Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
NIM. P2.06.37.0.14.036
NIM. P2.06.37.0.14.037
NIM. P2.06.37.0.14.038
NIM. P2.06.37.0.14.039
NIM. P2.06.37.0.14.040
2015
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KLINIK (PK) I
DI RSUD KABUPATEN TASIKMALAYA
Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
NIM. P2.06.37.0.14.036
NIM. P2.06.37.0.14.037
NIM. P2.06.37.0.14.038
NIM. P2.06.37.0.14.039
NIM. P2.06.37.0.14.040
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Tasikmalaya,19 Juni 2015
Menyetujui,
Pembimbing
Praktik Akademik I
Pembimbing
Praktik Akademik II
Pembimbing
Praktik Lapangan
HALAMAN PENGESAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
NIM. P2.06.37.0.14.036
NIM. P2.06.37.0.14.037
NIM. P2.06.37.0.14.038
NIM. P2.06.37.0.14.039
NIM. P2.06.37.0.14.040
Dengan judul :
Mengesahkan,
Jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan
Ketua,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Laporan (PK) I di RSUD Kabupaten Tasikmalaya ini dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tasikmalaya,
7. Pembimbing Praktik Lapangan RSUD Kabupaten Tasikmalaya,
8. Dosen Jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya,
9. Seluruh Karyawan dan Karyawati RSUD Kabupaten Tasikmalaya,
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik
Klinik I yang tidak dapat Penyusun sebutkan satu persatu.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
Daftar Isi................................................................................................................vi
Daftar Tabel..........................................................................................................vii
Daftar Lampiran.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan............................................................................................4
C. Manfaat Kegiatan..........................................................................................5
D. Ruang Lingkup..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Informasi Kesehatan II (MIK II)...............................................7
1. Sistem Identifikasi Pendaftaran.................................................................7
2. Sistem dan Prosedur Pelayanan Pendaftaran Pasien...............................18
3. Sistem dan Prosedur Pelayanan RM di URM.........................................28
B. KKPMT II...................................................................................................36
1. Sistem Muskuloskeletal...........................................................................36
2. Sistem respirasi........................................................................................41
3. Sistem Kardiovaskuler............................................................................54
4. Sistem Digestive......................................................................................62
5. Sistem Urinaria........................................................................................68
6. Sistem Endokrin......................................................................................73
BAB III HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan.............................................................................................81
1. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Tasikmalaya.................................81
2. Sistem dan Prosedur Identifikasi Pendaftaran Pasien.............................87
3. Sistem dan Prosedur Pelayanan Pendaftaran Pasien...............................88
4. Sistem dan Prosedur Pelayanan RM di URM........................................97
5. KKPMT II.............................................................................................101
B. Pembahasan...............................................................................................106
1. Sistem dan Prosedur Identifikasi Pendaftaran Pasien...........................106
2. Sistem dan Prosedur Pelayanan Pendaftaran Pasien.............................109
3. Sistem dan Prosedur Pelayanan RM di URM......................................115
4. KKPMT II.............................................................................................121
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................123
B. Saran..........................................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Daftar Lampiran
Lampiran 1
Lampiran 2
INA DRG
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
SHRJ
Lampiran 7
Lampiran 8
SOP Penomoran RM
Lampiran 9
SOP Assembling
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan globalisasi sangat pesat terutama di bidang
teknologi informasi khususnya dalam bidang kesehatan yang semakin
maju memberikan pengaruh dan dampak yang positif terhadap kehidupan
masyarakat. Semakin banyak keinginan masyarakat untuk dapat memiliki
cara yang paling efektif dan memperoleh informasi yang update dan
aktual, infomasi yang dibutuhkan dapat berupa perkembangan medis,
tindakan
medis,
identitas
pasien,
cara
pembayaran
pasien
dan
seorang pasien selama pasien dirawat di rumah sakit. Semuanya juga telah
diatur
dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
B.
Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Mengetahui secara langsung sistem pengelolaan dan menejemen
rekam medis dan informasi kesehatan berdasarkan Menejemen
Informasi kesehatan (MIK) II serta Klasifikasi dan Kodefikasi
Penyakit, Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Kesehatan dan
Tindakan Medis (KKPMT) IV yang diterapkan di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui sistem identifikasi pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.
b. Mengetahui prosedur pelayanan pendaftaran pasien di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.
c. Mengetahui sistem dan prosedur pengelolaan dokumen rekam
medis pasien pada URM di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015.
d. Mengetahui sistem Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan
Masalah-masalah yang Berkaitan dengan Kesehatan dan
Tindakan
Medis
(KKPMT)
khususnya
tentang
sistem
di
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten
C. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan kajian peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit kepada pasien tentang pelayanan kesehatan masyarakat dan
pengolahan dokumentasi rekam medis.
