BAB III
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan persiapan;
2.
Pekerjaan pondasi;
3.
Pekerjaan tanah;
4.
5.
Pekerjaan dinding;
6.
Pekerjaan lantai;
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan persiapan meliputi semua kegiatan sebelum dilaksanakannya
13
Pedoman pelaksanaan
Pedoman pekerjaan pada pekerjaan ini mengacu pada Rencana Kerja dan
Syarat-syarat berikut:
a. Pembersihan lokasi sekitar proyek
Meliputi pembersihan semua tanaman tumbuhan termasuk pembongkaran akarakar pohon yang terdapat di lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan,
termasuk perataan tanah/pembuatan terasering jika diperlukan. Hasil
bongkaran tersebut di atas dibuang ke luar lokasi pekerjaan.
b. Pemasangan bouwplank
Tiang Bouwplank harus terpasang dengan kuat dengan cara papan diketam
halus dan lurus pada sisi atasnya kemudian dipasang waterpass (timbang air)
dengan sudut siku. Bahan kayu bouwplank dipakai tiang kayu meranti 5/7 cm
dan papan meranti ukuran 2/20 cm.
c. Direksi keet, gudang dan barak pekerja
Dalam hal ini untuk direksi keet, gudang, dan barak pekerja dibuat bangunan
sementara yang dapat melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini
harus dibongkar setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
d. Mobilisasi dan demobilisasi
14
1.
2.
Kontraktor
harus
mempersiapkan
dan
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi merupakan bagian yang sangat penting dan betul-betul
15
2.
3.
4.
letak
tiang
pancang
dengan
menggunakan
alat
ukur
6.
Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan tanah, yaitu:
16
a. Penggalian tanah;
b. Timbunan tanah dan pasir termasuk pemadatannya.
3.3.2 Persyaratan bahan
Bahan yang digunakan harus memenuhi hal-hal berikut ini:
a. Untuk timbunan peninggian, digunakan tanah timbun yang didatangkan dengan
kualitas baik;
b. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasangan yang
berkualitas baik;
c. Tanah
timbunan
bersih
dari
kotoran-kotoran,
17
c. Di bawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan
pemadatan ini dilakukan dengan menyiramkan air hingga jenuh, kemudian
ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.
3.4
Persyaratan bahan
Bahan bahan yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Semen
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak diperkenankan pemakaiannnya sebagai bahan campuran;
18
b. Agregat beton
Agregat beton harus berupa agrgat hasil desintegrasi alami atau buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu, tetapi agregat tersebut harus memenuhi
tes standar laboratorium. Agregat beton harus memenuhi persyaratan
PBI 1971 (NI-2) dan PUBI 1982.
c. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai
gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton
Bertulang Indonesia;
Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan komposisi
material yang tepat.
d. Air
Air yang digunakan untuk campuran beton air tawar, tidak mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang
dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air
yang bersih yang bebas dari kotoran-kotoran dan cairan kimia.
e. Besi Tulangan
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang memenuhi persyaratan
SK.SNI. T.-15-1991-03 dengan 12 dan D19. Besi tulangan harus bebas dari
debu, minyak, karat dan kotoran lain yang mengganggu perlekatan tulangan
dengan beton. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah.
Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang
dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan persyaratan
dalam SK.SNI. T.-15-1991-03, dan harus diminta persetujuan Direksi terlebih
dahulu.
19
f. Kawat pengikat
Kawat pengikat beton ini harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm, telah dipijarkan dan tidak tersepuh seng.
g. Cetakan dan acuan
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu baik
sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk yang baik;
i. Mutu beton
Untuk beton bertulang yang bersifat struktural menggunakan beton cor Ready
Mix dengan kuat tekan beton K300, Untuk penggunaan non struktural dapat
digunakan mutu beton K125.
3.4.3
Pedoman pelaksanaan
Pedoman pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sangatlah
20
d. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis konsultan
pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan
berjalan-jalan di atas penulangan. Untuk dapat sampai ke tempat-tempat yang
sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang tidak membebani
tulangan. Untuk melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar kemudian diberi
additive yang memperlambat proses pengerasan. Kecuali pada pengecoran
kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari
1,50 m. Pengecoran beton dilakukan dalam satu operasi yang menerus. Bila
pada bagian pengecoran terjadi perhentian, maka tempat perhentian harus
ditentukan letaknya dan dibuat seperti yang telah disetujui oleh konsultan
pengawas. Pengecoran harus dipadatkan dengan baik memakai mechanical
vibrator.
e. Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 14 (empat belas) hari. Ditetapkan cara sebagai berikut:
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup
beton;
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali
sebagian atau seluruhnya menurut perintah konsultan pengawas. Untuk
selanjutnya diganti dan diperbaiki segera atas resiko kontraktor.
3.5
Pekerjaan Dinding
21
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pasangan dinding bata setengah batu, plesteran
Persyaratan bahan
Pedoman pekerjaan pada pekerjaan ini mengacu pada Rencana Kerja dan
Syarat-syarat berikut:
a. Batu bata
Batu Bata yang digunakan adalah bata merah bermutu baik, pembakaran
sempurna, bebas dari cacat dan retak, produksi lokal dengan bentuk standar
batu bata adalah
dibuat dari tanah liat dengan campuran bahan lainnya, yang dibakar pada suhu
cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.
b. Agregat
Agregat terdiri dari butir-butir yang yang tajam dan keras bersifat kekal,
artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
c. Semen dan air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang telah
digariskan pada pasal beton bertulang.
d. Keramik
Keramik yang digunakan jenis standar yang berkualitas baik produksi dalam
negeri atau sesuai dengan persetujuan konsultan pengawas.
3.5.3
Pedoman pelaksanaan
22
1.
Pekerjaan pasangan dinding pada proyek ini harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Pekerjaan dinding memakai pasangan adukan 1 PC : 4 Ps pada seluruh
pasangan bata, kecuali pada pekerjaan transram memakai pasangan adukan
1 PC : 2 Ps.
b. Adukan pasangan yang akan dibuat harus secara hati-hati, diaduk di dalam
bak kayu yang memenuhi syarat. Pencampuran semen dan pasir harus
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran
yang plastis. Adukan yang telah mengering karena tidak habis digunakan
sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang baru.
c. Pengukuran akan dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai
gambar, dengan syarat semua pasangan dinding akan rata (horizontal), dan
pengukuran akan dilakukan dengan benang.
d. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata di atasnya akan berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidak dibenarkan digunakan pada di
tengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.
e. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja akan dibuat bertangga
menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghadiri retak di kemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom praktis.
f. Pipa yang ditanam di dalam dinding, harus dibuat pahatan secukupnya
pada pasangan bata (sebelum diplester). Setelah pahatan tersebut selesai
dipasang pipa dan ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan
secara sempurna, dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh
bidang tembok.
g. Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang telah
terpasang akan diberi perawatan dengan cara membasahi secara terus
menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
23
2.
3.
24
harus
diperhatikan
agar
potongan-potongan
tersebut
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai ini terdiri dari pemasangan keramik pada lantai ruangan
gedung ini.
3.6.1
Lingkup pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan dengan
a.
b.
c.
25
3.6.3
Pedoman pelaksanaan
Pedoman pekerjaan pada pekerjaan lantai mengacu pada Rencana Kerja