Anda di halaman 1dari 32

BRONKOPNEUMONIA

Pembimbing:
dr. Shinta Riana, Sp.A, M.Kes

OLEH

FITRIA SRI WURYANINGSIH


J 500 060 042

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : An. A.S
Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 24 Desember 20
10
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur
: 13 bulan
Nama ayah
: Bp.A
Umur
: 26 tahun
Pekerjaan ayah
: Pekerja pabrik batu
Pendidikan ayah : SMP
Nama ibu
: Ny.P
Umur
: 22 tahun
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
Pendidikan ibu
: SD
Alamat rumah : Jatingaran, Weru

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Batuk
KELUHAN TAMBAHAN :
Sesak napas, pilek, demam

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


3 HARI SMRS
Pasien menderita batuk yang kadang disertai dahak
berwarna putih cair tanpa ada darah. Batuk dirasakan setiap
hari dari pagi hingga malam kambuh-kambuhan. Batuk diawali
dengan demam sumer-sumer. Batuk disertai pilek, dan sesak
napas, tidak terdengar mengi. Badan mulai tampak lemas. Oleh
keluarga, pasien dibawa ke bidan untuk diperiksakan dan
mendapat obat sirup dan puyer.

1 HARI SMRS
Keluhan menetap. Pasien masih merasakan batuk dan sesak
napas yang terus menerus, pasien juga masih demam yang
perlahan dirasa makin naik, kejang (-). Sesak napas kambuh
saat pasien batuk ngikil hingga napas grok-grok. Pasien juga
mulai malas makan dan minum susu. Karena dirasa tidak ada
perubahan pasien diperiksakan lagi ke dokter umum di dekat
tempat tinggal pasien, dan pasien mendapat obat sirup dan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


SMRS
Kondisi pasien semakin menurun, sesak napas bertambah,
hingga nafas nggrok-nggrok dan terlihat pucat,
Pasien masih merasakan batuk dan sesak napas yang terus
menerus, dan dirasa semakin bertambah berat. Sesak napas
tidak dipengaruhi cuaca maupun aktivitas. Pasien juga masih
demam, kejang (-), mimisan (-). Nafsu makan menurun hingga
badan lemas. Oleh keluarga pasien lalu dibawa ke IGD RSUD
Sukoharjo.
KESAN:
Batuk sejak 3 hari SMRS disertai sesak napas, diawali
demam sumer-sumer, sesak napas tidak dipengaruhi cuaca
maupun aktivitas.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat penyakit serupa sebelumnya : diakui
Riwayat rawat inap sebelumnya : diakui
Pada bulan Maret 2012 pasien pernah mengalami
gejala yang serupa dan mondok di RSUD Sukoharjo
selama 2 hari.
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat muntah makanan sblmnya : disangkal
Riwayat kejang tanpa demam
: disangkal
Riwayat kejang disertai demam : disangkal
Kesan :
Terdapat riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakit sekarang

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat batuk pilek grok-grok di keluarga :
disangkal
Riwayat alergi di keluarga
: disangkal
Riwayat penyakit bengek
: disangkal
KESAN :
Tidak terdapat riwayat penyakit
sekitar lingkungan dan penyakit keluarga yang
diturunkan yang berhubungan dengan penyakit
pasien sekarang

RIWAYAT KELUARGA

26 thn

22 thn
13 bulan

Keterangan :
Perempuan

Pasien

Laki-laki
KESAN : tidak ada riwayat penyakit keluarga yg
diturunkan dan ditularkan yg berhubungan dg
peny. sekarang

RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN


a. RIWAYAT KEHAMILAN IBU PASIEN
Ibu G1P0A0 hamil anak pertama saat usia 20 tahun. Ibu
pasien rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan
setiap 1 bulan sekali, saat kontrol selalu ditimbang dan
diukur tekanan darah dan dinyatakan normal oleh bidan.
Ibu pasien juga mendapat vitamin dari bidan dan selalu
diminum rutin. Saat kehamilan usia 3 bulan ibu pasien
pernah muntah-muntah berlebihan hingga mondok di
Puskesmas Tawang selama 1 hari. Setelah mondok
pasien memeriksakan kehamilannya di dokter spesialis
kandungan, di USG dan dinyatakan bayi sehat dan posisi
normal. Selanjutnya pasien kembali rutin memeriksakan

