VI. MONITORING DAN EVALUASI
A.
Supervisi Pembelajaran
B.
Evaluasi Pelaksanaan Kurikum
C.
Evaluasi Pemenuhan SKL

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

64
67
70
73
90
91
92
93
95
95
96
98

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
(Deskripsikan secara singkat posisi satuan pendidikan Saudara
dalam

dinamika

peran

untuk

meningkatkan

keunggulan

mutu

SDM....yang berahlak, berilmu, dan berketerampilan)


Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan, kian hari kami sadari
semakin penting di tengah perkebangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai modal bangsa dalam meningkatkan daya saing dengan bangsa
lainnya. Penguasaan pengetahuan dan teknologi sangat bergantung pada
kemampuan lembaga pendidikan untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan
inovatif.
Untuk meningkatkan daya adaptasi bangsa terhadap perkembangan
pengetahuan, teknologi, yang didukung dengan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah maka kurikulum pun perlu disesuaikan
dengan kebutuhan hidup siswa agar mampu menyesuaikan dengan
kebutuhan hidup pada masa kini dan masa depan.
Dalam menjawab kebutuhan meningkatkan daya adaptasi mutu
sumber daya insani untuk menjawab perubahan, maka kurikulum 2006 pun
perlu memerlukan proses penyesuaian dengan terbitnya kurikulum 2013
dan keduanya memiliki karakter yang sama sebagai kurikulum berbasis
kompetensi.
Pelaksanaan K-13 pada dasarnya untuk mewujudkan kompetensi
siswa yang adaptif dengan perkembangan jaman, rumusan
menjadi titik tekan utama

yang ideal

cita-cita tiap satuan pendidikan yang

penetapannya mengacu pada standar nasional pendidikan. Sesuai dengan


amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan


wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target
kompetensi siswa yang menjadi targetnya.
Rumusan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum
2013 pada tingkat satuan pendidikan merupakan strategi penjaminan mutu
agar penjabaran standar nasional dapat dikembangkan secara terukur.
Ukuran utama yang dapat dijadikan rujukan utama adalah terwujudnya
keunggulan mutu lulusan sebagaimana yang sekolah harapkan.
Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan yang
mengarahkan seluruh pemangku kewenangan melaksanakan kurikulum
2013. Dengan berfusinya KTSP sebagai acuan maka semua pihak dapat
fokus

pada

pencapaian

tujuan,

menerapkan

aturan

main

dalam

menerapkan prosedur program, serta proses kegiatan dapat memenuhi


kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dirinya dalam perubahan
kehidupan pada abad 21. Di samping itu, diharapkan pula seluruh
pergerakan para pemangku kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan
visi, misi, dan tujuan baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam
mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan
beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman pelaksanaan kegiatan intra
dan

ekstrakurikuler,

pedoman

akademik,

dan

instrumen

evaluasi

penyelenggaraan kurikulum.
Dalam

mendukung

keterpenuhan

dokumen

dan

implementasi

kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dipandang perlu membentuk tim


TIM PENGEMBANG KURIKULUM dan TIM PENJAMINAN MUTU yang mengelola
sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum.
Kedua TIM merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena
keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya proses
pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya keunggulan mutu
lulusan.

B.

Dasar1
1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional;

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

3.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992


tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;

4.

PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005


Tentang Standar Nasional Pendidikan;

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai


Negeri Sipil.

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian


Prestasi Kerja Kepala sekolah/ Madrasahsebagaimana yang diubah
dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

7.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang


Standar Kepala sekolah/madrasah.

8.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang


Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

9.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang


Standar Pengelolaan Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang


Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMA-MA.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

16.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor (57,58.59

Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikukulum

2013 dll.)

C.

Tujuan Perumusan KTSP


Tujuan perumusan KTSP adalah:
1. Menyediakan dokumen yang visi, misi, tujuan, strategi pencapaian
tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan acuan evaluasi
penyelenggaraan kurikulum 2013.
2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi program pelaksanaan kurikulum 2013
agar dapat mencapai tujuan secara secara terukur.
3. Meningkatkan tingkat kepastian bagi para pemangku kewenangan
tentang

tugas

dan

tanggung

jawab

masing

masing

dalam

melaksanakan kurikulum 2013


4. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan
menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi,
dan perangkat evaluasi program.
5. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program.
6. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa
untuk lebih memahami arah penyelenggaraan pendidikan bagi para
siswa.
7. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

BAB 2. KURIKULUM 2013


A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang

dikembangkan dari kurikulum tahun 2004 dan KTSP 2006 untuk dilaksanakan di
sekolah sehingga dapat merespon berbagai tantangan internal dan eksternal
bangsa.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan isu-isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Tantangan global yang dihadapi bangsa
sperti dalam forum World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC),
dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal terkait pada
pergeseran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan
ekonomi dunia, persaingan industri antarbangsa, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan.
Capaian kompetensi dalam PISA (Programme for International Student
Assessment) Indonesia baru dapat mencapai sampai level 3, sementara siswa
dari negara lain dapat mencapai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama, maka interpretasi dari data ini adalah
kemampuan bangsa ini mengajar berbeda dengan tuntutan zaman sehingga
perlu perbaikan materi dan proses pengajaran agar tidak kalah oleh
bangsa lain.
Demikian pula dalam capaian pada hasil pengujian TIMMS (The Trends in
International Mathematics and Science Study), dalam kurun waktu 2007 hingga
tahun 20011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level
menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi
dan Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

sementara hampir 50%

siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan

advance.
(Uraikan peran satuan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan
hidup siswa pada abad ke-21 dengan menguasi keterampilan berpikir, melek
teknologi dan informasi, terampil berkolaborasi, dan memiliki kesadaran
sebagai warga lokal yang hidup dalam konteks global)
Pada

konteks

nasional

besarnya

tantangan

bagi

penyelenggaraan

pendidikan Indonesia dalam menyikapi perkembangan penduduk Indonesia


dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Jumlah penduduk Indonesia
usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035. Tantangan
besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah meningkatkan mutu sumberdaya
insani

usia

produktif

yang

melimpah

agar

memiliki

kompetensi

dan

keterampilan sesuai dengan kebutuhan jamannya baik pada masa kini maupun
pda masa depannya.
(Uraikan peran sekolah yang sesuai dengan sumber daya pendukung yang
paling mungkin, sehingga siswa berdaya saing secara lokal)
Memperhatikan tantangan pada konteks internasional, nasional, maupun
lokal, maka sekolah dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan
pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi,
penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara yang sekolah inginkan dengan yang sekolah
hasilkan.

Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan perlu terus

disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya


serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global
di masa depan yang didukung dengan mutu pendidikn dan tenaga kependidikan
yang ditingkatkan secara berkelanjutan.
Dalam pengembangan KTSP sekolah memperhatikan enam prinsip utama,
yaitu:

Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.

Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui


kompetensi inti yang bebas mata pelajaran.

Ketiga,

semua

mata

pelajaran

harus

berkontribusi

terhadap

pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin


dicapai.

Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti.

Keenam,

keselarasan

tuntutan

kompetensi

lulusan,

isi,

proses

pembelajaran, dan penilaian.


B.

Rasional
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan

pada ruang lingkup lokal semakin menggelobal. Nilai-nilai global, baik diajarkan
atau tidak, telah menjadi bagian keseharian para siswa.
sekolah siap tidak siap tak dapat

Dalam kondisi ini,

terhindar dari tantangan besar ini.

Pembelajaran diharapkan pada tantang penguatan kompetensi siswa yang


menguasai kearifan lokal, mengandung jiwa penguatan jati diri bangsa dalam
konteks nasional, dan penguatan daya saing pada konteks global.
Pada tataran global abad ke-21 sekolah mendapat tantangan memfasilitasi
siswa untuk berdaptasi dalam kerangka kompetensi berikut:

Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam pengembangan


hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek informasi dan teknologi
informasi.
Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi;
Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri.


Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya.
Mengembangkan daya produktif dan akuntabel.
Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab.
Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi;
Terampil berkreasi dan berinovasi.
Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.
Terampil

berkomunikasi

dan

berkolaborasi

untuk

meningkatkan

efektivitas belajar.
Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini
siswa perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu;
Mampu mengelola informasi
Mampu menggunakan media
Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Implikasi kebutuhan kompetensi berdampak pengembangan kompetensi
yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa sebagaimana tergambar dalam
diagram di bawah ini.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Pada diagram mendeskripsikan arti pentingnya mengembangkan cara


berpikir, cara bekerja, teknologi informasi dan komunikasi, dan kesadaran
sebagai warga lokal maupun global.
Atas

dasar

kerangka

pikir

pada

gambar,

maka

sekolah

perlu

mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan terdekat


siswa, namun dalam kerangka pikir dalam membangun kesadaran pada ruang
lingkup global. Membangun tanggung jawab individu, tanggung jawab sosial dan
kesadaran kultural. Kecakapan berpikir meliputi berpikir kreatif_inovatif,
berpikir kritis, dan dapat belajar tentang cara belajar. Cara mengembangkan
kemamuan bekerja secara kolaboratif dan komunikatif dan didukung dengan
penguasaan melek teknologi dan melek informasi.
Kerangka dasar menegaskan pentingnya guru meningkatkan penguasaan
mengenai nilai kultural, tanggung jawab individual, dan tanggung jawab sosial
dalam koteks lokal maupun global, menguasai cara berpikir, cara bekerja, dan
menguasai

teknologi

dan

informasi.

Kebutuhan

ini

hendaknya

dapat

diintegrasikan dalam proses belajar pada pengembangan sikap, pengetahuan,


dan keterampilan. Di sini diperlukan guru yang tidak hanya dapat berpikir
konvergen, namun berpikir divergen dalam pembelajaran.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Berdasarkan analisis konteks yang menjadi tantangan eksternal dan


internal, maka sekolah menetapkan target mutu lulusan dalam jangka panjang
dan jangka menengah yaitu:
Sekolah yang kondusif dalam mengembangkan siswa yang mampu;

berpikir kritis, berpikir kreatif dan inovatif, serta dapat belajar


tentang cara belajar dalam mengkeskplorasi, mengolah, dan
mendayagunakan informasi yang terbarukan.

Mengolah informasi dan menguasai teknologi informasi.

Membangun kesadaran sebagai warga lokal, nasional dan global


dalam interaksi sosial, kultural, dan kemanusiaan secara universal.
(Sesuaikan dengan kondisi ideal yang sekolah harapkan)

C.

Perubahan Mindset (Pola Pikir)


Pembaharuan pendidikan berlangsung di semua Negara. Indonesia berada

dalam ruang persaingan antara Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, juga
Malayasia yang bersaing ketat dalam pergerakan perubahan dalam persaingan
yang makin ketat. Perkembangan pendidikan pada negara sekawasan telah
berkembang cepat dari model pembelajaran pasif ke pembelajaran aktif,
pembelajaran individual menjadi pembelajaran kolaboratif dan interaktif, dari
manual telah berkembang menjadi pendidikan digital. Fokus utama negaranegara dalam kawasan kini meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan
efektivitas pembelajaran berbasis sumber belajar digital untuk menjawab
kebutuhan kompetensi abad-21.
Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 harus dapat menjawab
tantangan dalam persaingan pada kawasan karena generasi muda Indonesia
memperebutkan peluang yang sama. Perubahan terpenting adalah semangat
pemangku kewenangan untuk memandang perlu dan harus melakukan hal yagn
berbeda dari aktivitas professional sebelumnya. Seluruh pemangku kewenangan
perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan. Untuk mencapai tujuan yang
diharapkan

diperlukan

proses

perubahan

terencana,

bertahap,

dan

berkelanjutan.
Sikap dasar

mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati, dan

mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut dihadapi dengan


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

sabar menanggung untuk menanggung konsekuensi atas pelaksanaan perubahan


terutama dalam proses pembelajaran dan penilaian untuk meningkatkan
pengetahuan baru, penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan
baru sehingga memerlukan proses dan waktu belajar lebih banyak.
Kunci sukses sekolah adalah mengawal dan melaksanakan perubahan
yang dilandasi perubahan pola pikir dalam memperjuangkan terwujudnya
tujuan perubahan. Perubahan pola pikir perlu didukung dengan perumusan
tujuan yang terukur untuk mencapai target yang terbaik yang mungkin sekolah
capai. Untuk itu, kami memerlukan pencapaian standar dengan target yang
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah yang
disepakati bersama.
Pengembangan pola pikir menjadi dasar proses perbaikan pola tindak
untuk mendukung terlaksananya prinsip berikut:
1)

pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran


berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi
yang sama;

2)

pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi


pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya);

3)

pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring


(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja
yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4)

pola

pembelajaran

pasif

menjadi

pembelajaran

aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model


pembelajaran pendekatan sains);
5)

pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6)

pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat


multimedia;

7)

pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan


(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

8)

pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi


pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9)
D.

pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis


Strategi Implementasi
Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses dalam medan persaingan antar

sekolah pada konteks lokal dan dalam ketatnya persiangan pendidikan antar
bangsa pada konteks global. Dalam rangka untuk menjawab tantang lokal
maupun global. Karena itu, proses perubahan memerlukan motif yang kuat,
keyakinan

tinggi,

serta

usaha

bersama

yang

sungguh-sungguh

dalam

meningkatkan berbagai aspek di bawah ini.


1)

Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan


untuk meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia dalam kawasan Asia
maupun global melalui peningkatan transaksi target pemenuhan target
mutu bertaraf lokal, nasional, dan global.

2)

Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan pembelajaran,


melaksanakan

pembelajaran

saintifik,

dan

melaksanakan

penilaian

autentik melalui proses belajar berkelanjatan.


3)

Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi sebagai sumber

dan media pembelajaran

dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan informasi secara


bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah.
4)

Meningkatkan

kompetensi

tenaga

pendidik

dan

siswa

dalam

memberdayakan lingkungan sebagai konteks pembelajaran.


5)

Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan kerja sama


yang harmonis dan produktif.

6)

Penyediaan

alat

peraga

dan

sumber

belajar

untuk

mendukung

peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui proses mengamati,


menanya, menghimpun informasi, menalar,dan mengkomunikasikan.
7)

Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan meningkatkan daya


kolaborasi dan kompetisi.

8)

Meningakatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif


melalui pembelajaran kolaboratif dan kontekstual.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

9)

Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orangtua siswa.

10) Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah sebagai


organisasi pembelajar.
11) Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dengan menitikberatkan
pada pentingnya supervise pembelajaran.
12) Menerapkan manajemen perubahan yang terencana dan terealisasikan .
13) Mengembangkan efektivitas kepemimpinan pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan analisis harapan, maka sekolah menetapkan strategi utama dalam
pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut:
1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan jaman sebagai
poros pengembangan strategi perubahan.
2) Menggerakan sistem perubahan dengan dengan fokus utama mewujudkan
visi, misi, dan tujuan sekolah.
3) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber daya yang sekolah
miliki dan yang mungkin sekolah miliki.
4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan mengacu pada
meliputi

Krathwhol

menghargai,
keterampilan

yang

meliputi

menghayati,
berpikir

dan

merujuk

tahap

menerima,menjalankan,

mengamalkan.

pada

teori

Dyers

Pengembangan
yang

meliputi

mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan


mencipta. Pengembangan pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang
menggambarkan

tahapan

kecakapan

berpikir,

meliputi

tingkatan

mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.


5) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga

kependidikan

melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi pembelajar.


6) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap dalam
rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran.
7) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan fakta,
konsep, prosedur, dan metakognitif. Keempat tingkat penguasaan
tersebut terkait erat dengan pendekatan saintifik. Penguasaan fakta
terkait erat dengan pengenalan fenomena, penguasaan konsep terkait
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

pada penguasaan teori, penguasaan prosedur terkait erat dengan


penerapan teori dalam kegiatan praktis sehari-hari, dan penguasaan
metakognitif berkaitan dengan kemampuan belajar tentang bagaimana
cara belajar atau berpikir tentang cara berpikir.
8) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil pembelajaran
secara berkala.
9) Meningkatkan

kolaborasi

guru

dalam

meningkatkan

kemampuan

professional pada tingkat satuan pendidikan.


10) Meningkatkan kerja sama sekolah dengan orang tua siswa untuk
menunjang optimalisasi hasil belajar siswa.
E. Sasaran Perubahan
Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung
konsekuensi ada pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan penilaian.
Agar menjadi dasar bagi sekolah untuk penentuan program, perlu analisis yang
lebih rinci Ada pun beberapa komponen pergeseran prioritas pada uraian
berikut:
(Sesuaikan sasaran perubahan dengan kondisi yang sekolah harapkan)
1. Sasaran perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)
No.
1)
2)

3)
4)
5)
6)

Sasaran Perubahan
Menjadikan KI dan KD sebagai dasar penentuan indikator kompetensi
lulusan
Menghasilkan mutu lulusan yang berprilaku sebagai orang beriman, berahlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
Lulusan yang berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif.
Lulusan yang memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan,
lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban.
Lulusan yang ilmu dengan menguasai fakta, konsep, prosedur,
metakognitif.
Lulusan yang terampil mengolah informasi dan mendayagunakan
teknologi informasi dan komunikasi.

2. Sasaran Perubahan Standar Isi


No.
7)
8)
9)

Sasaran Perubahan
Kurikulum terintegrasi dengan konteks alam, sosial,
masyarakat
Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual.
Pembelajaran mengembangkan
sikap (menerima,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan);

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dan

budaya

mejalankan,

No.

10)

11)

Sasaran Perubahan
Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar,dan mencipta)
Domain
pengetahuan:
(mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi)
Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi
belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar
penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah
dihadapinya.
TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP

3. Sasaran perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)


No.
12)
13)
14)

15)
16)
17)
18)

Sasaran Perubahan
Pembelajaran berpusat pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen,
berdebat, dan berkolaborasi.
Pembelajaran interkatif.
Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik,
kontekstual yang
terencana.
Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi
dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari
praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orangorang sukses.
Pembelajaran siswa aktif.
memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai
pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya.
Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari
kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar
siswa.
Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu
melalui kerja sama dalam kelompok.
Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani
terlibat aktif dalam kegiatan belajar.

4. Sasaran Standar Penilaian


No.
19)

20)
21)

Kondisi Nyata
Menggunakan penilaian autentik, menggunakan
acuan patokan (PAP),
memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam
bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk.
Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap
Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam
seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

5. Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan


No.
22)
23)
24)
25)

Sasaran Perubahan
Mendeskripsikan kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan
kurikulum 2013
Mengelola budaya sekolah secara efektif dan efisien.
Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan sasaran mutu pelaksanaan kurikulum.
Melaksanakan dan mengevaluasi program secara berkala dan berkelanjutan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kami

menyadari

bahwa

proses

perubahan

akan

berjalan

jika

kepemimpinan kepala sekolah efektif yang didukung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan yang efektif juga. Efektivitas kinerja pimpinan sekolah dan
pendidik, serta tenaga kependidikan diharapkan berdampak pada pemenuhan
Standar Nasional Pendidikan diintegrasikan dalam sistem sebagaimana terlihat
pada siklus sistem seperti yang tergambar pada diagram berikut.

Pemantauan

dalam

proses

pembelajaran

merupakan

kegiatan

pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi yang


dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah kepada guru melalui
kegiatan pendampingan. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Supervisi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
kepala dan pengawas satuan pendidikan dengan cara pemberian contoh,
diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Supervisi pembelajaran dilakukan pada
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Evaluasi
proses
pembelajaran
diselenggarakan
dengan

cara

membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar


proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada ke
seluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Dengan menggunakan pendekatan sistem sekolah dapat membandingkan
nilai pada komponen input, proses, dan output yang sekolah miliki. Logika
yang mendasarinya adalah input yang tinggi dengan proses yang baik
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

seharusnya menghasilkan output yang tinggi. Input yang rendah dengan proses
yang baik, dapat menghasilkan mutu yang lebih baik daripada input.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH


(uraian berikut merupakan model)
A. Analisis Konteks Sekolah
Peningkatan mutu pelayanan belajar sangat bergantung pada pelayanan
belajar pada tiap mata pelajaran dengan harapan setiap guru dapat
memberikan pelayanan belajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Sekolah dalam
melaksanakan kurikulum 2013 memiliki kekuatan maupun kelemahan yang
dapat diurai dalam gambaran profil berikut;
No.

Unsur Pedukung

Deskripsi Kondisi Nyata

1.

Jumlah siswa

2.

Tenaga Pendidik dan

Tenaga kependidikan

Jumlah

tenaga

pendidik

dan

tenaga

kependidikan:

Komitmen pendidik dan tenaga kependidikan


semakin meningkat.

Motivasi pendidik dan tenaga kependidikan


untuk membangun sekolah yang memiliki
nilai kompetitif sangat baik.

Mutu

keprofesian

kependidikan

pendidik

terbaharui

dan

dalam

tenaga
budaya

belajar

Kinerja pendidik dan tenaga kependidikan


dalam penunaian

tugas

pokok rata-rata

sangat tinggi.
7.

Sarana dan media pembelajaran;

Ruang kelas

Kodisi ruang kelas sangat baik. Posisi meja


belajar

dapat

menunjang

berubah

siswa

dinamis

bekerja

dalam

berkelompok

maupun dalam mengembangkan kemandirian


dalam berkarya

Perpustakaan
sekolah

Ruang perpustakaan cukup memadai dengan


dilengkapi

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

jejaring

perpustakaan

online

No.

Unsur Pedukung

Deskripsi Kondisi Nyata


sehingga

memungkinkan

siswa

dapat

mengakses informasi dengan mudah.

Buku

sumber

belajar

Lingkungan
sekolah

Lingkungan
sosial

Sarana komputer

Perangkat multi

media

Jejaring internet

Jejaring

internet

tersedia

sekali

pun

terbatas. Para siswa dapat menggunakan HP


untuk mendapatkan akses internet sehingga
mempermudah

dalam

yang mereka perlukan.


16.

Lingkungan sekolah

Lingkungan alam

Lingkungan sosial

Lingkungan

daerah
20.

Kerja sama

Kemitraan

antar

sekolah

23.

Sister school

Pengelolaan program

unggulan

Pencapaian

sebelumnya

Pelaksanaan

program
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

mencari

informasi

No.
26.

30.

Unsur Pedukung

Deskripsi Kondisi Nyata

Pembiayaan

Sumber biaya

Transparansi

Akuntabilitas

Budaya Sekolah

Dalam memberdayakan sejumlah unsur pendukung sebagaimana yang


telah diurai dalam profil sekolah, maka dalam melaksanakan kurikulum 2013
sekolah memilih strategi utama sebagai berikut:
(Rum uraian di bawah ini sesuai dengan kondisi nyata sekolah

1) Melaksanakan pelayanan pembelajaran untuk pemenuhan kebutuhan siswa


dalam meningkatkan kompetensi dalam membangun daya saing global yang
direalisasikan dalam berbagai program berikut:
a) Meningkatkan mutu pembelajaran dengan focus pada terwujudnya
mutu lulusan yang sekolah cita-citakan
b) Mengembangkan

materi

pelajaran

sesuai

dengan

silabus

yang

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan hidup siswa.


c)

Peningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan


bahasa Arab.

d) Pengusaaan teknologi informasi dan komunikasi yang diintegrasikan


dengan keterampilang pengelolaan informasi.
e) Penguasaan keterampilan komunikasi dan kolaborasi global melalui
jejaring internasional baik melalui jejaring teknologi maupun jejaring
sosial dan kelembaggaan.
f)

Meningkatkan tanggung jawab pengebangan individu dalam kolaborasi


siswa antar sekolah dalam ruang lingkup lokal, nasional, maupun
global.

2) Meningkatkan

penguatan

pelaksanaan

kurikulum

nasional

dengan

memanfaatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, media


belajar dengan meningkatkan pemanfaatan muli media, menggunakan
sumber kepustakaan manual dan elektronik, menggunakan sumber daya

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

lingkungan alam dan sosial untuk meningkatkan penguasaan fakta, konsep,


prosedur dan metakognitif.
3) Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati diri
kedaerahan dalam rangka meningkatkan keunggulan budaya pada konteks
nasional dan global.
4) Memberdayakan sumber daya yang sekolah miliki dan yang tersedia pada
lingkungan sekolah untuk mendukung efektivitas kegiatan ekstrakurikuler.
Dilihat dari sisi kebutuhan siswa pada dimensi kepentingan daya saing
tingkat global sebagaimana yang telah menjadi bahan telaahan sebelumnya,
maka kompetensi yang siswa perlukan ialah:

Memiliki daya adaptasi terhadap perubahan global

Memiliki daya insiatif dan mandiri

Memiliki keterampilan sosial dan budaya dalam interaksi global.

Produktif dan akuntabel

Memiliki daya kepemiminan

Bertanggung jawab

Kreatif dan inovatif

Berpikir kritis dalam penyelesaian masalah

Komunikatif dan kolaboratif

Melek teknologi infomrasi dan komunikasi

Memiliki daya saing akademik pada tingkat internasional.


Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan pada tingkat global, maka

sekolah berusaha melaksanakan pelayan belajar siswa agar menjadi pribadi


dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara.
Seluruh

warga

sekolah

memiliki

keyakinan

yang

tinggi

dapat

mewujudkan keunggulan mutu lulusan serta memiliki kecerdasan dalam


menggunakan sumber daya yang sekolah miliki secara optimal. Ada pun
sumber daya yang mendukung pelaksanaan kurikulum yaitu:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

B. Visi Sekolah
Berdasarkan analisis konteks, sekolah menetapkan visi berikut:
Menjadi sekolah yang unggul dalam mewujudkan mutu lulusan yang
berdisiplin, ber- IMTAQ, IPTEKS, dan beradaptasi dalam interaksi global.
C. Misi Sekolah
Misi sekolah:
1) Mengembangkan

keyakinan

warga

sekolah

bahwa

sekolah

dalam

berprestasi dan kompetitif.


2) Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat
3) Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar nasional
4) Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
hidup siswa pada konteks global.
5) Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang
sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa.
6) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal
7) Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa.
8) Menerapkan manajemen

perubahan

sebagai

strategi

percepatan

pembaharuan sekolah.
9) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui
10)
11)
12)

peningkatan keprofesian berkelanjutan.


Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur.
Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber belajar.
Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai

13)

pendukung keunggulan pembelajaran.


Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik,

14)

psikologis, social yang sehat, dinamis, dan kompetitif.


Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk indah,
nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk guru, siswa, dan

15)

seluruh warga sekolah.


Menerapkan sistem pembiayaan
akuntabel.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

sekolah

yang

transparan

dan

D. Tujuan Sekolah
Tujuan Satuan Pendidikan:
a) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam
jangka menengah (empat tahunan); dalam hal ini digambarkan
kompetensi yang akan sekolah wujudkan.
b) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada visi, misi, dan
tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
c) Penentuan

indikator

kompetensi

mengacu

pada

standar

kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah;


d) Mengakomodasi
berkepentingan

masukan
termasuk

dari
komite

berbagai

pihak

sekolah/madrasah

yang
dan

diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala


sekolah/madrasah;
e) Tujuan satuan pendidikan selanjutnya disosialisasikan kepada
warga

satuan

pendidikan

dan

segenap

pihak

yang

berkepentingan.
Tujuan Umum
Sesuai dengan tujuan sekolah menengah sekolah ini menetapkan
tujuan umum yaitu meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Khusus
1) Mewujudkan mutu lulusan

Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya


diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan


keberadaannya.

Berpengetahuan

faktual,

konseptual,

dan

prosedural

sebagai

dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,


dan

budaya

dengan

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang


tampak mata.

Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif


dalam ranah abstrak dan konkret

D. Indikator Kompetensi Lulus


Indikator kompetensi lulusan tingkat satuan pendidikan dijabarkan dari
Standar Kompetensi Lulusan sebagai poros perumusan kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Ada pun standar kompetensi lulusan dirumuskan dalam tujuan
pelaksanaan kuriklum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman,

produktif,

kreatif,

inovatif,

dan

afektif

serta

mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan


peradaban dunia.
(Susun rumusan indikator mutu lulusan yang sekolah harapkan sesuai
dengan KI agar keberhasilan yang sekolah harapkan dapat dimonitor,
diukur, dan dinilai oleh seluruh pemangku kepentingan)
No.

Kompetensi Spiritual

Indikator

Pencapaian

Sikap

Spiritual

siswa ditujukkan dengan indikator


A.

Menghayati
mengamalkan

dan

1.

kehidupan

sebagai

anugrah dari Tuhan yang disyukuri.

ajaran

agama yang dianutnya

Menerima

2.

Mesyukuri

nikmat

kehidupan

sebagai bentuk kasih sayang Allah.


3.

Melaksanakan aktivitas hidup yang


diperintahkan Allah

4.

