Keracunan
Keracunan
farmakologis
dipendekkan
dengan
pil
XTC
MDMA).
adalah
Dari
Metelin
namanya,
Dioxy
Meth
jelaslah
Amphetemin
MDMA
suatu
(lalu
turunan
organ-organ
yang
membuat
manusia
menjadi
aktif,
misalnya
untuk menari dan terutama berdisco yang diserta dengan House Music.
Dari sudut emosional, memang XTC memberikan keintiman antara pria dan wanita.
Mereka merasa bersatu walapun belum kenal sebelumnya.
Tetapi dengan stimulasi saraf simpatis dan istirahatnya saraf parasimpatis, maka
organ-organ yang dipersarafi saraf parasimpatis akan in-aktif semuanya. Organ ini
terutama adalah sistem pencernaan dan sistem respon seks. Pada saat pemakaian
dalam pengaruh XTC, maka seluruh organ seks akan in-aktif . Ujung-ujung saraf
sentuhan yang pada saat orang bergairah akan memberi kenikmatan seks tidak
terjadi lagi. Jadi walau organ-organ seks disentuh tak ada rasa nikmat. Walau tinggi,
fantasi keintiman ditambah rasa senang antara pemakai, tetapi organ seksnya tidak
bekerja saat itu. Ini berlaku untuk wanita maupun pria. Semua saraf-saraf seks tidak
akan bekerja saat tripping.
dipaksakan, masih bisa coitus, tetapi tidak akan merasakan kenikmatan. Hanya
perasaannya yang merasa menyatu. Bila pengaruh XTC telah habis, barulah ada
kemungkinan respon fisiologis seks bisa bekerja lagi.
Suatu waktu akan terjadi overdosis dengan berbagai gejala seperti tekanan darah
yang meninggi, denyut jantung yang terlalu cepat, badan yang kekeringan dan
akhirnya bisa meninggal
Agresif
Iritabilita, insomnia
Pupil dilatasi
Paranoid
Penatalaksanaan
1. Coba bicarakan / komunikasikan dengan pasien : sering munculnya paranoid
psikosis akibat pemakaian Amphetamin.
Pasien mengalami kerusakan / gangguan : weas of reference, halusinasi penglihatan
KERACUNAN MAKANAN
Pendahuluan
Kontaminasi makanan dengan zat kimia di Indonesia sampai saat ini amat sukar
didiagnosa, karena fasilitas leboratorium yang belum memadai untuk maksud
tersebut. Pentingnya pemeriksaan laboratorium disini dilihat dari pengalaman
Sulianti, dimana dari 131 kasus keracunan makanan, 68 orang diantaranya meninggal
setelah
pemeriksaan
laboratorium
ternyata
menunjukan
adanya
C.
wellchii
Makanan yang tercemar zat kimia seperti peptisida, lapisan logam dari kaleng
makanan atau akibat fumigasi ruangan.
Zat kimia tertentu yang ditambahkan pada makanan sebagai penyedap, pemanis
dan pengawet.
Makanan itu sendiri secara alamiah sudah mengandung zat kimia, misalnya asam
jengkolat, jamur Aspergilus flavus mengandung aflatoksin dan jamur Amanita
muscaria mengandung muskarin.
KERACUNAN JENGKOL
Keracunan jengkol paling sering dilaporkan diantara penyebab keracunan makanan di
Indonesia. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah karena jengkol termasuk sayuran
yang banyak digemari oleh kalangan tertentu masyarakat Indonesia. Biji jengkol
(Pithelobium lobatum) mengandung asam amino (asam jengkolat) dengan rumus
bangun sebagai berikut :
S -- CH3 --- CHNH2 --- COOH
CH 2
S --CH3 --- CHNH2 --- COOH
Menurut VAN VEEN dan HYMAN yang dikutib oleh R. WIRATMAJA, dkk. jengkol
mengandung 2 % asal jengkolat.
Untuk mendiagnosis keracunan jengkol tidak sulit, biasanya sesudah makan jengkol
timbul sakit perut, muntah, kolik, disuria, oliguria, sampai anuria, hematuria, uremia
(gagal ginjal akut); serta bau jengkol yang berasal dari mulut, hawa napas dan urine.
Kristal asam jengkol dapat menyumbat uretra yang menimbulkan adanya infiltrat dan
abses di penis, skrotinum, perineum dan sekitarnya. Terjadinya kristal (hablur) akibat
asal jengkolat pada saluran kemih diduga karena pH urin bersifat asam. Rupa-rupanya
terjadi kristal-kristal pada saluran kemih inilah yang menjadi sebab sebagian besar
gejala tersebut di atas.
KERACUNAN SINGKONG
Singkong
(manihot
utilissima)
merupakan
bahan
makanan
yang
juga
mengandung
HCN.
Untuk
mgnhindari
keracunan
singkong
sebelum
dimasak,
misalnya
dengan
1. Mencuci
lambung,
membuat
pasien
muntah,
bila
makanan
nitrat
dan
natrium
tiosulfat
merupakan
antidotum
keracunan sianida yang secara dramatis akan menghilangkan gejalagejala keracunan singkong dalam waktu singkat.
