Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Danau Laut Tawar merupakan danau kaldera purba yang terbentuk dari
proses vulkanik (Muchlisin dan Azizah, 2009). Danau ini memiliki luas sebesar
5.472 Ha, mempunyai kedalaman rata-rata 51,13 meter, terletak di Kabupaten
Aceh Tengah, dan merupakan danau terbesar di Aceh. Secara batas administratif
Danau Laut Tawar masuk ke dalam wilayah empat kecamatan, yaitu: Kecamatan
Laut Tawar, Kecamatan Bebesen, Kecamatan Kebayakan, dan Kecamatan
Bintang. Secara astronomis Danau Laut Tawar berada pada 4o50 LU dan 96o 50
BT, dan terletak pada ketinggian 1230 m di atas permukaan laut (Ariyanti, 2012).
Berdasarkan Muchlisin dkk. (2009) terdapat 21 jenis ikan yang ditemukan
di Danau Laut Tawar yang terdiri atas native dan introduksi. Ikan native yaitu
depik dan eyas (Rasbora tawarensis), kawan (Poropuntius tawarensis), peres
(Osteochilus kahayensis), gabus (Channa striata), mud (Clarias batrachus), pedih
(Neolissochilus sp.), gegaring (Tor spp.), belut (Monopterus albus), betok
(Anabas testudineus), bado (Channa gachua), dan sepat (Trichogaster
trichopterus). Ikan introduksi yaitu lele dumbo (Clarias gariepinus), ikan mas
(Cyprinus carpio), mujair (Oreochromis mossambicus), nila (O. niloticus), bontok
(Xiphophorus helleri dan X. maculates), koan (Ctenopharyngodon idella), ikan
laga (Betta spp.), dan ikan cupang (Trichopsis spp.).
Ikan mujair (O. mosambicus) adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan
mujair berasal dari perairan Afrika dan pertama kali di Indonesia ditemukan oleh

bapak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada
tahun 1939 (Ersa, 2008). Seperti hewan akuatik lainnya, ikan mujair juga tidak
terlepas dari serangan berbagai agen penyakit, bakteri, virus, dan parasit.
Keberadaan parasit dapat menyebabkan kematian pada populasi inang dan
konsekuensinya dapat menyebabkan kerugian besar bagi industri perikanan.
Amirullah dkk., (2012) melaporkan bahwa ikan mujair (O. mossambicus) yang
berada di Sungai Cimanuk Kabupaten Garut terinfeksi parasit dari Filum protozoa dan
helmintes. Protozoa yang terindentifikasi pada ikan mujair tersebut yaitu Trichodina sp,
Trichodinella sp, Ichtyoptirius multifiliis, dan Chilodonella sp. Sedangkan Filum
helmintes yang terindentifikasi yaitu Dactylogyrus sp, Gyrodactylus sp, dan
Transversotrema sp. Parasit tidak hanya dapat merugikan industri perikanan, tetapi

juga manusia yang mengkonsumsinya karena ada juga parasit yang bersifat
zoonosis seperti Anisacis sp dan trypanosoma (Palm dkk., 2008).
Serangan parasit pada budidaya ikan tidak hanya bergantung pada jenis
dan jumlah parasit yang menyerangnya, namun dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan pada saat itu serta daya tahan tubuh ikan. Oleh karena itu jenis dan
tingkat infeksi parasit antar lokasi budidaya di suatu daerah dengan daerah yang
lain akan berbeda (Bauer, 1970).

Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, timbul permasalahan utama yang perlu untuk
diselidiki yaitu jenis-jenis parasit apa yang menyerang ikan mujair (Oreochromis
mosambicus) yang dibudidaya di Danau Laut Tawar Aceh Tengah.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis parasit yang
terdapat pada ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang dibudidaya di Danau
Laut Tawar Aceh Tengah.

Hipotesis Penelitian
Terdapat berbagai jenis parasit pada ikan mujair (Oreochromis
mossambicus) yang dibudidaya di Danau Laut Tawar Aceh Tengah.

Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh pengetahuan dan informasi
ilmiah terhadap jenis-jenis parasit yang terdapat pada ikan mujair (Oreochromis
mossambicus) yang dibudidaya di Danau Laut Tawar Aceh Tengah.

Anda mungkin juga menyukai