2. Bagi Akademik
Bahan referensi kepustakaan dan implementasi teori di
lapangan
tentang
Sistem
dan
Prosedur
Pengelolaan
dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Contoh :
Nama
Suniati
Marno
2) Nama Majemuk
Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si pemilik
nama itu ditulis menjadi satu, diindeks sebagaimana nama itu
ditulis.
Contoh:
Nama
Ira Ayu
Isnaini Fitriana
3) Nama Keluarga
Nama orang
b.
Nama
Narsissius Hardiman
Novilia Haryanto
Sistem Penjajaran
Dokumen
rekam
medis
disimpan
didalam
rak
Angka ke-3
Contoh :
Seksi 01
01-11-98
01-11-99
Seksi 02
02-08-75
02-08-76
Seksi 03
03-89-55
03-89-56
Angka ke-1
Angka ke-3
Seksi 70
80-70-99
81-70-00
Seksi 99
11-99-85
11-99-86
Keuntungan
a) Mudah mengambil 100 dokumen rekam medis yang
nomornya berurutan.
b) Penggantian sistem nomor lengsung ke angka tengah lebih
mudah dari pada ke sistem angka akhir.
c) Petugas mudah di serahi tanggung jawab sejumlah rak.
Kelemahan:
a) Latihan dan bimbingan petugas lebih lama.
10
11
Angka ke-2
Angka ke-1
Seksi 89
98-60-89
99-60-89
Seksi 99
98-24-99
99-24-99
Kelebihan:
a) Tersebar secara merata
b) Petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah
section tertentu.
c) Rekam medis non
aktif
dapat
diambil
dari
rak
penyimpanan.
d) Jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol dan
bisa dihindarkan timbulnya rak-rak kosong.
e) Membantu
memudahkan
perencanaan
peralatan
Sistem Penomoran
Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata
cara penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang
berobat sebagai bagian dari identitas pasien yang bersangkutan.
Tujuannya yaitu :
a) Sebagai petunjuk pemilik folder yang bersangkutan.
12
pelayanan
klinisnya
menjadi
tidak
13
sistem
ini
adalah
informasi
klinis
dapat
14
pasien
gawat
darurat
15
b) Pasien Lama
(1) Petugas pendaftaran gawat darurat meminjam KIB
pasien dan memasukkan nomor rekam medis kedalam
database komputer
(2) Pasien yang tidak membawa KIB dicarikan nomor rekam
medisnya melalui komputer
c) Cara Bayar Pasien
(1) BPJS JKN/Askes/Jamkesmas diharuskan untuk untuk
melengkapi
persyaratan
JKN/Askes/Jamkesmas,
foto
copy
kartu
dan
(Unit
Pelayanan
Cepat
16
persyaratan
JKN/Askes/Jamkesmas,
foto
copy
kartu
dan
17
(Unit
Pelayanan
Cepat
18
19
medis
dari
dan
catatan
TPPRJ
dengan
20
yaitu
Surat permintaan pemeriksaan penunjang.
Surat perintah dirawat.
Surat pengantar rujukan.
Surat jawaban rujukan.
Surat keterangan sakit.
Surat keterangan kematian.
Visum et repertum.
21
terapi,
22
23
24
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
KIUP.
Data penyakit yang harus segera dilaporkan ke Data II
Menerima pasien rawat inap berdasarkan admission note.
Mencatat identitas pasien rawat inap pada DRM.
Memesankan ruangan bagi pasien rawat inap ke bangsal rawat
inap.
10) Menulis nomor rekam medis pada tracer untuk diserahkan ke
URM bagian filing.
11) Membuat KIB dan KIUP pasien.
12) Mencatat buku register rawat inap.
13) Jika rumah sakit mengizinkan pasien ditunggu, membuat kartu
tunggu kemudian diserahkan kepada keluarga pasien.
14) Mendistribusikan DRM dan mengantar pasien ke bangsalnya.
15) Mencatat nama-nama pasien yang menggunakan tempat tidur.
f. Unit Rawat Inap (URI)
Unit rawat inap atau sering disebut bangsal perawatan atau
ruang perawatan merupakan inti kegiatan (cor busness) rumah sakit.
