Bab 2 A5
Bab 2 A5
BAB II
KAJIAN TEORI
Pick Up Felt adalah bagian dari mesin pembuat kertas tisu yang
dimiliki oleh PT. Kertas Leces (Persero) dimana sistemnya menggunkan sistem
pneumatik dengan katup control arah 5/3 dan 5/2 dan metode aktuasi elektris
yaitu menggunakan Solenoide, Berikut akan dibahas mengenai komponenkomponen pendukung dalam pengoperasian di Pick Up Felt. Sistem pneumatik
pada Pick Up Felt menggunakan 2 jenis aktuator yaitu Actuator Rotary (Air
Motor) dan aktuator silinder.
2.1 Sistem Pneumatik
Adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam
bentuk udara yang dimampatkan serta dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu
kerja. Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dimana
terjadi proses-proses pneumatik atau dapat dikatakan sebagai teknik udara.
keuntungan-keuntungannya, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
8
kering, dan mempunyai tekanan yang tepat. Sehingga kerusakan pada sistem
pneumatik bisa diminimalisir. Untuk hal itu harus ada beberapa aspek yang
harus dipenuhi agar bisa mendapatkan udara berkualitas, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
9
dibahas sebelumnya, udara mampat yang dihasilkan kompesor mempunyai
tekanan berkisar antara 6,5 hingga 7bar, mengingat adanya kerugian pada
sistem distribusinya, sehingga tercapai 6bar dalam pemakaiannya.
Dalam pemilihan kompresor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu, berapa tekanan kerjanya, besar alirannya, desainnya, menggunakan
tenaga penggerak apa, tipe kompresornya dan rangkaian kontrolnya. Untuk tipe
kompresor maka pada umumnya dibedakan menjadi 3 jenis kompresor yaitu:
kompresor sentrifugal,
dan Rotary
Reciprocating Piston
Compressor
10
Kompressor
Kompressor
Torak
Kompressor
Piston
Kompressor
Rotari
Kompressor
Diafragma
Kompressor
Sudu Geser
Kompressor
Aliran
Kompressor
Aliran Aksial
Kompressor
Ulir Ganda
Kompressor
Aliran Radial
Kompressor
Root Blower
Jenis-jenis Kompresor
Ada beberapa jenis kompresor dan modelnya tergantung pada volume
11
12
Kompressor jenis ini banyak digunakan karena umum dan mempunyai
range tekanan yang besar, untuk jenis tekanan kerja yang lebih besar digunakan
Multi Stage Compressor yang dilengkapi dengan Intercooling mengingat tekan
udara besar dapat menimbulkan suhu tinggi. Untuk jenis - kompressor ini dapat
dilihat dari gambar gambar dibawah ini.
pada
peralatan
pneumatik
yang
membutuhkan
pori-pori
2,10,20,40,70 dan 100 mikro, untuk filter udara merk NORGEN mempunyai
pori-pori 5 hingga 75mikro. Lihat Gambar 2.2
Sedangkan untuk pencucian element filter yang bahannya dari
kuningan, stainlees steel dan plastik bisa kita cuci atau bisa kita gunakan HCL
yang di campur air. Caranya yaitu
2
bagian kita isi dengan air bersih untuk
3
13
Sedangkan untuk element filter yang bahannya terbuat dari kertas,
cukup kita semprot dengan udara dari kompresor, yang sebelumnya element
filter kita dilindungi dengan kawat kasa supaya tidak rusak.
dan
14
Gambar 2.7 Air Preasure Regulator dan Bentuk Simbol Air Preasure Regulator
Kemudian petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan secara khusus
adalah:
Manometer
15
Jika Manometer menunjuk nilai salah atau sama sekali tidak menunjuk
, maka:
penyempitan
penampang
pertama,
tidak
langsung
mengendap
16
Gambar 2.8 Air Lubricator (Oiler) dan Bentuk Simbol Air Lubricator (Oiler)
2.4 Air Silencer (Peredam Udara)
Berfungsi untuk meredam suara yang keluar dari saluran buang
pada Directional Control Valve (Solenoide Valve), untuk mengurangi polusi
suara atau suara bising yang dihasilkan oleh udara bertekanan. Biasanya Air
Silencer dipasang pada lubang masukan pada kompresor ataupun pada lubang
pembuangan pada katup atau Air Motor maupun komponen pneumatik lainnya.
Gambar Air Silencer bias dilihat di Gambar 2.9.
Material Air Silencer terbuat dari kuningan, besi dan lainnya. Yang
mana Silencer ini mampu meredam suara mulai dari 13dB-16db-19dB-21dB25dB-30dB-35dB tergantung dari bahan apa yang digunakan. Berikut adalah
gambar bentuk Air Silencer.
