Anda di halaman 1dari 6

JURNAL AWAL

ELEKTROFORESIS

AGUS HENDRA JAYA


1208505035
KELOMPOK I
GOLONGAN II

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

I.

TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Mahasiswa memahami
1.2

II.

elektroforesis.
Mahasiswa dapat

prinsip

melaksanakan

pemisahan

dengan

metode

pemisahan

dengan

metode

elektroforesis.
DASAR TEORI
Elektroforesis merupakan teknik pemisahan suatu molekul dalam
suatu campuran di bawah suatu medan listrik. Molekul terlarut dalam medan
listrik bergerak atau bermigrasi dengan kecepatan yang ditentukan oleh
rasio muatan dan massa. Sebagai contoh, jika dua molekul yang memiliki
massa dan bentuk yang sama, molekul dengan muatan lebih besar akan
bergerak lebih cepat ke elektrode. Elektroforesis melalui gel agarosa
merupakan metode standar untuk pemisahan, identifikasi dan pemurnian
fragmen DNA (Sudjadi, 2008).
Pada elektroforesis, molekul dipisahkan berdasarkan kemampuannya
untuk bergerak melalui media konduktif, yakni larutan buffer yang
dipengaruhi oleh medan listrik. Kation bermigrasi ke arah medan listrik
yang bermuatan negatif (katoda) dan anion bermigrasi ke arah medan listrik
yang bermuatan positif (anoda). Semakin tinggi muatan ion dan ukuran ion
yang lebih kecil akan bermigrasi lebih cepat daripada muatan ion yang lebih
rendah dan ukuran ion yang lebih besar. Sedangkan molekul yang
bermuatan netral tetap diam pada medan listrik (Harvey, 2000).

Gambar 1. Elektroforesis Gel Agarosa (Sudjadi, 2008)


Elektroforesis terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Elektroforesis Kapiler
Elektroforesis kapiler adalah elektroforesis yang digunakan
untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat dan

nukleotida dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler


berisi buffer. Metode ini menggunakan listrik bertegangan tinggi yang
menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke
2

katoda (Watson, 2007).


Elektroforesis Gel
Elektroforesis gel adalah elektroforesis yang menggunakan gel
sebagai fase diam untuk memisahkan molekul. Awalnya elektoforesis
gel dilakukan dengan medium gel kanji (sebagai fase diam) untuk
memisahkan biomolekul yang lebih besar seperti protein-protein.
Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan menjadikan agarosa

dan poliakrilamida sebagai gel media (Rustam, 2009).


Elektroforesis Kertas
Elektroforesis kertas adalah elektroforesis yang terdiri dari
kertas sebagai fase diam dan partikel bermuatan yang terlarut sebagai
fase gerak, terutama ion-ion kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat
adanya gradasi konsentrasi sepanjang sistem pemisahan (Sulaiman
dan Kundari, 2007).
Elektroforesis memisahkan

makromolekul

berdasarkan

laju

perpindahannya melewati suatu gel dibawah pengaruh medan listrik.


Elektroforesis akan memisahkan suatu campuran molekul DNA menjadi
pita-pita yang masing-masing terdiri atas molekul DNA dengan panjang
yang sama (Campbell, dkk, 2002). Lokasi fragmen DNA dapat diamati
secara spesifik dengan menggunakan pewarna. Pewarna yang digunakan
adalah etidium bromida (EtBr) yang menyisip di antara basa-basa pada
DNA. Gel yang diberi etidium bromida dan disinari dengan UV akan
memperlihatkan lokasi DNA sebagai untai berwarna merah-jingga. Etidium
bromida merupakan senyawa karsinogenik sehingga dalam melaksanakan
percobaan harus menggunakan sarung tangan (Wolfe, 1993).
Pergerakan DNA pada elektroforesis dipengaruhi oleh beberapa
1.