Bangsal URI biasanya diberi nama bangsal yang berlainan antara satu
dengan yang lainnya oleh pimpinan rumah sakit guna memudahkan
perbedaan ruangan. Disetiap bangsal memiliki sejumlah tempat
tidur.Sedangkan pasien yang dirawat disini terdiri dari pasien yang
berkemampuan membayar pelayanan rawat inap yang berbeda-beda,
oleh karena itu URI dibedakan pula atas kelas perawatan. dan
deskripsi kegiatan pokok URI antara lain:
25
26
tindakan
yang
diperlukan
akan
berkurang
nilai
kelengkapannya. Oleh karena itu, jika rekam medis tidak ada saat
diperlukan untuk merawat pasien, maka sistem rekam medis tidak dapat
berjalan lancar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap keseluruhan kerja
pelayanan rekam medis.
URM, pada sarana pelayanan kesehatan, merupakan unit yang
sibuk dan sangat memerlukan kinerja tinggi dari para petugasnya.
Meskipun petugas rekam medis tidak secara langsung terlibat dalam
27
pelayanan klinis pasien, tapi informasi yang tercatat pada rekam medis
merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu,
sebenarnya petugas URM mempunyai peranan penting dalam proses
pelayanan di rumah sakit. Namun kadang pentingnya pekerjaan ini
tidak dipahami oleh petugas medis, staf administrasi rumah sakit dan
karyawan lainnya, sehingga petugas URM sering merasa minder. Hal
ini lebih diperparah lagi dengan masalah dana yang terbatas, sehingga
kurang adanya upaya dalam peningkatan kemampuan sumberdaya yang
pada akhirnya sulit mencapai pelayanan rekam medis yang efektif dan
efisien.
b. Dukungan Terhadap Unit Kerja Rekam Medis
Mengingat betapa pentingnya pengelolaan rekam medis, maka
sangatlah perlu dukungan dari seluruh staf, baik staf medis maupun staf
administrasi di rumah sakit. Mereka harus menyadari betul akan
pentingnya pekerjaan di URM dan permasalahan-permasalahan yang
ada dalam proses pencatatan data pelayanan pasien. Rasa saling
memahami pekerjaan masing-masing ini dapat dicapai melalui caracara berikut:
Mengintensifkan hubungan dengan staf klinis dan staf administrasi
1)
rumah sakit dalam hal pengisian rekam medis dan prosedur yang
2)
28
3)
29
c. Fungsi URM
Staf URM
di
bawah
kepemimipinan
Kepala
URM
identifikasi pasien;
penyediaan rekam medis untuk pelayanan pasien dan penggunaan
3)
lainnya
melaksanakan prosedur pasien-pulang (discharge) dan kelengkapan
8)
yang
berhubungan
dengan
30
31
kode
dengan
32
33
dan
Kodefikasi
Penyakit,
Masalah-masalah
yang
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal terdiri atas muskuler/otot, tendon serta
ligamen dan skeletal/Rangka terdiri dari tulang dan sendi.
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan
yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakan tulang,
secara umum otot diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik,
otot polos dan otot jantung.
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulangtulang, tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka.
Bagian terpenting adalah tulang belakang.Pada manusia, rangka dapat
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu rangka aksial (meliputi
tengkorak, kolumna vertebra dan toraks) dan rangka appendikular
(meliputi ekstremitas superior dan inferior).
a. Anatomi
1) Sistem muskuler atau otot
34
35
36
terhadap gaya
gravitasi.
(c) Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis
menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh
normal.
2) Rangka
(a) Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis.
(b) Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk
menyangga tubuh dan otot- otot yang melekat pada tulang
(c) Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang
merupakan salah satu jaringan pembentuk darah.
(d) Merupakan tempat penyimpanan mineral seperti calcium
dari dalam darah misalnya.
(e) Hemopoesis
c. Patologi
1) Radang sendi : arthritis remathoid
2) Radang tulang : osteomyelitis
3) Infeksi pada otot : abses
4) Infeksi otot jantung : myocarditis
5) Infeksi selaput otot jantung : pericarditis.
6) Kanker tulang : osteosharcoma
37
Arthropathies
Systemic connective tissue disorder
Dorsopathies
Soft tissue disorders
Osteopathies and Chondropathies
Other disorders of the musculoskeletal system and
connective tissue
Sistem respirasi
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran antara oksigen
(O2)
dan
Karbondioksida
(CO2)
antara
sel-sel
tubuh
serta
38
a. Anatomi
Hidung adalah bangunan berongga yang terbagi oleh
sebuah sekat di tengah menjadi rongga hidung kiri dan kanan.
Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan
bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur
udara.Di bagian depan berhubungan keluar melalui nares (cuping
hidung) anterior dan di belakang berhubungan dengan bagian atas
farings (nasofaring). Masing-masing rongga hidung dibagi menjadi
bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di belakang nares
anterior, dan bagian respirasi.
Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofarings)
pada
bagian
depan
dan
saluran
39
Tempat terbukanya
40
41
b. Fisiologi
Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari
udara ke dalam jaringan-jaringan, dan karbon dioksida dikeluarkan
ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium.
1) Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknyacampuran
gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru.
2) Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek :
(a) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paruparu(respirasi eksternal) dan antara darah sistemik dan
selsel jaringan;
(b) distribusi
darah
danpenyesuaiannya
dalam
dengan
sirkulasi
distribusi
pulmoner
udara
dalam
alveolus-alveolus;
(c) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon
dioksidadengan darah.
3) Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium
akhirdari respirasi. Selama respirasi ini metabolit dioksidasi
untukmendapatkan energi, dan karbon dioksida terbentuk
sebagaisampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh
paru-paru.
42
c. Patologi
1) Asma/ sesak nafas
(a) Sesak napas yang singkat dan ringan
(b) Hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek)
(c) Sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam
hari atau cuaca dingin
(d) Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di
(e)
(f)
Pengobatan
(a) Agonis
reseptor
beta-adrenergik digunakan
dalam
corticosteroid,
cromolin
atau
43
44
dapat
melambat.
membantu
batuk
mengurangi
dan
dan
kesulitan
oksigen
tambahan.
(c) Operasi, seperti transplantasi paru-paru dan pengangkatan
jaringan paru-paru yang rusak.
5) Tuberkolosis (TBC)
Gejala Tuberkulosis
(a) Gejala respiratori ialah batuk lebih dari 2 minggu, batuk
bercampur darah . Bisa juga nyeri dada dan sesak napas.
(b) Gejala sistemis antara lain demam, badan lemah yang
disebut sebagai malaise, keringat malam, anoreksia dan
berat badan menurun menjadi semakin kurus.
Pengobatan Penyakit TBC
(a) Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani
proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai
9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat
disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin
45
proses
pengobatan,
untuk
mengetahui
obat
ringan
Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
Bengek
Lelah
Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan
kanan
(g) Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna
kemerahan
(h) Pipi tampak kemerahan
(i) Sakit kepala
(j) Gangguan penglihatan.
Pengobatan Bronkitis
46
penderita
dewasa
bisa
diberikan
aspirin
atau
47
hidung
di
tekan,
berkurangnya
indera
depan
ataupun
belakang,
atau
kadang
J85J86
interstitium
Suppurative and necrotic conditions of lower
respiratory tract
48
J90J94
J95J99
3
Sistem Kardiovaskuler
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di
pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki
ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang
sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah
hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.
a. Anatomi
Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan.
Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara
sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang
punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258).
Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir
dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median
sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri
dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex
cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medioclavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens,
arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum, 2007).Jantung
dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik
(ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilikbilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke
49
septum,
suatu
partisi
otot
kontinu
yang
mencegah
dan
katub
semilunar
(Katup
Aorta
dan
50
51
kiri
jantung.Pembuluh
Limfe
(Pembuluh
Getah
52
c. Patologi
1) Atheroskelorisis
Merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan
pengerasan arteri besar dan menengah, sepeti koronaria, basilar,
aorta, dan arteri iliaka. Lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah
kejaringan dan organ organ utama yang diminifestasikan sebagai
penyakit arteri koroner,miokard infark penyakit vaskuler perifer ,
aneurisma dan cerebro vaskuleraccident.
2) Angina pectoris
Angina pectoris merupakan nyeri dada sementara atau suatu
perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami
kekurangan oksigen.
3) Myocardial infarct acute
Myocardial infark merupakan sumbatan total pada arteri koronia.
Sumbatan ini
infarct
53
infeksi
tenggorokan
yang
disebabkan
oleh
kuman
ini dapat
54
9) Aneurysm
Pelebaran abnormal pembuluh darah, biasanya arteri yang
disebabkan oleh lemahnya dinding pembuluh darah yang akhirnya
membentuk sebuah kantung.
10) Atherosclerosis
Suatu bentuk arteriosclerosis
mengandung kolestrol, bahan
dengan
atheroma
yang
55
17) Infark
Daerah necrosis ischemic terbatas yang disebabkan oleh okulasi
suplai arteri atau drainase vena pada bagian tersebut.
