Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH KEPEMIMPINAN ,

KOMUNIKASI DAN MOTIVASI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN AJB
BUMIPUTERA 1912 KANTOR
WILAYAH PALEMBANG

SEPTI
PAJARINI RITONGA

Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis Indonesia tidak lepas dari bisnis asuransi, dari tahun
ketahun, asuransi akan terus berkembang, dan lembaga asuransi akan semakin
banyak, itu terjadi karena populasi penduduk Indonesia semakin banyak sehingga
kebutuhan akan perlindungan baik dari segi jiwa atau harta juga akan terus
meningkat. Kondisi asuransi di Indonesia sejak tahun 2012 diyakini akan terus
berkembang mencapai 30% terlihat dari peluang-peluang seperti salah satunya
asuransi jiwa http://desainlogodesign.com.
Masalah yang ada dalam manajemen sumber daya manusia, merupakan masalah
utama yang patut mendapat perhatian perusahaan, yaitu masalah kinerja
karyawan. Kinerja karyawan dianggap penting bagi perusahaan karena
keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kinerja itu sendiri (Sudarmadi,
2007).

Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan
adalah gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi kerja (Putu
Sunarcaya, 2008).

George R Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17) mengatakan, kepemimpinan
adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi
orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mecapai
tujuan yang diinginkan. Perusahaan membutuhkan kepemimpinan dan manajemen
yang kuat agar efektivitasnya optimal. Kepemimpinan situasional adalah sebuah
teori yang berfokus pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai
dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang benar, menurut Hersey dan
Blanchard
bergantung
pada
para pengikut
& Judge
Berdasarkan
data bagian
SDMtingkat
kantor kesiapan
wilayah Palembang
tahunRobbins
2014 pergantian
(2008).
kepemimpinan di AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang dalam kurun 5
tahun terakhir telah berganti sebanyak 5 kali dengan kebijakan yang berbeda-beda
pula dalam usaha pencapaian target yang diberikan. Kebijakan ini sendiri pasti
akan membentuk tipe kepemimpinan yang selanjutnya dapat disebut gaya
kepemimpinan dari seorang pemimpin sehingga secara tidak langsung juga
mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut (Rizal,Veithzal, 2010) suksesi organisasi
promosi dapat mengasumsikan fungsi dari manajer H&D dalam 2-3 tahun.
Menurutnya ditemukan bahwa gaya kepemimpinan cenderung berbeda-beda dari
situasi ke situasi yang lain. Untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif
harus diawali dengan mendiagnosis situasi sebaik-baiknya. Selain itu, organisasi
harus mampu mengetahui apa yang menjadikan karyawan tersebut terdorong
untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya bagi organisasi, agar kinerja tinggi
sesuai tujuan organisasi.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Zulfiani Lubis, Pengawas Administrasi Kantor


Wilayah Palembang pada tanggal 10 November 2014 pukul. 12.00 WIB, fakta yang
terjadi pada AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang dengan populasi
karyawan sebanyak 113 karyawan sebagai organisasi sedang menghadapi
persaingan memiliki permasalahan yang dirasakan sebagian karyawan dalam
meningkatkan kinerja mereka, seperti pimpinan kurang menyesuaikan gaya
kepemimpinan yang diterapkan dengan situasi yang dihadapi, yaitu keinginan dan
kebutuhan dari karyawan berdasarkan tingkat kematangan yang berbeda-beda,
dengan
tingkat
serta2011)
kemauan
tiap karyawan
di
Pang Lay
Kim kematangan
dan hazil meliputi
(dalam kemampuan
Sehfudin, Arif,
menyatakan
bahwa
tiap
bagian. sesungguhnya, adalah lebih luas dari pada hubungan menghubungi
komunikasi

