Anda di halaman 1dari 9

Mekanisme Operasi

Pada sistem ini sumber tegangan utama di suply pleh PLN. Pada sistem catudaya bangunan
diatas menggunakan 3 buah sensor untuk mendeteksi tegangan dan frekwensinya dengan
menggunaka ffrekwensi meter dan volt meter (power meter). Kedua jenis sensor diatas
dipergunakan untuk dapat menyingkronkan tengangan dari generator dengan PLN jika terjadi
beban berlebih dan tegangan PLN tidak mencukupinya. Mekanisme kerja dari

sistem

catudaya bangunan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:


1. Pada tersedia Sumber dari PLN
pada saat supply tegangan dari PLN tersedia maka suplly tegangan semua di
bebankan pada supply tegangan PLN.
2. Pada saat sumber PLN tidak mencukupi
Pada saat sumber dari PLN tidak mencukupi sebagian dari beban maka generator 1
akan dinyalakan dan apabila generator 1 gagal (failure) maka generator 2 akan
dinyalakan. Pada saat generator mulai menyala maka sebelum tenggan di singkronkan
maka akan menunggu sampai tegangan dan frekwensinya sama. Penggunaan sensor
tegangan dan frekwensi dipergunkan untuk mendeteksi nilai tegangan dan frekwensi
sesuai dengan PLN. Setelah terpenuhi nilai tegangan dan frekwensi maka tegangan
dari generator dapat di singkronkan dengan PLN untuk mencukupi supply beba yang
berlebih.
3. Pada saat tegangan PLN mati
Pada saat tengangan dari PLN mati maka catudaya beban langsung diambil oleh UPS
untuk supply beban. Untuk prioritas utama di utaman untuk beban 1 ( Load 1). Pada
beban 1 sumber tegangan tidak diperblehkan terputus ( mati) . sedangkan beban 2
( load 2) boleh terputus ( mati) dengan waktu 5 menit. Sedangkan beban 3
diperbolehkan mati selama 30 menit. Mekanisme kerja dapat di jelaskan sebagai
berikut
Pada saat PLN mati maka sensor tegangan memberikan sinyal. Sehingga CB pada
bagian pengirim ON (CB 3). Dan pada bagian penerima (CB1 on) bagian Load 1,
(CB2 off) bagian Load 2, dan (CB 3 off) bagian load 3. Setelah beberapa saat maka
generator 1 akan dinyalakan, pada saat generator 1 gagal bekerja maka generator 2
dinyalakan. Pada saat generator sudah menyala maka menunggu tegangan dan
frekwensi stabil. Pada saat tegangan dan frekwensi stabil maka CB pada bagian
pengirim (CB pada generator akan on) dan CB 4 OFF.pada saat sumber tegangan atau

catudaya diambil alih oleh generator maka sebagian tengan yang dihasilkan oleh
generator di pergunakan untuk mengisi ( men- charge) UPS
4. Pada saat catudaya PLN kembali menyala
Pada saat catudaya PLN on maka sensor tegangan 1 akan memberikan sinyal ke
kontroller untuk meng-on-kan CB 1 dan mematika CB 4. Sebelum CB 1 di on kan
maka menunggu tegangan dari PLN stabil frekwensi dan juga stabil

Jumlah Sensor dan Aktuator


Sensor
Jenis sensor
Sensor Tegangan

jumlah
4

Aktuator
Jenis aktuator
Circuit Breaker Penerima

jumlah
4

Circuit Breaker Pengirim

sifat
analog

Aktuator
Jenis aktuator
Circuit Breaker Penerima

sifat
diskrit

Sensor frekwensi

Cara Kerja sensor yang digunakan

Jumlah Sensor dan Aktuator


Sensor
Jenis sensor
Sensor Tegangan

Sensor frekwensi

analog

Circuit Breaker Penerima

diskrit

Modul input / output (I/O).


Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari sensor atau
komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC untuk diproses. Ada banyak jenis
modul input yang dapat dipilih dan jenisnya tergantung dari input yang akan digunakan.
Jika input adalah limit

switches dan pushbutton dapat

dipilih

kartu input DC.

Modul input analog adalah kartu input khusus yang menggunakan ADC (Analog to
Digital Conversion) dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable
seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi. Pada umumnya ada 8-32 input point
setiap modul inputnya. Setiap point akan ditandai sebagai alamat yang unik oleh
prosesor.
Output adalah bagian PLC yang menyalurkan sinyal elektrik hasil pemrosesan
PLC ke peralatan output. Besaran informasi / sinyal elektrik itu dinyatakan dengan
tegangan listrik antara 5 15 volt DC dengan informasi diluar sistem tegangan yang
bervariasi antara 24 240 volt DC mapun AC. Kartu output biasanya mempunyai 632 output point dalam sebuah single module. Kartu output analog adalah tipe khusus
dari

modul output yang

menggunakan

DAC

(Digital

to

Analog

Conversion).

Modul output analog dapat mengambil nilai dalam 12 bit dan mengubahnya ke dalam
signal analog. Biasanya signal ini 0-10 volts DC atau 4-20 mA. Signal Analog biasanya
digunakan pada peralatan seperti motor yang mengoperasikan katup dan pneumatic
position control devices.Bila dibutuhkan, suatu sistem elektronik dapat ditambahkan
untuk menghubungkan modul ini ke tempat yang jauh. Proses operasi sebenarnya di
bawah kendali PLC mungkin saja jaraknya jauh, dapat saja ribuan meter.

Jenis Dan Spesifikasi PLC yang Digunakan


PLC CPM2A
Pada sistem ini mengunakan modul MAD 11 untuk penggunaan sensor analog (sensor
pressure dan ketinggian). Selain menggunakan snalaog sensor lainya berbasis digital.

Penggunaan modul extension input dan output pada sistem ini tidak di perlukan karena PLC
masih bisa mencangkup Input dan outpunya. Pada sistem ini hanya menggunakan modul
ADC (MAD11)

HMI-CX DESIGNER

Anda mungkin juga menyukai