Menghidari
dilarang Allah)

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

perbutan....(yang

5.

Berbuat baik demi kemaslahatan


bersama.

No.

Kompetensi Sosial

6.

Mematuhi peraturan ...

7.

Berbuat ihlas...

Indikator

Pencapaian

Sikap

Sosial

ditunjukkan dengan indikator siswa:


B.

Menghayati

dan

1.

Bersikap jujur

mengamalkan

perilaku

2.

Berdisiplin

jujur,

disiplin,

tanggungjawab,
damai),

mematuhi

peraturan
3.

peduli

Bertanggung

jawab

dengan

melaksanakan tugas dengan baik

(gotong royong, kerjasama,


toleran,

dalam

4.

santun,

Bekerja

sama

untuk

kebaikan

umum

responsif dan pro-aktif dan


menunjukkan sikap sebagai

5.

Menghormati hak orang lain....

bagian

atas

6.

Santun dalam bertindak.....

permasalahan

7.

Menolong

dari

berbagai

solusi

8.

efektif dengan lingkungan

proses

Menunjukkan daya insiatif dalam


proses belajar....

sosial dan alam serta dalam


9.

menempatkan diri sebagai


bangsa

dalam

belajar...

dalam berinteraksi secara

cerminan

teman

Proaktif dalam membangun solusi


dalam memecahkan masalah....

dalam

10. Antisiatif

pergaulan dunia.

untuk

mencegah

timbulnya resiko buruk.....


11. Giat bekerja sama ......
12. Berkomunikasi

dengan

rendah

hati.....
13. Bersikap

tegas

menolak

keburukan...
No.

Kompetensi Pengetahuan

Indikator

Pencapaian

Pengetahuan

ditunjukkan dengan siswa:


C.

Memahami,

menerapkan,

dan

menganalisis

pengetahuan

faktual,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

1.

Memahami pengetahuan (faktual,


konseptual,

prosedural,

dan

metakonitif) tentang iptek, seni,

konseptual, prosedural, dan

budaya dan humaniora atau dalam

metakognitif

peradaban

berdasarkan
2.

rasa ingin tahunya tentang


ilmu
dan

seni,

budaya,

humaniora

dengan

wawasan

penyebab

budaya,
3.

kejadian,

4.

pada

dalam

Berpikir kritis terhadap penyebab


dan

kejadian....

Memaham

cara

menerapkan

prosedural,

bidang

dan

tentang

dengan bakat dan minatnya

humaniora, atau peradaban.


5.

memecahkan

iptek,

metakonitif)

kajian yang spesifik sesuai


untuk

di

pengetahuan (faktual, konseptual,

pengetahuan

prosedural

atau

sekitar kehidupannya...

dan
serta

menerapkan

humaniora

fenomena

terkait

fenomena

dan

peradaban

kenegaraan,

peradaban

prosedural,

metakonitif) tentang iptek, seni,

kemanusiaan,

kebangsaan,
dan

konseptual,

pengetahuan,

teknologi,

Menganalisis pengetahuan (faktual,

Mampu

seni,

memecahkan

budaya,
masalah

dengan dilandasi pengetahuan yang

masalah

dikuasinya.
6.

Melaksanakan pengkajian spesifik


pada bidang yang diminati serta
sesuai dengan kebakatannya.

7.
No.

Kompetensi Keterampilan

.......................................

Indikator

Pencapaian

ditunjukkan

dengan

Keterampilan
indikator

siswa

terampil:
D.

Mengolah,
menyaji

menalar,
dalam

dan
ranah

konkret dan ranah abstrak


terkait
pengembangan
dipelajarinya

1.

di

2.

secara mandiri, bertindak

data,

dan

Mengintegrasikan fakta, data, dan


informasi

dalam

merumuskan

kesimpulan.

yang

sekolah

fakta,

informasi

dengan
dari

Mengolah

3.

Mengembangkan

keterampilan

berpikir

menggunakan

dengan

pengetahuan yang dipelajarinya di


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

secara efektif dan kreatif,


serta mampu menggunakan
metoda

sesuai

sekolah.
4.

Mengembangkan

karya

secara

mandiri dengan modal pengetahuan

kaidah

yang dipelajarinya.

keilmuan
5.

Mengembangkan

kreasi

dalam

menciptakan hal-hal baru.


6.

Menerapkan motode atau prosedur


sesuai dengan kaidah keilmuan.

7.

Menggunakan pikiran pada ranah


abstrak menjadi karya cipta yang
bermanfaat.

8.

Mengkomunikasi hasil karya secara


efektif

9.

Mendayagunakan

teknologi

informasi dan komunikasi


10. Menggunakan bahasa asing.....

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


A. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan karakteristik
sebagai berikut.
1) Mengembangkan

keseimbangan

antara

sikap

spiritual

dan

sosial,

pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai


situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas
penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang
diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem
masyarakat.
B. Landasan Kurikulum
1. Filosofis
Landasan filosofis paling mendasar dalam pengembangan kurikulum
adalah menentukan kualitas peserta didik yang hendak diwujudkan, sumber
dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan untuk
mengembangkan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
1) Pendidikan yang dilaksanakan harus berakar pada budaya bangsa maupun
kearifan lokal untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa
mendatang.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut filosofi
ini, nilai-nilai berharga bangsa maupun prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus terwariskan dalam isi
kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik daripada masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism).
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan
perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi
dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana
termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Perkembangan bangasa
Indonesia tidak mungkin lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya
tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan
yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus.
Oleh karena itu, pendidikan mengeban tanggung jawab untuk
menjawab tuntutan perubahan agar generasi muda lebih adaptif terhadap
pekerbangan

jamannya.

Dengan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

demikian

mutu

lulusan

mampu

memberikan

kontribusi

secara

optimal

dalam

upaya

membangun

masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).


3. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan
konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Konsepsi ini menegaskan bahwa kurikulum harus
didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai
dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini harus menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu selama ini
implementasi pendidikan di SMA menekankan pada pengetahuan. Pada
kurikulum

2013

menekankan

pada

proses

pembangunan

sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan


yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran
tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan
masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran
otentik.

Dengan

demikian

kurikulum

dan

pembelajaran

selain

mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban


manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang
hayat.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan
standar (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Berdasarkan konsep itu,
pendidikan mengacu pada standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kurikulum
pengalaman

berbasis
belajar

mengembangkan

kompetensi

seluas-luasnya

kemampuan

dirancang
bagi

untuk

untuk

peserta

bersikap,

memberikan
didik

dalam

berpengetahuan,

berketerampilan, dan bertindak.


Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik.
Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
C. Struktur Kurikulum Paket Semester
1.

Kompetensi inti SMA


KOMPETENSI INTI KELAS
X
1. Menghayati dan

KOMPETENSI INTI
KELAS XI
1. Menghayati dan

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran

mengamalkan ajaran

mengamalkan ajaran

agama yang

agama yang

agama yang

dianutnya
2. Menghayati dan

dianutnya
2. Menghayati dan

dianutnya
2. Menghayati dan

mengamalkan

mengamalkan

mengamalkan

perilaku jujur,

perilaku jujur,

perilaku jujur,

disiplin,

disiplin,

disiplin,

tanggungjawab,

tanggungjawab,

tanggungjawab,

peduli (gotong

peduli (gotong

peduli (gotong

royong, kerjasama,

royong, kerjasama,

royong, kerjasama,

toleran, damai),

toleran, damai),

toleran, damai),

santun, responsif dan

santun , responsif

santun, responsif

pro-aktif dan

dan pro-aktif dan

dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap

menunjukkan sikap

menunjukkan sikap

sebagai bagian dari

sebagai bagian dari

sebagai bagian dari

solusi atas berbagai

solusi atas berbagai

solusi atas berbagai

permasalahan dalam

permasalahan dalam

permasalahan dalam

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

berinteraksi secara

berinteraksi secara

berinteraksi secara

efektif dengan

efektif dengan

efektif dengan

lingkungan sosial dan

lingkungan sosial

lingkungan sosial dan

alam serta dalam

dan alam serta

alam serta dalam

menempatkan diri

dalam menempatkan

menempatkan diri

sebagai cerminan

diri sebagai

sebagai cerminan

bangsa dalam

cerminan bangsa

bangsa dalam

pergaulan dunia.

dalam pergaulan

pergaulan dunia.

3. Memahami,menerapk

dunia.
3. Memahami,menerap

3. Memahami,menerap

an, menganalisis

k an, menganalisis

k an, menganalisis

pengetahuan faktual,

pengetahuan

pengetahuan

konseptual,

faktual, konseptual,

faktual, konseptual,

prosedural

prosedural

prosedural

berdasarkan rasa

berdasarkan rasa

berdasarkan rasa

ingintahunya tentang

ingintahunya

ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan,

tentang ilmu

ilmu pengetahuan,

teknologi, seni,

pengetahuan,

teknologi, seni,

budaya, dan

teknologi, seni,

budaya, dan

humaniora dengan

budaya, dan

humaniora dengan

wawasan

humaniora dengan

wawasan

kemanusiaan,

wawasan

kemanusiaan,

kebangsaan,

kemanusiaan,

kebangsaan,

kenegaraan, dan

kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena

peradaban terkait

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan

dan kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bidang kajian yang

spesifik sesuai

bakat dan minatnya

spesifik sesuai

dengan bakat dan

untuk memecahkan

dengan bakat dan

minatnya untuk

masalah

minatnya untuk

memecahkan

memecahkan

masalah

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

4. Mengolah, menalar,

masalah
4. Mengolah, menalar,

4. Mengolah, menalar,

dan menyaji dalam

dan menyaji dalam

dan menyaji dalam

ranah konkret dan

ranah konkret dan

ranah konkret dan

ranah abstrak terkait

ranah abstrak

ranah abstrak terkait

dengan

terkait dengan

dengan

pengembangan dari

pengembangan dari

pengembangan dari

yang dipelajarinya di

yang dipelajarinya di

yang dipelajarinya di

sekolah secara

sekolah secara

sekolah secara

mandiri, dan mampu

mandiri, dan mampu

mandiri, dan mampu

menggunakan metoda
sesuai kaidah
keilmuan

2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum
kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran
peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika
dan

Ilmu

Pengetahuan

Alam,

mata

pelajaran

Peminatan

Ilmu

Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya.


Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan
yang diatur oleh Kementerian Agama.
Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut:
Alokasi Waktu Per Minggu
X
XI

Mata Pelajaran
KELOMPOK A (UMUM)
Pendidikan Agama dan Budi
1.

XI

dan

3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (UMUM)
7.
Seni Budaya
8.
Pendidikan
Jasmani,

4
4
2
2

4
4
2
2

4
4
2
2

2
3

2
3

2
3

2.

Pekerti
Pendidikan

Pancasila

Kewarganegaraan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Olah

Raga,

Kesehatan)
Prakarya

9.

dan
dan

Kewirausahaan
10. Mulok
11. Keterampilan TIK
Jumlah
jam
pelajaran

2
2
28

2
2
28

2
2
28

kelompok A dan B per minggu


KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata
peajaran
peminatan

9 atau 12

12 atau 16

12 atau 16

akademik
Mata pelajaran pilihan lintas

6 atau 9

4 atau 8

4 atau 8

43

44

44

2
2
48

2
2
48

minat

dan/atau

pendalaman

minat
Jumlah jam pelajaran kelopok
A, B, dan C per minggu
Bimbingan dan Konseling
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Total Beban Belajar

2
2
45

Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata
pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.
4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
5) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
6) Beban

belajar

penugasan

terstruktur

dan

kegiatan

mandiri,

maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
7) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting,

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

namun

yang

diperhitungkan

Pemerintah

maksimal

(dua)

jam/minggu.
8) Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal
2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah
satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semesternya.
9) Khusus

untuk

dikembangkan

Madrasah
sesuai

Aliyah

dengan

struktur

kebutuhan

kurikulum
yang

diatur

dapat
oleh

Kementerian Agama.
10) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan
(wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR),
dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi

masing- masing

satuan pendidikan.
Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler
yang

bertujuan

mengembangkan

kompetensi

sikap,

kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar


penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler
yang

bertujuan

mengembangkan

kompetensi

sikap,

kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait


lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.

D. Peminatan
1. Peminatan dan Lintas Minat
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan.
Mata Pelajaran
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Alokasi Waktu Per Minggu

A.
1.
2.
3.
4.
B.
5.
6.
7.
8.
C.
9.

X
XI
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Matematika
3
4
Biologi
3
4
Fisika
3
4
Kimia
3
4
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Geografi
3
4
Sejarah
3
4
Sosiologi
3
4
Ekonomi
3
4
Peminatan Bahasa dan Budaya
Bahasa
dan
Sastra
3
4

10.
11.

Indonesia
Bahasa dan Sastra Inggris
Bahasa dan Satra Asing
Lain

(Arab,

XI
4
4
4
4
4
4
4
4
4

3
3

4
4

4
4

6 atau 9

4 atau 8

4 atau 8

Mandarin,

Jepang, Korea, Jerman,


12.

Perancis)
Antropologi

Pilihan lintaas minat dan /atau


pendalaman minat

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat


dan/atau

Pendalaman

Minat

Kurikulum

SMA/MA

dirancang

untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat


mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan
pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas
minat dan/atau pendalaman minat.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada
SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs
atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test)
ketika mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal
semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih
tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dan rekomendasi guru bimbingan dan konseling, Peserta didik yang pindah
peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang
belum dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.
Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata
pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak
diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain
mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik
harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau
pendalaman minat.
Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang
dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau
sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan
bila peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang
dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau
sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII.
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya
harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang
mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan
sebagian di luar, peminatan yang dipilihnya.
Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X
sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih
Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi.
Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan
Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan
Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang.
Alternatif (1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan
yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas minat di
dalam peminatan yang dipilihnya.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai


dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat
menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa
dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam
kelompok Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang
dapat diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial,
sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang
dimilikinya.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu
mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk
memilih mata pelajaran

yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII.

Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga peminatan.

2.

Pendalaman Minat
Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum mempersiapkan
siswa SMA Kelas XII memasuki perguruan tinggi. Mereka dapat mengambil
mata kuliah pilihan di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit
dalam kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini perlu
sekolah sedikan dengan cara membangun kerjasama dengan perguruan
tinggi terkait.
peminatan

Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam

dapat

diselenggarakan

oleh

satuan

pendidikan

melalui

kerjasama dengan perguruan tinggi di kelas XII.