RIWAYAT KEHAMILAN & PERSALINAN


b. RIWAYAT PERSALINAN IBU PASIEN
Ibu pasien melahirkan anak pertamanya saat usia 21
tahun, umur kehamilan 9 bulan lebih, persalinan
caesar atas indikasi presentasi muka di RS Nirmala
Suri dibantu oleh dokter spesialis kandungan.
c. RIWAYAT PASKA LAHIR PASIEN
Bayi laki-laki lahir langsung menangis, berat badan
3100gr , warna kulit kemerahan, tidak biru, tidak
kuning. Bayi tidak langsung mendapat ASI sampai hari
kedua (usia 2 hari)
KESAN : Riwayat ANC baik, persalinan dan PNC baik.

RIWAYAT MAKANAN
a. Umur 0 - 1 hari

: susu formula

b. Umur 2 hari - 2 bln : ASI + susu formula


c. Umur 3 bln 4 bln
d. Umur 46 bulan

: susu formula
:

susu formula + bubur susu

takaran 3 sendok makan 3x sehari (habis)


e. Umur 6 7 bulan

susu formula + nasi tim

saring + sayur (bayam, wortel,ayam) + buah (jika


ada)
f.

Umur 8 bulan

nasi tim + sayur + buah 3x

sehari, tiap makan 3-4 sendok makan.


KESAN :

Kuantitas kurang, kualitas makanan yang

diberikan tidak sesuai dengan usia pasien

PERKEMBANGAN & KEPANDAIAN


MOTORIK KASAR
2
bln
3
bln

MOTORIK HALUS

Miring
Tengkurap

Menggerakan
kepala ke kiri
kanan
Menggenggam
mainan

BICARA

SOSIAL

Tersenyum

Tersenyum

Mengoceh

6
Menirukan
Tepuk tangan
bln
bunyi
9
Berdiri dengan
bln bantuan
10
Merangkak
Ucap 1 kata
bln
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bicara, dan sosial baik

RIWAYAT VAKSINASI
DASAR
Hepatitis B 4 kali

Pada umur : 0, 2, 4, 6
bulan

Di posyandu

BCG

1 kali

Pada umur : 1 bulan

Skar : -

DPT

3 kali

Pada umur : 2, 4, 6

Di posyandu

Polio

4 kali

Pada umur : 0, 2, 4, 6

Di posyandu

Pada umur : 9 bulan

Di posyandu

Campak

1 kali

Kesan : Imunisasi lengkap menurut PPI

SOSIAL, EKONOMI & LINGKUNGAN


SOSIAL EKONOMI:
Ayah pasien seorang pekerja pabrik batu dengan penghasilan per bulan s
ekitar Rp 800.000,- sampai Rp 1.000.000,- sedangkan ibu pasien adalah ibu ru
mah tangga. Penghasilan keluarga menurut ibu pasien kurang untuk memen
uhi kebutuhan sehari-hari.
LINGKUNGAN :
Orangtua pasien masih tinggal menumpang di rumah orangtua dari ibu p
asien, sehingga selain serumah dengan kedua orangtuanya, pasien juga seru
mah dengan kedua kakek-neneknya dan adik dari ibu pasien. Kakek, ayah dan
paman pasien mempunyai kebiasaan merokok. Rumah terdiri dari ruang tam
u, 4 kamar tidur, dan dapur yang jaraknya 2 meter dari kamar mandi. Lantai
berupa ubin, atap rumah langsung genting dengan ventilasi kurang karena je
ndela lebih sering tertutup.

KESAN: keadaan sosial ekonomi cukup, lingkungan kurang

ANAMNESIS SISTEM
Serebrospinal : kejang (-), demam (+), penurunan kesadaran
(-)
Kardiopulmoner : nyeri dada (-)
Respiratorius
: batuk (+), pilek (+), sesak napas (+)
Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), tidak mau minum (+)
Urogenital
: BAK normal (+)
Integumentum : memar (-)
Muskuloskeletal : tidak ada keluhan

KESAN: terdapat masalah pada sistem serebrospinal, respiratori


us, gastrointestinal.

