mobil, dan lain-lain) atau juga aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar lagi dimasa yang mendatang, selanjutnya dikatakan juga
investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang
digunakan untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal
tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan dating.
modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapanperlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan juga
jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (misal pedapatan bunga, royalty,
deviden, pendapatan sewa dan lain -lain ), untuk apresiasi nilai investasi, atau juga untuk
manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi,yang seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan dagang.
modal barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan menghasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga kemudian mengungkapkan bahwa
investasi ialah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk yang
dipakai untuk mengadakan suatu barang. Dari modal itulah makan akan dihasilkan aliran
produk baru di masa yang akan datang
biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masamasa yang akan datang.
Di dalam ilmu ekonomi, investasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
Adanya pembelian jenis-jenis barang modal contohnya peralatan produksi dan juga
Apabila ketiga kategori diatas itu dijumlahkan maka akan diperoleh investasi bruto, yana mana
investasi bruto itu meliputi investasi yang mempunyai tujuan untuk menambah hasil produksi
didalam perekonomian dan juga berperan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan.
Payback Period
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback period
adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi
dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
Selanjutnya menurut Djarwanto Ps (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya
waktu yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa
payback period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana
yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period
dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek
yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.
Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas
masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara
menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas
keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah
alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan
untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal
yang diinvestasikan.
Rumus Payback Periode
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
Payback Period=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama.
Payback Peiod = (investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
Periode pengembalian lebih cepat : layak
Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
Jika usulan proyek investasi lebih dari satu, maka periode pengembalian yang lebih cepat yang
dipilih
Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk
Kelemahan :
Jadi
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang
merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi.
Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit yang
telah di diskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount
factor.
Pada tabel berikut ditunjukkan arti dari perhitungan NPV terhadap keputusan investasi
yang akan dilakukan.
modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih
banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang
diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
Keunggulan NPV = menggunakan konsep nilai waktu uang (time value of money).
> Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui atau
menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar.
Di dalam aliran kas ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
(1) Taksiran kas haruslah didasarkan atas dasar setelah pajak,
(2) Informasi terebut haruslah didasarkan atas incremental (kenaikan atau selisih) suatu
proyek. Jadi harus diperbandingkan adanya bagaimana aliran kas seandainya dengan dan tanpa
proyek. Hal ini penting sebab pada proyek pengenalan produk baru, bisa terjadi bahwa produk
lama akan termakan sebagian karena kedua produk itu bersaing dalam pemasaran,
(3) Aliran kas ke luar haruslah tidak memasukkan unsur bunga, apabila proyek itu direncanakan
akan dibelanjai/didanai dengan pinjaman. Biaya bunga tersebut termasuk sebagai tingkat bunga
yang disyaratkan (required rate of return) untuk penilaian proyek tersebut. Kalau kita ikut
memasukkan unsur bunga di dalam perhitungan aliran kas ke luar, maka akan terjadi
penghitungan ganda.
Penerimaan atau penolakan usulan investasi ini adalah dengan membandingkan IRR
dengan tingkat bunga yang disyaratkan (required rate of return). Apabila IRR lebih besar dari
pada tingkat bunga yang disyaratkan maka proyek tersebut diterima, apabila lebih kecil diterima.
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol.
Discount rate yang dipakai untuk mencari present value dari suatu benefit/biaya harus senilai
dengan opportunity cost of capital seperti terlihat dari sudut pandangan si penilai proyek. Konsep
dasar opportunity cost pada hakikatnya merupakan pengorbanan yang diberikan sebagai
alternatif terbaik untuk dapat memperoleh sesuatu hasil dan manfaat atau dapat pula menyatakan
harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya.
Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan
layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Rumus PROFITABILITY INDEX (PI):
Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) = --------------------------Nilai Investasi
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adlh :
Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)