18) Ischemia
Defisiensi darah pada suatu bagian, biasanya akibat kontriksi
fungsional atau obstruksi pembuluh darah.
d. Koding
Pada ICD-10 kode untuk penyakit sistem cardiovaskuler terdapat
pada bab 9 (IX) yang terdiri dari 10 blok yaitu:
I00I02
Acute rheumatic fever
I05I09
Chronic rheumatic heart diseases
I10I15
Hypertensive diseases
I20I25
Ischaemic heart diseases
I26I28
Pulmonary heart disease and diseases of pulmonary
Circulation
I30I52
Other forms of heart disease
I60I69
I70I79
I80I89
Cerebrovascular diseases
Diseases of arteries, arterioles and capillaries
Diseases of veins, lymphatic vessels and lymph nodes, not
elsewhere classified
I95I99
Sistem Digestive
Sistem pencernaan bermula ketika memasukan makanan ke mulut
kemudian menuju kerongkongan selanjutnya faring menuju ke
esopagus masuk ke lambung menuju rektum hingga ke anus
a. Anatomi
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan
dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan
pahit.
56
pertahanan
terhadap
infeksi,
disini
terletak
57
58
2) Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat
infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh
melalui air atau makanan.
3) Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si
penderita mengalami buang air besar bercampur air berkalikali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit
lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga
disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan
makanan tertentu, atau kurang gizi.
4) Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan
sebutan sembelit adalah keadaan yang dialami seseoang
dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan.
Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi
keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda
buang besar. Selain itu, juga karena kurangnya penderita
dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum,
stres, dan lain-lain.
59
5) Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang
disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi
meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
6) Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi
karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya
infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya,
timbul rasa nyeri dan sakit.
7) Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka
pada lambung. Alat pencernaan yang diserang oleh maag
adalah lambung atau usus dua belas jari. Gejalanya antara
lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah
makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari
penyakit maag adalah mual, kembung, dan muntah-muntah.
Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan dan berat turun.
8) Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit serius yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri tifoid menyebabkan
penderitanya demam, lemah, dan bahkan kematian. Kejadian
demam tifoid umumnya terjadi di kawasan yang sangat
padat penduduk. Ketika sanitasi dan kebersihan diperbaiki
hingga standar modern, kejadian demam tifoid menurun
drastis. Sekarang relatif agak jarang.
9) Radang Dinding Lambung
60
Sistem Urinaria
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin.
a. Anatomi
1) Ginjal
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum
abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra
lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.
Bentuknya
seperti
biji
buah
kacang
merah
(kara/ercis),
jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
pada ginjal kanan.Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram.
61
Dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari pada
ginjal wanita.Ginjal dipertahankan dalam posisinya oleh bantalan
lemak yang tebal.Di bagian atas ginjal terdapat kelenjar supra
renal/ adrenal Permukaan anterior & posterior kutub atas &
bawah serta tepi lateral ginjal berbentuk cembung sedangkan tepi
medialnya berbentuk cekung karena adanya hillus/hillum (tempat
masuk atau keluarnya arteri & vena renalis, saraf, pembuluh
limfatik & ureter).