saja, juga meliputi cara penyampaian maksud manajemen, mengatakan sesuatu


atau menunjukkan bagaimana sesuatu tersebut harus dikerjakan dan sebaliknya ia
juga, meliputi syarat bahwa manajemen itu harus mendengarkan pula pendapat
orang lain yang dikatakan itu. Scudder and Guinan (1989) dalam Fitriani (2011)
mendapati hubungan signifikan antara kemampuan karyawan (pengembang
sistem)
untuk memelihara
dengan kantor
rating supervisor
atas kinerjanya.
Bapak Firmansyah,
Kepala komunikasi
Bagian Pemasaran
wilayah Palembang
berbicara
dalam pidatonya saat briefing pagi tanggal 06 November 2014 pukul. 07.36 WIB,
bentuk komunikasi yang terjadi pada AJB Bumiputera 1912 yang masih dirasa
kurang optimal salah satunya yaitu: komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan
komunikasi horizontal dalam bentuk komunikasi verbal. Contoh: komunikasi tulisan
dalam bentuk surat maupun elektronik yang lamban ditanggapi mengakibatkan
menghambat proses kerja dan dapat menimbulkan penyimpangan administrasi
sehingga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan..

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha
untuk mencapai suatu tujuan Robbins (2008). Menurut Mathis (2006) faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: motivasi, kemampuan,
dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan.
Berdasarkan wawancara dengan ibu Zulfiani Lubis, Pengawas Administrasi Kantor
Wilayah Palembang pada tanggal 10 November 2014 pukul. 12.00 WIB, salah satu
bentuk motivasi yang belum sesuai dengan harapan karyawan pada AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang adalah hak pengambilan cuti.
Manajemen mengharapkan karyawan selalu mengoptimalkan kinerja dalam
pencapaian target yang mengakibatkan menurunnya gairah kerja/ kelancaran
tugas sehingga para karyawan merasa jenuh atau tidak bersemangat melakukan
pekerjaan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi hasil kinerja karyawan.
Rendahnya motivasi dari pegawai menurut saydam (2000 : 242) terdapat beberapa
faktor, yaitu kurangnya para pegawai untuk mendapatkan motivasi, kondisi kerja
yang buruk, kurang mendapatkan penghargaan dan prestasi, hubungan kurang
harmonis dengan karyawan lainnya, lemahnya supervisi dari para atasannya dan
kesulitan pribadi yang sulit terpecahkan.

Byars (1984) (dalam Wilhelmus, 2011) kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha
seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi
tertentu.
Asuransi jiwa bersama bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang didirikan
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan sesuai dengan visi AJB
Bumiputera 1912 menjadi perusahaan jiwa nasional yang sehat, kuat, modern, dan
menguntungkan didukung oleh sumber daya manusia profesional yang menjunjung
tinggi nilai-nilai idealisme dan mutualisme serta visi AJB Bumiputera 1912 dalam
menyediakan layanan dan produk jasa asuransi jiwa yang berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Indonesia (Syarif, 2012).
Sebagian besar ditemukan realita bahwa kinerja AJB
Wilayah Palembang masih belum sampai pada tingkat
dalam pencapaian target atau realisasi income yang
sebagai berikut:

Bumiputera 1912 Kantor


yang sangat memuaskan
ditunjukkan dengan data

Tabel 1.1
Rekapitulasi Kinerja Kantor Wilayah Palembang Tahun 2011 2014 dari 22
Kantor Wilayah Se-Indonesia:
Tahun (Periode)

Ranking

Ratio Income
(%)

2011

11

100.02

2012

15

106.32

2013

20

57.37

2014

84.01
86.93

Sumber: Data Lembar Bukti Kas Departemen Akuntansi AJB Bumiputera 1912

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa ranking Kinerja Kantor


Wilayah Palembang selama tahun 2011 hingga 2014 baru tercapai 86.93 %. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa kinerja karyawan masing-masing unit belum
optimal. Menurut Syahril Syarif, mantan kepala wilayah AJB Bumiputera 1912
kantor wilayah Palembang tahun 2012 bahwa pimpinan selalu mengharapkan dan
menekankan agar seluruh karyawan mempunyai kinerja yang tinggi. Hal ini
merupakan cermin dari keberhasilan manajemen dalam mewujudkan surplus
operasional di setiap kantor cabang dan sebagai investasi perusahaan dalam
meningkatkan kualitas proses bisnis internal dengan mengembangkan sistem
berbasis teknologi informasi serta berkomitmen membangun dan mengembangkan
organisasi pemasaran maupun organisasi supporting unit yang berkinerja tinggi
dan efisien.

