Data
Data subjektif:
a
Klien menyatakan nyeri
pada daerah
kemaluannya
b
Klien meyatakan perih
saat BAK
Data objektif:
a
Klien bergerak dengan
hati-hati
b
Skala nyeri 8
c
Bagan Etiologi
Laserasi jalan lahir
nyeri
Stimulasi syaraf nyeri
Mencapai SSP
Pengeluaran lochea
Data objektif:
a
Leukosit 9600/m3
b
perineum
c.
Pajanan mikroorganisme
Adanya jahitan
pada daerah
Area genitalia
tampak bengkak dan
Masalah Keperawatan
Gangguan rasa nyaman:
Infeksi
Resiko infeksi
merah
d.
Lochea rubra 50
cc
e.
Suhu: 36,9oC
Data subjektif:
a Klien mengatakan
belum terlalu kuat
diri
Perdarahan
untuk beraktifitas
b Klien mengatakan
Haemoglobin
Oksigen berkurang
mandi
Kelemahan
Data objektif:
a klien tampak lemah
dan meminta
bantuan keluarga
dan perawat untuk
memenuhi
kebutuhannya,
seperti: makan,
minum, mandi.
Data subjektif:
Masa nifas
a Klien mengatakan
masih ragu-ragu untuk
menggendong dan
Hadirnya anggota
keluarga baru
menyusui bayinya
b. Klien mengatakan
belum tahu cara
merawat bayi dengan
Kurangnya pengetahuan
pengalaman.
Resiko gangguan proses
Data objeltif:
a
parenting
Diagnosa keperawatan:
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d peregangan perineum; luka episiotomi;
kontraksi uteri; pembengkakan payudara.
2. Resiko infeksi b.d trauma jalan lahir dan lochea.
3. Resiko defisit perawatan diri b.d kelemahan setelah melahirkan.
: Ny. S
: Camar 1
: 899570
No
Diagnosa
.
1.
Keperawatan
Gangguan
rasa nyaman:
nyeri b.d
peregangan
perineum;
luka
episiotomi;
kontraksi
uteri;
pembengkaka
n payudara.
Tujuan/Sasaran
Intervensi
Rasional
Setelah
1. Observasi dan
1. Menentukan
dilakukan
intervensi
tindakan
derajat, dan
keperawatan
keperawatan
karakteristik nyeri.
2.Mengidentifikasi
sampai hilang
kontraksi uteri,
penyimpangan dan
dengan kriteria
kemajuan
hasil:
berdasarkan
Klien melporkan
involusi uteri.
nyeri berkurang
Klien merasa
3.Anjurkan klien
nyaman dan
untuk membasahi
tidak mengeluh
3.Mengurangi
ketegangan pada
ketika merubah
hangat sebelum
posisi dan
berkemih.
luka perineum.
melakukan
aktivitas
4.Melatih ibu
mengurangi
payudara secara
teratur.
memperlancar
pengeluaran ASI.
5. Ajarkan dan
5. teknik relaksasi
napas dalam
melakukan teknik
memperluas rongga
manajemen nyeri
dada sehingga
non farmakologi
meningkatkan
seperti teknik
oksigen dan
relaksasi napas
mengurangi nyeri.
dalam.
6.Kolaborasi dokter
6.Analgesik
tentang pemberian
memblok lintasan
analgesik.
mengurangi nyeri.
2.
Resiko
infeksi b.d
trauma jalan
lahir dan
lochea.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
2.Jaga kebersihan
selama 1x24 jam daerah perineum dan
anjurkan pada klien
diharapkan tidak untuk selalu menjaga
kebersihan daerah
terjadi infeksi
perineum
dengan kriteria
1.Perubahan pada
tanda-tanda vital
terutama suhu yang
tinggi menunjukkan
tanda infeksi.
2.Menjaga
kebersihan daerah
perineum
mengurangi resiko
infeksi dan
mencegah adanya
infeksi.
hasil:
3. Anjurkan pasien
3.Keadaan luka
Tanda-tanda
membasuh vulva
perineum berdekatan
vital dalam
setiap habis
rentang normal
berkemih dengan
mengakibatkan
Tidak terlihat
kecenderunagn luka
adanya tanda-
mengganti pembalut
tanda infeksi.
infeksi. Mencegah
pengeluaran lochea
banyak.
4.Lakukan inspeksi
tanda-tanda infeksi
daerah perineum
secara berkala.
5.Kaji pengeluaran
lochea, warna, bau
4.Mengurangi secara
dini jika terdapat
tanda-tanda infeksi
pada daerah
perineum.
5.Mengidentifikasi
kelainan pengeluaran
dan jumlah.
3.
Resiko defisit
perawatan
diri b.d
kelemahan
setelah
melahirkan
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan ADL
dan kebutuhan
beraktifitas klien
terpenuhi secara
adekuat, dengan
kriteria hasil:
Menunju
kkan
peningkatan
dalam
beraktifitas.