62
2) Ureter
Pada orang dewasa panjangnya sekitar 25 35 cm (10-12
inci), dimulai pada pelvis ginjal yg melekat pd Hillum sampai ke
vesika urinaria (kandung kemih). Dindingnya sebagian besar
tersusun atas otot polos.Otot polos dalam ureter menghasilkan
gelombang peristaltik (1 5 kali per menit) yang menggerakkan
urine ke kandung kemih, keinginan BAK timbul ketika kandung
kemih berisi 200 300 ml urin. Rasa penuh timbul ketika
kandung kemih berisi 400 ml. Fungsinya menyalurkan urine ke
kandung kemih
3) Vesica Urinaria
Organ berongga yang terletak sebelah anterior tepat di
belakang simpisis pubis yang mempunyai tiga muara diantaranya
Dua dari ureter dan Satu menuju uretra. Dindingnya sebagian
besar tersusun dari otot polos (muskulus detrusor), kontraksi otot
ini berfungsi mengosongkan kandung kemih saat BAK. Fungsi
nya Tempat penyimpanan urine sementara dan mendorong urine
keluar dibantu uretra
4) Uretra
Panjangnya pada perempuan dewasa dewasa adalah 4 cm
sampai meatus urinarius (muara uretra keluar tubuh) yang
letaknya diantara clitoris dan vagina. Pada laki-laki terdapat
kelenjar prostat tepat di bawah leher kandung kemih mengelilingi
uretra di sebelah posterior & lateral, panjang uretra adalah 20
cm.pada laki-laki terbagi menjadi 3 bagian diantaranya
63
kembali
HCO3.Ginjal
berperan
mengekskresikan
64
Terjadinya
gangguan
pada
unit
filtrasi
ginjal
patologis
pada
65
Pada
kasus
Lupus
eritematosus
sistemik,tubuh
(Penyakit
ginjal
pada
pasien
66
d. Koding
Pada ICD-10 kode untuk penyakit sistem urinari terdapat
pada bab 14 (XIV) yang terdiri dari 11 blok yaitu:
N00N08
N10N16
N17N19
N20N23
N25N29
N30N39
N40N51
N60N64
N70N77
N80N98
N99
Glomerular diseases
Renal tubulo-interstitial diseases
Renal failure
Urolithiasis
Other disorders of kidney and ureter
Other diseases of urinary system
Diseases of male genital organs
Disorders of breast
Inflammatory diseases of female pelvic organs
Noninflammatory disorders of female genital tract
Other disorders of genitourinary tractSistem
Endokrin
Sistem Endokrin
a. Anatomi
Kelenjar Pituitari
kelenjar ini terletak di dasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ
endokrin. Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands
(raja dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol
kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini
dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim.
67
Kelenjar Tiroid
Terletak dan menempel pada trakea di bagian depan. Kelenjar
tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh
manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi
untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat
protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh
epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid
(TSH) hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH)
hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus.
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi kelnjar tiroid yang terdapat
di dalam leher. Kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun
berpasangan yang mengahasilkan hormon paratiroksin. Ada 2 jenis
sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon
paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai pengendali keseimbangan
kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium
darah dan penuurunan kadar fosfat darah dan sel oksifilik yang
merupakan tahap perkembangan sel chief.
Adrenal
Merupakan kelenjar ini berbentuk bola, yang menempel pada
bagian atas ginjal. Kelenjar ini disebut juga kelenjar adrenal atau
kelenjar supra renal. Kelenjar adrenal dapat dibagi menjadi dua
68
69
Hormon Kelamin
1) Testis
Testis terdapat pada pria, terletak pada skortum. Di dalam
testis terdapat sel-sel leydig yang akan menghasilkan hormon
testoteron.
Hormon
testoteron
akan
menentukan
sifat
kejantanan misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lainlain, dan mengasilkan sel mani (spermatozoid).
2) Ovarika
kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak
pada
persarafan
dalam
perkembangan janin.
Merangsang pertumbuhan.
Koordinasi sistem reproduksi.
Memelihara lingkungan internal yg optimal.
Mengawali perbaikan dan respon adaptasi ketika terjadi situasi
kegawatan.
c. Patologi
1) Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan
pada masa anak-anak yang menyebabkan cebol.
2) Gigantisme (acromegaly)
Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth
hormone sebelum pubertas.
3) Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)
70
dan
disfungsi
gonadal
yang
berakibat
pada
71
6) Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak
seimbang pada metabolisme.Kelenjar tiroid menghasilkan
hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan berat
badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup.
7) Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon
hipofisis anterior yang terjadi akibat adanya tumor.
8) Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa
terutama pada bagian anterior.Kelenjar pituitari melepaskan
hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin disebabkan oleh
sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini
mungkin berhenti mendapatkan menstruasi.
9) Adrenal insufisiensi
Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon
kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.
10) Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang
disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus beguk pada
tiroiditis subakut.
72
11) Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan hormon korteks adrenal.
12) Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh
produksi aldosteron suatu hormon steroid mineralokortikoid
korteks adrenal secara berlebih.
13) Pangkreaitis
Adalah peradangan pada
pangkreas
yang
dapat
73
E20E35
E40E46
E50E64
E65E68
E70E90
regulation
and
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Kegiatan
1
berdasarkan
RJPMD
tahun
2011-2015,
RSUD
Kabupaten
Kabupaten
dan
pusat
Tasikmalaya
rujukan
menjadi
pelayanan
kesehatan
74
pilihan
75
2) Misi
a)
merata
dan
terjangkau
oleh
semua
lapisan
masyarakat.
b)
c)
manajemen
76
Tasikmalaya
Tipe
sebagaimana
dimaksud
Tugas
Pokok
Tasikmalaya
Rumah
adalah
Sakit
Umum
memberikan
Daerah
pelayanan
77
Tasikmalaya adalah :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
c. Stuktur Organisasi
1)
Tentang
78
79
9)
10)
11)
14)
15)
16)
17)
2.