Perumusan Masalah
1

Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan


AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang?

Apakah komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan


AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang?

2
3

Apakah motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB


Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang?

4
5

Apakah kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi secara simultan


berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera
1912 Kantor Wilayah Palembang?
Manakah diantara variabel kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi
secara parsial berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang?

Tujuan Penelitian
1

Mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja


karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang

Mengetahui apakah komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja


karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang

Mengetahui apakah motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja


karyawan AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang

Mengetahui apakah kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi secara


simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang?

Variabel mana diantara kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi


secara parsial berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang

Kegunaan Penelitian

:
- Pengertian
Tinjauan
Pustaka

Kepemimpinan
Kepemimpinan

Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan

- Teori
- Tipe-tipe
- Gaya
- Tujuan

Kepemimpinan
Komunikasi: - Pengertian Komunikasi
- Fungsi
- Fungsi Komunikasi
Kepemimpinan
- Arus Komunikasi
- Jenis-jenis
Komunikasi
- Komunikasi Yang
Efektif
Motivasi : - Pengertian Motivasi
- Teori-teori Motivasi
- Metode Motivasi

Kinerja

Kinerja : - Pengertian

Kerangka Konseptual
Kepemimpinan (X1)
Directive Leadership

Path-goal theory Robert House, (1971)

Supportive Leadership
Participative Leadership
Komunikasi

Kinerja Karyawan

(X2)
Menyampaikan informasi
dan
menghasilkan
pengertian

(Y)
Stewart L. Tubss dan Sylvia Moss (2001)

Kualitas

Menghasilkan
kesenangan

Kuantitas

Mempengaruhi sikap

Ketepatan waktu
Efektifitas

Menghasilkan hubungan
sosial yang lebih baik

Kemandirian

Menghasilkan
tindakan
nyata Motivasi

Bernadin (1993)

(X3)
Aktualisasi diri
Penghargaan
Sosial
Rasa aman
Fisiologis

Maslow Need Hierarchy (1943)

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
landasan teori dan kerangka konseptual penelitian, maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1:
Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
2:
Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
3:
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.
4:
Kepemimpinan,
komunikasi,
dan
motivasi
secara
simultan
berpengaruh signifikan tehadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Palembang.
5:
Komunikasi mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan
AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang.

Metodologi
Penelitian

Tabel: 3.1
Desain Kuisioner Penelitian

Instrumen Penelitian

Kuisioner

Uji Validitas
Uji Reabilitas

Definisi Operasional
& Kuisioner
No.

Variabel

Kepemimpinan
1.

Indikator

Dimensi

Directive Leadership

Menggunakan
kekuasaan, pengawasan
terhadap
pekerjaan
karyawan

Supportive Leadership

Mendorong
keterbukaan
karyawan

Participative Leadership

Partisipasi
pemimpin
dalam tugas karyawan,
keteladanan

(X1)

bawahan,
terhadap

Menyampaikan informasi dan Informasi yang disampaikan


menghasilkan pengertian
sebaiknya dapat didengar,
dibaca dengan jelas serta
dipahami
Menghasilkan kesenangan

2.

Komunikasi (X2)

3.

