1. Mengukur Hambatan
Hasil Percobaan
Komponen
Warna Gelang 1
Nilai Gelang 1
Resistor 1
Resistor 2
Resistor 3
Resistor 4
Resistor 5
Warna Gelang 2
Nilai Gelang 2
Warna Gelang 3
Pengali Gelang 3
Warna Gelang 4
Toleransi Gelang 4
Nilai Resistor
Hasil
Pengukuran
Digital
Prosentase
Kesalahan
Rata-rata Kesalahan
2. Mengukur Tegangan DC
3. Mengukur Tegangan AC
Alat dan Bahan
1. Multimeter
2. Terminal Listrik PLN
Langkah Percobaan
1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur
220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada
multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak
ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Langkah Percobaan
1. Mengukur dan Membuat Tabel Pengukuran
Siapkan multitester dan atur posisi kenop putar pada fitur test dioda
Bayangkan atau gambarkan posisi kaki transistor dengan urutan angka 1, 2, dan 3
Tetapkan probe warna hitam atau batang uji negatif untuk angka pertama, dan probe
warna merah atau batang uji positif untuk angka kedua, contoh: pada titik ukur 1 2, probe hitam pada titik 1, dan probe merah pada titik 2
Basis merupakan angka yang sama yang terdapat pada dua buah titik ukur
Jenis NPN atau PNP nya bisa kita tentukan dengan melihat probe mana yang
terhubung kaki basis. Apabila titik basis terhubung probe hitam, maka transistor jenis
PNP, dan bila titik basis terhubung probe merah, maka transistor jenis NPN
Bias maju Emitter-Base lebih besar dari Collector-Base, atau E-B > C-B, pada
transistor jenis PNP. Bias maju Base-Emitor lebih besar dari Base-Collector, atau B-E
> B-C, pada transistor jenis NPN