Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil menyebabkan cadangan

sumber energi tersebut semakin lama makin berkurang dan berdampak pada
lingkungan seperti polusi udara. Hal ini membuat pemerintah sadar bahwa
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil harus segera dikurangi. Untuk
mengatasi masalah tersebut diperlukan adanya bahan bakar alternatif yang murah
dan mudah didapatkan. Salah satu bahan bakar alternatif tersebut adalah biogas.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Biogas dihasilkan melalui
proses fermentasi limbah organik seperti sampah, sisa-sisa makanan, kotoran
hewan dan limbah industri makanan. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam
biogas, yaitu gas metana (CH4), gas karbon dioksida (CO2), gas oksigen (O2), gas
nitrogen (N2), dan gas hidrogen sulfida (H2S). Dalam proses pembakaran, gas-gas
selain gas metana (CH4) tersebut akan menurunkan nilai kalor biogas dan efisiensi
pembakarannya. Sehingga untuk mendapatkan nilai kalor yang lebih besar pada
biogas harus memaksimalkan persen metana (CH4) dengan cara memisahakan gas
karbon dioksida (CO2) dan gas hidrogen sulfida (H2S) karena bersifat korosif pada
biogas.
Salah satu metode untuk meningkatkan performa biogas dapat dilakukan
dengan proses pemurnian adsorpsi. Salah satu adsorber padat yang berpotensi
untuk pemurnian biogas adalah zeolit. Optimasi sistem biogas menggunakan
zeolit bertujuan untuk meningkatkan persen metana (CH 4) dalam biogas sehingga
dapat diaplikasikan dalam konverter listrik. Biogas yang memiliki persen metana
(CH4) tinggi dapat meningkatkan performa generator gas/ LPG yang sudah ada di
pasaran dan dengan sedikit modifikasi pada mesin mampu memelihara keawetan
mesin karena mengurangi terjadinya korosi pada mesin. Untuk aplikasi secara
langsung pada pembakaran/ kompor dapat mempercepat proses pemasakan karena
panas yang dihasilkan lebih tinggi dan mengurangi korosi pada burner.
1

1.2.

Rumusan Masalah

1) Bagaimana pengaruh penggunaan absorben dengan komposisi zeolit dan


semen putih terhadap gas CO2 yang terserap?
2) Bagaimana pengaruh waktu terhadap persentase metana yang dihasilkan
dalam peningkatan kualitas biogas?
3) Bagaimana pengaruh komposisi adsorben terbaik terhadap persentase
metana yang dihasilkan didalam biogas?
1.3.Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan adsorben dengan komposisi
zeolit dan semen putih terhadap gas CO2 yang terserap.
2) Untuk mengetahui pengaruh waktu laju alir gas terhadap persentase
metana yang dihasilkan dalam peningkatan kualitas biogas.
3) Untuk mengetahui komposisi adsorben terbaik terhadap persentase metana
yang dihasilkan didalam biogas.
1.4.Manfaat Penelitian
1) Memberikan sumbangsih dalam ilmu pengetahuan di bidang IPTEK dalam
hal pembuatan biogas berbahan dasar kotoran sapi.
2) Memberikan informasi cara kerja zeolit dalam peningkatan kualitas
biogas.
3) Memberikan data, informasi, dan solusi alternatif dalam meningkatkan
kualitas dari biogas serta dapat menghasilkan biogas yang memenuhi
spesifikasi untuk pembangkit listrik.
1.5.Ruang Lingkup Penelitian
Kuantitas metana mempunyai arti penting pada peningkatan kualitas
biogas sedangkan H2S dan CO2 menjadi pengotor di dalam kandungan biogas,
maka ruang lingkup penelitian ini adalah Pengaruh Waktu dan Komposisi
Adsorben Campuran (Zeolit-Semen Putih) terhadap Adsorpsi CO 2 pada Proses
Purifikasi Biogas.

Anda mungkin juga menyukai