Kegiatan layanan pendalaman minat akan sekolah coba laksanakan
setelah sekolah mendata minat dan pilihan siswa masuk perguruan tinggi.
Program pelayanan akan sekolah lakukan jika para siswa memerlukan.
E. Pengaturan Beban Belajar
Pengaturan

beban

belajar

merupakan

konsep

dan

pelaksanaan

pembelajaran dengan menjabarkan total kegiatan belajar secara operasional


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

sesuai dengan karakteristik pelaksanaan satuan kredit semeseter, pengaturan


minggu efektif, kegiatan tatap muka, pengaturan tugas terstruktur dan tidak
terstruktur pada sejumlah mata pelajaran pada setiap semester dalam satuan
tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan semester meliputi tiga aspek
yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Pengaturan beban belajar pada dasarnya untuk memberikan pelayanan
sebelajar kepada siswa agar sesuai dengan potensi, bakat, minat, kemampuan,
dan kecepatan belajarnya sehingga dapat siswa dapat mengembangkan dirinya
secara optimal. Sekolah menyadari dalam melaksanakan kurikulum 2013 siswa
diharapkan dapat beraktivitas dan berkarya pada tiap mata pelajaran. Oleh
karena itu, beban belajar yang harus siswa tanggung menjadi bertambah
banyak sehinggan jika beban belajar siswa berlebih, maka dapat kontra
produktif terhadap perkembangan diri siswa.
Pengaturan beban belajar meliputi tiga aspek utama dan aktivitas belajar
tambahan, yaitu :
1. Aktivitas tatap muka dalam ruang kelas, Laboratorium, workshop, bengekl
kerja, kebun percobaan atau pengaturan pembelajaran lainnya.
2. Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
secara maya dengan memanfaatkan berbagai jaringan Teknologi Informasi
dan Komunikasi baik secara terstruktur atau mandiri.
3. Kegiatan terstruktur yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan dari
pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi sebagai proses
pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima setelah
kegiatan tatap muka.
4. Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses
pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima dalam
kegiatan tatap muka dan/atau terstruktur;
5. Program remedial dan pengayaan yaitu pengorganisasian kegiatan belajar
yang untuk membantu peserta didik mencapai kriteria ketuntasan belajar
bagi yang belum tuntas dan penguasaan materi lebih tinggi bagi yang telah
mencapai ketuntasan;
6. Program ekstrakurikuler yang dibahas dalam pengaturan tersendiri.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Pengaturan beban belajar didasari dengan konsep belajar tuntas yang


sistem belajar yang menekankan pada prinsip bahwa setiap peserta didik dapat
belajar untuk memenuhi kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi ketuntasan
penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu
belajar.
Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMA
meliputi meliputi 45 menit tatap muka, 60% dari waktu tatap muka untuk
kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di
bawah ini.
Kegiatan
Tatap muka
Penugasan terstruktur
Kegiatan mandiri

Sistem Paket

SKS

45 menit
60% x 45 menit

45 menit
45 menit
45 menit

=
27 menit
72 menit

Jumlah

135 menit

Berdasarkan tabel di atas sekolah menentukan jumlah maksimum waktu


yang siswa gunakan untuk setiap satu jam tatap muka sebanyak-banyaknya 54
menit.
Pengaturan beban belajar berdasarkan waktu yang harus siswa alokasikan
pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi beban belajar untuk
peserta didik SMA/MA terdiri atas mata pelajaran kelompok A (umum), mata
pelajaran kelompok B (umum), dan mata pelajaran kelompok C (peminatan),
serta lintas minat dan/atau pendalaman minat. Hal lain yang perlu siswa
laksanakan adalah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO

KEGIATAN

1.

ALOKASI

KETERANGAN

Minggu efektif belajar

WAKTU
Minimal

Digunakan untuk kegiatan

reguler setiap tahun

36

pembelajaran efektif pada

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

NO

2.

KEGIATAN

ALOKASI

(Kelas I-V, VII-VIII, X-

WAKTU
minggu

XI)
Minggu efektif

Minimal

semester ganjil tahun

18

terakhir setiap satuan

minggu

KETERANGAN
setiap satuan pendidikan

pendidikan (Kelas VI,


3.

IX, dan XII)


Minggu efektif

Minimal

semester genap tahun

14

terakhir setiap satuan

minggu

pendidikan (Kelas VI,


4.
5.
6.

IX, dan XII)


Jeda tengah semester

Maksimal

Satu minggu setiap

Jeda antarsemester

2 minggu
Maksimal

semester
Antara semester I dan II

Libur akhir tahun

2 minggu
Maksimal

Digunakan untuk

ajaran

3 minggu

penyiapan kegiatan dan


administrasi akhir dan

7.

Hari libur keagamaan

Maksimal

awal tahun ajaran


Daerah khusus yang

4 minggu

memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan

8.

Hari libur

Maksimal

waktu pembelajaran efektif


Disesuaikan dengan

9.

umum/nasional
Hari libur khusus

2 minggu
Maksimal

Peraturan Pemerintah
Untuk satuan pendidikan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

NO

ALOKASI

KEGIATAN

KETERANGAN

WAKTU
1 minggu

sesuai dengan ciri


kekhususan masing-

10.

Kegiatan khusus

Maksimal

masing
Digunakan untuk kegiatan

satuan pendidikan

3 minggu

yang diprogramkan secara


khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar penentukan


kalender pendidikan.
F.

Muatan Lokal
Dalam

kelompok

struktur
dan

kurikulum

kelompok

dikembangkan oleh pusat.

B.

2013

terdapat

Mata

mata

pelajaran

pelajaran

kelompok

Sedangkan mata pelajaran Kelompok B

adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh


pusat dan dilengkapi dengan konten lokal. Mata pelajaran kelompok B
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan lokal dapat dikembangkan
oleh pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau
satuan pendidikan. Mulok

dapat berbentuk sejumlah bahan kajian

terhadap keunggulan dan kearifan daerah. Pelaksanaan kegiatan dapat


berbentuk mandiri sebagai mata pelajaran seperti mulok bahasa
daerah atau terintegrasi.
Tujuan penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal adalah
untuk membentuk pemahaman terhadap potensi daerah tempat
tinggal siswa sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran


muatan lokal meliputi;
1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan
spiritual di daerahnya; dan
2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional

Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian


setiap satuan pendidikan yaitu;
1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik.
2) Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi.
3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan).
4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu.
5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan
pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan
karakteristik satuan pendidikan.
6) Kebermanfaatan.
7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan,
pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan
nasional dan menghadap tantangan global.

Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait
dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan; bahasa; dan/atau teknologi. Jenisnya dapat berupa bahasa
daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat
istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam
sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan
potensi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan.
Dokumen

pendukung

pelaksanaan

kegiatan

pembelajaran

muatan lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh


pemerintah dengan memenuhi stadar berikut:
1) kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti,
2) silabus

yang

memuat

pembelajaran

saintifik dan penilaian otentik, dan


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dengan

pendekatan

3)

buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) yang


berbasis aktivitas.

Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di


satuan pendidikan dengan prosedur sebagai berikut:
4)

analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya;

5)

identifikasi muatan lokal;

6)

perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal;

7)

penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap


kompetensi dasar;

8)

pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran


yang relevan;

9)

penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran


atau menjadi muatan pembelajaran yang berdiri sendiri;

10) penyusunan silabus; dan

11) penyusunan buku teks pelajaran.


Mekanisme Pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan
rambu-rambu berikut.
1)

Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan


memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.

2)

Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal


2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai
muatan

pembelajaran

yang

berdiri

sendiri,

berdasarkan

pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan


akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting
oleh satuan pendidikan dan atau daerah.
3)

Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan


beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah
yang menetapkan.

Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah:


1) Kebijakan Muatan Lokal
Pelaksanaan

muatan

lokal

harus

didukung

dengan

kebijakan

Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan


satuan pendidikan sesuai kewenangannya.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

2)

Sumber

Daya

Pendidikan

perlu

dipenuhi

sesuai

dengan

kemampuan satuan pendidikan.


3)

Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik
sesuai dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya.
Apabila

tidak

terpenuhi

maka

satuan

pendidikan

harus

mengusahakan tenaga pendidik memperoleh sertifikat pelatihan


pada aspek mata pelajaran yang sesuai. Tenaga pendidik muatan
lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan
pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan
lain-lain.
4)

Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan


Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal yang ditetapkan oleh
pemerintah

daerah

harus

dipenuhi

oleh

pemerintah

daerah,

sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi


oleh satuan pendidikan.
Dengan menggunakan panduan ini , maka selanjutnya sekolah
menetapkan muatan lokal sebagai berikut:
1. Bahasa Daerah..
2.
3. .

G. Ekstrakurikuler
Kegiatan

Ekstrakurikuler

adalah

kegiatan

kurikuler

yang

dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler


atau kegiatan kokurikuler. Pelaksanaannya di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas
ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan


dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masingmasing.
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan
untuk

mengembangkan

potensi,

bakat,

minat,

kemampuan,

kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal


dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

1.

Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan


Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda,

yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan


asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan Pendidikan
Kepramukaan melalui suatu Model nilai yang didasarkan pada Satya dan
Darma Pramuka.
Penyelenggaraan kegiatan Pramuka tersebut berlandaskan aturan
sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang
Gerakan Pramuka
3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang
Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja
Muda karana
4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009
Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pelaksanaan

kegiatan

kepramukaan

di

sekolah

mengacu

pada

Pemendikbud Nomor. dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010,


yang mengatur penyelenggaraan pendidikan Kepramukaan. Permendikbud
mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan UndangUndang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. Mengacu

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

pada kedua aturan itu,maka sekolah menyelenggarakan kegiatan kepramukaan


dalam tiga model yaitu:
1)

Model Blok
Model Blok sekolah selenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran
seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Seluruh siswa wajib
mengikuti program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan
pramuka yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap
sebelum siswa memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun.
Tujuan Model Blok
Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan:
a) Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan
sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan
menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai
dalam latihan selama satu tahun pelajaran.
b) Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik
yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap
muka

yang

diadaptasi

dengan

tuntutan

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi, melalui:


Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga,
Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan
Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.
(sekolah

akan

mengembangkankegiatan

sesuai

dengan

kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap


secara berkelanjutan)
Perencanaan
Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan
siswa baru. Komponen perencanaan meliputi;

Nama kegiatan

Tujuan

Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan

Materi pelatihan dan uraian secara ringkas

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Strategi pelaksanaan pelatihan

Susunan Panitia

Pembina/Pelatih

Tempat pelatihan.

Jadwal pelatihan

Rencana Anggaran

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap
muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta
didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan
khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan
keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam
kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan
meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator
pencapaian visi sekolah.
Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina
Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang
relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi.
Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang
dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah.
Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan
serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan
yang berlaku.
Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka.
Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan
seragam

pramuka,

maka

kediatan

menggunakan atribut kepramukaan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dapat

dilaksanakan

dengan

Penilaian
Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil
kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam
program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan
pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar
disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan.

2)

Model Aktualisasi
Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap
minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan
keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan
yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam
kegiatan tatap muka.
Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang
diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan
terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran,
materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan.
Perencanaan Program Aktualisasi
Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga
tahun dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem
perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi,
strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan
perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level
mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun
waktu tahunan.
Ada pun struktur program minimal memuat komponen berikut:

Nama kegiatan

Tujuan kegiatan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Silabus Pelatihan

Materi pelatihan

Pembina/Pelatih

Jadwal pelatihan

Sistem penilaian

Perangkat evaluasi program.

Pembina
Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang
sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan
(OPK) Kursus Mahir Dasar (KMD).
Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi
adalah:
a) Meningkatnya

pemahaman

peserta

didik

tentang

pendidikan

Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang.


b) Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan
kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan
prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk
kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya.
c) Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap
dan

keterampilan)

peserta

didik

sesuai

dengan

tuntutan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada:

Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia


Siaga,

Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia


Penggalang, dan Penegak.

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi;

Jadwal latihan satu minggu satu kali.

Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler


Pramuka.

Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran


selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat
dibantu

oleh

Pembantu

Pembina

(Instruktur

Muda/Instruktur

Pramuka).

Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut


kepramukaan.

Penilaian
Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh
Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian
disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi
yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa.
3)

Model Reguler
Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang
diatur

Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2010

tentang

Gerakan

Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam


kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam
kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan
mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan.
2.

Ekstrakurikuler Pilihan
Di samping kegiatan ekstrakurikuler wajib sekolah menyediakan
layanan

penyaluran

bakat

dan

minat

siswa

melalui

program

ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan yang dapat siswa pilih adalah kegiatan


ekstrakurikuler olah raga, kesenian, TIK, penilitian ilmiah dsb.

H. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TI K


Peningkatan keterampilan TIK atau Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) sekolah usahakan untuk dikelola oleh adalah
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

guru yang memiliki kualifikasi akademik Sl/D-IV bidang teknologi informasi


atau sejenisnya yang telah memiliki sertifikat pendidik bidang TIK dan
KKPI.
Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki beban
kerja membimbing siswa, namun mereka memilliki beban kerja yang jauh
lebih luas dengan ruang lingkup tugas sebagai berikut:
1) Membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan
pendidikan dasar dan menengah.
2) Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan
menengah;
3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK.
Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung dalam
memfasilitasi sekolah:
1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK;
2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun;
3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan bimbingan
TIK;
4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan TIK;
5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK;
6) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki
layanan dan bimbingan TIK;
7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
8) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler;
9) membimbing guru dalam penggunaan TIK;
10) membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan TIK;
11) melaksanakan pengembangan diri; dan
12) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Dalam tugasnya membimbing siswa guru TIK mendapatkan tugas


minimal melaksanakan bimbingan kepada 150 siswa dengan tugas sebagai
berikut:
1) mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data
dan informasi dalam mendukung kelancaran proses belajar; dan
2) Mengembangkan siswa di sekolah sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat, minat, dan kepribadiannya dengan memanfaatkan TIK sebagai
sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar
3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK.
Dalam

melaksanakan

tugas

membimbing

guru

dan

tenaga

kependidikan, guru TIK mengemban tugas berikut:


1) Memberikan palayanan kepada pendidik:
a. Mengembangkan sumber belajar dan media pembelajaran;
b. Mempersiapkan pembelajaran;
c. Memfasilitasi proses pembelajaran;
d. Memfasilitasi penilaian pembelajaran; dan
e. Memfasilitasi pelaporan hasil belajar.
2) Memfasilitasi

tenaga kependidikan dalam

meningkatkan efisiensi

dan efektivitas sistem manajemen sekolah.