3.
634
19)
20)
4
21)
22)
5.
7.
.003
5.
13)
18)
16
6
23)
24)
25)
5
26)
27)
9.
.637
3.
21
80
.
4
4
7
2
6
2
2
28)
Sumber
Data
Sekunder
Profil
RSUD
Kabupaten
Tasikmalaya, 2014
Sistem Penamaan
Sistem penamaan di RSUD Kabupaten Tasikmalaya
Sistem Penomoran
31) Sistem penomoran di RSUD Kabupaten Tasikmalaya yaitu
menggunakan sistem Unit Numbering System (UNS). Pada sistem ini
memberikan satu nomor rekam medis baik kepada pasien rawat jalan
maupun pasien untuk rawat inap. Pada saat seorang pasien berkunjung
pertama kali ke RSUD Kabupaten Tasikmalaya untuk berobat jalan
ataupun untuk dirawat inap, yang akan dipakai selamanya untuk
kunjungan seterusnya, sehingga rekam medis penderita tersebut hanya
tersimpan di dalam satu berkas di bawah satu nomor.
32) Kepada
petugas
yang
memberikan
pendaftaran,
81
sudah
pernah
berkunjung
ke
RSUD
Kabupaten
Tasikmalaya
Tasikmalaya melayani pasien setiap hari kerja pada pukul 07.00 14.00
WIB.
34)
82
39) Setelah
mendapatkan
pelayanan
dari
poliklinik,
maka
petugas
83
URJ
di
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten
84
85
ataupun
keluarga
pasien
86
87
UGD
di
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Kabupaten
tentang
tindakan
yang
88
62)
dan
melaporkan
hasil-hasil
kegiatan
pelayanan
penunjang. Peran fungsi utamantya adalah melakukan pencatatanpencatatan guna melengkapi data rekam medis dalam pelayanan
pasien.
63)
Formulir
catatan
dan
pelaporan
instalasi
89
90
91
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosa
Tindakan atau pengobatan
Tandatangan dokter (disertai nama jelas)
67) Setelah
itu
dimasukan
dalam
kolom
dokter
yang
follow
up
untuk
dikembalikan
kepada
dokter
yang
92
93
iv.
KKPMT II
a. Sistem Muskuloskeletakal
71)
Sistem Muskuloskeletal
merupakan
penunjang
73)
Tabel 3.2
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem
75)
Muskuloskeletal
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
79)
97)
80)
98)
94
b. Sistem Respirasi
99)
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran
antara oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2) antara sel-sel tubuh
serta lingkungan. Berdasarkan yang penulis lakukan Di RSUD
Kabupaten Tasikmalaya terdapat hasil rekapitulasi pada tabel
dibawah ini:
101)
100)
Tabel 3.3
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem
102)
Respirasi
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
105)
106)
111)
118)
120)
124)
125)
c. Sistem Kardiovaskuler
126) Sistem Kardiovaskuler atau Sistem Peredaran darah
adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke
dalam darah dari sel. Berdasarkan yang penulis lakukan Di RSUD
Kabupaten Tasikmalaya terdapat hasil rekapitulasi pada tabel
dibawah ini:
127)
95
129)
128)
Tabel 3.4
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem
130)
Kardiovaskuler
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
133)
139)
147)
146)
152)
d. Sistem Endokrin
153) Sistem Endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan
organ yang memproduksi dan mengatur hormon dalam aliran darah
untuk mengontrol banyak fungsi tubuh. Berdasarkan yang penulis
lakukan Di RSUD Kabupaten Tasikmalaya terdapat hasil
rekapitulasi pada tabel dibawah ini:
155)
154)
Tabel 3.5
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem
156)
Endokrin
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
159)
165)
172)
173)
96
178)
179)
e. Sistem Urinary
180) Sistem perkemihan atau sistem urinary, adalah
suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh.
Berdasarkan
yang
penulis
lakukan
Di
RSUD
Kabupaten
181)
Tabel 3.6
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem Urinaria
183)
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
186)
192)
199)
200)
205)
f. Sistem Digestive
206) Sistem Digestive yaitu sistem yang terdiri dari
pencernaan, saluran dan organ-organ lain yang membantu tubuh
memecah dan menyerap makanan. Berdasarkan yang penulis
lakukan Di RSUD Kabupaten Tasikmalaya terdapat hasil
rekapitulasi pada tabel dibawah ini:
97
207)
98
209)
208)
Tabel 3.7
Rekapitulasi Kode Diagnosis dan Tindakan Sistem Digestif
210)
RSUD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2015
211)Sumber : Data Sekunder RSUD Kabupaten Tasikmalaya,
3)
4)
5)
24)
2015.
