PELAKSANAAN AKREDITASI
SMK MAARIF DARUS SHLIHIN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ii
LAPORAN
PELAKSANAAN AKREDITASI
SMK MAARIF DARUS SHLIHIN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan
karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tahun
Pelajaran 2015/2016 di SMK Maarif Darus Sholihin.
Laporan Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMK Maarif
Darus Sholihin ini disusun sebagai pertanggung jawaban dan wujud komitmen kami dalam
mempersiapkan SMK Maarif Darus Sholihin dalam Akreditasi.
Harapan kami semoga Laporan Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tahun Pelajaran
2015/2016 di SMK Maarif Darus Sholihin dapat memberikan gambaran tentang Persiapan dan
Pelaksanaan Akreditasi Sekolah di SMK Maarif Darus Sholihin sehingga harapan kami dapat
meninngkatkan mutu Akreditasi Sekolah kami.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan
Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMK Maarif Darus Sholihin
sehingga laporan ini selesai pada waktunya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMK Maarif Darus Sholihin adalah lembaga pendidikan setingkat SLTA yang
berada di Desa Sumursongo Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur,
yang berdiri sejak tahun 2011. Secara goegrafis, SMK Maarif Darus Sholihin berada di
lingkungan pesantren dan masyarakat pedesaan (menengah ke bawah).
Sejak berdiri SMK Maarif Darus Sholihin
merupakan wahana meningkatkan mutu sumber daya manusia serta berupaya memberikan
pelayanan pendidikan berkualitas yang mempunyai kepedulian terhadap kondisi
perekonomian masyarakat sekitar.
Menyadari tugas berat ini SMK Maarif Darus Sholihin terus berbenah diri dengan
meningkatkan kualitas pelayanan, baik edukatif maupun administratif pendidikan (internal
dan eksternal) sehingga dapat mencapai prestasi di masa yang akan datang.
Bahkan dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan, SMK
Maarif Darus Sholihin didukung oleh tenaga-tenaga edukatif yang professional
berijazahkan (S1), tenaga-tenaga edukatif (guru) tersebut, semuannya masih berstatus Guru
Tidak Tetap (GTT).
Tak dapat dipungkiri bahwa SMK Maarif Darus Sholihin, Yayasan, Komite
Sekolah dan masyarakat baik langsung maupun tidak langsung telah menjadikan SMK
Maarif Darus Sholihin terus eksis dan mampu memberikan yang terbaik pada siswa/siswi
sebagai pusat pelayanan.
Dalam keseharian proses belajar mengajar dilakukan secara klasikal dengan
menempati ruang, artinya jumlah ruang yang ada tidak sebanding dengan jumlah siswa saat
ini dan jauh dari standart pada umumnya. Sehingga di dalam proses belajar mengajar tidak
mampu berjalan secara optimal. Selain itu SMK Maarif Darus Sholihin yang kami kelola
sampai saat ini masih sangat minim dalam hal sarana dan prasarana.
Menyadari akan kekurangan sarana ruangan dan beberapa dokumen pendukung
lainya yang penting dan berguna bagi sekolah, kami sudah berupaya semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan sekolah untuk melengkapi ruangan maupun dokumenn guna
mempersiapkan sekolah dalam menghadapi Akreditasi sehingga dapat memenuhi standar
pelayanan minimal yang telah di tetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional dan dapat
meningkatkan mutu Akreditasi Sekolah kami.
Salah satu tantangan Sekolah-Sekolah swasta saat ini selain peningkatan mutu
pendidikan adalah Akreditasi Sekolah. Persoalan Akreditasi menjadi penting dan urgen
karena pemerintah telah menetapkan standar pendidikan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Mau
tidak mau Sekolah swasta dengan segala keterbatasanya harus berbenah dan melengkapi
semua fasilitas sebagaimana yang telah di tetapkan oleh pemerintah dalam Standar Nasional
Pendidikan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional.
3. Peraturan Mendiknas Nomor 29 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi
Nasioanal Sekolah/Madrasah.
4. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.
5. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Kelulusan.
6. Permendiknas
Nomor
13
Tahun
2007
tentang
Standar
Kepala
Sekolah/Madrasah.
7. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
8. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
9. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
10.
dan Prasarana.
11.
12.
Permendiknas
Nomor
24
tahun
2008
tentang
Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah.
13.
Perpustakaan.
14.
Laboratorium.
15.
C. Tujuan
1. Menyampaikan laporan kegiatan yang telah dilaksanakan di SMK Maarif Darus
Sholihin terhadap Pelaksanaan Akreditasi Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait terhadap Pelaksanaan Akreditasi
Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 di SMK Maarif Darus Sholihin .
3. Sebagai bahan evaluasi SMK Maarif Darus Sholihin terhadap Pelaksanaan Persiapan
Akreditasi Sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016.
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN
Standar Proses
: Saifudin Syuhri, S.Pd
Standar Kompetensi Kelulusan
: Eva Lusyana Puspitasari, S.Pd
Standar Tendik
: Riantiningsih, S.Pd
Standar Sarana dan Prasarana
: Muhajir, S.Pd.I
Standar Pengelolaan
: Ahmad Jailani, S.Pd.I
Standar Pembiayaan
: Husniya Layliyana A, S.Pd
Standar Penilaian Pendidikan
: Eko Pambudi, S.Pd
2) Rapat Koordinasi
Rabu 22 April 2015 bertempat di laboratorium multimedia, dengan hasil
semua koordinator diharapkan segera menyusun kelengkapan dokumen yang
ruang
program
keahlian
dengan
2.
Pelaksanaan
a. Visitasi.
Pelaksanaan visitasi pada hari Selasa 8 September 2015 di mulai jam 08.30 sampai
15.00 WIB dengan 2 asesor dari Badan Akreditasi Nasional Provinsi Jawa Timur,
yaitu :
b. Temuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kendala yang dihadapi
1. Terbatasnya tenaga/personil di SMK Maarif Darus Sholihin.
2. Belum bekerja sesuai tupoksinya masing-masing.
3. Kurangnya koordinasi antar standar.
4. Keterbatasan dana.
5. Sulit menentukan prioritas pekerjaan yang harus di kerjakan.
6. Sebagian Guru dan karyawan masih kurang memahami Akreditasi.
B. Rekomendasi
1. Memaksimalkan tenaga yang ada sesuai tupoksinya masing-masing.
2. Memetakaan pekerjaan sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan.
3. Sering diadakan rapat koordinasi dan memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengikuti pelatihan, diklat maupun workshop.