Penugasan ini menunjukkan adanya peningkatan tanggung jawab
guru TIK tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, namun
berkembang dalam meningkatkan keterampilan guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
Perencanaan

dan

perancangan

deskripsi

tugas

guru

TIK

dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran agar sinergis dengan


kegiatan lainnya dalam pelaksanaan

program

pembelajaran

dan

pengelolaan sekolah. Model deskripsi uraian tugas guru TIK yang akan
digunakannya sebagai dasar penyusunan program seperti contoh di
bawah ini.
I. Bimbingan dan Konseling
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

1) Konsep
Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan
yang

kompleks,

ketidakmenentuan

penuh
sehingga

dengan

tekanan,

memerlukan

paradoks

kompetensi

hidup

dan
agar

berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat


bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis,
objektif, logis,

berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru

Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai


kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mengarahkan,
mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung
jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru
bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya
membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya
membantu siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal,
mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya.
Untuk
sinergisitas

mencapai
kerja

tujuan

antara

tersebut

guru

diperlukan

bimbingan

dan

kolaborasi
konseling,

dan
guru

matapelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua,


dan

pihak

lain

yang

dapat

membantu

kelancaran

proses

dan

pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam


bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

2) Fungsi Layanan BK
Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk
a.

Perluasan pemahaman diri dan lingkungan;

b.

Pendorong pertumbuhan dan perkembangan;

c.

Proses

penyesuaian diri dengan diri sendiri

dan lingkungan;
d.

Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan


karir;

e.

Solusi atas masalah;

f.

Perbaikan dan penyembuhan;

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

g.

Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang


kondusif;

h.

Pengembangan potensi dri secara optimal.

3) Asas Pelayanan
a.

Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling;

b.

Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;

c.

Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;

d.

Keaktifan dalam penyelesaian masalah;

e.

Kemandirian dalam pengambilan keputusan;

f.

Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli;

g.

Kedinamisan dalam memandang konseli.

h.

Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ;

i.

Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan
norma kehidupan yang berlaku;

j.

Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan


profesional ;

k.

Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan;

l.

Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik


Prinsip Bimbingan Konseling:

a.

Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak


diskriminatif.

b.

Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap


peserta didik memiliki keunikan masing-masing.

c.

Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun


pandangan positif pada diri dan lingkungannya.

d.

Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.

e.

Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.

f.

Bimbingan

dan

konseling

bersifat

fleksibel,

adaptif,

dan

berkelanjutan.
g.

Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

h.

Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang


berbasis

hasil

analisis

kebutuhan

siswa

sesuai

dengan

perkembangannya.
i.

Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai


dasar perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang
dicapai.
Komponen Program Bimbingan dan Konseling:
Program layanan;
Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan

dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan:


a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan
pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal.
b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar
sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk
merencanakan masa depannya.
c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap
masalah dalam proses
Bidang layanan;
a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan,
cipta rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab.
b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan
berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial.
c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap
dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan,
kesiapan mental menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar
yang optimal.
d. BK

Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan,

perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir


secara rasional dan realistis.
Struktur program
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Program layanan Bimbingan dan Konseling meliputi program


tahunan dan program semesteran.

Struktur:

Rasional

Visi dan misi

Deskripsi Kebutuhan

Tujuan

Komponen Program

Bidang Layanan

Recana Kegiatan

Tema/Topik

Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut

Rencana Anggaran

Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas:

Tatap muka terjadwal.

Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu.

Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar,


karir serta materi lain yang peserta didik perlukan.

Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan


Klasikal (RPLBK)

Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas:

konseling individual,

kelompok,

bimbingan kelompok,

bimbingan kelas besar dan lintas kelas,

konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli.

konferensi kasus atau membahas masalah konseli

kunjungan rumah,

Advokasi

atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami

perlakuan yang tidak mendidik.


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak.

alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan
keahlian profesional lain.

pengelolaan media,

pengelolaan kontak masalah, dan

manajemen program berbasis komptensi,

penelitian dan pengembangan

Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang


relevan.

J.

Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup


permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif,
dan hari libur. Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan
kalender pondidikan adalah:
a. Permulaan Tahun Ajaran
Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan,
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang
pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang
berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel berikut ini.

Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan


NO
1.

2.

KEGIATAN
Minggu efektif

ALOKASI WAKTU
Minimal 36

KETERANGAN
Digunakan untuk

belajar reguler

minggu

kegiatan

setiap tahun

pembelajaran efektif

(Kelas I-V, VII-VIII,

pada setiap satuan

X-XI)
Minggu efektif

pendidikan
Minimal 18

semester ganjil

minggu

tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas
3.

VI, IX, dan XII)


Minggu efektif

Minimal 14

semester genap

minggu

tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (Kelas
4.

VI, IX, dan XII)


Jeda tengah

Maksimal 2

Satu minggu setiap

5.

semester
Jeda antarsemester

minggu
Maksimal 2

semester
Antara semester I dan

6.

Libur akhir tahun

minggu
Maksimal 3

II
Digunakan untuk

ajaran

minggu

penyiapan kegiatan
dan administrasi akhir
dan awal tahun

7.

Hari libur

Maksimal 4

ajaran
Daerah khusus yang

keagamaan

minggu

memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

NO

KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

KETERANGAN
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu

8.

Hari libur

Maksimal 2

pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan

9.

umum/nasional
Hari libur khusus

minggu
Maksimal 1

Peraturan Pemerintah
Untuk satuan

minggu

pendidikan sesuai
dengan ciri
kekhususan masing-

10.

Kegiatan khusus

Maksimal 3

masing
Digunakan untuk

satuan pendidikan

minggu

kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai dasar


penyusunan kalender pendidikan sekolah menetapkan menetapkan kalender
pendidikan tahun 2014/2015 terlampir.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

BAB V. PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN


A. Pembelajaran
Pembelajaran adalah

proses interaksi antar peserta didik dan

antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Untuk menunjang pembelajaran yang efektif
diperlukan suasana kondusif dan proses yang dapat memfasilitasi
siswa aktif mengembangkan potensi dirinya dan guru efektif mengajar.
Pengelolaan pembelajaran merupakan serangkaian tindakan
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam
menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan pada tingkat satuan
pendidikan sesuai dengan target yang sekolah tetapkan.
Dalam

sistem

pengelolaan

pembelajaran

kepala

sekolah

berperan sebagai berikut:

Memimpin

musyawarah

dewan

pendidik

dalam

menentukan

indikator pencapaian kompetensi tingkat satuan pendidikan pada

ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.


Merumuskan target atau kriteria keberhasilan pada setiap indikator

mutu lulusan tingkat satuan pendidikan


Mengembangkan suasana sekolah sebagai lingkungan belajar yang
kondusif sehingga terwujud proses siswa belajar dan guru mengajar
dalam meraih keunggulan mutu lulusan sesuai dengan target mutu

tingkat satuan pendidikan


Meningkatkan penjaminan keterlaksanaan dan keberhasilan proses

pembelajaran
Mensupervisi ketercapaian target mutu hasil belajar siswa.
Memimpin rapat dewan pendidik mengevaluasi keberhasil
pelaksanaan kurikulum 2013.
Seluruh kegiatan kepala sekolah dilandasi dengan harapan

sekolah dapat memenuhi berbagai kriteria sesuai dengan target mutu


serta kebutuhan siswa. Hal ini sejalan dengan karakteristik kurikulum
2013

sebagai

kurikulum

berbagi

kompetensi.

Fokus

utama

pelaksanaan pembelajaran adalah untuk menjawab tiga masalah


utama berikut:
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kurikulum berbasis kompetensi: Mutu lulusan seperti apa yang

sekolah harapkan?
Kompetensi lulusan menjadi poros penentuan materi: Materi apa

yang siswa perlukan untuk mencapai target mutu lulusan?


Strategi pembelajaran : Bagaimana kompetensi dikembangkan
dalam proses belajar?
Proses

pembelajaran

mengacu

pada

prosedur

yang

telah

ditetapkan dalam bentuk kegiatan untuk mengembangkan pencapaian


target SKL pada dimensi

sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sebagaimana terlihat pada gambar berikut:


RUMUSAN SKL KURIKULUM 2013
DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima Menjalankan Menghargai Menghayati -

SIKAP

Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI,
DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA
EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEMESTA,
SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA.
Mengamati Menanya Mencoba Menalar - Menyaji -

PENGETAHUA

Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMBAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG

PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN


ABSTRAK
Mengetahui Memahami Menerapkan Menganalisis

KETERAMPILA

Mengevaluasi - Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI,

SENI, BUDAYA, DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN,

Gradasi antarsatuan
1.
2.
3.
4.
5.

KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN


pendidikan memperhatikan:
Perkembangan psikologis siswa
Lingkup dan kedalaman materi
Kesinambungan
Fungsi satuan pendidikan
Lingkungan

Pengembangan sikap, pengetehuan dan keterampilan meliki jalur


pengembangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Sikap

siswa

tidak

secara

serta

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

merta

berkembang

manakala

pengetahuan siswa berkembang. Begitu juga keterampilan siswa tidak


serta merta bertumbuh saat pengetahuan siswa berkembang. Hal ini
menegaskan

bahwa

dalam

proses

pembelajaran

perlu

mengembangnan seluruh kompetensi secara semimbang.


Sebagai

konsekensi

dari

adanya

usaha

untuk

memenuhi

kebutuhan pemenuhan kompetensi siswa pada kerangka global, maka


diperlukan

pergeseran

paradigma

sesuai

dengan

kebutuhan

pengembangan kompetensi abad ke-21 sebagaimana digambarkan


pada diagaram di bawah ini.

Meskipun sekolah menghadapi keterbatasan, namun kriteria


pembelajaran sebagaimana yang dideskripsikan dalam gambar kami
berusaha untuk mewujudkannya. Kegiatan mencari tahu, merumuskan
masalah dengan cara mengembagnkan kemampuan siswa menanya,
berpikir

analisis

dankritis,

serta

mengebangakan

keterampilan

berkerja sama dan kolaborasi merupakan bagian yang perlu dijamin


keterlaksanaanya.
Berdasarkan deskripsi di atas kami berusaha untuk memenuhi
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

kriteria sesuai dengan

prinsip pelaksanaan pembelajaran dalam

kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan sebagai berikut:


Pelaksanaan pembelajaran diusakan agar memenuhi prinsip:
1)

Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

2)

Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

3)

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

4)

Pembelajaran berbasis kompetensi;

5)

Pembelajaran terpadu;

6)

Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen


yang memiliki kebenaran multi dimensi;

7)

Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

8)

Peningkatan

keseimbangan,

kesinambungan,

dan

keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;


9)

Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan


pemberdayaan

peserta

didik

sebagai

pembelajar

sepanjang hayat;
10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan
kemauan

(ing
(ing

ngarso
madyo

sung

tulodo),

mangun

membangun
karso),

dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses


pembelajaran (tut wuri handayani);
11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat;
12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Di

samping

prinsip-prinsip

tersebut,

kami

mencanangkan

program agar pembelajaran dapat belangsung dengan menerapkan


pendekatan saintifik dan kontekstual. Pendekatan saintifik didukung
dengan metode inkuiry (penyelidikan) atau discovery (penemuan) yang
menekankan pada pengembangan rasa ingin tahu siswa sehingga
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

dalam belajar siswa mengembangkan daya inisiatif yang besar untuk


mendapatkan

pengetahuan

sesuai

dengan

tujuan

pembelajaran.

Metode yang harus guru gunakan adalah metodel proyek dan


pemecahan masalah.
Dalam

sistem

tata

kelola

pembelajaran,

perlu

sekolah

memastikan bahwa para pendidikan menerapkan pendekatan saintifik


yang ditunjang dengan metode inkuiry, discovery, dan problem
solving dapat berfungsi efektif dalam mengantarkan siswa mecapai
penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dalam hal ini yang perlu
sekolah perhatikan adalah sistem manajemen yang mendukung
perencanaan, keterlaksanaan, dan penilaiannya.
1.

Rencana Perubahan Dalam Pembelajaran


Untuk menunjang efektivitas implementasi kurikulum 2014, sekolah

perlu mengelola perubahan dengan target dan strategi seperti yang dapat
dilihat pada uraian berikut:
a) Perubahan standar kompetensi lulusan (SKL)
No.
1)

Target
Perubahan
Menentukan indikator Contoh:
kompetensi
lulusan Sekolah
berdasarkan KI dan KD merumuskan
sebagai penentukan.
indikator
mutu
lulusan
tingkat
satuan
pendidikan pada
sikap,
pengetahuan,
dan keterampilan
yang terukur.
Sasaran Perubahan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Strategi Perubahan
Contoh:
Membentuk tim perumus
indikator sikap mencakup
perilaku : Menerima
Menjalankan

Menghargai Menghayati
Mengamalkan
Pengetahuan
mencakup
aktivitas: Mengamati
Menanya Mencoba
Menalar - Menyaji Mencipta

dan keterampilan yang


mencakup
aktivitas
:
Mengetahui Memahami

Menerapkan

Menganalisis
Mengevaluasi - Mencipta
Membahas dan mengesahkan
indikator
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan yang terukur
sebagai acuan program

2)

3)

4)

5)

Siswa
memiliki
perilaku
yang
mencerminkan
sikap
orang
beriman,
berahlak
mulia,
percaya
diri,
dan
bertanggung
jawab
dalam
berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan
Siswa cakap berpikir
dan tindak yang efektif
dan kreatif.
Siswa
memiliki
pengetahuan
yang
berwawasan
kemanusiaan,
lingkungan,
kebangsaan,
kenegaraan,
peradaban.
Siswa
menguasai
fakta,
konsep,
prosedur,
metakognitif.

Menggunakan indikator mutu


lulusan
sebagai
acuan
penilaian pada tiap mata
pelajaran.

Contoh:
Contoh:
Menentukan
Beriman dengan indikator:
indikator
sikap
o Lancar baca Alquran
pada
tingkat
o Shalat
satuan
o Bersidekah
pendidikan
Berahlak dengan indikator:
melebihi standar.
o Menghormati guru
o Menghargai teman
o

b) Perubahan Standar Isi


No.