212)
213)
99
B Pembahasan
1
belum
sesuai dengan SOP penamaan terutama pada bagian 4.4 yaitu diakhir
nama lengkap harus ditambah status perkawinan status perkawinan dari
seorang pasien.
215) RSUD Kabupaten Tasikmalaya masih menggunakan sistem
penamaan tunggal yaitu penamaan Indonesia, dimana petugas
menggunakan nama pasien itu sendiri. Petugas tidak menanyakan nama
pasien secara lengkap beserta gelar yang mereka miliki. Hanya sebatas
nama yang mereka miliki sejak lahir. Petugas pendaftaran harus
menanyakan nama pasien secara lengkap beserta gelar yang mereka
miliki misalnya meminta KTP, agar bisa membedakan antara pasien
satu dengan yang lainnya. Sehingga mempermudah atau memperlancar
di dalam memberikan pelayanan rekam medis yang datang berobat ke
RSUD Kabupaten Tasikmalaya.
216)
100
b. Sistem Penomoran
217) Sistem penomoran yang digunakan di RSUD Kabupaten
Tasikmalaya menggunakan UNS. Menurut teori Shofari (1998) sistem
ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan,
pasien rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir. Sistem ini
memiliki kelebihan yaitu informasi klinis dapat berkesinambungan
karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan
diberikan berada dalam satu folder DRM, memberikan gambaran yang
lengkap tentang riwayat penyakit pasien memudahkan mencari rekam
medis pasien yang terpisah dalam sistem seri dan tidak sulit dalam
pengambilan rekam medis lama untuk disimpan ke nomor baru dalam
sistem seri unit. Sistem UNS juga akan mempercepat proses penomoran
dokumen ditempat pendaftaran, terlebih lagi di RSUD Kabupaten
Tasikmalaya menggunakan penomoran otomatis menggunakan sistem
komputerisasi seperti yang tertulis dalam SOP penomoran bagian 4.2
yaitu sistem penomoran sudah diprogram dalam komputer, sehingga
proses pelayanan pasien menjadi cepat dan efisien.
2
101
219)
sehingga harus mencari nomor rekam medis pasien lama yaitu di SIMRS,
sebaiknya petugas pendaftaran sering memperingatkan pasien lama untuk
membawa KIB setiap kali berkunjung.
220)
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perawat,
setelah
mendapatkan
pelayanan
dari
poliklinik,
ada
beberapa
102
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
103
104
Untuk
menegaskan
diagnosis
pasien
petugas
juga
melakukan cek lab agar mengetahui lebih pasti kondisi pasien pada saat
itu. UGD di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya
memiliki tugas pokok yaitu melakukan pencatatan mengenai keadaan
pasien lebih lanjut ketika ditangani didalam ruangan. Kedudukan
petugas rekam medis disini dilakukan oleh petugas administrasi ruangan
dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempercepat proses pelayanan.
g. Instalasi Pemeriksaan Penunjang (IPP)
230) IPP yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Tasikmalaya meliputi Instalasi Radiologi, Instalasi Laboratorium, dan
Instalasi Elektrokardiograph (EKG). IPP di RSUD Kabupaten
Tasikmalaya tugas pokok adalah mencatat hasil-hasil pemeriksaan
atau
pengobatan
penunjang
berdasar
permintaan
dokter,
105
kertas
(tradisional
wajib
melakukan
perakitan
106
107
108
109
110
KKPMT II
246)
111
112
264)
265)
BAB IV
PENUTUP
A Simpulan
266)
menerapkan
sistem
penamaan
tempat
pelayanan
113
Petugas
rekam
medis
secepatnya
tidak
Follow
up,
dokumen
pasien
petugas
lengkap
maka
penyimpanan
yang
Adapun
sistem
tersendiri
dimana
penjajaran
penjajaran
114
Rumah
Tasikmalaya
Sakit
dalam
Umum
Daerah
mengkode
penyakit
digunakan
memudahkan
oleh
dalam
BPJS
center
penentuan
sehingga
kode
dan
273)
DAFTAR PUSTAKA
274)
275)
276)
277)
278)
279)
280)
281)
115