Pokok Bahaan
:
1. Apa saja kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi
2. Penyebab dan pencegahan kerusakan gigi pada anak
dan balita
3. Apa saja kebiasaan baik dalam memelihara gigi
4. Cara Menyikat Gigi yang baik dan benar
Waktu
: 30 menit
Sasaran
: Siswa SD
A. TUJUAN
1.Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, siswa SD diharapkan dapat mengerti dan
mampu memahami tentang kebiasaan baik dan buruk dalam kesehatan gigi.
2.Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang gingivitis diharapkan
sasaran mampu:
1.
2.
C. METODE
Ceramah
Demonstrasi
Tanya Jawab
D. MEDIA
Alat yang digunakan untuk penyuluhan adalah:
1. Flip Chart atau Lembar Balik
2. Phanthom gigi
3. Sikat gigi
E. EVALUASI
Daftar pertanyaan :
a. Sebutkan 3 kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi ?
b. Sebutkan 2 kebiasaan baik dalam kesehatan gigi ?
c. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi kerusakan gigi ?
d. Bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar ?
F. DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=kebiasaan+buruk+yang+dapat+merusak+gigi&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=sb
http://infokesehatanakurat.blogspot.com/2014/07/5-kebiasaan-baik-dalammemelihara-gigi.html
MATERI
KEBIASAAN BAIK DAN BURUK DALAM KESEHATAN GIGI
Berenang
Mereka yang suka berenang di kolam renang yang diberi zat kimia tertentu
dengan waktu lebih dari enam jam selama sepekan beresiko mengalami perubahan
warna gigi berwarna coklat. Hal ini terjadi karena zat kimia yang tercampur pada air
kolam renang dapat bercampur bersama dengan saliva (air liur) si perenang dan hal
inilah yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya reaksi pewarnaan pada gigi.
Namun tentunya reaksi ini tidak akan secara langsung membuat warna gigi berubah
menjadi coklat, mulanya gigi akan berubah menjadi kuning hingga akhirnya menjadi
coklat. Dan biasanya pewarnaan ini akan menyerang gigi bagian depan. Cara untuk
mengatasi hal ini yakni biasanya perenang dianjurkan untuk selalu mengenakan
pelindung lumut yang akan melindungi gigi pada saat mereka berenang atau
melakukan aktifitas di dalam air.
Susu
Mengkonsumsi susu memang amat penting untuk kesehatan tubuh kita, karena
susu sebagai penyuplai kalsium yang banyak yang banyak direkomendasikan oleh
para ahli gizi. Namun manfaat susu yang sudah banyak beredar dimasyarakat luas,
terkadang sudah tidak semurni susu saat pertama kali diperah. Kini semakin banyak
kandungan eksternal susu yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh
salah satunya gigi. Kandungan gula atau pemanis dalam susu inilah yang banyak
diyakini sebagai salah satu pemicu kerusakan gigi karena pemanis yang terkandung
didalamanya dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri yang bersarang didalam
mulut. Dan apabila dikonsumsi secara terus menerus sampai menjadi suatu kebiasaan,
dikhawatirkan susu tersebut dapat merusak gigi. Dan hal inilah yang seharusnya anda
perhatikan terutama saat memberikan susu pada si kecil saat ia menjelang tidur. Ada
baiknya jika selalu pastikan si kecil untuk tidak melewatkan gosok gigi sebelum ia
tidur, hal ini agar kandungan gula atau pemanis yang terdapat pada susu tidak
mengendap sehingga mejadi sumber makanan bagi bakteri yang ada di dalam mulut.
Menggosok Gigi Terlalau Keras
Perilaku anda saat menggosok gigi dengan memberikan sedikit tekanan kemudian
beranggapan bahwa menggosok gigi dengan cara tersebut akan membuat gigi bersih
dan kuman yang ada didalamnya bisa dirontokan. Namun nyatanya, hal tersebut
keliru, menggunakan sikat gigi dengan bulu keras, ditambah dengan memberikan
tekanan yang sedikit keras saat menyikatnya, dapat menghilangkan enamel pelindung
gigi secara permanen. Dan hal inilah yang membuat gigi menjadi lebih sensitive
hingga berlubang. Selain itu, dapat pula menyebabkan pemunduran gusi (atau yang
kita kenal dengan sebutan gusi menipis). Untuk itulah mengapa, banyak produk sikat
gigi yang menawarkan sikat halus, ringan serta fleksible. Hal ini dimaksudkan agar
system pada mulut terutama gigi tidak mengalami kerusakan. Untuk itu, mulai saat
ini, ada baiknya mulai selektif memlilih sikat gigi yang tepat dan perhatikan pula cara
menggosok gigi yang benar. Agar tidak ada lagi gusi yang berdarah atau lecet karena
proses membersihkan gigi yang keliru.