Sasaran Perubahan

6)

Kurikulum terintegrasi
dengan konteks alam,
sosial, dan budaya
masyarakat

7)

Pendekatan
pembelajaran

Target
Perubahan
Contoh:
Semua
guru
menerapkan
pendekatan
kontekstual
Lingkungan
lingkungan
alam, sosial,
dan
budaya
sebagai
labolatorium
pembelajaran

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Strategi Perubahan
Contoh:
Melatih
guru
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
pembelajaran kontekstual
Memantau keterlaksanaan
pembelajaran kontekstual
berbasis lingkungan alam,
sosial, dan budaya sebagai
labolatorium
pembelajaran.
Mengevaluasi
secara
berkala
keterlaksanaan
proses dan ketercapaian
hasil dalam rapat dewan
pendidik.

No.
8)

11)

12)

Sasaran Perubahan

Target
Perubahan

Strategi Perubahan

saintifik.
Pembelajaran
mengembangkan
sikap
(menerima,
mejalankan,
menghargai,
menghayati,
dan
mengamalkan);
Domain keterampilan
(mengamati,
menanya, mencoba,
mengolah,
menyaji,
menalar,dan
mencipta)
Domain pengetahuan:
(mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisis,
dan
mengevaluasi)
Pembelajaran
kontekstual
dan
terpadu
yang
mengintegrasikan
materi belajar dengan
pengalaman
keseharian
yang
menghasilkan dasardasar penguasaan dan
penggunaan
untuk
menyelesaikan
masalah yang pernah
dihadapinya.
TIK menjadi media
semua mata pelajaran
di SMP

c) Perubahan proses pembelajaran (Standar Proses)


No.
13)

14)

15)

Sasaran Perubahan

Target
Perubahan

Pembelajaran berpusat pada


siswa
dengan
aktivitas:
berinteraksi,
beragumen,
berdebat,
dan
berkolaborasi.
Pembelajaran interkatif.
Proses
pembelajaran
menjadi interaksi sosial,
saintifik, kontekstual yang
terencana.
Pembelajaran dalam konteks

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Strategi Perubahan

16)

17)

18)

19)

jejaring
dengan
memanfaatkan data atau
informasi dari alam sekitar,
perpustakaan,
referensi,
dari hasil praktik di luar
kelas, dari praktik di dalam
kelas,
dari
pengalaman
teman-teman,
dari
pengalaman
orang-orang
sukses.
Pembelajaran siswa aktif.
memfasilitasi siswa aktif
merumuskan
berbagai
pertanyaan
yang
ingin
mereka cari jawabannya.
Pembelajaran menggunakan
contoh yang diperoleh dari
analisis
bacaan,
dari
kenyataan pada kehidupan
sehari-hari
hasil
pengamatan
dan
pengalaman belajar siswa.
Pembelajaran berbasis tim,
belajar
mengembangkan
kapasitas belajar individu
melalui kerja sama dalam
kelompok.
Pembelajaran menstimulasi
seluruh
panca
indra,
komponen
jasmani
dan
rohani terlibat aktif dalam
kegiatan belajar.

d) Perubahan Standar Penilaian


No.
20)

21)
22)

Kondisi Nyata

Target
Perubahan

Menggunakan
penilaian
autentik,
menggunakan
acuan
patokan
(PAP),
memanfaatkan
portofolio
sebagai
gambaran
perkembangan hasil belajar
dalam bentuk pengukuran
sikap, penilaian hasil karya
berupa
tugas,
proyek
dan/atau produk.
Penilaian mencakup SKL, KI,
dan KD yang meliputi sikap,
keterampilan, dan sikap
Rapot
berisi
laporan
perkembangan belajar siswa
secara
deskriptif
yang
merekam
seimbang
pencapaian
pada
kompetensi
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Strategi Perubahan

e) Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan


No.
23)

24)
25)
26)
27)

2.

Target
Perubahan

Sasaran Perubahan

Strategi Perubahan

Mendeskripsikan
kebutuhan
dukungan
manajemen
dalam
pengeloaan
kurikulum
2013
Mengelola budaya sekolah
Mengembangkan
pengelolaan sumber daya
pendidik
dan
tenaga
kependidikan
Evaluasi perubahan
Perbaikan berkelanjutan

Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan

pembelajaran

merupakan

rancangan

strategi

menyampaikan materi atau tema tertentu pada proses pembelajaran


untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi tertentu yang
mengacu pada silabus. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam
bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP mencakup: (1)
data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2)
materi

pembelajaran;

(3)

alokasi

waktu;

(4)

KI,

KD,

indikator

pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6)


kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan
sumber belajar.
Prinsip perumusan RPP
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual (KD dari
KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan
(KD dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali atau lebih dari satu kali
pertemuan.
3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan


belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
4) Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
dan mengomunikasikan.
5) Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat
Proses

pembelajaran

dirancang

untuk

mengembangkan

kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai


bentuk tulisan.
6) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat

rancangan

program

pemberian

umpan

balik

positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.


7) Memiliki

keterkaitan

dan

keterpaduan

antarkompetensi

dan/atau

antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI,

KD,

materi

pembelajaran,

kegiatan

pembelajaran,

indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu


keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki syarat
minimal yang harus dipenuhi yaitu:
Sekolah
Mata pelajaran
Kelas/Semester

:
:
:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Materi Pembelajaran
Alokasi Waktu

:
:

A. Kompetensi Inti (KI)


B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-3
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau
penjelasan materi pembelajaran)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti**)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Menalar
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti**)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi
Menalar
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
F. Penilaian
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator


untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam
bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya
dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4
dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan
terukur.
Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul
seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria interaktif,
inspiratif,

menyenangkan,

menantang,

memotivasi

peserta

didik

untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,


kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran untuk mendisain skenario pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan pendidikan.
Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan yang hendak diwujudkan. Untuk
memperkuat keseimbangan antardimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
maka pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkan untuk memberikan
pengalaman belajar yang seluas-luasnya kepada peserta didik.

Untuk

meningkatkan pencapaian kompetensi, pembelajaran perlu diperkuat dengan


penerapan pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata
pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran), pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian

(discovery/inquiry

learning).

Untuk

mendorong

pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan karya kontekstual, baik


individual maupun kelompok maka seharusnya pembelajaran menggunakan
metode berbasis karya dan pemecahan masalah (project based learning).

Perencanaan Pembelajaran

Pengelolaan Kompetensi Dasar

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

Perumusan Instrumen Penilaian

Pelaksanaan Pembelajaran

Pendayagunaan TIK

Melaksanakan Pembelajaran

Prosedur pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti, dan


kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru mengemban tugas untuk
mengkondisikan kelas, mereviu kompetensi terdahulu, mengaitkan dengan
kompetensi yang hendak diwujudkan, serta menyampaikan rencana kegiatan
dan rencana penilaian. Berkaitan dengan itu, kegiatan pendahuluan perlu
memenuhi beberapa kriteria minimal sebagai berikut:
1) mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari;
3) menyampaikan kompetensi yang akan

dicapai dan manfaatnya dalam

kehidupan;
4) menyampaikan garis besar materi, kegiatan, dan karya

yang akan

diselesaikan.
5) menginformasikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas lima tahap yaitu kegiatan
mengamati, menanya, mencoba menghimpun informasi, mengolah informasi
atau menggunakan informasi dalam proses pelanaran, dan mengkomunikasikan
hasil pengolahan informasi. Dalam kegiatan inti sekolah menetapkan indikator
belajar pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:

Ranah Sikap
Pembelajaran mengembangkan perilaku beriman, berakhalk mulai,

percaya diri, bertanggung jawab dalam lingkungan sosial, alam, dan peradaban
dunia. Aktivitas yang diharapkan berkembang terurai dalam matrik berikut:
(Uraikan sesuai dengan cita-cita terbaik satuan pendidikan sehingga jelas
indikator dalam bentuk aktivitas siswa, dapat diamati, dan dapat diukur )
Sikap
Menerima

Aktivitas yang diamati


Spiritual
Sosial
Mensyukuri
nikmat Mengenali kemampuan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

diri

Menjalankan

Menghargai
Menghayati
Mengamalkan

dianugrasi
potensi
diri kepada Allah
..............
Berdoa
sebelum
memulai pekerjaan
........................
.........................

sehingga
memiliki
rasa
percaya diri
..........................
Berpartisipasi aktif dalam
menyelesaikan tugas bersama
dala kelas.
...................................

Ranah Pengetahuan
Pembelajaran mengembangkan aktivitas Mengamati Menanya Mencoba

Menalar - Menyaji Mencipta. Seluruh proses kegiatan tersebut merupakan


bentuk aktivitas siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir untuk
menguasai pengetahuan dan menerapkan pengetahuan. Ada pun yang dinilai
adalah aktivitas yang mencerminkan bepikir dan berkarya. Aktivitas belajar
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan karya secara
produktif baik dalam kegiatan konkret maupun abstrak.
Mengamati:
No
1.

Aktivitas siswa
Meneroka fakta atau data pada obyek yang siswa amati (Sumber:
video, buku, fakta dalam kehidupan, fakta yang terdapat pada
lingkungan sekolah).
Mencatat atau mendokumentasikan data hasil pengamatan.
Mendeskripsikan data yang telah tersusun menurut ciri khasnya.
Mengelompokan data berdasarkan kesamaan atau perbedaannya.

2.
3.
4.

Menanya:
No
5.

Aktivitas siswa
Siswa bekerja sama menyusun pertanyaan untuk mendalami pengetahuan
mengenai data yang siswa peroleh dari pengamatan. Siswa dapat
menggunakan kalimat tanya:
Apa....
Mengapa....
Di mana....
Kapan.....
Bagaimana....

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Mencoba: menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah


yang dirumuskannya.
No
6.

Aktivitas siswa
Menunjukkan sikap yang sesuai dengan yang guru harapkan dalam

7.

proses pembelajaran.
Menghimpun informasi tentang data atau fakta yang sedang menjadi

8.

bahan kajian dari berbagai sumber.


Berinteraksi untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan

9.

informasi baru yang diperolehnya.


Mendayaguanakan teknologi dan/atau sumber belajar untuk
mempercepat memperoleh pengolahan informasi

Manalar
No
Aktivitas siswa
10.
Menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah
11.
12.

dengan cara berinteraksi sebagai bahan untuk merumuskan kesimpulan


Menggunakan informasi untuk merumuskan kesimpulan.
Menggunakan pengetahuan baru yang diperolenya untuk beraktivitas
dan berkarya.

Mengomunikasikan
No
Aktivitas siswa
13.
Merumuskan hasil karya untuk dipublikasikan dalam kelas.
14.
Mempublikasikan atau mengomunikasikan fakta, konsep, atau prosedur
15.
16.

dalam menghasilkan hasil karya dengan kreatif


Memperbaiki hasil karya berdasarkan hasil diskusi dalam kelas.
Mengevaluasi ketercapaian kompetensi yang diharapkan dalam proses
pembelajaran

Ranah keterampilan
Pembelajaran mengembangkan aktivitas menerapkan pengetahuan,

teknologi, berkreasi dalam bidang seni, mengembangkan budaya.


Keterampilan
Contoh:
Mengetahui
Memahami

Menerapkan

Aktivitas yang diamati

Meneroka struktur......
Mebentuk struktur yang sama.....
Menuliskan langkah-langkah
........................
.........................
Membangun seperti contoh.....

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

...................................
Mengurai komponen yang terdapat dalam struktur

Menganalisis
Mengevaluasi
Mencipta

Proses aktivitas belajar dinyatakan efektif jika siswa melakukan


kegiatan

seperti yang sekolah harapkan, baik secara individual

maupun berkolaborasi sehingga terbangun sikap, pengetahuan, dan


keterampilan dalam bidang sikap maupun menerapkan pengetahuan.
4.

Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:


penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.
Pemenuhan

Standar

Penilaian

bertujuan

untuk

menjamin:

a.

perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan


dicapai; b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka,
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan c.
pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.
1) Lingkup Penilaian
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik mencakup kompetensi
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.
a) Sikap (Spiritual dan Sosial)
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap
spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut.
Tingkatan Sikap
Menerima nilai
Menanggapi nilai
Menghargai nilai
Menghayati nilai

Deskripsi
Kesediaan menerima suatu nilai dan
memberikan perhatian terhadap nilai terebut
Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai
tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Tingkatan Sikap

Deskripsi

sistem nilai dirinya


Mengamalkan nilai
Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri
dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi,
dan bertindak (karakter)
(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)
b) Pengetahuan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada dimensi
pengetahuan adalah sebagai berikut.
Dimensi Pengetahuan
Deskripsi
Faktual
Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama
benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait
secara khusus dengan suatu mata pelajaran,
nilai,
Konseptual
Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi,
keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya,
hukum kausalita, definisi, teori
Prosedur
Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus
dari suatu mata pelajaran seperti algoritma,
teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan
ketepatan penggunaan suatu prosedur.
Metakognitif
Pengetahuan
tentang
cara
mempelajari
pengetahuan, menentukan pengetahuan penting
dan bukan (strategic knowledge), pengetahuan
yang sesuai dengan konteks tertentu, dan
pengetahuan diri (self-knowledge).
(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)
c) Keterampilan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan
belajar adalah sebagai berikut.
Kemampuan
Deskripsi
Belajar
Mengamati
Perhatian pada waktu mengamati suatu
objek/membaca suatu tulisan/mendengar
suatu penjelasan, catatan yang dibuat
tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on
task) yang digunakan untuk mengamati
Menanya
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang
diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan
Jumlah
dan
kualitas
sumber
yang
informasi
dikaji/digunakan, kelengkapan informasi,
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kemampuan
Belajar

Deskripsi

validitas informasi yang dikumpulkan, dan


instrumen/alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data.
Menalar/mengasosi Mengembangkan interpretasi, argumentasi
asi
dan kesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi
argumentasi dan kesimpulan mengenai
keterkaitan
lebih
dari
dua
fakta/konsep/teori,
mensintesis
dan
argumentasi serta kesimpulan keterkaitan
antar
berbagai
jenis
faktafakta/konsep/teori/pendapat;
mengembangkan
interpretasi,
struktur
baru,argumentasi, dan kesimpulan
yang
menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan; mengembangkan interpretasi,
struktur baru, argumentasi dan kesimpulan
dari konsep/teori/pendapat yang berbeda
dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati
sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis,
media elektronik, multi media danlain-lain
(Sumber: Olahan Dyers)
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan
berpikir adalah sebagai berikut.
Kemampuan Berpikir
Deskripsi
Mengingat:
Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan,
mengemukakan
kebenaran pengetahuan yang diingat dan
kembali apa yang
digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang
sudah dipelajari dari fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori
guru, buku, sumber
dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa
lainnya sebagaimana diubah/berubah.
aslinya, tanpa
melakukan
perubahan
Memahami:
Kemampuan mengolah pengetahuan yang
Sudah ada proses
dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
pengolahan dari
menggantikan suatu kata/istilah dengan
bentuk aslinya tetapi kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis
arti dari kata, istilah, kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kemampuan Berpikir
tulisan, grafik, tabel,
gambar, foto tidak
berubah.

