LO. 1.2 Mengetahui dan menjelaskan hak dan kewajiban seorang pasien
Berdasarkan pada Undang-Undang No.29 Tahun 2008 pasal 52, seorang pasien,
dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:
a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3) yaitu:
A. Diagnosis dan tata cara tindakan medi
B. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
C. Alternatif tindakan lain dan risikonya
D. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
E. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
c. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
d. Menolak tindakan medis
e. Mendapatkan isi rekam medis.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 pasal 32, yang berisikan hak pasien di rumah
sakit:
Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi
Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya
Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah
Sakit
Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
r.
Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(5) Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat
dilakukan pembetulan
(6) Pembetulan sebagaimana dimaksut pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan
cara pencoretan tanpa menghilangkan cacatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf
dokter, dokter gigi atau tenaha kesehatan tertentu yang bersangkutan.
LO.2.7 Memahami dan menjelaskan kepemilikan rekam medis
Menurut Pasal 47 UU No.29 tahun 2008
(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 merupakan
milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi
rekam medis merupakan milik pasien.
LO. 3 Memahami dan menjelaskan perspektif islam
LO.3.1 Memahami dan menjelaskan perspektif islam tentang membuka rahasia
1. Al-Ghazali berkata : menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebut
mengingkari dan merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk
perbuatan khianat. (Ihya' Uhummudin)
2. Sahabat Muawiyah ra berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda:
Apabila kamu membuka rahasia umat manusia, berarti kamu telah
menghancurkan mereka. Atau kamu telah membuat mereka sengsara. (HR. Abu
Dawud dan Ibnu Hibban di dalam kitab shahihnya)
3. Sahabat Ibnu Umar ra berkata: Rasulullah saw pada suatu ketika naik mimbar, lalu
dengan suara lantang beliau memanggil: Wahai orang yang beriman hanya
dengan lisan, dan perkataan iman itu tidak sampai di hati, janganlah kamu
menyakiti kaum muslimin dan jangan pula membuka rahasia mereka. Barangsiapa
membuka rahasia sesama muslim, maka Allah akan membuka rahasia dirinya.
Dan barangsiapa suka membuka rahasia orang lain, pasti rahasia dirinya akan
terbuka dengan lebih keji sekalipun rahasia itu berada di dalam perut binatang
kendaraannya. (HR. Tirmidzi).
LO.3.2 Memahami dan menjelaskan perspektif islam tentang amanah
1. QS. Al-Anfal 27
"Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah & rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
2. QS. Al-Mu'minun 8-11
"Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yg dipikulnya) dan janjinya
dan orang-orang yg memelihara sembahyangnya. Mereka adalah orang-orang
yang akan mewarisi (yakni) yang akan mewarisi (surga) firdaus. Mereka kekal
didalamnya."
3. Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanah padanya (menjaga amanah) dan tidak
ada agama bagi yang tidak ada janji baginya (memenuhi janji). (HR Imam
Ahmad)