Motivasi (X3)

Karyawan
mengharapkan
hiburan atau kesenangan
dalam lingkungan kerja
Mempengaruhi sikap
Komunikasi
membentuk
perubahan sikap kearah yang
lebih baik
Menghasilkan
hubungan Adanya kepedulian dalam
sosial yang lebih baik
berinteraksi dalam hubungan
kerja
Menghasilkan tindakan nyata Komunikasi
yang
disampaikan sebaiknya dapat
memacu karyawan untuk
bertanggung jawab dalam
pencapaian tujuan
Aktualisasi diri
Karyawan dapat memberikan
sumbangsih terhadap kegiatankegiatan perusahaan
Penghargaan
Karyawan
mengharapkan
tambahan
fasilitas
(bonus/asuransi)
sebagai
prestasi
Sosial
Hubungan sesama rekan kerja
Rasa aman
Fasilitas
keselamatan
dan

Kualitas

Karyawan
mempunyai
pengetahuan, keterampilan,
kemampuan berkompetensi

Kuantitas

Karyawan
bekerja
menghasilkan
output
diharapkan perusahaan

Ketepatan waktu

Karyawan bekerja sesuai


dengan
target
yang
ditetapkan perusahaan

Efektivitas

Karyawan
bekerja
mengetahui rencana kerja
sesuai
dengan
tujuan
perusahaan

Kemandirian

Karyawan
melaksanakan
fungsi tugas tanpa campur
tangan
atasan
atau
pengawas

Kinerja Karyawan
4.
(Y)

Teknik Analisis Data

Uji Asumsi Klasik :


1.
2.
3.
4.

Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi

Analisis Regresi Linier Berganda :


1. Pengujian Secara
Simultan (Uji F)
2. Pengujian Secara
Parsial (Uji t)

Hasil Analisa &


Karakteristik Responden
Pembahasan
Responden dalam penelitian ini berjumlah 113 orang,

yaitu karyawan AJB


Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Palembang dengan berbagai karakteristik.
Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebarkan, jumlah kuesioner yang
dikembalikan ke peneliti sejumlah 100 kuesioner. Berdasarkan hal tersebut, maka
data yang selanjutnya dapat diolah adalah sebanyak 100. Berdasarkan data yang
diperoleh dari kuesioner berjumlah 100 tersebut, diperoleh data mengenai usia,
jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Usia : Berdasarkan dari 100 responden maka dapat diketahui usia responden,
maka dapat diketahui bahwa 76 responden (76%) yang terdiri dari 11 % berusia <
25 tahun, 41 % berusia antara 25 35 tahun dan 24 % berusia antara 36 45
tahun. Hasil ini menunjukkan sebagian besar responden termasuk dalam kategori
produktif.
Jenis Kelamin: Berdasarkan dari 100 responden, maka dapat diketahui bahwa 58
responden (58%) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 42 responden (42%)
berjenis kelamin perempuan. Ini menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin
laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan responden berjenis kelamin
perempuan.
Tingkat Pendidikan: Berdasarkan tabel 4.3 dari 100 responden, maka dapat
diketahui bahwa 88 responden (88%) yang terdiri dari 16 % berpendidikan D-3, 69
% berpendidikan S-1 dan 3 % berpendidikan S-2. Hal ini menunjukkan sebagian
besar responden sudah mendapat pendidikan tinggi, dikarenakan karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang Palembang disamping memiliki
kemampuan yang baik tetapi juga memiliki pendidikan yang tinggi.