Menerapkan:
Menggunakan
informasi, konsep,
prosedur, prinsip,
hukum, teori yang
sudah dipelajari
untuk sesuatu yang
baru/belum
dipelajari

Menganalisis:
Menggunakan
keterampilan yang
telah dipelajarinya
terhadap suatu
informasi yang
belum diketahuinya
dalam
mengelompokkan
informasi,
menentukan
keterhubungan
antara satu
kelompok/ informasi
dengan kelompok/
informasi lainnya,
antara fakta dengan
konsep, antara
argumentasi dengan
kesimpulan, benang
merah pemikiran

Deskripsi
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa
mengubah artinya informasi slinya; mengubah
bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke
bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya;
memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/
tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta
didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi
dari suatu informasi yang terkandung dalam
suatu kalimat/paragraf /tulisan/data
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti
konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum
penawaran dan permintaan, hukum boyle,
hukum archimedes, membagi/
mengali/menambah/mengurangi/menjumlah,
menghitung modal dan harga, hukum persamaan
kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan
jangka, menghitungkan jarak tempat di peta,
menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan
waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya
dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah
dipelajari sebelumnya.
Kemampuan mengelompokkan benda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciricirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,
menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih
tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan
mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan
muncul, menentukan mana yang memberikan
pengaruh dan mana yang menerima pengaruh,
menemukan keterkaitan antara fakta dengan
kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian
berikutnya, menemukan pikiran pokok
penulis/pembicara/nara sumber, menemukan
kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya
dengan karya lainnya, dan sebagainya

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Kemampuan Berpikir
antara satu karya
dengan karya lainnya
Mengevaluasi:
Menentukan nilai
suatu benda atau
informasi
berdasarkan suatu
kriteria

Deskripsi

Kemampuan menilai apakah informasi yang


diberikan berguna, apakah suatu
informasi/benda menarik/menyenangkan bagi
dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu
pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu
hasil kerja berdasarkan kriteria.
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari
berbagai sumber yang dibacanya, membuat
suatu benda dari bahan yang tersedia,
mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,
mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.

Mencipta:
Membuat sesuatu
yang baru dari apa
yang sudah ada
sehingga hasil
tersebut merupakan
satu kesatuan utuh
dan berbeda dari
komponen yang
digunakan untuk
membentuknya
(sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan


psikomotorik adalah sebagai berikut.
Kemampuan
Deskripsi
Psikomotorik
Persepsi (perception) Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu
gerakan
Kesiapan (set)
Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk
melakukan suatu gerakan
Meniru (guided
Meniru gerakan secara terbimbing
response)
Membiasakan
Melakukan gerakanmekanistik
gerakan (mechanism)
Mahir (complex or
Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
overt response)
Menjadi gerakan
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri
alami (adaptation)
atas dasar gerakan yang sudah dikuasai
sebelumnya
Menjadi tindakan
Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar
orisinal (origination) ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)


Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan
pelajaran.
2) Teknik dan Instrumen Penilaian
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai
kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai
kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
a) Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan
yang diharapkan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap
peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri,
penilaian teman sebaya, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen
yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung
berdasarkan modus.
(1) Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui
pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata
pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan
perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru
yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu,
kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan
selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar
sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.
Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA :
No Nam
Aspek perilaku yang dinilai
Sko Keteran
a
r
g-an
Beker Rasa Disi Peduli
-ja
ingin p-lin
lingsama tahu
kunga
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

1.
2.
3.

Andi
Badu
....

n
2

12

Catatan:
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan
kriteria berikut.
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik
Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan
menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati.

(2) Penilaian diri (self assessment)


Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan
(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik.
Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya
pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan
pada konsep belajar mandiri (autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai
diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan
berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian
diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut.
a)
Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b)
Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
c)
Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
d)
Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda
cek, atau skala penilaian.
Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap
Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok
Nama
: ---------------------------Nama-nama anggota kelompok :
---------------------------Kegiatan kelompok
:
---------------------------Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D didepan tiap


pernyataan:
A : selalu
C : kadangkadang
B : sering
D : tidak
pernah
1.--Selama diskusi saya mengusulkan ide
kepada kelompok untuk didiskusikan
2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi
kesempatan mengusulkan sesuatu
3.--Semua anggota kelompok kami melakukan
sesuatu selama kegiatan
4.--Tiap
orang
sibuk
dengan
yang
dilakukannya dalam kelompok saya
5. Selama kerja kelompok, saya.
---- mendengarkan orang lain
---- mengajukan pertanyaan
---- mengorganisasi ide-ide saya
---- mengorganisasi kelompok
---- mengacaukan kegiatan
---- melamun
6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?
-------------------------------------------------------------------Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk
aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai
kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan.
(3) Penilaian teman sebaya (peer assessment)
Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Format
yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan
format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh: Format penilaian teman sebaya

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

No

Pernyataan

Skala
1

Teman saya berkata benar, apa adanya


kepada orang lain
Teman saya mengerjakan sendiri tugas2.
tugas sekolah
Teman saya mentaati peraturan (tata3.
tertib) yang diterapkan
Teman saya memperhatikan kebersihan
4.
diri sendiri
Teman saya mengembalikan alat
kebersihan, pertukangan, olah raga,
5.
laboratorium yang sudah selesai dipakai
ke tempat penyimpanan semula
Teman saya terbiasa menyelesaikan
6.
pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru
Teman saya menyelesaikan tugas tepat
7.
waktu apabila diberikan tugas oleh guru
8. Teman saya berusaha bertutur kata yang
sopan kepada orang lain
9. Teman saya berusaha bersikap ramah
terhadap orang lain
10. Teman saya menolong teman yang
sedang mendapatkan kesulitan
11. ........
1.

Keterangan :
1 = Sangat jarang
2 = Jarang
3 = Sering
4 = Selalu
(4) Penilaian melalui jurnal (anecdotal record)
Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga
kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku
positif atau negatif, di luar proses pembelajaran mata pelajaran.
Contoh: Format penilaian melalui jurnal
JURNAL
Nama :.........................
Kelas :.........................

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Hari, tanggal

Kejadian

Keterangan

(5) Penilaian Kompetensi Pengetahuan


1) Tes tertulis.
Bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a) memilih jawaban, dapat berupa:
(1) pilihan ganda
(2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
(3) menjodohkan
(4) sebab-akibat
b) mensuplai jawaban, dapat berupa:
(1) isian atau melengkapi
(2) jawaban singkat atau pendek
(3) uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah
soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan
jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal
uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau
mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian
tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri,
misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan
menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian
antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan
membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi
jawaban.
2) Observasi
Terhadap
Diskusi,
Tanya
Jawab
dan
Percakapan.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya
jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari
penilaian otentik.
Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal
kemampuan
peserta
didik
dalam
kompetensi
pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui
pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran
konsep,
dan
ketepatan
penggunaan
istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu
mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun
menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang
selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang


bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang
baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut
dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang
dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan
misalnya hukum Pascal kepada teman-temannya, pada
waktu
menyajikan
tugasnya
atau
menjawab
pertanyaan temannya memberikan informasi yang
sahih dan otentik tentang pengetahuannya mengenai
hukum Pascal dan mengenai penerapan hukum Pascal
jika yang bersangkutan menjelaskan bagaimana
hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan
mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari
guru
berarti
yang
bersangkutan
memiliki
pengetahuan). Seorang peserta didik yang mampu
menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan
jenis pasar serta kaitannya dengan pemasaran
memberikan informasi yang valid dan otentik tentang
pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep pasar.
Seorang peserta didik yang mampu menceritakan
dengan kronologis tentang suatu peristiwa sejarah
merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan
memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir
sejarah tentang peristiwa sejarah tersebut. Seorang
peserta didik yang mampu menjelaskan makna
lambang negara Garuda Pancasila merupakan suatu
bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan
dan keterampilan berpikir tentang kandungan nilainilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Contoh: Format observasi terhadap diskusi,
jawab, dan percakapan

tanya

Pernyataan

A
B

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Tidak

dan lain
sebagainya

Ya

Tidak

Ketepatan
penggunaan
istilah
Ya

Tidak

Kebenaran
konsep

Ya

Tidak

Pengungkapa
n gagasan
yang orisinal
Ya

Nama
Peserta
Didik

C
....

Keterangan: diisi dengan ceklis ( )


3) Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau
kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
b) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak
dan
keterampilan
konkrit.
Keterampilan
konkrit
memerlukan keterampilan abstrak berupa pengetahuan,
kemampuan berpikir dan sikap. Keterampilan abstrak
terutama terdiri dari keterampilan berpikir sedangkan
keterampilan konkrit berupa keterampilan melakukan
sesuatu dan menghasilkan sesuatu.
Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan
dengan menggunakan:
1) Kinerja/Praktik
Penilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan
penilaian kinerja, yaitu dengan
cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di
laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi.
Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut.
a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan
peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari
suatu kompetensi.
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan
dinilai dalam kinerja tersebut.
c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas.
d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu
banyak, sehingga dapat diamati.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya


diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan
yang akan diamati.
Pengamatan kinerja perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian
kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai
kemampuan berbicara yang beragam dilakukan
pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti:
diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita,
dan
wawancara.
Dengan
demikian,
gambaran
kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh
untuk menilai kinerja di laboratorium dilakukan
pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan
praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan
budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan
alat olahraga, seni dan budaya.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat
menggunakan instrumen sebagai berikut:
a) Daftar cek
Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik
mendapat
nilai
bila
kriteria
penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.
Contoh: Format instrumen penilaian praktik di
laboratorium
Aspek yang dinilai

Andi
Boby
Cicih
Dimas
.....

Keterangan: diisi dengan tanda cek ()

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Tidak

Menyimpan
alat pada
tempatnya
Ya

Tidak

Membersihkan alat

Ya

Tidak

Membaca
prosedur
kerja
Ya

Tidak

Menggunaka
n jas lab

Ya

Nama
Peserta
didik

b) Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian kinerja yang menggunakan skala
penilaian memungkinkan penilai memberi nilai
tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu,
karena pemberian nilai secara kontinum di mana
pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala
penilaian terentang dari tidak sempurna sampai
sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang, 2 =
cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.
Contoh:

Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley

Nama
peserta
didik

Keterampilan yang dinilai


Cara
service

Cara
passing
atas
4

Cara
passing
bawah
4

Cara
smash

Cara
blok/me
mbendun
g
4

Anton
Bertha
Charles
Dono
.....

Keterangan: diisi dengan tanda cek ().


Kategori penilaian: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 =
baik, dan 4 = sangat baik.
2) Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui,
misalnya
tentang
pemahaman,
kemampuan
mengaplikasi,
kemampuan
menyelidiki
dan
kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas.
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu
menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai,
seperti penyusunan desain, pengumpulan data,
analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria
penilaian atau rubrik.
Contoh: Format rubrik untuk menilai projek.
Kriteria dan Skor
Aspek
1
2
3
4
Persiap Jika
Jika
Jika
Jika
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Aspek
an

Pelaks
anaan

Pelapor
an
Secara
Tertulis

1
memuat
tujuan,
topik, dan
alasan

Jika data
diperoleh
tidak
lengkap,
tidak
terstruktu
r, dan
tidak
sesuai
tujuan
Jika
pembahas
an data
tidak
sesuai
tujuan
penelitian
dan
membuat
simpulan
tapi tidak
relevan
dan tidak
ada saran

Kriteria
2
memuat
tujuan,
topik,
alasan,
dan
tempat
penelitian

dan Skor
3
memuat
tujuan,
topik,
alasan,
tempat
penelitian,
dan
responden

Jika data
diperoleh
kurang
lengkap,
kurang
terstruktu
r, dan
kurang
sesuai
tujuan
Jika
pembahas
an data
kurang
sesuai
tujuan
penelitian,
membuat
simpulan
dan saran
tapi tidak
relevan

Jika data
diperoleh
lengkap,
kurang
terstruktu
r, dan
kurang
sesuai
tujuan
Jika
pembahas
an data
kurang
sesuai
tujuan
penelitian,
membuat
simpulan
dan saran
tapi
kurang
relevan

4
memuat
tujuan,
topik,
alasan,
tempat
penelitian,
responden
, dan
daftar
pertanyaa
n
Jika data
diperoleh
lengkap,
terstruktu
r, dan
sesuai
tujuan

Jika
pembahas
an data
sesuai
tujuan
penelitian
dan
membuat
simpulan
dan saran
yang
relevan

3) Produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan
peserta didik membuat produk-produk pengetahuan,
teknologi, dan seni, seperti: makalah, karangan, puisi,
makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun,


pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat
teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil
karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan
barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik,
plastik, atau logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi:
penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan
teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai
kriteria
yang
ditetapkan,
misalnya
berdasarkan sistematika, tampilan, bahasa, isi,
fungsi dan estetika.
Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik
atau holistik.
a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek
produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan
produk, penilaian produk).
b) Cara
holistik,
yaitu
berdasarkan
kesan
keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
hanya pada tahap penilaian produk.
Contoh Penilaian Produk
Mata Pelajaran
Nama Proyek

: IPA (Kimia)
: Membuat Sabun

Nama Peserta didik :


____________________Kelas
:________
No
Aspek *
Skor
1.
Perencanaan Bahan
1 2 3 4
2.
Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

c. K3 (Keamanan, Keselamatan
dan Kebersihan)
3.
Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Bahan
c. Warna
d. Pewangi
e. Kebaruan
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang
dibuat
** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat
jawaban, semakin tinggi perolehan skor.

4) Portofolio
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk
suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya
tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan
peserta
didik
sendiri.
Berdasarkan
informasi
perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri
dapat menilai perkembangan kemampuan peserta
didik
dan terus menerus
melakukan perbaikan.
Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui
sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi
buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya
nyata individu peserta didik yang diperoleh dari
pengalaman.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan penilaian portofolio.
a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri
b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan
dikumpulkan
c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik
dalam 1 map atau folder
d) Beri tanggal pembuatan
e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta
didik
f) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja
mereka secara berkesinambungan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki


karyanya, tentukan jangka waktunya
h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
Contoh: Format penilaian portofolio
Mata Pelajaran
Alokasi Waktu
Sampel yang dikumpulkan
Nama Peserta didik
:_________
Kompet
ensi
Dasar

Periode

1
.