Mengunyah Batu Es
Memang benar jika batu es/ es batu tidak memiliki kandungan gula atau pemanis.
Sehingga wajar jika anda beranggapan, bahwa mengunyah es batu atau
menghancurkannya dengan gigi anda tidak akan merusak gigi anda. Namun bukan
karena kandungan pemanis saja yang mampu merusak gigi, namun mengunyah es
dengan tekstur yang begitu keras dapat merusak gigi anda salah satunya dapat
memecah email gigi dan membuat gigi anda retak. Dan apabila anda ceroboh saat
mengunyahnya, hal tersebut dapat mengiritasi jaringan lunak dalam gigi yang
kemudian bisa memicu sakit gigi. Untuk itu, segera tinggalkan kebiasaan anda
mengunyah es batu meski banyak yang beranggapan hal tersebut menyenangkan
karena sensai dingin yang terus membuat mulut anda segar.
Mengganti susu yang ada di botol dengan air putih, jangan berikan minuman
yang manis seperti susu atau jus.
Mengubah kebiasaan balita yang suka ngedot sebelum tidur dengan
melakukan kegiatan lain, seperti membacakan dongeng atau menyanyikan
sebuah lagu klasik.
Jika dia masih ingin minum susu, maka suruh dia minum sambil duduk untuk
meminimalisir susu dapat tertinggal di sela gigi. Setelah itu, minta dia untuk
minum air hangat agar tidak ada sisa susu yang tertinggal di mulut.
Gemar Makanan Manis.
Umumnya balita suka makan makanan yang manis, seperti Permen, kue, cokelat dan
berbagai camilan manis lainnya. Akan tetapi, Sayangnya mengkonsumsi makanan
yang manis dan lengket ini sangat tidak baik bagi kesehatan gigi, karena dapat
merusak gigi akibat kandungan glukosa yang terdapat didalamnya. Apalagi jika tidak
disertai dengan kebiasaan untuk menyikat gigi.
Pencegahnya:
Mengemut Makanan.
Membiarkan balita untuk mengemut makanan, terutama jika ia konsumsi nasi atau
jenis makanan karbohidrat lainnya yang berada dalam mulut, meski makanan itu
sudah selesai dikunyah, itu tidaklah baik bagi kesehatan giginya karena sama saja kita
memberi makan bakteri dalam mulutnya. Akibatnya bakteri yang ada dalam mulut
akan berfermentasi dan menghasilkan asam yang bisa merusak gigi.
Selain itu, kebiasaan mengemut makanan ini akan menyebabkan rahang balita tidak
dapat berkembang dengan normal dan optimal. Menggerakkan rahang akan
merangsang pertumbuhan rahang sehingga dengan ukuran gigi asli akan lebih besar
dari pada gigi susu. Gerakan rahang yang tidak optimal juga dapat menghambat balita
untuk mampu bicara.
Pencegahnya:
Mengajarkan balita untuk terbiasa menyikat gigi merupakan hal yang sulit dilakukan.
Maklum, mulut imutnya kerap menolak saat akan dimasuki sikat gigi, bahkan
beberapa anak sering mengalami mual. Terlebih lagi jika anak Anda sudah bisa
melawan. Biar Anda telah membiasakannya untuk menggosok gigi sejak bayi, namun
di usia ini mengajaknya untuk menggosok gigi sama halnya kita mengajaknya
perang!
Pencegahnya:
Gigi berlubang adalah masalah gigi yang utama. Gigi berlubang disebabkan oleh
infeksi bakteri secara terus-menerus. Jika gigi berlubang berlangsung lama, maka
akan sangat berefek pada nafsu makan anak sebab anak akan sangat sulit menguyah
dan membuat mereka kesakitan saat makan . Secara tidak langsung ia akan
mengalami masalah gizi dan menggangu tumbuh kembangnya.
Cara Mengatasinya :
Gigi yang berlubang apalagi jika terjadi pada gigi susu maka akan sangat sulit
diatasi. Walaupun nantinya akan digantikan dengan gigi yang baru tetapi
untuk mencegah kerusakan lebih lanjuta ada baiknya anda mengunjungi dan
memeriksakannya ke tempat pelayanan kesehatan gigi. Sebab salah satu
penanganan yang terbaik ialah dengan mencabut gigi anak anda yang
berlubang.
Pilih sikat gigi dengan tangkai lurus atau tangkai yang nyaman dipegang
Pilih sikat gigi dengan bulu sikat sama panjang sehingga membentuk
permukaan datar dan bulu sikat halus.
Mengetahui,
Pembimbing
Mahasiswa