Kelemah
an dan
kelelahan
berkurang.
Kebutuh
an ADL
terpenuhi
secara
mandiri atau
dengan
bantuan
sebagian.
frekuensi
jantung/irama
dan TD dalam
batas normal.
- Kulit hangat
dan
berwarna
merah
muda
1.Kaji toleransi
pasien terhadap
aktifitas
menggunakan
parameter berikut:
catat peningaktan
TD, dispnea, nyeri
dada, kelelahan
berat, kelemahan,
berkeringat, pusing
atau pingsan.
1.Parameter
menunjukkan
respon fisiologis
pasien terhadap
stres aktifitas dan
indikator derajat
pengaruh kelebihan
kerja jantung.
2.Tingkatkan
istirahat, batasi
aktifitas pada dasar
nyeri/respon
hemodinamik,
berikan aktifitas
senggang yang tidak
berat.
2.Menurunkan
kerja
miokard/komsumsi
oksigen ,
menurunkan resiko
komplikasi.
3.Kaji kesiapan
untuk meningkatkan
aktifitas contoh:
penurunan
kelemahan/kelelahan
, TD stabil/frek nadi,
peningaktan
perhatian pada
aktifitas dan
perawatan diri.
3.Stabilitas fisiologis
pada istirahat
penting untuk
menunjukkan tingkat
aktifitas individu.
4.Dorong
memajukan
aktifitas/toleransi
perawatan diri.
4.Komsumsi oksigen
miokardia selama
berbagai aktifitas
dapat meningkatkan
jumlah oksigen yang
ada.
4.
Resiko
gangguan
proses
parenting b.d
kurangnya
pengetahuan
tentang cara
merawat bayi.
5.Anjurkan keluarga
untuk membantu
pemenuhan
kebutuhan ADL
pasien.
5.Kemajuan aktifitas
bertahap mencegah
peningkatan tiba-tiba
pada kerja jantung.
6.Jelaskan pola
peningkatan
bertahap dari
aktifitas, contoh:
posisi duduk
ditempat tidur bila
tidak pusing dan
tidak ada nyeri,
bangun dari tempat
tidur, belajar berdiri
dst.
6.Teknik
penghematan energi
menurunkan
penggunaan energi
dan membantu
keseimbangan suplai
dan kebutuhan
oksigen.
Aktifitas yang maju
memberikan
kontrol jantung,
meningaktkan
regangan dan
mencegah aktifitas
berlebihan.
Setelah
1.Beri kesempatan
1.Meningkatkan
dilakukan
kemandirian ibu
tindakan
perawatan bayi
dalam perawatan
keperawatan
secara mandiri.
bayi.
parenting tidak
2.Libatkan suami
2.Keterlibatan
terjadi dengan
dalam perawatan
bapak/suami dalam
kriteria hasil:
bayi.
ibu dapat
membantu
merawat bayi
meningkatkan
secara mandiri
(memandikan,
dengan bayi.
menyusui).
3.Latih ibu untuk
3.Perawatan
perawatan payudara
payudara secara
teratur akan
teratur.
mempertahankan
produksi ASI secara
kontinyu sehingga
kebutuhan bayi akan
ASI tercukupi.
4.Meningkatkan
meningkatkan intake
produksi ASI.
5.Lakukan rawat
5.Meningkatkan
gabung sesegera
terdapat komplikasi
pada ibu atau bayi.
Implementasi
Tanggal 26 Agustus 2015
Evaluasi (SOAP)
Tanggal 26 Agustus 2015
Pukul 23.00
Pukul 05.00
lokasi,derajat, dan
melakukan teknik
2. Mengajarkan dan
Klien mengatakan
sudah mengerti
melakukan managemen
terasa
nafas dalam.
O: Skala nyeri 5
3. Mengukur tanda-tanda
vital klien.
rentang normal:
TD: 130/80
RR: 23x/i
N: 80x/i
S: 36,4oC
N: 84 x/i
S: 36,5oC
50 mg 2x1
meningkat.
Tanggal 27 Agustus 2015
Pukul 05.30
Pukul 11.00
1. Mengukur tanda-tanda
vital klien
TD: 140/90
N: 78 x/i
2. Mengkaji pengeluaran,
perineum.
3. Melakukan perawatan
perineum
tanda-tanda infeksi
dan lochea.
Tanggal 27 Agustus 2015
Pukul 09.00
Pukul 13.00
S: Klien mengatakan
membedong, dan
2. Memberikan kesempatan
perawat
O: Klien tampak
mengangguk dan
memperhatikan saat
perawat menjelaskan
4. Mengajarkan dan
menganjurkan ibu untuk
tindakan perawatan
bayi dan payudara.
melakukan perawatan
payudara dan menyusui
A: Resiko gangguan
bayinya.
P: Berikan dukungan
kepada klien untuk
melakukan perawatan
bayinya secara mandiri.