Menulis
karanga
n
deskript
if

30/
7
10/
8
dst.

2
.

Membua
t resensi
buku

1/9

N
o

Tata
bah
asa

:
:
:
:

Bahasa Indonesia
1 Semester
Karangan
_________ Kelas

Aspek yang dinilai


Ko Kelengk
Sistem
sa
apan
atika
ka gagasan penulis
ta
an

Keterangan/
Catatan

30/
9
10/
10

Dst
.

hhh
5) Tertulis
Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian
tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi
keterampilan, seperti menulis karangan, menulis
laporan, dan menulis surat.
1. Waktu
No.
1.
2.
3.

Penilaian
Ulangan Harian
Ujian Tengah
Semester
Ujian Akhir
Semester

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

Waktu
Setiap akhir pembelajaran
suatu KD
Pada minggu 7 suatu semester
Pada akhir suatu semester

No.
4.
5.

Penilaian
Ujian Tingkat
Kompetensi
Ujian Sekolah

6.

Penilaian Proses

7.

Penilaian Diri

Waktu
Akhir kelas II, IV, VIII, dan XI
Pada akhir tahun belajar
Satuan Pendidikan
Dilaksanakan selama proses
pembelajaran sepanjang tahun
ajaran
Dilaksanakan pada akhir
setiap semester

5. Ketuntasan
Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan
secara terpisah, karena karakternya berbeda. Namun demikian
dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas,
portofolio, dan penilaian otentik lainnya. Hasil pekerjaan peserta
didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut
sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan
atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau pengayaan.
Format berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian
dilakukan.
Contoh: Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta
didik.

No

Nama
Peserta
didik

1.
2.
3.
4.
5.
dst

Ahmad
Bunga
Candra
Dara
Eko
..........

indikator dalam satu RPP


1
*

2*

3*

4*

5*

6*

7*

dst

Kesimpulan tentang
pencapaian
kemampuan**
yang
yang
sudah
belum
dikuasai dikuasai

* kolom ditulis dengan indikator yang dinilai (rincian sikap,


pengetahuan, dan keterampilan). Kolom di bawahnya diisi
dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait
kemampuan tersebut.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

** kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan


sudah dikuasai seorang peserta didik untuk menentukan
ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan)
2. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
a. Skor dan Nilai
Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu
kegiatan atau peristiwa penilaian dengan instrumen
penilaian yang sama.
Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian
predikat yang berbeda sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut.
Tabel skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Skor
Capaian
Modus Predikat
Predikat
Predikat
Rerata
Optimum
SB
4,00
A
4,00
A
4,00
(Sangat
3,67 3,99
A3,67 3,99
ABaik)
3,34 3,66
B+
3,34 3,66
B+
B
3,00
3,00 3,33
B
3,00 3,33
B
(Baik)

2,00

C
(Cukup)

1,00

K
(Kurang)

2,67 2,99

B-

2,67 2,99

B-

2,34
2,00
1,67
1,34
1,00

C+
C
CD+
D

2,34
2,00
1,67
1,34
1,00

C+
C
CD+
D

2,66
2,33
1,99
1,66
1,33

2,66
2,33
1,99
1,66
1,33

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari


nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir
untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai
akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal
(nilai tertinggi yang dicapai).
B. Pembinaan Prestasi
Untuk menjawab tantangan eksternal pengembangan kurikulum
2013, sekolah memiliki program pengembangan prestasi terhadap siswa
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

yang berkebakatan khusus untuk meningkatkan daya saing keunggulannya


melalui pembinaan daya kompetisi sesuai dengan besarnya potensi yang
siswa miliki serta sumber daya pembina atau pelatih yang tersedia.
Bidang pembinaan prestasi meliputi:

Bidang pengembangan prestasi bidang keagamaan

Bidang pengembangan prestasi akademik (matematika, IPA, bahasa,


IPS)

Bidang pengembangan prestasi olah raga

Bidang pengembangan prestasi kesenian

Bidang pengembangan prestasi bidang teknologi informasi

Bidang pengembangan prestasi bidang bahasa

dsb
Setiap bidang pembinaan wajib menyusun program pengembangan

pembinaan prestasi dengan stuktur sebagai berikut:

Bidang pembinaan

Deskripsi prestasi yang telah dicapai sebelumnya.

Tujuan pembinaan

Target pembinaan

Struktur organisasi

Strategi pembinaan

Prosedur pelaksanaan pembinaan

Evaluasi pebinaan

Anggaran pembinaan
Program pembinaan dikembangkan dalam bentuk proposal yang

yang ditetapkan dalam rapat dewan pendidik.

C. Penulisan Rapot
b. Bentuk Laporan
Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik
dalam bentuk sebagai berikut.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

1) Pelaporan oleh Pendidik


Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk
laporan hasil ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester.
2) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan
Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal:
wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang
tua/wali). Buku rapor memuat laporan tentang:
a) hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik
dalam bentuk buku rapor;
b) pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan
instansi lain yang terkait;
c) hasil
ujian
Tingkat
Kompetensi
kepada
orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan.
c. Nilai Untuk Rapor
Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa:
1) Nilai ranah sikap menggunakan skor modus 1,00
4,00 dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B),
dan Sangat Baik (SB);
2) Nilai ranah pengetahuan menggunakan skor rerata
1,00 4,00 dengan predikat D A.
3) Nilai ranah keterampilan menggunakan skor optimum
1,00 4,00 dengan predikat D A.
D. Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Mutasi Siswa
a.

Kriteria Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kenaikan


kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap,
dengan pertimbangan seluruh KD yang belum tuntas pada semester
ganjil saat semester genap belum berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip
belajar tuntas (mastery learning). Peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidial sampai yang
bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan. Seserang peserta
didik dapat dinyatakan naik kelas jika memenuhi syarat berikut:

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

a) Mencapai ketuntasan belajar minimal dengan sebanyak-banyaknya


pada tiga mata mata pelajaran belum mencapai KKM.
b) Peserta didik dinyatakan

tidak naik ke kelas

apabila yang

bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal salah satu


mata pelajaran ciri khas peminatannya sesuai dengan Permendikbud
69 tahun 2013
c) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika budi pekerti, akhlak mulia,
dan kepribadian secara keseluruhan kurang dari baik.
d) Peseerta

didik

dinyatakan

tidak

naik

jika

perolehan

nilai

ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan dan yang


bersangkutan

tidak

mengikuti

kegiatan

tambahan

yang

diselenggarakan sekolah.
e) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur tersendiri
dalam rapat dewan pendidik.
b.

Kelulusan Siswa

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 Pasal 72 Ayat (1),


peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran

estetika,

dan

kelompok

mata

pelajaran

jasmani,

olahraga, dan kesehatan;


3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
4) lulus Ujian Nasional.
c.

Mutasi Siswa

Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena


alasan tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar)
lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

berlaku

pada

masing-masing

Dinas

Pendidikan

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota. Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan


pertimbangan nilai laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil
belajar (LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal,
serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin
akuntabilitas proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes masuk bagi
peserta didik yang ingin mutasi ke SMA Negeri 1 .............. untuk
mengetahui mengetahui kemampuan peserta didik.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

BAB VI. MONITORING DAN EVALUASI


A. Supervisi Pembelajaran
Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013 adalah
pelaksanaan supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan komponen kunci
sistem monitoring mutu. Karena itu, supervisi menjadi salah satu komponen
penjaminan mutu. Kedudukan supervisi yang amat penting dalam mengarahkan
dan membantu guru mencapai tujuan lembaga. Itu sebabnya, setiap supervisor
harus fokus pada visi-misi-dan tujuan satuan pendidikan. Supervisor wajib
memahami visi-misi dan tujuan, kondisi ideal yang diharapkan, kondisi nyata
yang realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan indikator yang
terukur sehingga semuanya diletakan sebagai rujukan operasional yang tepat.
Pada modul satu Reforming School Supervision, Unesco, 2007.hal 9**
dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian dari proses meningkatkan
pemenuhan standar. Kegiatan intinya meliputi tiga tahap; yaitu

Menghimpun informasi

Menganalisis informasi

Melakukan tindakan.

Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan


berikut:

Pelaksanaan menghimpun informasi dapat kepala sekolah atau pengawas


laksanakan dengan menguji siswa, menguji kompetensi guru, memonitor
merencanakan

dan

dokumen

perencanaan

pembelajaran,

pelaksanaan

pembelajaran, atau memantau instrumen, pelaksanaan, dan hasil penilaian.


Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

100

Informasi juga dapat dihimpun dengan penelitian, wawancara, atau penyebaran


angket. Data yang terhimpun selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan.
Pelaksanaanan kegiatan mengimpun informasi, menganalisis informasi,
dan melakukan tindakan sebagai tindak lanjut supervisi dapat dilakukan secara
individual atau melibatkan banyak personal yang tergabung dalam tim
penjaminan mutu bidang akademik.
Analisis informasi yang terhimpun oleh pengawas atau kepala sekolah
melaksanakan supervisi sering terpenuhi. Informasi yang terhimpun dari
kegiatan pra-observasi yang diisi dengan pengkondisian

atau persiapan

observasi dan pelaksanaan observasi sering dipandang telah selesai jika


supervisor telah mengisi instrumen dan memperoleh data persentase kinerja.
Persentase yang diperoleh dari penskoran diperlakukan cukup sebagai bahan
pembanding dengan standar sehingga dapat dipeoleh kesimpulan bahwa kinerja
guru kurang, cukup, baik, atau sangat baik. Informasi tidak dianalisis dan
ditafsirkan sehingga diperoleh kesimpulan.
B. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
Sebelum melaksanakan evaluasi sekolah menetukan kegiatan penting
yang wajib sekolah laksanakan dengan cara merekap kegiatan

yang akan

dievaluasi dalam melaksanakan kurikulum. Dalam setiap kegiatan tetapkan


indikator dan kriteria keterlaksanaan dan keberhasilan yang akan digunakan
sebagai dasar evluasi.
Contoh:
No

Indikator

Uraian Kegiatan

Contoh:
1.
Merumuskan KTSP

Keterlaksanaan

Menetapkan

Indikator Keberhasilan
tim Pelaksanaan

pengembang

kurikulum

Melaksanakan

target.

program
sesuai

penyusunan

Mengesahkan
dokumen

Menggunakan

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

101

dokumen

sebagai

acuan
2.

Perencanaan

pada Seluruh guru memiliki

Mengacu

pembelajaran

dokumen

silabus

KI, dengan

Menyelaraskan

RPP

sesuai
program

Indikator tahunan dan program


semester.
Pencapaian
KD,

dan

Kompetensi.
3.

Pelaksanaan

Pembelajaran
Evaluasi pelaksanaan kurikulum meliputi keterlaksanaan kegiatan dan
keberhsilan dalam memenuhi target pada tiap kegiatan. Evaluasi didasari
dengan indikator dan kriteria pencapaian target yang telah ditetapkan dalam
perencanaan. Evaluasi dilaksanakan secara bertahap pada setiap kegiatan dan
data diolah menjadi bahan penilaian pada tiap akhir semeter.
Instrumen Evaluasi sebagai berikut:

I.
Pengelolaan KTSP
4.
Menetapkan
Pengembang
5.

Melebihi

Memenuhi

Di bawah

Melebihi

Deskripsi
Pencapaian
Standar

Tim
Kurikulum

karakteristik

Kurikulum 2013
Memiliki dokumen
berdaya

7.

Target Kinerja

Tingkat Satuan Pendidikan


Merumuskan KTSP sesuai
dengan

6.

Kegiatan
Memenuhi

Target

Ketercapaian

Di bawah

No.

Indikator Pemenuhan

Keterlaksanan

sebagai

yang
acuan

pelaksanaan kurikulum
Menerapkan dokumen yang
disahkan

oleh

pihak

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

102

8.

berwenang.
Melaksanakan

kegiatan

sesuai

kalender

dengan

pendidikan
II.
Perencanaan Pembelajaran
9.
Memetakan KI, KD, dan
Indikator

Pencapaian

Kompetensi sesuai dengan


kapasitas dan kapabelitas
10.

siswa
Memetakan beban belajar
belajar

11.

sesuai

dengan

kemampuan siswa
Meningkatkan kecakapan

berpikir tingkat tinggi


III.
Pelaksanaan Pembelajaran
12.
Melaksanakan
13.

pembelajaran saintifik:
Melaksanakan

14.

pembelajaran kontekstual:
Menerapkan
metode

15.

pemecahan masalah:
Menerapkan
metode

16.

inkuiri:
Menerapkan

metode

proyek
Penilaian

IV.
17.
18.
19.
V. Pembinaan Prestasi Siswa
20.
21.
VI. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling
22.
23.
VII. Pelaksanaan Muatan Lokal
24.
25.
26.
27.
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

103

VIII. Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler


28.
29.
IX. Supervisi
30.
31.
32.
X. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
33.
34.
Jumlah Skor Perolehan

C. Evaluasi Pemenuhan SKL


Tingkat
Ketercapaian

1.

2.

Deskripsi
Di atas

Indikator Pemenuhan Target

Di bawah

No.

Memenuhi

Target

pencapaian

Pemenuhan kompetensi sikap spiritual:

Menunjukan sikap beriman

Menunjukan sikap yang berahlak

Pemenuhan kompetensi sikap sosial:

3.
Pemenuhan kompetensi pengetahuan:
4.
Pemenuhan kompetensi keterampilan
Jumlah skor
Pengukuran keberhasilan menggunakan kriteria berikut:
No. Rentang/ Persen
1
86 - 100

Sebutan
Sangat

2
3

standar)
Baik (memenuhi standar)
Di bawah standar

75 - 85,99
Kurang dari 75

Baik

(melebihi

Evaluasi keberhasilan dalam melaksanakan kurikulum dilaksanakan oleh


tim pejaminan mutu. Tim penjaminan mutu merupakan bagian dari tim
pengembang kerikulum yang tugasnya adalah melakukan penilaian keberhasilan
Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

104

dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum tingkat satuan


pendidikan.
Data yang terhimpun dari pelaksanaan evaluasi menjadi dasar untuk
menentukan tingkat keberhasilan sekolah pada pelaksanaan Evaluasi Diri
Sekolah.

Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat

105

Anda mungkin juga menyukai