PEMERIKSAAN JASMANI
KESAN UMUM
Tanda utama
: Compos mentis,tampak sesak
Nadi
: 112 x/menit,
isi dan tegangan : kuat teratur
Suhu badan
: 38,7 0C
Pernapasan
: 48 x/menit,
Tipe
: thoracoabdominal
KESAN :
Keadaan umum kompos mentis, sesak
Terdapat demam

STATUS GIZI
Berat badan : 8,6 Kg ; Tinggi badan : 68cm (80%
baku)
Lingkar kepala : 43 cm; Lingkar dada : 48 cm
Ratio : Lingkar kepala 45 cm = 0,94
Lingkar dada 48 cm
Lingkar lengan atas (kiri) 15 cm
WHO ANTROPOMETRI:
BB//U = -1,28
TB//U = -4,12
BB//TB = -1,13
Kesimpulan status gizi : Baik

(kanan) 15 cm

BB//U antara -2SD s.d median = gizi baik

TB//U antara < -3SD = sangat pendek (severe


stunted)

BB//TB antara -2SD s.d median = gizi baik

Kulit

: warna sawo matang, petekie (-), ikterik (-)

Kelenjar limfe
Otot

: tidak didapatkan pembesaran limfonodi

: tidak didapatkan kelemahan, atrofi, maupun


hipertrofi

Tulang

: tidak didapatkan deformitas tulang

Sendi

: gerakan bebas

KESAN : kulit, kelenjar limfe, otot, tulang, sendi dalam batas norm
al

PEMERIKSAAN KHUSUS
Leher
: tidak ada pembesaran limfonodi leher, tidak teraba m
assa abnormal
Thoraks : simetris, retraksi (+) parasternal, ketinggalan gerak (-)
Jantung : Inspeksi: Iktus kordis tak tampak
Palpasi: Kua t angkat
Batas jantung
Kanan atas : SIC II LPS dekstra
Kanan bawah : SIC IV LPS dekstra
Kiri atas
: SIC II LPS sinistra
Kiri bawah
: SIC IV-V LMC sinistra
Suara jantung: Suara jantung 1-2 interval reguler, bising jantung t
ak didapatkan
KESAN: leher dan jantung dalam batas normal

Paru-paru :
Kanan
Depan Ketinggalan gerak (-)
Fremitus kanan kiri sama
Sonor (+)
Vesikuler (+), Rh basah halus (+),
Wheezing (+)

Kiri
: Inspeksi :
Ketinggalan gerak (-)
: Palpasi :
Fremitus kanan kiri sama
: Perkusi :
Sonor (+)
: Auskultasi :
Vesikuler (+), Rh basah halus (+)
Wheezing (+)

Belakang : Ketinggalan gerak (-)


: Inspeksi :
Ketinggalan gerak (-)
Fremitus kanan kiri sama
: Palpasi :
Fremitus kanan kiri sam
a
Sonor (+)
: Perkusi :
Sonor (+)
Vesikuler (+), Rh basah halus (+), : Auskultasi :
Vesikuler (+), Rh basah halus(+),
Wheezing (+)
Wheezing (+)
Abdomen :
Inspeksi
: dinding perut sama tinggi dengan dinding thoraks
Auskultasi
: peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, massa abnormal (-), nyeri tekan (-)
Hati
: tak teraba membesar
Limpa
: tak teraba membesar
Anogenital
: normal
KESAN
ua

Paru terdapat suara tambahan ronki basah halus dan wheezing di hampir sem
lapang paru

EKSTREMITAS
tungkai

lengan

kanan

kiri

kanan

kiri

Gerakan

bebas

bebas

bebas

Bebas

Tonus

normal

normal

normal

normal

Trof

eutrof

eutrof

eutrof

Eutrof

Clonus

Tidak didapatkan klonus

Refleks
fsiologis

Patella (+), achilles (+), biceps (+), triceps (+)

Refleks
patologis

Babinski (-), chaddok (-), hoffman (-)

Meningeal
Kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-),
AN : ekstremitas
dalam batas normal, status
dalam batas no
sign
kernigneurologis
(-)
Sensibilitas

normal

Kepala

: rambut hitam, tak mudah dicabut

Bentuk

: mesochephal

Ubun-ubun

: sudah menutup,

Mata

: CA (-/-), SI (-/-), Reflek cahaya (+/+) isokor

Hidung

: sekret (+) warna putih bening, kental

Telinga

: sekret (-), hiperemi (-)

Mulut

: mukosa bibir kering (-), stomatitis (-),

sianosis (+)
Pharing
Gigi

: Tonsil T0 - T0 hiperemi (-)