2.

faktor, yaitu :
Ukuran Molekul DNA
Molekul DNA kecil akan melintasi gel lebih cepat karena ruang
gerak yang tersedia untuk melintasi gel lebih banyak.
Konsentrasi Gel

Konsentrasi agarosa yang semakin tinggi menyebabkan


molekul-molekul DNA sukar melewati gel. Konsentrasi gel tinggi
mempermudah DNA berukuran kecil melewati gel, sedangkan
konsentrasi gel rendah mempermudah molekul DNA berukuran besar
3.

untuk melintasi gel.


Bentuk Molekul
Molekul yang berbentuk supercoil atau elips akan bergerak lebih

4.

cepat melewati gel.


Densitas Muatan
Molekul dengan densitas tinggi akan lebih cepat bergerak

5.

dibandingkan molekul dengan densitas yang rendah.


Pori-Pori Gel
Pori-pori yang lebih besar akan mempermudah pergerakan DNA
melewati gel, sedangkan pori-pori yang lebih kecil akan lebih sulit

6.

dilalui oleh molekul DNA.


Voltase
Voltase tinggi akan menyebabkan cepatnya pergerakan molekul
DNA. Hal tersebut dikarenakan oleh tingginya muatan positif yang

7.

ditimbulkan.
Larutan Buffer
Buffer dengan kadar ion tinggi akan menaikkan konduktansi
listrik sehingga migrasi DNA akan lebih cepat (Wolfe, 1993).
Marker merupakan segmen DNA yang spesifik dan ukurannya telah
diketahui. Marker berfungsi untuk mengetahui ukuran DNA hasil
amplifikasi. Marker DNA yang terdapat dalam gel elektroforesis berfungsi
sebagai penanda posisi molekul DNA yang bermigrasi untuk menentukan
perkiraan ukuran basa-basanya (Martin, 1996).
Manfaat dari elektroforesis antara lain untuk mengetahui ukuran
fragmen DNA dari produk PCR (polymerase chain reaction), memisahkan
produk DNA dari hasil digesti yang berbeda ukuran, kemudian disequencing, dan untuk pemurnian DNA. Selain itu, elektroforesis bertujuan
untuk membandingkan gen homolog dari spesies yang berbeda, mengetahui
susunan sequence berbagai genom, DNA fingerprinting, mendeteksi
kelainan genetik, mendeteksi lokasi dan jumlah mRNA dalam sel atau
jaringan tertentu, mengetahui aktivitas gen selama perkembangan berbagai
3

tipe sel organisme, mempelajari evolusi tingkat molekular, mengetahui


variasi genetik yang ada di alam, mengidentifikasi berat molekul DNA,
RNA, dan protein, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan genetik antar
individu dan mengetahui jumlah fragmen DNA yang diklon dalam
rekombinan DNA plasmid (Fairbanks dan Andersen, 1999).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J. B. Reece & L. G. Mitchell. 2002. Biologi, Edisi ke-5. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Fairbanks, D.J. & W.R. Andersen. 1999. Genetics : The Continuity of Life, 4th ed.
Belmont : Wadsworth Publishing Company.
Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York : McGraw-Hill
Companies.
Martin, R. 1996. Gel Electrophoresis : Nucleid Acids. Oxford : Bios Scientific
Publisher.
Rustam, Yepy Hardi. 2009. Elektroforesis; Pintu Gerbang Penelitian Biologi
Molekular.

(Cited

January

2014,

6).

Available

from

http://sciencebiotech.net/elektroforesis-pintu-gerbang-penelitianbiologi-molekular.
Sudjadi, Drs. 2008. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sulaiman, Hardi A, dan Kundari NA. 2007. Pemisahan dan Karakterisasi Spesi
Senyawa

Kompleks

y-trium-90

dan

s-stronsium-90

dengan

Elektroforesis Kertas. JFN, Vol.1, No.2.


Watson, David G. 2007. Analisis Farmasi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Belmont : Wadsworth
Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai