SEPTI
PAJARINI RITONGA
Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis Indonesia tidak lepas dari bisnis asuransi, dari tahun
ketahun, asuransi akan terus berkembang, dan lembaga asuransi akan semakin
banyak, itu terjadi karena populasi penduduk Indonesia semakin banyak sehingga
kebutuhan akan perlindungan baik dari segi jiwa atau harta juga akan terus
meningkat. Kondisi asuransi di Indonesia sejak tahun 2012 diyakini akan terus
berkembang mencapai 30% terlihat dari peluang-peluang seperti salah satunya
asuransi jiwa http://desainlogodesign.com.
Masalah yang ada dalam manajemen sumber daya manusia, merupakan masalah
utama yang patut mendapat perhatian perusahaan, yaitu masalah kinerja
karyawan. Kinerja karyawan dianggap penting bagi perusahaan karena
keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri (Sudarmadi,
2007).
Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan
adalah gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi kerja (Putu
Sunarcaya, 2008).
George R Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17) mengatakan, kepemimpinan
adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mecapai
tujuan yang diinginkan. Perusahaan membutuhkan kepemimpinan dan manajemen
yang kuat agar efektivitasnya optimal. Kepemimpinan situasional adalah sebuah
teori yang berfokus pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai
dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang benar, menurut Hersey dan
Blanchard
bergantung
pada
para pengikut
& Judge
Berdasarkan
data bagian
SDMtingkat
kantor kesiapan
wilayah Palembang
tahunRobbins
2014 pergantian
(2008).
kepemimpinan di AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang dalam kurun 5
tahun terakhir telah berganti sebanyak 5 kali dengan kebijakan yang berbeda-beda
pula dalam usaha pencapaian target yang diberikan. Kebijakan ini sendiri pasti
akan membentuk tipe kepemimpinan yang selanjutnya dapat disebut gaya
kepemimpinan dari seorang pemimpin sehingga secara tidak langsung juga
mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut (Rizal,Veithzal, 2010) suksesi organisasi
promosi dapat mengasumsikan fungsi dari manajer H&D dalam 2-3 tahun.
Menurutnya ditemukan bahwa gaya kepemimpinan cenderung berbeda-beda dari
situasi ke situasi yang lain. Untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif
harus diawali dengan mendiagnosis situasi sebaik-baiknya. Selain itu, organisasi
harus mampu mengetahui apa yang menjadikan karyawan tersebut terdorong
untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya bagi organisasi, agar kinerja tinggi
sesuai tujuan organisasi.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha
untuk mencapai suatu tujuan Robbins (2008). Menurut Mathis (2006) faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: motivasi, kemampuan,
dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Zulfiani Lubis, Pengawas Administrasi Kantor
Wilayah Palembang pada tanggal 10 November 2014 pukul. 12.00 WIB, salah satu
bentuk motivasi yang belum sesuai dengan harapan karyawan pada AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang adalah hak pengambilan cuti.
Manajemen mengharapkan karyawan selalu mengoptimalkan kinerja dalam
pencapaian target yang mengakibatkan menurunnya gairah kerja/ kelancaran
tugas sehingga para karyawan merasa jenuh atau tidak bersemangat melakukan
pekerjaan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi hasil kinerja karyawan.
Rendahnya motivasi dari pegawai menurut saydam (2000 : 242) terdapat beberapa
faktor, yaitu kurangnya para pegawai untuk mendapatkan motivasi, kondisi kerja
yang buruk, kurang mendapatkan penghargaan dan prestasi, hubungan kurang
harmonis dengan karyawan lainnya, lemahnya supervisi dari para atasannya dan
kesulitan pribadi yang sulit terpecahkan.
Byars (1984) (dalam Wilhelmus, 2011) kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha
seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi
tertentu.
Asuransi jiwa bersama bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang didirikan
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan sesuai dengan visi AJB
Bumiputera 1912 menjadi perusahaan jiwa nasional yang sehat, kuat, modern, dan
menguntungkan didukung oleh sumber daya manusia profesional yang menjunjung
tinggi nilai-nilai idealisme dan mutualisme serta visi AJB Bumiputera 1912 dalam
menyediakan layanan dan produk jasa asuransi jiwa yang berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia (Syarif, 2012).
Sebagian besar ditemukan realita bahwa kinerja AJB
Wilayah Palembang masih belum sampai pada tingkat
dalam pencapaian target atau realisasi income yang
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Rekapitulasi Kinerja Kantor Wilayah Palembang Tahun 2011 2014 dari 22
Kantor Wilayah Se-Indonesia:
Tahun (Periode)
Ranking
Ratio Income
(%)
2011
11
100.02
2012
15
106.32
2013
20
57.37
2014
84.01
86.93
Sumber: Data Lembar Bukti Kas Departemen Akuntansi AJB Bumiputera 1912
Perumusan Masalah
1
2
3
4
5
Tujuan Penelitian
1
Kegunaan Penelitian
:
- Pengertian
Tinjauan
Pustaka
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
- Teori
- Tipe-tipe
- Gaya
- Tujuan
Kepemimpinan
Komunikasi: - Pengertian Komunikasi
- Fungsi
- Fungsi Komunikasi
Kepemimpinan
- Arus Komunikasi
- Jenis-jenis
Komunikasi
- Komunikasi Yang
Efektif
Motivasi : - Pengertian Motivasi
- Teori-teori Motivasi
- Metode Motivasi
Kinerja
Kinerja : - Pengertian
Kerangka Konseptual
Kepemimpinan (X1)
Directive Leadership
Supportive Leadership
Participative Leadership
Komunikasi
Kinerja Karyawan
(X2)
Menyampaikan informasi
dan
menghasilkan
pengertian
(Y)
Stewart L. Tubss dan Sylvia Moss (2001)
Kualitas
Menghasilkan
kesenangan
Kuantitas
Mempengaruhi sikap
Ketepatan waktu
Efektifitas
Menghasilkan hubungan
sosial yang lebih baik
Kemandirian
Menghasilkan
tindakan
nyata Motivasi
Bernadin (1993)
(X3)
Aktualisasi diri
Penghargaan
Sosial
Rasa aman
Fisiologis
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
landasan teori dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1:
Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
2:
Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
3:
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
4:
Kepemimpinan,
komunikasi,
dan
motivasi
secara
simultan
berpengaruh signifikan tehadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Palembang.
5:
Komunikasi mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
Metodologi
Penelitian
Tabel: 3.1
Desain Kuisioner Penelitian
Instrumen Penelitian
Kuisioner
Uji Validitas
Uji Reabilitas
Definisi Operasional
& Kuisioner
No.
Variabel
Kepemimpinan
1.
Indikator
Dimensi
Directive Leadership
Menggunakan
kekuasaan, pengawasan
terhadap
pekerjaan
karyawan
Supportive Leadership
Mendorong
keterbukaan
karyawan
Participative Leadership
Partisipasi
pemimpin
dalam tugas karyawan,
keteladanan
(X1)
bawahan,
terhadap
2.
Komunikasi (X2)
3.
Motivasi (X3)
Karyawan
mengharapkan
hiburan atau kesenangan
dalam lingkungan kerja
Mempengaruhi sikap
Komunikasi
membentuk
perubahan sikap kearah yang
lebih baik
Menghasilkan
hubungan Adanya kepedulian dalam
sosial yang lebih baik
berinteraksi dalam hubungan
kerja
Menghasilkan tindakan nyata Komunikasi
yang
disampaikan sebaiknya dapat
memacu karyawan untuk
bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan
Aktualisasi diri
Karyawan dapat memberikan
sumbangsih terhadap kegiatankegiatan perusahaan
Penghargaan
Karyawan
mengharapkan
tambahan
fasilitas
(bonus/asuransi)
sebagai
prestasi
Sosial
Hubungan sesama rekan kerja
Rasa aman
Fasilitas
keselamatan
dan
Kualitas
Karyawan
mempunyai
pengetahuan, keterampilan,
kemampuan berkompetensi
Kuantitas
Karyawan
bekerja
menghasilkan
output
diharapkan perusahaan
Ketepatan waktu
Efektivitas
Karyawan
bekerja
mengetahui rencana kerja
sesuai
dengan
tujuan
perusahaan
Kemandirian
Karyawan
melaksanakan
fungsi tugas tanpa campur
tangan
atasan
atau
pengawas
Kinerja Karyawan
4.
(Y)
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Uji Instrumen
1.Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas menggunakan koefisien product moment dari Karl Pearson.
Untuk menentukan suatu item sudah dianggap valid apabila koefisien korelasi pada
item tersebut positif dan lebih besar dari korelasi nilai r tabel = 0,2006. Angka ini
diperoleh dari n-2 atau 96-2 = 94 pada taraf signifikan 5%, N = 94. Hasil
perhitungan komputer dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.00,
maka didapat nilai koefisien korelasi skor setiap item dengan skor total sesuai
dengan tabel. Berdasarkan tabel pada lampiran terlihat semua butir pertanyaan
valid, maka semua butir pertanyaan tersebut akan diikutsertakan pada analisis
selanjutnya. :
2. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel
R alpha
Hasil
1. Kepemimpinan (X1)
0,8980
Reliabel
2. Komunikasi (X2)
0,8460
Reliabel
3. Motivasi (X3)
0,9120
Reliabel
4.Kinerja (Y)
0,8950
Reliabel
Hasil uji reliabilitas dari variabel bebas maupun variabel terikat dalam penelitian ini
memiliki koefisien yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan seluruh
variabel bebas dalam penelitian ini reliabel.
4.Uji Autokorelasi
Hasil uji Durbin Watson yang diperoleh sebesar 2,101 yang berarti berada diantara
nilai DW 1,55 sampai dengan 2,46. Maka diperoleh kesimpulan bahwa model
regresi yang diajukan tidak terdapat gejala autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Diperoleh hasil estimasi regresi awal yang terlihat pada tabel 4.15.
Berdasarkan hasil analisis output SPSS, didapat persamaan regresi linier berganda:
Y = 0,365 + 0,217X1 + 0,371X2 + 0,324X3
Konstanta bo sebesar 0,365 mengidentifikasikan bahwa bila tidak ada variabel X
(kepemimpinan, komunikasi dan motivasi) yang mempengaruhi, maka kinerja
karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang (Y) yang dapat dicapai
sebesar 0,365, artinya kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Palembang ada 1,035.
Koefisien b1 sebesar 0,217 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X1 (kepemimpinan) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan
meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,217 dengan asumsi variabel
komunikasi dan motivasi dalam keadaan konstan (tetap).
Koefisien b2 sebesar 0,371 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X2 (komunikasi) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan meningkatkan
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,371 dengan asumsi variabel komunikasi dan
motivasi dalam keadaan konstan (tetap).
Koefisien b3 sebesar 0,324 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X3 (motivasi) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan meningkatkan
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,324 dengan asumsi variabel kepemimpinan dan
komunikasi dalam keadaan konstan (tetap).
Berdasarkan tabel Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 39,997 > 2,70 dengan tingkat
kesalahan hitung (sig) sebesar 0,000 lebih kecil daripada taraf signifikan sebesar 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel-variabel X (kepemimpinan, komunikasi dan motivasi) secara
bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (kinerja
karyawan). Dengan kata lain, model regresi linier berganda dapat digunakan untuk
melakukan prediksi terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y),
berarti hipotesis yang dinyatakan tidak ada pengaruh (Hoo) ditolak. Hoo ditolak berarti
menerima Haa dan juga berarti hipotesis keempat (H4) diterima kebenarannya, yaitu:
kepemimpinan, komunikasi dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang.
Variabel Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil perbandingan uji t, secara parsial variabel komunikasi (X 22) yang mempunyai
nilai thitung
lebih besar dibanding ttabel
(thitung
3,053 > ttabel
1,9855). Hasil tersebut didukung
hitung
tabel
hitung
tabel
dengan nilai probabilitas yang berada dibawah tingkat signifikansi 5% (0,003 < 0,05), akan
tetapi ttabel
komunikasi lebih kecil dari ttabel
motivasi (3,053 < 3,731). Berarti variabel bebas X 22
tabel
tabel
(komunikasi) tidak mempunyai pengaruh dominan secara parsial terhadap kinerja karyawan
(Y) pada taraf signifikan 5%. Variabel bebas yang mempunyai uji t hitung terbesar adalah X 33
(Motivasi) yaitu: 3,731 > 1,9855. Hipotesis kelima (H5) yang menyatakan komunikasi
Kesimpulan
Kesimpulan:
Berdasarkan rumusan masalah, serta hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada sebelumnya, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang.
2. Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera
1912 kantor wilayah Palembang.
3. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
kantor wilayah Palembang.
4. Kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi secara simultan berpengaruh
signifikan tehadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Palembang.
5. Komunikasi tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang, terbukti motivasi adalah faktor
dominan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
kantor wilayah Palembang.
Saran:
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya agar dijadikan
sumber ide dan masukan bagi pengembangan penelitian ini dimasa yang akan
datang, maka perluasan yang disarankan dari penelitian ini antara lain adalah:
Rekomendasi kepada AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang terutama
dalam mengoptimalkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan dalam hal ini tiga
variabel, yaitu: kepemimpinan, komunikasi dan motivasi. Sehubungan dengan hal
tersebut maka pihak manajemen AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang
dapat memberikan perhatian terutama:
Daftar Pustaka
THANK
YOU