METODE PENELITIAN
III.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan eksperimental laboratorik dengan metode
pendekatan post test-only control group design yang menggunakan kultur sel dalam
sumuran sebagai unit penelitian. Perlakuan pemberian 5-FU dan Triamsinolon pada
biakan fibroblast jaringan keloid kulit manusia yang diambil dari 1 keloid donor
dengan keluaran sintesis kolagen baru dan proliferasi fibroblas.
III.2. Rancangan Penelitian
Fibroblas dari
Keloid pasien
Kultur + isolasi
fibroblas
5-fluorourasil
Triamsinolone
Asetonide
kontrol
18
b. Alat Penelitian
Jaringan keloid
Masker
DMEM Gibco 10 x 1
Forsep steril
FCS 10%
Scalpel no. 15
Amfoterisin B
Triamsinolon Acetonida
5-FU
Gentamicin
Alcohol 70%
Mikropipet steril
19
(Gibco)
Mikroskop inverted
NaOH (Merck)
Pipet elektrik
Penstrip (Gibco)
III.6. Prosedur Penelitian
a. Donor fibroblast
Fibroblas diisolasi dari material keloid 3 pasien yang didapatkan di bagian
laboratorium Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUP DR Sardjito Yogyakarta.
b. Teknik kultur fibroblas
Material keloid akan dibilas sekali dalam 10% povidone iodine dan 3 kali
pada PBS steril selama masing-masing 10 menit. Material kemudian dipotong pada
potongan 2 mm dan diletakkan pada Petri dishes 35 mm sterile, dibenamkan pada
20% serum sapi yang mengandung medium dan diinkubasi pada 37 C dengan 5%
CO2 semalam. Pada keesokan hari, material di cek untuk ditambahkan dan 2 ml dari
medium komplit (DMEM + 10% serum sapi + 100 unit -100 ug/ml gentamicin) yang
akan ditambahkan secara perlahan dan diinkubasi ke dalam inkubator CO2. Medium
komplit akan diganti tiap 3 hari dan pertumbuhan fibroblastik akan dicapai pada
minggu ke-3. Pasase akan dilakukan dengan sel tertripsinase dengan 0,025% tripsin
dalam PBS, selesai dengan menambahkan medium komplit, dibilas 3 kali dengan
pencampuran dan disentrifugasi 100 G pada medium komplit. Sel bersih dan segar
kemudian di rekultivasi ke dalam flask dishes sampai Pasase III dicapai.
c. Perlakuan Terapi
Fibroblas dipisahkan dengan teknik ezimatik menggunakan tripsinase. 200L
dari suspensi diselubungi pada setiap sumur dalam 7 microplate dengan 3 kali
perlakuan setelah penambahan dari medium komplit sebagai berikut :
a. 5-FU 10 mg/ml
20
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5-FU 20 mg/ml
5-FU 40 mg/ml
Triamsinolon Asetonida (TA) 20 M
Triamsinolon Asetonida (TA) 40 M
Triamsinolon Asetonida (TA) 60 M
Kontrol
d. Collagen assay
1. 50 L jika medium dipindahkan
a. Variabel Independen
1. Sel kolagen fibroblas keloid yang diberikan perlakuan terapi Triamsinolon
Asetonide.
2. Sel kolagen fibroblas keloid yang diberikan perlakuan terapi 5-FU.
3. Kontrol (tidak dilakukan modalitas terapi).
b. Variabel Dependen
Hasil densitas dari kolagen fibroblas yang diterapi dengan Triamsinolon
Asetonida, 5-FU dan kontrol yang diukur sintesis kolagen baru fibroblas pada keloid.
22