: caries (-)

KESAN : kepala, mata, telinga, mulut, pharing, dan gigi dalam


batas normal, terdapat sekret pada hidung warna putih bening
dan kental dan mulut sianosis

LABORATORIUM
Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Hemoglobin

10,5

10,5 12 gr/dl

Eritrosit

4,20 x 106

4,1 5,3 x 106 ml

Hematokrit

30,0

33 36 %

Leukosit

8.100

6 12 x 103 ml

Trombosit

261

150 300 x 103 ml

MCV

71,4

70 78 fl

MCH

25,0

30 33 pg

MCHC

35,0

30 33 %

Limfosit

42,8 %

Monosit

5,6 %

Neutrofl segmen

51,6%

KESAN: Darah rutin didapatkan hasil dalam batas


normal

RADIOLOGI

RADIOLOGI
TGL 27 Maret 2012
Cor
: tidak membesar
Pulmo : Corakan bronkovaskuler meningkat
Tampak kesuraman pada perihiler kanan
Hilus pada kedua pulmo tak melebar
Diafragma dan sinus baik
KESAN: Gbrn. Bronkopneumonia

RINGKASAN ANAMNESIS &


PEMERIKSAAN JASMANI
ANAMNESIS

Batuk (+) berdahak,


ngikil, sejak 4 hari
yang lalu, dahak
kadang dahak sulit
keluar
Pilek (+) ingus putih
Sesak napas (+)
tidak
dipengaruhi
cuaca
maupun
aktivitas
Batuk dan sesak
napas
diawali
dengan
demam
sumer-sumer
Nafsu
makan
menurun
Terdapat
riwayat
penyakit
dahulu
yang berhubungan

PEMERIKSAAN FISIK

KU
CM,
tampaksesak
VS:
Nadi
112
x/menit
RR 48 x/menit
suhu 38,70C
Bibir sianosis (+)
Pulmo retraksi (+)
parasternal,
ronki
basah halus (+),
wheezing (+)

PEMERIKSAAN LAB
Hasil laboratorium
darah
rutin
menunjukkan dalam
batas normal
Hasil foto thoraks
kesan
gambaran
bronkopneumonia

DAFTAR MASALAH
AKTIF

Batuk (+) berdahak, ngikil


Pilek (+) ingus putih
Sesak napas (+) tidak dipengaruhi cuaca
maupun aktivitas
Keluhan diawali demam sumer-sumer
Bibir sianosis (+)
Retraksi (+) parasternal, ronki basah
halus (+), wheezing (+)
Hasil laboratorium darah rutin dalam
batas normal
Radiologis terdapat gambaran
bronkopneumonia

INAKTIF

Keadaan
lingkungan
kurang
Kuantitas
makanan
cukup,
kualitas
makanan
yang
diberikan
tidak sesuai
dengan usia
pasien
Kemungkinan penyebab masalah:
Bronkopneumonia

RENCANA PENGELOLAAN
RENCANA
TINDAKAN

Nilai
dan
perbaiki
airway,
breathing,
circulation
Observasi
KU,
vital
sign
dan
kendalikan
suhu
Oksigenasi
adekuat
sampai
suhu stabil
Monitor
tanda
sesak
(perubahan
warna kulit,

RENCANA TERAPI

O2 nasal 1-2 liter/menit


Cairan rumatan 100x8,6 kg
= 860cc/24 jam = 36 tpm
mikro
Antipiretik
Paracetamol 10-15
mg/kgBB/4-5
jam
(bila
demam)
Inj.Antalgin 10-15
mg/kgBB/kali (suhu >38,5)
Antibiotik
Cefotaxim 25 mg/kgBB
Kortikosteroid
Dexametasone 0,10,25mg/kgBB
Mukolitik: 3 dosis/tiap 8
jam
ambroxol 0,5
mg/kgBB/kali

RENCANA EDUKASI

Menjelaskan kepada
orang tua pasien ttg
penyakit
yang
diderita
Kompres air hangat
atau berikan obat
penurun panas setiap
anak panas
Berikan minum yang
banyak
untuk
menurunkan panas.
Memberikan
pengertian
saat
minum posisi kepala
lebih
tinggi
dan
jangan
sampai
tersedak
Menghindari paparan
asap rokok.

Thank you

Anda mungkin juga menyukai