Tenggelam (Review)
Warih Wilianto
Dept./Inst. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Unair RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Abstrak
Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi berupa korban terbenam dalam cairan dan
cairan
tersebut terhisap masuk ke jalan napas sampai alveoli paru-paru
Diatom (tumbuhan air) pada air yang terhirup ketika korban tenggelam
masuk melalui alveoli dan pembuluh darah tersebar keseluruh tubuh.
Adanya diatom pada jenasah yang diduga mati
tenggelam menunjukkan bahwa korban masih sempat bernafas saat masih didalam air.
Pemeriksaan diatome pada korban diduga tenggelam merupakan
prosedur rutin yang harus dilakukan Hasil pemeriksaan yang positif
pada pemeriksaan diatom sangat membantu, tetapi hasil
yang negatif tidak memastikan bahwa korban tidak meninggal dikarenakan tenggelam
Terdapat beberapa cara pemeriksaan diatom, dari yang paling
sederhana menggunakan sediaan basah mikroskopis, hingga tingkat
molekuler (DNA), tiap tiap jenis pemeriksaan memeiliki akurasi dan
tingkat keberhasilan yang berbeda beda.
Kata kunci: diatom, tenggelam
Pendahuluan
adanya sebab kematian wajar atau keracunan,
Tenggelam adalah suatu bentuk sufokasi
dan terakhir yaitu sebab kematiannya.
berupa korban terbenam dalam cairan dan cairan
Dalam hal ini bantuan dokter pada peradilan
tersebut terhisap masuk ke jalan napas
untuk membuat terang suatu perkara jenasah
sampai alveoli paru-paru. Pada umumnya
yang diduga meninggal karena tenggelam
tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik
memerlukan pemeriksaan luar dan dalam
secara langsung maupun karena ada faktorpada tubuh korban serta pemeriksaan
faktor lain seperti korban dalam keadaan
tambahan lain seperti percobaan getah paru,
mabuk atau dibawah pengaruh obat, atau bisa
pemeriksaan darah secara kimia (Gettler test),
saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa
destruction test & analisa isi lambung,
pembunuhan.
pemeriksaan histopatologi jaringan paru,dan
Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian
penentuan berat jenis plasma. Diatom
dilaporkan di seluruh dunia akibat
(tumbuhan air) pada air yang terhirup ketika
tenggelam, dengan kejadian tahunan mungkin
korban tenggelam masuk melalui alveoli dan
lebih dekat ke 500.000. Beberapa negara
pembuluh darah tersebar keseluruh tubuh.
terpadat di dunia gagal untuk melaporkan
Adanya diatom pada jenasah yang diduga mati
insiden hampir tenggelam. Ini, menyatakan
tenggelam menunjukkan bahwa korban masih
bahwa banyak kasus tidak pernah dibawa ke
sempat bernafas saat masih didalam air. Sampai
perhatian medis, kejadian di seluruh dunia
saat ini pemeriksaan diatom pada kasus
membuat pendekatan akurat yang hampir
tenggelam masih jarang digunakan meskipun
mustahil (Shepherd, 2009).
pemeriksaan tersebut berguna untuk diagnosa
Sedangkan pada data yang diperoleh dari RS.
kematian pada kasus tenggelam. Tulisan ini
Dr. Soetomo Surabaya didapatkan 23 orang
akan menjelaskan peran pemeriksaan diatom
meninggal karena tenggelam mulai bulan
dalam pemeriksaan korban tenggelam.
Januari 2011 hingga September 2011.
sedangkan pada 4 tahun terakhir didapatkan
Definisi dan Morfologi Diatom
93 kasus meninggal sejak Januari 2007 hingga
Diatom kelompok besar dari alga plankton yang
Desember 2010.
termasuk paling sering ditemui (Wikipedia,
Pada pemeriksaan jenazah yang diduga
2012). Diatom sendiri merupakan
tenggelam perlu juga diketahui kondisi
fitoplankton yang termasuk dalam kelas
korban meninggal sebelum atau sesudah
Bacillariophyceae (Anugrah, 2008). Ia terdapat
masuk air, tempat jenasah ditemukan
dimana saja, dari tepi pantai hingga ke tengah
meninggal berada di air tawar atau asin,
samudra. Diatom
adanya ante mortem injury,
ditentukan oleh
dingin,
Pinnularia capsoleta
ditemukan pada air tawar yang dangkal.
Paru
2
3.
4.
5.U
s
Achnanthes minutissima,
6.
Gambar 4: Anomoeneis
sp.
(atas) Biddulphia
sp. (bawah) contoh diatom di perairan
air tawar
.
diduga
disimpan/diambil
diperiksa,
sedikit
untuk
Kontaminasi lain
Kemungkinan lain adanya kontaminasi diatom
yaitu selama pembuatan preparat, mulai dari
pengambilan sampel saat otopsi hingga
kontaminasi pada slide preparat (Lunetta et
all, 2005)
False Negatif
Ada beberapa faktor yang memungkinkan
terjadinya false positif pada pemeriksaan diatom
pada jenasah mati tenggelam yaitu
rendahnya jumlah diatom pada tempat
tenggelam, jumlah air yang terhirup sedikit
dan berkurangnya jumlah diatom selama
pembuatan preparat. Beberapa peneliti juga
berusaha menentukan batas minimum diatom
pada media tenggelam untuk bisa membuat
adanya diatom pada organ tertutup. Data yang
didapat dari penelitian yang dilakukan oleh
Muller ditetapkan bahwa batas minimal yaitu
20.000/100ml pada percobaan dengan
menggunakan tikus dan 13.500/100ml pada
percobaan dengan menggunakan kelinci.
Jumlah dari false negatif pada kasus dugaan
mati tenggelam sangat ervariasi. Beberapa
peneliti seperti Rota yang melakukan penelitian
dengan 48 korban mati tenggelam, terdapat
24% tidak ditemukan ada diatom pada paruparu maupun organ-organ tertutup lainnya.
Peneliti lain seperti Timperman melaporkan
10% dari 40 kasus tidak ditemukan adanya
diatom. Oleh karena itu, meskipun
pemeriksaan diatom pada korban diduga mati
tenggelam mempunyai hasil yang negatif,
tidak semata-mata mencoret kemungkinan
sebab kematian korban tersebut dikarenakan
tenggelam.
Tingkat Keberhasilan Pemeriksaan Diatom
Diatom dapat ditemukan di dalam korban
tenggelam untuk memperjelas diagnosis
penyebab kematian. Hal ini dapat
menjelaskan apakah korban tenggelam pada
saat ante-mortem ataukah post-mortem. Diatom
tidak selalu ditemukan di semua kasus
tenggelam, tetapi jika didapatkan pada organorgan dalam jumlah banyak, hal ini dapat
mempertegas diagnose tenggelam antemortem (Singh, 2006). Ada banyak
kontroversi mengenai tes diatom. Banyak
penulis yang tidak memperhitungkan tes
diatom sebagai metode yang berharga. Akan
tetapi dalam berbagai ajaran lampau tes diatom
sangat berguna dalam penentuan tenggelam
ante-mortem atau post- mortem dengan
memperhitungkan tiap aspek dengan penuh
ketelitian.