17
Kompresor
Tangki Udara
Keterangan
Kapasitas tetap
Untuk
menyimpan
udara (Reciever)
Alat untuk menyaring
Filter
Pemisahan air
Pembuangan otomatis
Simbol
18
dengan
- manual
pemisah air
- Auto
Pengering udara
Untuk
mengeringkan
udara
Untuk
memasukkan
minyak
Pelumas
pelumas
Pengatur tekanan
Manometer
Sumber tekanan
Simbol standart
19
pelayanan/
pemeliharaan
udara (ASU)
Simbol penyederhanaan
2.5 Katup
Katub dapat dibagi dalam beberapa grup berdasarkan fungsinya yang
berkaitan dengan jenis sinyal, cara aktifnya, dan kontruksinya. Fungsi utama
dari katub adalah untuk merubah, membangkitkan atau membatalkan sinyal
untuk tujuan penyensoran, pemrosesan dan pengontrolan.
2.5.1 Katup Kontrol Arah
Mengontrol sinyal udara yang lewat dengan cara membangkitkan,
mengubah, atau mengalihkan sinyal. Katup dinyatakan dari:
20
Jika bekerja sebagai elemen pengolah, Katup Kontrol Arah
mengalihkan, membangkitkan atau merubah sinyal, bergantung pada sinyal
masukan yang diterima. Elemen pengolah bisa diberi elemen tambahan seperti
katup fungsi AND (Two Preasure Valve) dan OR (Shuttle Valve)
untuk
4
51
2
3
Gambar 2.10 Katup Kontrol Arah dan Simbol Katup Kontrol Arah
Tabel 2.2 Kontrol Arah dan Posisi
Nama katup
Simbol
21
2
1 2
1
22
3 3
2 2
11 3
4
2 2
44
55
44
3 3
1
22
33
1
1
22
Lubang/ Sambungan
Lubang Tekanan
Lubang Pembuangan
Keluaran
Saluran Pengaktifan
Membuka aliran dari 1 ke 2
Membuka aliran dari 1 ke 4
Menutup aliran
Pilot udara tambahan
Sistem Huruf
P
R (katup 3/2)
R,S (5,2)
B,A
12
12
14
10
81,91
Z(katup 3/2)
Y(katup 5/2)
Z(katup 5/2)
Z,Y
Pz
23
Tabel 2.4Simbol Katup Satu Arah
Nama Komponen
Katup buang cepat
Keterangan
Bila lubang masukan
diSupply
Quick
Exchaust
Valve)
oleh
bertekanan,
akan
membuang
fungsi
OR
(Shuttle Valve)
udara
lubang
keluaran
Katup
Simbol
langsung
ke atmosfir
Lubang keluaran akan
bertekanan, bila salah
satu atau kedua lubang
Katup
fungsi
AND
masukan bertekanan
Lubang
keluarannya
hanya akan bertekanan
bila udara bertekanan
diSupply
ke
kedua
lubang masukan
2.6 Katup Kontrol Aliran
Katup kontrol aliran dipasang sedekat mungkin dengan elemen kerja
jika dimungkinkan dan harus bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan dan
aplikasinya. Biasanya di sebut Throttle Valve. Berikut adalah Gambar Throttle
Valve
24
Keterangan
Aliran udara keluar
(Flow Control
dapat
Valve/ Throttle
pengaturannya
Valve)
Katup kontrol aliran
1 arah
(Throttle Check
Valve)
Katup
diatur
cek
Simbol
dengan
dengan
kontrol
aliran
2.7 Solenoide
Adalah bagian dari sistem pneumatik, dimana Solenoide ini
merupakan salah satu bentuk dari metode aktuasi katup kontrol arah, yang
diopersikan secara elektris untuk memerintah katup agar bekerja sesuai dengan
kebutuhan.
25
Metode aktuasi:
Metode aktuasi dari katup kontrol arah berfariasi tergantung pada
Keterangan
Umum
Tuas
Kerja Manual
Pedal kaki
Kerja Mekanik
Plunger
Simbol
26
Pegas
Roll
Roll idle
Kerja langsung
Kerja Pneumatik
Kerja melalui pilot
Kerja Elektris
Solenoide
Kerja Kombinasi
Solenoide dan
tambahan manual
2.8 Actuator
Actuator adalah alat yang mengubah energi udara bertekanan menjadii
energi gerak Pada Actuator dibedakan Actuator Rotary dan Actuator Linier,
dengan berbagai ukuran dan kontruksi yang berfungsi untuk merubah energi
udara tekan menjadi gerak dan gaya yang efektif dengan cara menyalurkan
udara tekan dengan jumlah yang dikehendaki untuk menjalankan Actuator.
Seperti di jelaskan sebelumnya aktuator ini menghasilkan gerakan
linier biasanya aktuator jenis ini digunakan untuk menangani pekerjaan yang
27
memerlukan gerakan mendorong, menarik, mengangakat, menutup, membuka,
memindahkan, memegang dan memeras. Aktuator jenis silinder sendiri dibagi
menjadi dua, Single Acting actuator dan double Acting Actuator
Single Acting Actuator mempunyai kontruksi pada salah satu posisi
pistonnya mempunyai pegas atau spring, sehingga pada salah satu gerakannya
digerakkan dengan udara bertekanan dan gerakan lainnya digerakkan pegas.