KERACUNAN BONGKREK
Keracunan ini biasanya dari tempe bongkrek maupun ampasnya (bahan
sisa minyak kelapa), umumnya jari jamur golongan rhizopus (kurang
beracun), namun kemudian mengalami superkontaminasi jamur :
Pseudomonas cocovenans yang membentuk racun toksoflavin (dari
gliserin) dan asam bongkrek (dari asam lemak) yang tahan terhadap
pemanasan.
Gambaran klinik
Inkubasi 1 - 4 jam
Sakit kepala
Muntah / mual
Coma
Terapi :
ada
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Brunner / Suddart, Textbook of Medical -Surgical Nursing, Fourth Edition,
2..B. Lippiocott Company, Philadelphia, Toronto. 1980
Naek L. Tobing, Ectasy dan Seks, Kompas, Sabtu 19 Oktober 1996, hal
4.
Puernawan Zunadi, et all, Kapita Selekta Kedokteran, edisi ke -2, Media
Aesculapius, FKUI, 1982, hal 748 - 749.
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
CEDERA KEPALA
di
RUANG IRNA. B. LT. I . KANAN
RSUPN. CIPTO MANGUNKUSUMO
TANGGAL 19-22 NOVEMBER 1996
Oleh :
YAN ASYEREM
NPM. 019501546Y
TRANFUSI
Perlengkapan
Sarung tangan
Infus set
tape
TAHAP
1. Pengkajian
RASIONALISASI
Peradangan
atau
tanda-tanda
infeksi
pada
pihak
dan
kemanan
pelaksanaan
pemberian darah
4. Cek ukuran yamg digunakan pasien , Kateter yang lebih besar dapat dilewati oleh
biasanya
nedle
No
18
angiokateter
Kaji riwayat tranfusi klien
dan
mengetahui
alasan/indikasi
6. Monitor tanda-tanda vital klien, catat Monitor tanda vital merupakan tanda
sebelum pemberian tranfusi
mandat
tranfusi
dokter.
dilakukan
Cek
kembali
sesuasi
untuk
mencegah komplikasi
Diagnosa keperawatan
1. Penurunan kardiak output
2. Difisit volume cairan
3. Volume cairan yang berlebihan
Planning
1. Keadaan cairan pasien seimbang
2. Keriteria hasil
Nama dan indentitas klien dan cocokkan pada pak darah, bank darah
11
Nomor unit RS
IMPLEMENTASI
RASIONALISASI
1. Periksa tanda-tanda vital 30 menit Sebelum melakukan trenfusi kepada klien,
sebelum pemberian tranfusi, lakukan amati temperatur, nadi, tekanan darah,
peningkatan suhu ke dokter
2. Buang urine klien dan kosongkan urine Jika terjadi reksi tranfusi ambil contoh urine
bag
trenfusi darah
3. Cuci tangan dan gunakan hand schon Mengurangi
tertularnya
yang disposibel
4. Pemberian tranfusi darah
virus
HIV,
Untuk pemberian pada slang slang pemindahan klem pada posisi off
(bercabang) ketiga klem plane untuk mencegah tumpahnya darah dan
mencegah kerusaan darah tersebut
dipasang pada posisi off
memungkinkan
salin
kedalam
darah.
Cairan
Untmakan slang dengan pemberian 0,9 Dextrose tidak pernah digunakan karena
dapat menyebabkan pembekuan darah.
% normal salin
Dalam pemberian Normal salin perawat
menggunakan vena yang tetap atau paten.
Pada
pelaksanaan
slang
bercabang
yang
dapat
dari
normal
lepaskan
klem
salin
yang
unit
menghubungkan
kantong
banyaknya
yang kosong
dan
tidak
tidak digunkan
Putar sisi dari tetmapat drip,
Mencegah
udara
penutup
Bua bagian yang rendah dari
slang
masuknya
gelembung
normal salin
Tutup bagian yang lebihrendah
dari role klem
6. Untuk pelaksanaan satu slang
Mempersiapkan
pelaksanaan
menghubungkan
mulai
dari
tidak
dengan jarum
Slang
menyebabkan
untuk
IV
trauma
yang
pada
dapat
dapat
sel,
setelah
dipasang
pemasukan
sedikit
pada
permulaan
8. Monitor tanda vital setiap 5 menit pada Kewaspadaan terhadap perubahan tanda15 menit pertama, selanjutnya setiap 15 tanda vital yang ditandai reaksi sedini
menit setiap jam berikutnya dalam satu mungkin
jam sampai semuah darah dimasukkan
dan satu jam setelah trenfusi darah
9. Pasang infus sesusi instruksi dokter. Kondisi klien akan teratur bila tetesan darah
Darah pack sel biasanya menyebar 10 tetes/menit
keseluruh tubuh setelah 1,5 -2 jam dan
mengalir secara keseluruhan keseluruh
tubuh setelah 2-3 jam
10. Lakukan spul slang infus dengan NaCL
EVALUASI
1. Observasi
reaksi
klien
dan
kaji
keadaan
fisiologis
setiap
resipien
klien
menunjukkan
tanda
takikardi,
vena
14
2. Anaphilatic Shock
pelihara keadaan IV
3. Overload cairan
kepadatan cairan. Pemberian NaCL secara bersamaan dengan infus darah dapat
mencairkan darah yang terlalu kental
15