Deskripsi Tanggapan Responden


Variabel X11 (Kepemimpinan)
Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap pertanyaan variabel kepemimpinan masuk
kedalam kategori sangat setuju. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih
kepemimpinan sebesar 58%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan
AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang diperlukan kepemimpinan pendukung.
Kepemimpinan pendukung adalah pemimpin bersifat ramah dan menunjukkan kepedulian akan
kebutuhan bawahan. Ia juga memperlakukan semua bawahan sama dan menunjukkan tentang
keberadaan mereka, status, dan kebutuhan-kebutuhan pribadi, sebagai usaha untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang menyenangkan di antara anggota kelompok.
Gaya ini melibatkan perilaku hubungan kerja yang tinggi dan perilaku berorientasi tugas yang
rendah. Kepemimpinan pendukung (supportive) memberikan pengaruh yang besar terhadap
kinerja bawahan pada saat mereka sedang mengalami frustasi dan kekecewaan.
Variabel X22 (Komunikasi)
Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap pertanyaan variabel komunikasi masuk
kedalam kategori sangat setuju. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih
komunikasi sebesar 59%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang memerlukan komunikasi persuasif yang
menghasilkan tindakan nyata atau yang mendorong orang untuk bertindak agar karyawan paham
terhadap pendelegasian tugas dan SOP pekerjaan masing-masing sesuai dengan sasaran dan
tujuan perusahaan.
Variabel X33 (Motivasi)
Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap pertanyaan variabel motivasi masuk kedalam
kategori sangat setuju. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih motivasi sebesar
61%.Hal ini menunjukkan untuk meningkatkan kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor
wilayah Palembang memerlukan motivasi berupa fisiologis, rasa aman dan penghargaan agar
karyawan mau bekerja giat untuk mencapai prestasi kerja yang optimal sesuai yang diinginkan
AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang.
Variabel Y (Kinerja Karyawan)
Secara keseluruhan tanggapan responden terhadap pertanyaan variabel kinerja karyawan masuk
kedalam kategori sangat setuju. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang memilih kinerja
karyawan sebesar 58%. Hal ini menunjukkan untuk meningkatkan kinerja karyawan AJB

Uji Instrumen
1.Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas menggunakan koefisien product moment dari Karl Pearson.
Untuk menentukan suatu item sudah dianggap valid apabila koefisien korelasi pada
item tersebut positif dan lebih besar dari korelasi nilai r tabel = 0,2006. Angka ini
diperoleh dari n-2 atau 96-2 = 94 pada taraf signifikan 5%, N = 94. Hasil
perhitungan komputer dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.00,
maka didapat nilai koefisien korelasi skor setiap item dengan skor total sesuai
dengan tabel. Berdasarkan tabel pada lampiran terlihat semua butir pertanyaan
valid, maka semua butir pertanyaan tersebut akan diikutsertakan pada analisis
selanjutnya. :
2. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel
R alpha
Hasil
1. Kepemimpinan (X1)
0,8980
Reliabel
2. Komunikasi (X2)
0,8460
Reliabel
3. Motivasi (X3)
0,9120
Reliabel
4.Kinerja (Y)
0,8950
Reliabel
Hasil uji reliabilitas dari variabel bebas maupun variabel terikat dalam penelitian ini
memiliki koefisien yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan seluruh
variabel bebas dalam penelitian ini reliabel.

Uji Asumsi Klasik


1.Uji Normalitas
Hasil penelitian dari uji normalitas ini menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai
untuk diprediksi variabel kinerja karyawan berdasarkan masukan dari variabel bebas.
2. Uji Multikoliniearitas
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikoliniearitas
No. Variabel
Tolerance
VIF
1. Kepemimpinan (X11)
0,669
1,496
2. Komunikasi (X22)
0,499
2,004
3.Motivasi (X33)
0,549
1,823
Berdasarkan tabel diatas terlihat nilai tolerance berada mendekati 1 dan nilai VIF untuk ketiga
variabel bebas berada tidak terlalu jauh dari angka 1, maka tidak terdapat masalah
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pada tabel dibawah ini menunjukkan bahwa tidak signifikan (sig: > 0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model yang diajukan tidak mengalami heteroskedastisitas.
Tabel: 4.14
Hasil Uji Heteroskedastisitas
No.
Variabel
Koefisien Regresi Baku (Beta)
Sig
1.
Kepemimpinan (X11)
0,246
0,05
2.
Komunikasi (X22)
0,297
0,05
3.
Motivasi (X33)
0,346
0,05