Sehingga jika udara bertekanan dialirkan pada sisi yang tanpa pegas maka
aktuator akan bergerak secara linier pada satu arah dan udara yang ada didalam
ruang berpegas terbuka ke atmosfer. Jika udara bertekanan dibuang maka
gerakan piston akan kembali ketempatnya semula oleh gaya pegas, guna dari
pegas ini adalah mengembalikan piston ke tempat semula dengan gerakan yang
cepat pada kondisi tanpa beban. Pada silinder kerja tunggal langkah piston
dibatasi oleh panjangnya pegas, sehingga batas langkah maksimum langkah
piston pada silinder kerja tunggal adalah 80 cm.
Silinder kerja tunggal hanya mempunyai satu seal piston yaitu pada
sisi tanpa pegas. Jika filter pada saluran pembuangan buntu maka bisa
menyebabkan gerakan piston tersentak sentak atau berhenti sama sekali. Oleh
karena itu pembuangan udara pada sisi perpegas dilepaskan melalui lubang
pembuangan yang berfilter, guna filter ini adalah agar mencegah udara kotor
masuk pada tabung aktuator sehingga menyebabkan seal piston rusak.
Double Acting Actuator tidak mempunyai pegas pada salah satu sisi
pistonnya, kedua sisinya digerakkan oleh udara bertekanan, Sillinder kerja
ganda mempunyai keuntungan dapat dibebani pada kedua arah gerakan
pistonnya, sehingga sangat memungkinkan pemasangannya mempunyai
fleksibilitas tinggi jika udara bertekanan dialirkan pada ruangan sisi punggung
piston maka ruangan pada sisi batang piston terbuka pada atmosfer. Begitu pula
sebaliknya, jika udara bertekanan dialirkan pada sisi ruangan batang piston
maka ruangan pada sisi punggung piston harus terbuka ke atmosfere. gaya yang
28
diberikan pada sisi punggung piston lebih besar dari pada gaya yang ada pada
sisi batang piston mengingat luas penampang piston pada sisi batang piston
lebih kecil karena di kurangi oleh luar permukaan batang piston Tabung silinder
untuk jenis aktuator silinder terbuat dari baja tanpa sambungan dan dikerjakan
dengan mesin yang sangat presisi, untuk keperluan khusus tabung silinder bisa
terbuat dari alumunium atau baja anti karat (stainless steel) juga bisa dari
kuningan, jika terbuat dari baja maka permukaan dalam silinder dilapisi dengan
krom keras. Penutup silinder terbuat dari alumunium atau baja tuang dan kedua
penutup silinder diikat kan pada baut panjang. Batang piston terbuat dari baja
yang mempunyai ketahanan temperatur tinggi, untuk menjaga dari korosi dan
agar berumur panjang maka batang piston dilapisi krom.
29
dan agar berumur panjang maka batang piston dilapisi krom. Perlu diperhatikan
dalam rangkaian pneumatic adalah pada again Air Service Unitnya yaitu pada
bagian filternya karena jika filter buntu maka bisa menyebabkan gerakan piston
tersentak sentak atau berhenti sama sekali. Namun itu tidak begitu bermasalh
pada sistem pneumatic yang menggunakan Actuator Rotary atau Air Motor.
Air Motor yang digunakan dalam Pick Up Felt hanya satu saja karena
dengan satu Air Motor sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dilokasi.
Kemudian petunjuk-petunjuk yang harus diperhatikan secara khusus adalah:
Prinsip kerja Air Motor adalah udara masuk dan udara dikeluarkan
Jenis Air Motor ada 2 yaitu berputar dengan fan dan berputar dengan
piston. Penggunaannya tergantung kebutuhan.
30
Kontrol kontaktor
Efisien
Manusia (manual)
Kurang
ekonomi
Dalam suatu sistem kontrol elektrik ini kita akan banyak menemui
istilah-istilah sbb:
31
2.9.1 Kontaktor
Kontaktor atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerjanya
berdasarkan azas elektro magnetik. Sesuai dengan namanya maka kontaktor
akan bekerja jika kumparan (coil) dialiri oleh arus listrik. Pada saat yang sama,
jangkar yang mengait lengan-lengan kontak tersebut akan memutuskan atau
menghubungkan kontak-kontaknya. Dan sebaliknya jika arus kumparan magnet
diputuskan maka magnet akan kehilangan gaya tariknya sehingga jangkar yang
menempel tadi akan ditarik kembali oleh pegas pada posisi semula (normal).
Pada saat ini kontak-kontak dalam posisi semula atau normal tertutup
(Normally Closed) atau NC dan normal terbuka (Normally Open) disingkat NO.
Gambar Kontaktor bisa dilihat pada Gambar 2.14.
32
Bentuk dari kontaktor itu sendiri ditentukan oleh:
3.9.1.2
Kontak Utama
Fungsi kontak utama adalah sebagai sakelar untuk rangkaian utama
33
Kontak Bantu
Kontak bantu berfungsi sebagai sakelar atau penghubung rangkaian
pengendali, peralatan lampu tanda dan alarm. Gambar Kontak Bantu bisa
dilihat pada Gambar 2.16 Untuk membedakan kontak utama dengan
kontak bantu pada kontaktor terdapat sistem penomoran yang masingmasing nomor mempunyai arti sendiri/fungsi sendiri .
34