4.Uji Autokorelasi
Hasil uji Durbin Watson yang diperoleh sebesar 2,101 yang berarti berada diantara
nilai DW 1,55 sampai dengan 2,46. Maka diperoleh kesimpulan bahwa model
regresi yang diajukan tidak terdapat gejala autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Diperoleh hasil estimasi regresi awal yang terlihat pada tabel 4.15.
Berdasarkan hasil analisis output SPSS, didapat persamaan regresi linier berganda:
Y = 0,365 + 0,217X1 + 0,371X2 + 0,324X3
Konstanta bo sebesar 0,365 mengidentifikasikan bahwa bila tidak ada variabel X
(kepemimpinan, komunikasi dan motivasi) yang mempengaruhi, maka kinerja
karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang (Y) yang dapat dicapai
sebesar 0,365, artinya kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Palembang ada 1,035.
Koefisien b1 sebesar 0,217 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X1 (kepemimpinan) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan
meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,217 dengan asumsi variabel
komunikasi dan motivasi dalam keadaan konstan (tetap).
Koefisien b2 sebesar 0,371 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X2 (komunikasi) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan meningkatkan
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,371 dengan asumsi variabel komunikasi dan
motivasi dalam keadaan konstan (tetap).
Koefisien b3 sebesar 0,324 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan variabel
X3 (motivasi) sebesar satu satuan, maka pada rata-ratanya akan meningkatkan
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,324 dengan asumsi variabel kepemimpinan dan
komunikasi dalam keadaan konstan (tetap).

Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan


Hasil analisis variabel ini memperlihatkan bahwa nilai t hitung variabel kepemimpinan
lebih besar dari nilai ttabel ( 2,928 > 1,9855). Hasil tersebut juga didukung
dengan nilai probabilitas yang berada dibawah tingkat signifikansi 5% (0,004 <
0,05). Dengan demikian variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan
kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang dapat diterima kebenarannya.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Bass (1990) dalam Suharto dan Cahyono
(2005:14) mengemukakan bahwa untuk mengelola dan mengendalikan
berbagai fungsi subsistem dalam organisasi agar tetap konsisten dengan
tujuan organisasi dibutuhkan seorang pemimpin karena pemimpin merupakan
bagian penting dalam peningkatan kinerja para pegawai. Karena itu, pemimpin
yang baik harus mampu mengontrol dan mengendalikan organisasi salah
satunya dengan memperhatikan serta merumuskan cara yang tepat untuk
meningkatkan kinerja bawahan.
Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis variabel ini memperlihatakan bahwa nilai t hitung variabel komunikasi
lebih besar dari nilai ttabel (3,053 > 1,9855). Hasil tersebut didukung dengan nilai
probabilitas yang berada dibawah tingkat signifikansi 5% (0,003 < 0,05). Dengan
demikian variabel komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan komunikasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Palembang dapat diterima kebenarannya. Hasil penelitian ini mendukung pendapat
Scudder and Guinan (1989) (dalam Fitriani, 2011) mendapati hubungan signifikan
antara kemampuan karyawan (pengembang sistem) untuk memelihara komunikasi

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan


Hasil analisis variabel ini memperlihatakan bahwa nilai t hitung
variabel motivasi lebih besar dari
hitung
nilai ttabel
(3,731 > 1,9855). Hasil tersebut didukung dengan nilai probabilitas yang berada
tabel
dibawah tingkat signifikansi 5% (0,000 < 0,05). Dengan demikian variabel motivasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang dapat diterima kebenarannya.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Mathis (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
individu tenaga kerja, yaitu: motivasi, kemampuan, dukungan yang diterima, keberadaan
pekerjaan yang mereka lakukan.

Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Berdasarkan tabel Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 39,997 > 2,70 dengan tingkat
kesalahan hitung (sig) sebesar 0,000 lebih kecil daripada taraf signifikan sebesar 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel-variabel X (kepemimpinan, komunikasi dan motivasi) secara
bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (kinerja
karyawan). Dengan kata lain, model regresi linier berganda dapat digunakan untuk
melakukan prediksi terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil analisis regresi linier berganda
menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y),
berarti hipotesis yang dinyatakan tidak ada pengaruh (Hoo) ditolak. Hoo ditolak berarti
menerima Haa dan juga berarti hipotesis keempat (H4) diterima kebenarannya, yaitu:
kepemimpinan, komunikasi dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang.
Variabel Yang Berpengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil perbandingan uji t, secara parsial variabel komunikasi (X 22) yang mempunyai
nilai thitung
lebih besar dibanding ttabel
(thitung
3,053 > ttabel
1,9855). Hasil tersebut didukung
hitung
tabel
hitung
tabel
dengan nilai probabilitas yang berada dibawah tingkat signifikansi 5% (0,003 < 0,05), akan
tetapi ttabel
komunikasi lebih kecil dari ttabel
motivasi (3,053 < 3,731). Berarti variabel bebas X 22
tabel
tabel
(komunikasi) tidak mempunyai pengaruh dominan secara parsial terhadap kinerja karyawan
(Y) pada taraf signifikan 5%. Variabel bebas yang mempunyai uji t hitung terbesar adalah X 33
(Motivasi) yaitu: 3,731 > 1,9855. Hipotesis kelima (H5) yang menyatakan komunikasi

Kesimpulan

Kesimpulan:
Berdasarkan rumusan masalah, serta hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada sebelumnya, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang.
2. Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera
1912 kantor wilayah Palembang.
3. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
kantor wilayah Palembang.
4. Kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi secara simultan berpengaruh
signifikan tehadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah
Palembang.
5. Komunikasi tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang, terbukti motivasi adalah faktor
dominan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
kantor wilayah Palembang.

Saran:
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya agar dijadikan
sumber ide dan masukan bagi pengembangan penelitian ini dimasa yang akan
datang, maka perluasan yang disarankan dari penelitian ini antara lain adalah:
Rekomendasi kepada AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang terutama
dalam mengoptimalkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan dalam hal ini tiga
variabel, yaitu: kepemimpinan, komunikasi dan motivasi. Sehubungan dengan hal
tersebut maka pihak manajemen AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang
dapat memberikan perhatian terutama:

Kepemimpinan yang dibutuhkan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah Palembang


adalah kepemimpinan pendukung. Kepemimpinan yang pendukung biasanya
bersifat ramah dan menunjukkan kepedulian akan kebutuhan bawahan. Ia juga
memperlakukan semua bawahan sama dan menunjukkan tentang keberadaan
mereka, status, dan kebutuhan-kebutuhan pribadi, sebagai usaha untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang menyenangkan di antara anggota
kelompok.
Komunikasi, yaitu: Agar pemimpin lebih memperhatikan saluran komunikasi dalam
penyampaian informasi, komunikasi menghasilkan pengertian dan komunikasi
Menghasilkan tindakan nyata, yaitu: proses Komunikasi yang baik dalam
pendelegasian tugas akan menciptakan hasil yang maksimal.
Motivasi, yaitu: Karyawan AJB Bumiputera 1912 diberikan motivasi berupa
fisiologis (upah/ gaji), rasa aman (keselamatan, perlindungan/ asuransi) dan
penghargaan (promosi, bonus) agar karyawan mau bekerja giat untuk mencapai
prestasi kerja yang optimal sesuai yang diinginkan AJB Bumiputera 1912 kantor
wilayah Palembang.
Untuk peneliti selanjutnya, agar melakukan penelitian dengan mempertimbangkan
atau menambah variabel yang lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan agar lebih akurat seperti: disiplin kerja, budaya organisasi, komitmen dan
lain sebagainya dan sebaiknya menggunakan sampel lebih besar sehingga
hasilnya dapat digeneralisasi dan dapat menarik kesimpulan lebih akurat.

Daftar Pustaka

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai