Anda di halaman 1dari 46

Mencoba Hidroponik Sederhana

Saya suka bertanam sejak masih remaja, tapi dulu asal dengar istilah hidroponik saya selalu
membayangkan bertanam dengan media air dan memerlukan peralatan yang ribet dan mahal.
Seiring perkembangan waktu dan dengan adanya internet, ternyata hidroponik itu tidak serumit
yang saya bayangkan. Karena dalam hidroponik ada berbagai system mulai dari yang paling
sederhana sampai yang rumit dan perlu biaya besar.
Tapi di sini saya tidak akan membahas macam - macam hidroponik karena penekanan saya di
sini adalah saya mau berhidroponik dengan cara paling sederhana yaitu system wick atau sumbu.
Kenapa saya pilih ini, ya karena selain sederhana tentunya biayanya paling murah.
Untuk menanam hidroponik sederhana ini yang saya perlukan adalah :
-

botol plastik air mineral bekas,


gelas plastik bekas air mineral,
jerigen plastik bekas minyak goreng,
kain untuk sumbu (kain panel lebih bagus)
nutrisi hidroponik.
Media tanam (rocwool, arang sekam, kerikil, pasir malang, pecahan bata merah). Pilih yang
paling mudah didapat.
Kita bisa melihat betapa sederhananya bahan yang dibutuhkan. Bahkan kebanyakan besar dari
barang bekas. Jadi menanam model hidroponik sederhana ini selain kita bisa mendapatkan
tanaman sayuran yang sehat dan subur, kita juga bisa memanfaatkan barang barang bekas.
Sehingga botol bekas, jerigen bekas dan gelas plastik bekas yang mestinya dibuang dan menjadi
limbah ternyata masih bisa diambil manfaatnya.
Adapun cara membuatnya adalah sbb :
Hidroponik Wick dengan botol bekas caranya :
1. Potong botol menjadi 2 bagian. (atas dan bawah)

2. Lubangi bagian atas (daerah leher botol) untuk pemasangan sumbu dan aliran udara
3. Pasang sumbu pada bagian bawah botol.

4. Masukkan bagian atas botol ke bagian bawah botol dengan cara dibalik.

5. Isi bagian atas botol dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau
pecahan bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media
ini hanya untuk pijakan akar agar tidak rebah.
6. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.

7. Siram dengan larutan nutrisi hidroponik.


8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari.

Hidroponik Wick dengan jerigen plastik bekas caranya :


1. Lubangi bagian samping jerigen bekas. (gunakan pisau cutter atau bor) dengan jarak
sesuai yang kita inginkan.

2. Lubagi bagian bawah dan samping gelas plastik untuk memasang sumbu dan untuk aliran
udara. Paling mudah dengan menggunakan besi panas atau soldir listrik.
3. Pasang sumbu di bagian bawah gelas plastik

4. Isi gelas plastik dengan media tanam (bisa rockwool, spon, sekam bakar atau pecahan
bata merah). Pilih saja mana yang paling mudah didapat. Karena fungsi media ini hanya
untuk pijakan akar agar tidak rebah. Saya gunakan arang sekam karena lebih steril.
5. Tanam bibit atau taburkan 2-3 biji bibit tanaman ke dalam media tanam.
6. Isi jerigen dengan larutan nutrisi hidroponik
7. Masukkan gelas plastik ke dalam lubang jerigen yang sudah dibuat sebelumnya.

8. Simpan di tempat yang tidak terkena hujan tetapi masih bisa mendapat sinar matahari
(teras rumah).

Dengan uraian di atas dan melihat gambar yang ada, kita bisa menyimpulkan bahwa bertanam
dengan hidroponik bukanlah suatu hal yang sulit dan mahal. Dan yang perlu diingat adalah
dengan hidroponik ini kita bisa bertanam ditempat yang sempit dan tidak ada tanah sekalipun.
Akan lebih bagus lagi kalau dalam penempatan pot disusun dalam rak rak tingkat sehingga bisa
lebih memaksimalkan lahan yang ada. Anda tertarik..??? Mari kita coba di rumah kita masing
masing....

Diposkan oleh Teguh di 22.36


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Label: Seputar Hidroponik
131 komentar:
1.

magelangtronik18 Oktober 2012 02.57


Makasih mas Teguh untuk informasinya,kebetulan saya baru ingin mencoba...untuk
nutrisi-nya bikin sendiri komposisinya apa ya mas teguh?atau beli dengan merk apa?tq
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh18 Oktober 2012 18.08
karena sekedar hobi, saya pakai nutrisi yang siap pakai. Mereknya saya lupa, tapi
kalau mau cari di internet banyak kok. Tapi beberapa hari ini saya mencoba pakai
NPK mutiara 15 gram + gandasil D 10 gram dilarutkan dalam 10 liter air(resep
dari mbah google he..he..), saya coba ke tanaman lombok saya hasilnya cukup
memuaskan. Tanaman daunnya subur dan warnanya hijau segar, tapi belum
berbuah karena baru saya tanam sekitar 3 minggu.
Hapus

2.
Firman Phery28 Desember 2012 23.21

Mas Teguh, mau nanya kalo media yg digunakan pecahan genteng saja bisa ya?
Saya punya tanamn lombok yg masih kecil, ingin saya pindah dimedia yg
menggunakan sist wick, maka saya kan harus persiapkan dulu wadah dan
perlengkapannya..
Terima kasih
Hapus

3.
Teguh1 Januari 2013 15.03
Bisa mas, tapi kalau bisa pecahannya dibikin agak kecil2supaya mudah
pengaturannya dipotnya. Dalam hidroponik fungsi media tanam hanya untuk
menyangga supaya tanaman tidak rebah kok.
Hapus

4.
Firman Phery6 Januari 2013 17.48
kalau untuk nutrisinya pakai gandasil D saja kira2 bisa tidak ya mas? koq saya
kesulitan cari yang jual NPK mutiara..
Hapus

5.
Teguh6 Januari 2013 22.22
Mungkin bisa dicoba mas, tapi setau saya kalau gandasil D untuk pertumbuhan
daun. Coba saja nanti setelah masa berbuah dikasih gandasil B. Namanya juga
coba2 sekedar hobi mas..
Hapus

6.
Firman Phery7 Januari 2013 23.20
oke,, makasi mas Teguh. Kalau boleh minta kontaknya mas Teguh (hp/pin)
barangkali sewaktu-waktu butuh arahan ini mas (namanya juga belajar, belajar
pada yg ahli), kalo tdk keberatan mas, bisa dsms saya d 083852707199.. thx
Hapus

7.
Teguh8 Januari 2013 14.57
Boleh mas, ini nmr saya 08125524334/0811587665
Hapus
Balas

2.
Anonim15 Januari 2013 23.43
Wah menarik nih
Kalau untuk nutrisi, apakah perlu diganti tiap berapa periode mas?
Untuk media seperti penyangga apa juga perlu diganti?
Untuk tanaman cabenya, berapa umur benih untuk siap dipindah dari persemaian?
Rocwool itu paling mudah didapat dari mana ya?
Maaf mas banyak tanya heheh, semoga dijawab
Salam go green
BalasHapus
Balasan

1.

Teguh17 Januari 2013 06.16


Untuk nutrisi nggak perlu diganti pak, cukup ditambah aja bila sudah hampir
habis. Untuk media juga nggak perlu diganti. Untuk tanaman cabe bisa dipindah
tanam setelah berdaun 4-6 helai. Tapi kalau mau lebih aman langsung aja 2 biji
cabenya ditanam ke medianya. Nanti kalau udah tumbuh tinggal dipilih mana
yang bagus. Yang jelek dicabut aja.
Untuk rockwool coba cari via internet di paktany hidrofarm atau di ferti-mix.
Salam go green juga
Hapus
Balas

3.
Anonim24 Januari 2013 18.24
pa Teguh dikota mana? aku ingin tahu langsung hasil tanaman bapak?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh24 Januari 2013 23.32
Saya di Bontang Kaltim mas/mbak..tapi untuk saat ini hidroponik saya lagi
mandek karena lagi musim hujan. Rencana minggu depan baru mau bongkar2
halaman belakang untuk bikin mini green house. Maklum pekarangan cuma
sempit. Lha sampeyan dimana?
Hapus
Balas

4.
Anonim29 Januari 2013 16.54
aku di cirebon

BalasHapus
Balasan

1.
Teguh29 Januari 2013 21.48
Pak/bu, kalau untuk mengajari anak2, coba sampeyan bisa buka di link ini
http://jemberberkebun-rud.blogspot.com/2012_02_01_archive.html selain banyak
gambarnya juga ada videonya. Sangat jelas cara2nya dan mudah dalam
aplikasinya.
Hapus
Balas

5.
agus subur santoso4 Februari 2013 22.29
menarik nih
mas teguh bontangnya di mana? saya di sangatta
tpi mertua di bntang sapa tau bisa main2 klo pas ke bontang...
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh5 Februari 2013 00.08
Saya di daerah kel. api2. Kalau mau datang info saja mas. Tapi kalau dalam waktu
dekat ini tanaman lagi amburadul karena baru saya bongkar.Rencananya mau saya
bikin semacam nurseri tapi kecil saja karena kondisi yang sekarang kalau pas
panas, panasnya ampun2an.

Hapus
Balas

6.
Shalys Chan9 Februari 2013 23.12
pak kalo hidroponik gak pake sumbu (akar langsung ke air) apa media tanamnya
(sekam/pasir) gak ikut jatuh ke bawah? terus apa akarnya bisa langsung keluar sendiri ke
lubang?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh10 Februari 2013 15.09
medianya nggak akan jatuh mbak karena medianya kita tampung di gelas air
mineral. Akar juga akan keluar sendiri melalui lubang2 yg kita buat pada gelas
plastik tsb. Saran saya kalau tidak pakai sumbu sebaiknya gelas plastik jangan
terendam semuanya karena akar juga memerlukan oksigen. Sebaiknya gelas
plastik terendam air sepertiga bagian saja. Dengan adanya gaya kapiler, air akan
merembes ke media yang tidak terendam.
Hapus
Balas

7.
Anonim13 Februari 2013 01.36
Pak Teguh,, terimakasih atas informasi yang sudah diberikan..
Jadi pengen nanam di lahan sempit hehehe..
yang mau saya tanyakan untuk hidroponik di jerigen itu apa perlu dilakukan penggantian
larutan nutrisi hidroponik secara berkala atau jika dirasa mulai berkurang ditambah lagi
secukupnya?
Terimakasih..

BalasHapus
Balasan

1.
Teguh13 Februari 2013 22.27
nggak usah ada penggantian yang penting ketika air dirasa kurang segera
ditambahin. Jangan sampai kekeringan. Trus untuk wadah sebaiknya dicat warna
gelap supaya tidak berlumut. Ditahap awal yang lalu airnya tumbuh lumut,
makanya untuk selanjutnya jerigen saya cat hitam. Inilah enaknya learning by
doing, kita akan segera tau plus minus dari apa yang kita lakukan.
Hapus
Balas

8.
arief gunawan21 Februari 2013 07.22
mas,kalo nutrisinya pake urea + gandasil B aja,bisa ga mas........?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh24 Februari 2013 15.07
Sebetulnya bisa tapi pertumbuhan tidak sebagus yg pake nutrisi khusus
hidroponik karena masih kekurangan unsur mikronya. Btw, saya coba pake NPK
+ gandasil juga bagus kok cuma pohon cabai saya buahnya tidak sebanyak yg
pake nutrisi khusus hidroponik.
Hapus

2.
Saufi Ginting28 Juli 2013 16.42
Mas teguh, apakah dengan hidroponik, tanaman cabai tidak bermasalah dengan
daun, misalnya menjadi kriting atau ada semuat dan serangga lainnya? jika ia,
bagaiaman mengatasinya supaya tidak menggunakan pestisida (racun
semut/serangga), sehingga tetap menikmati buah yang aman dari racun.
Terimakasih sebelumnya atas semua penjelasan di blognya mas. sangat
membantu.
Hapus

3.
Teguh28 Juli 2013 17.43
oo tidak mas, justru kalau takaran nutrisinya pas hasilnya lebih berlimpah
daripada cara konvensional. Kalau masalah daun keriting itu bukan faktor
pupuknya tetapi memang karena adanya penyakit. Keriting daun dan biasanya
diikuti daun menguning itu karena virus yg biasa disebut virus gemini atau virus
kuning. Virus tersebut biasa terbawa oleh hama yg biasa disebut aphid atau bisa
juga thrips. Hama ini berupa binatang kecil berwarna hijau kehitaman yg
menempel dibawah daun. Karena binatang ini mengeluarkan cairan yg manis,
maka biasanya kalau ada hama ini pasti semut akan berkerumun disitu.
Untuk mengatasinya bisa pakai pestisida organik yg kita buat sendiri. Adapun
bahannya adalah bawang putih 2 siung, tembakau segenggam/rokok 5 batang (yg
tdk ada gabusnya, mis. gudang garam merah), sunlight.
Caranya bawang putih ditumbuk halus. Rokok diremas diambil tembakaunya saja.

Masukkan ke dalam botol bekas aqua 600 ml. Isi dengan air sampai penuh.
Biarkan campuran tadi minimal semalam.
Dosis penggunaan, ambil larutan sebanyak 1-2 tutup botol aqua. Campur dengan
1 liter air. Tambahkan 1 sendok makan sunlight/mamalemon masukkan ke dalam
campuran tadi. Fungsi detergen ini untuk perekat ke daun, selain itu baunya juga
gak disukai serangga. Aduk rata semua campuran. Semprotkan ke daun yg
diserang hama (biasanya bagian bawah daun). Hati2, jika dosis kebanyakan dauan
akan menguning dan rontok.
Hapus
Balas

9.
danu defriyanto1 Maret 2013 05.34
wah terima kasih informasinya,
perlu di coba.. buat samben... kalu bibitnya belinya dimana ya...?? atau carinya
dimana..?? nuwun
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh3 Maret 2013 18.28
Kalau untuk bibit/benih bisa beli di toko2 pertanian terdekat pak. Tapi kalau mau
cari via online juga banyak kok yang jual benih eceran. Misalnya disini:
http://petanirumahan.wordpress.com/2012/10/31/jual-benih-sayuran-eceran-rp1000-per-bungkus-update-maret-2013/
Hapus
Balas

10.
heru27 Maret 2013 04.19

mas saya nyoba nih bikin pake botol air mineral, tp media tanamnya pake serbuk kira kira
bisa gak ya mas? trus panelnya pake bekas bedong anak saya hehe...wish me luck
deh..hehe
eh trus kalo tanam bibit sawi itu kita taburkan perbiji gitu ya...ato boleh tiga biji per
media botol?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh27 Maret 2013 16.02
Media apa saja boleh yang penting bisa menjaga kelembaban untuk pertumbuhan
tanaman. Semoga berhasil deh...
Trus kalau mau tanam sawi ataupun sayuran yang lain bisa saja ditabur 3-4 biji
per media botol. Nanti kalau sudah tumbuh baru disortir tinggalkan 2 tanaman
saja. Yang penting jangan merasa sayang ketika membuang tanaman yg
tumbuhnya kurang bagus.
Hapus
Balas

11.
heru28 Maret 2013 23.11
klo mau kirim email kemana ya mas?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh31 Maret 2013 16.04
kirim saja ke teguh_u@yahoo.co.id atau teguh_u@banpuindo.co.id

Hapus
Balas

12.
Anonim11 April 2013 23.58
luar biasa inspirasinya,,salam lok21.@teguh_sule
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh12 April 2013 00.05
trims mas...
Hapus
Balas

13.
Dwi Agus Prayitno22 April 2013 19.01
pak teguh, untuk menambahkan nutrisi ke jirigen apa media tamannya diambil dulu apa
langsung disiram lewat media?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh22 April 2013 19.06

Untuk menambahkan nutrisi bisa langsung disiramkan ke medianya (tetapi air


nutrisi tumpah) atau dengan mengangkat salah satu pot kemudian air nutrisi
diisikan melalui lubang dudukan pot. Ini lebih mudah dan air tumpah bisa
diminimalkan.
Hapus
Balas

14.
sally26 April 2013 19.11
dear pak teguh.
saya berniat untuk memulai bercocok tanam di rumah.
mau tanya untuk hidroponik, sama sekali gak boleh kena hujan ya pak?
lalu untuk melubangi pipa, pake alat apa pak namanya? terimakasih.
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh28 April 2013 16.38
Sebetulnya hidroponik boleh kena hujan dengan catatan kita bisa
mempertahankan konsentrasi nutrisi yg ada. Caranya, ya setiap habis kena hujan
harus dichek kepekatan nutrisinya berkurang atau tidak. Dan tentunya pekerjaan
ini cukup merepotkan dan memerlukan alat khusus (ECmeter/TDSmeter). Dengan
melindungi hidroponik dari air hujan tentunya kita bisa menghindari kerepotan itu
untuk tetap mempertahankan kepekatan larutan nutrisi hidroponik kita.
Kalau untuk melubangi pipa saya menggunakan bor dengan mata bor khusus yang
biasa disebut "Hole Saw". Tapi kalau mau mencoba hidroponik sederhana bisa
menggunakan jerigen bekas atau gabus bekas kemasan buah mbak. Untuk
melubanginya cukup menggunakan pipa besi yg dipanaskan kemudian tempelkan
ke titik rencana lubang. Tapi jangan lupa kalau pakai jerigen/wadah yg transparan
sebaiknya dicat dengan warna gelap untuk menghindari lumut yg tumbuh dalam
larutan nutrisi.
Hapus
Balas

15.
Anonim3 Mei 2013 08.12
Mas Teguh,saya bertanam tomat hidroponik dg polibag dan media pasirkali.Satu polibag
ada 2 atau 3 pohon.Semua sudah berbuah lebat.Bahkan ada yang satu polibag ditanami
tomat dan mentimun.Pupuk dg NPK(bukan NPK mutiara/biasa) dan gandasil D sebelum
berbunga. Setelah berbunga dgn gandasil B.Cara menyiramnya cukup praktis , yakni
diatas polibag ditaruh botol aqua/kaleng,di isi air,diberi sumbu dg kain bekas, dan
sumbunya ditanam kedalam pasir.Yg tinggal di cilacap dan sekitarnya silahkan mampir
saya siap membantu secara gratis.Alamat saya: Warung makan Khas Pedesaan,Jalan Raya
Slarang 58 Cilacap.
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh5 Mei 2013 15.53
Makasih share pengalamannya mas/mbak..saya akan coba praktekkan biar bisa
mendapat pengalaman juga.
Hapus
Balas

16.
hening handayani13 Mei 2013 20.26
Pak Teguh, larutan nutrisi yg organik contohnya pake apa ya? bagaimana frekuensi
penggantian larutan nutrisi ini? bagaimana jika larutan nutrisinya terkena sinar matahari
langsung,berpengaruhkah?
Terimakasih..atas perhatiannya...
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh14 Mei 2013 03.19
Kalau untuk hidroponik biasanya jarang yang organik bu. Karena saya pernah
mencoba dengan MOL (Pupuk organik cair) hasilnya kurang optimal.Kalau mau
hidroponik organik bisa menggunakan sistem akuaponik yaitu gabungan dari
pemeliharaan ikan dikolam dengan bertanam sayuran. Kalau cara detailnya bisa
dicari via google dengan ketik "akuaponik" nanti akan muncul informasi lengkap
seputar akuaponik bu.
Hapus

2.
Teguh14 Mei 2013 03.20
Eh maaf..ada yg ketinggalan bu...kalau larutan nutrisi terkena matahari akan
tumbuh lumut. Untuk itu wadah untuk hidroponik diusahakan tidak tembus
cahaya matahari.
Hapus
Balas

17.
nu'man30 Mei 2013 08.39
Pak Teguh Salam Kenal....
Beberapa hari ini saya sering baca artikel pak Teguh sangat bermanfaat,
dulu saya pernah nanam cabe dipolibag, tp karna kesibukan saya akhirnya mati ga
terawat karna ga ada yg nyiram...
n saya mulai mencoba menanam menggunakan hidroponik, tp baru td sore jd sekarang
sedang nunggu hasilnya....
doakan semoga berhasil....
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh1 Juni 2013 02.59
Salam kenal juga pak..selamat berhidroponik
Hapus
Balas

18.
Jayus1 Juni 2013 12.06
mas teguh...salam knl....kbtulan jg nih sy bru bc tntang hidroponik....kok jd tertarik....mau
nanya dikit...kalo pake pipa 3' kebesaran gak ya...atau bagusnya ukuran yg
brpa...terimakasih sblmnya
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh1 Juni 2013 21.36
Sebelumnya salam kenal juga mas..untuk ukuran pipa sy biasa pakai yg 2,5" dg
pertimbangan harganya ga terlalu mahal dan sudah memadai utk hidroponik.
Hapus
Balas

19.
budirabbit3 Juni 2013 04.17
maaf numpang lewat . mau mencoba hidroponik ...
BalasHapus

Balasan

1.
Teguh3 Juni 2013 16.03
Silahkan om..
Hapus
Balas

20.
Wardoyo8 Juni 2013 18.55
Pak teguh, kalo nanam cabe pake pipanya berapa inchi? mengingat cabe bisa tinggi
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh9 Juni 2013 16.20
Kalau untuk lombok nggak cocok pakai pipa pak, karena sosok tanamannya besar.
Biasanya orang menggunakan polybag atau pot dengan media cocopeat atau arang
sekam. Sistem hidroponiknya menggunakan fertigasi (fertilization irigation)
model tetes.
Hapus

2.
Wardoyo10 Juni 2013 06.54
oh begitu yah.... terimakasih, lg nyabo nanam cabe rawit nih, pakenya ember
mumpung dirumah ember kecil banyak... tp mau coba yg sisem sumbu....

Hapus

3.
Teguh12 Juni 2013 16.09
Saya sebetulnya juga tanam cabe pakai sistem sumbu pak..tapi nggak saya upload.
Hapus

4.
Wardoyo22 Juni 2013 08.48
kapas bisa ga yah digunakan sbg media tanam?
Hapus

5.
Teguh23 Juni 2013 19.49
Bisa sih pak..tapi mahal. Kapas biasanya utk media semai aja
Hapus
Balas

21.
bambang prayoga16 Juni 2013 05.41
makasih pak teguh infonya sangat bermanfaat
abis baca artikelnya saya jadi semangat pengen coba bikin..
mau tes dulu satu atau dua jenis simpen di jendela kamar
siapa tau kalo berhasil bisa naik tingkat ke aeroponik hehe
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh16 Juni 2013 22.55
siiplah mas..selamat mencoba..
Hapus
Balas

22.
dian safitri17 Juni 2013 17.53
salam kenal pak teguh,saya pemula yg br belajar saya mau tanya takaran pupuk
hidroponik dan mol untuk 1liter air kira- kira berapa?untuk caisim,sawi dan selada
menggunakan media hidrogel,apa kandungan nutrisi pupuk hidroponik dan mol tidak
rusak jika diredam dg air hangat ( menjaga supaya hidrogel tetap steril )?...terima kasih
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh17 Juni 2013 19.54
Salam kenal juga mbak Dian,
untuk pupuk hidroponik dengan MOL berbeda. Pupuk Hidroponik merupakan
pupuk kimia berupa garam2an dan mineral yg lain di mana untuk komposisinya
sudah dihitung sesuai dengan tanaman yang akan kita tanam. Sedangkan
kandungan yg ada di MOL adalah mikroorganisme untuk memaksimalkan
penyerapan nutrisi bagi tanaman. Adapun untuk aplikasinya tidak bisa digabung.
Kalau mau menanam sayuran secara hidroponik dgn hidrogel cukup pakai pupuk
hidroponik (ABmix). Pertanyaannya, apakah bertanam sayuran dengan media
hidrogel cukup ekonomis? Karena setau saya harga hidrogel juga cukup lumayan
mahal.
Untuk takaran pupuk hidroponik disesuaikan dengan tanaman yg akan kita tanam.
Misalnya untuk selada 560 - 680 ppm, Pakcoy 1050 - 1400 ppm. Untuk mengukur

ppm nutrisi menggunakan TDSmeter atau ECmeter. Tapi untuk pemula, bisa pakai
takaran 5 ml larutan A + 5 ml larutan B dicampur dengan air 1 ltr (ppm sekitar
600 ppm) untuk selada. 7.5 ml larutan A + 7.5 ml larutan B campur 1 ltr air untuk
sawi, pakchoi atau caisim.
Sedangkan untuk MOL aplikasinya bisa disemprotkan di daun untuk
memaksimalkan penyerapan nutrisi.
Hapus

2.
dian safitri18 Juni 2013 03.47
terima kasih infonya mau langsung saya praktekan dirumah :>
Hapus

3.
Teguh18 Juni 2013 17.56
sama2 mbak..selamat mencoba..
Hapus
Balas

23.
okta26 Juni 2013 20.06
Pak saya coba pakai kain flanel kok naik nutrisinya lama bener ya. Semalaman aku
tunggu , ujung atas tempat ketemu media tanam belum basah juga. Apa memang begitu?
BalasHapus
Balasan

1.

Teguh26 Juni 2013 20.32


Caranya kain harus dibasahin dulu utk memancing naiknya air..
Hapus
Balas

24.
yuyun26 Juni 2013 20.27
salam kenal pak, untuk pupuk hiroponik itu apa saja dan bisa dibeli dimana pak ? adakah
yg bisa menyediakan on line ? trims infonya
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh26 Juni 2013 20.41
Salam kenal juga mbak..utk pupuk hidroponik berupa pupuk garam2an dan
mineral lain yg takarannya sdh dihitung sesuai kebutuhan tanaman. Pupuk ini tdk
dijual bebas ditoko pertanian. Pupuk ini biasa dijual oleh nurseri2 besar yg
bergerak dibidang hidroponik. Tapi utk saat ini banyak dijual online. Coba aja
gabung di group "hidroponiku" via fb. Disitu banyak pelaku hidroponik dan
penyedia sarana hidroponik.
Hapus

2.
dian safitri10 Juli 2013 01.13
selamat menunaikan ibadah puasa
pak,saya mau tanya cara menanam selada dg benar,krn pertumbuhan selada saya
agak layu dan pertumbuhan lambat 1minggu masih keluar 3helai daun
kecil,penyiram sehari 2x menggunakan sepeyer,pemberian mol 3hr sekali dg
perbandingan 5ml:1liter air,media yg saya gunakan serbuk kayu halus,pupuk
kandang (dr limbah hamster dan kelinci yg saya pelihara di rumah),sekam mentah

dg perbandingan 1:1:1,dan mulai beberapa hari yg lalu panas matahari terik


sekali,apa yg salah dr penjelasan saya?terima kasih....
Hapus

3.
Teguh11 Juli 2013 16.17
Tidak ada yang salah kok mbak, umur selada sudah berapa lama mbak? Kalau
untuk awal2 pertumbuhan biasanya sayuran selada/sawi memang kelihatan
lambat. Biasanya mulai semai sampai pindah tanam (keluar 4daun)perlu waktu
sampai 2 minggu. Tapi dengan perawatan yang benar saat mulai minggu ke 4
pertumbuhan tanaman akan sangat cepat karena akar sudah menyebar dan optimal
dalam menyerap unsur hara.
Yang perlu diingat bahwa, selada jenis sayuran subtropis. Kalau di Indonesia
cocoknya di daerah dataran sedang - tinggi di mana di daerah tersebut cenderung
hawanya dingin. Jadi sebetulnya kurang tahan terhadap panas yg terik. Kalaupun
bisa hidup di daerah panas, pertumbuhannya tidak akan sebagus yg ditanam di
daerah dingin.
Bersabar dulu aja mbak. Jika dalam usia 35 hari belum tumbuh besar baru bisa
disimpulkan bahwa ada kesalahan dalam penanaman, mungkin prosedur atau
syarat2nya.
Hapus
Balas

25.
Anonim19 Juli 2013 01.01
dari ila widiyanto ngawi
pak, kalau misalnya pupuk nutrisinya itu diganti dengan pupuk yang lain misalnya pupuk
kandang, mitu boleh gak pak???? soalnya yang ada dirumah adanya itu.....
terima kasih
BalasHapus
Balasan

1.

Teguh19 Juli 2013 01.48


Ada beberapa teman yg mencoba dengan pupuk NPK, Growmore dll tapi hasilnya
tidak sebagus nutrisi khusus hidroponik. Ada juga yg coba pakai MOL/POC
hasilnya juga tidak bagus karena kandungan hara makro dan mikronya tdk
diketahui komposisinya.
Kalau saya yg pernah saya coba ya cuma dengan NPK+gandasil D hasilnya
lumayan untuk pemula.
Kalau mau carinutrisi hidroponik sebetulnya gak susah kok mbak, beli via online
aja. Cari di google banyak. Kalau melihat harganya sepertinya mahal, tapi kalau
kita hitung secara matematis ternyata murah aja.
Hapus
Balas

26.
Wardoyo19 Juli 2013 03.42
Terimaksih Pak Teguh berawal dari membaca tulisan Pak Teguh sekarang saya punya
hobi baru, yaitu berhidroponik, benar apa yg dikatakan pak teguh, kalo di itung2
sebenarnya pupuk hidroponik ga terlalu mahal tp karena belinya harus satu paket n secara
online jd kelihatanya mahal, maaf pak teguh saya mau berbgi pengalaman, saya beli
pupuk AB Mix seharga Rp.80rb/paket, terdiri dr pupuk A 1kg dan pupuk B 1kg, dr paket
tersebut dijadikan larutan pekat mjd 5liter pupuk A dan 5liter pupuk B, untk membuat
1liter nutrisi diperlukan 5ml larutan A dan 5ml larutan B , jd satu paket pupuk AB Mix
bisa untk 1000 liter... semoga rincian ini memberi semangat bg yg ingin berhidroponik.....
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh21 Juli 2013 16.58
Sama2 pak Wardoyo, saya juga bersyukur kalau blog saya ini sudah bermanfaat
bagi orang lain.
Eh iya ..tambahan dari saya, 5ml larutan A dan 5ml larutan B dijadikan 1ltr
larutan encer, pasnya untuk selada yg hanya memerlukan 560 ppm - 840 ppm.

Tetapi untuk sawi, bayam dan sejenisnya perlu larutan yg lebih pekat. Jadi untuk
takarannya perlu ditinggikan misalnya 7 ml untuk 1 ltr air. Insya Allah hasilnya
bisa optimal pak.
Hapus

2.
Wardoyo23 Juli 2013 11.54
terimakasih masukannya pak, kalo untuk cabe rawit untuk 1Liter air nutrisinya
berapa ml pak?
Hapus

3.
Teguh24 Juli 2013 21.49
kalau utk cabe perlu 7-10 ml pak krn cabe perlu ppm yg lebih tinggi
Hapus

4.
Wardoyo31 Juli 2013 03.07
ok, terimakasih.... maaf, Pak Teguh di FB namanya Teguh Untara bukan?
Hapus

5.
Wardoyo1 Agustus 2013 00.53
tadi pagi saya baru sempat merubah nutrisinya pak, saya coba 1.5Liter air
nutrisinya 10ml , ternyata barusan saya lihat langsung ada perubahannya, daun
nampak lebih segar....
Hapus

6.
Teguh1 Agustus 2013 16.05
Betul pak, nama saya di FB Teguh Untara, lha takaran segitu untuk tanaman apa
pak Wardoyo? Kalau untuk jenis macam sawi dan bayam takaran segitu cocok
pak karena untuk sawi perlu ppm 1000 - 1200 sedangkan bayam di kisaran
1200ppm. Tapi kalau untuk selada sebaiknya tetap pakai yg 5ml utk 1 ltr airpak
karena selada hanya perlu ppm yg rendah.
Usahakan ppm nutrisi sesuai kebutuhan tanaman, kalau kekurangan tanaman tetap
hidup tapi pertumbuhan nggak optimal, tapi kalau kelebihan tanaman bisa mati.
Kalau sudah seneng hidroponik usahakan beli saja TDS meter pak untuk ngukur
ppm dari larutan yg akan kita berikan ke tanaman. Harganya sekitar 200 rb.
Hapus

7.
Wardoyo3 Agustus 2013 10.43
Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
Hapus

8.
Wardoyo3 Agustus 2013 10.53
untuk cabe rawit pak, untuk menghindari resiko tanaman mati jadi bertahap, ga
berani langsung ngasih nutrisi dengan ppm tinggi...
penginnya sih beli TDS meter biar pemberian nutrisinya lebih terukur...
terimakasih atas sarannya....
Hapus

9.
Teguh4 Agustus 2013 16.03

betul pak, untuk cabe rawit perlu ppm 1500 saat sudah masa berbuah. Kalau
untuk tahap awal bahkan kita perlu cuma sekitar 400-500 ppm kemudian
ditingkatkan sesuai umur tanaman sampai menginjak masa berbuah perlu 1500
ppm.
Hapus
Balas

27.
Yuna20 Juli 2013 11.35
Pak... Apa bener klo menggunakan botol bekas dan ditempatx di daerah yg terkena
banyak sinar matahri, botolx bakal lumutan? Apa dalam kondisi berlumut akan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh21 Juli 2013 16.04
Benar pak/bu Yuna..sebagaimana pengalaman saya ataupun temen2 yg pernah
mencoba pakai botol bekas, saat terpapar matahari akan tumbuh lumut. Dalam
kondisi tersebut sebetulnya pengaruh ke tanaman tidak begitu signifikan tapi
dalam penampilan kesannya jadi jorok.
Hapus
Balas

28.
huda25 Juli 2013 07.17
saIam mas Teguh,, saya punya Iahan sawah 21are,, sekarang mau saya bangun rumah di
atasnya,, namun 10are sy mau jadikan tempat berkebun tanaman2 yang k0mersiI
mungkin dngn system hydr0p0nik,, saya masih bingung,, bagaimana menata,, apa perIu
bangunan khusus untuk itu? semacam green h0use,,

satu Ig mas,, tanaman yg di tanam scara hydr0p0nik apakah sampai usia panen?? atau ada
masa pemindahan tanaman dewasa pada media tanam yang Iain dan apakah untuk
mengganti tanaman baru pada media yang sama perIu penanganan khusus ??
terimakasih sebeIumnya mas,,, saIam __/\__
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh25 Juli 2013 18.10
salam juga mas Huda..
Kalo mau bertanam hidroponik utk komersial sebaiknya menggunakan
greenhouse mas. Dan sekalian menggunakan sistem hidroponik NFT atau DFT
atau kalau yg agak sederhana sistem rafting/rakit apung.
Untuk perlakuan tanaman sebaiknya benih disemai dulu, setelah sekitar 2 minggu
siap pindah tanam ke hidroponik kit.
Sebagai contoh selada. Benih disemai pakai media arang sekam atau pasir agar
ketika dicabut utk pindah tanam akarnya gak rusak. Setelah 2 minggu dipindah ke
rak hidroponik. 3 minggu berikutnya anda sudah panen. Jika 2 minggu sebelum
panen anda sudah menyemai lagi, maka setelah panen langsung bisa menanam
lagi. Demikian seterusnya anda akan memanen selada setiap 3 minggu.
Hapus
Balas

29.
Wendy Daniel26 Juli 2013 04.58
tes
BalasHapus

30.
Wendy Daniel26 Juli 2013 05.03
salam bt pak Teguh,sy lg mao blajar hidroponik.
bsa ga y klo kta pakai aquarium bekas ikan hias?thans n slam kenal.
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh28 Juli 2013 01.00
Bisa mbak, caranya pakai sistem rakit apung. Klo mau lebih bagus dibantu pakai
aerator utk bikin gelembung udara guna mensuplai oksigen bagi akar tanaman
Hapus
Balas

31.
Wendy Daniel29 Juli 2013 01.28
Thans pak'trus sy mao tnyakan lgi
nanti ad jentik nyamuk ngak y?klo s'andai nya sy pke aquarium?
BalasHapus

32.
Wendy Daniel29 Juli 2013 01.30
Thans pak'trus sy mao tnyakan lgi
nanti ad jentik nyamuk ngak y?klo s'andai nya sy pke aquarium?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh29 Juli 2013 04.59
Jentik nyamuk sudah pasti muncul, utk mengatasi jentik nyamuk taburin aja abate
Hapus
Balas

33.
Wendy Daniel29 Juli 2013 23.51
OK'thans y pak.nanti sy cba du,klo s,andai nya ad yg kurang ngerti.
nanti sy tanya lgi.
BalasHapus

34.
yudhi gebby30 Juli 2013 21.51
pak teguh .untuk pupuk NPK+gandasil D nya brapa takarannya ?soalnya sya ga ada alat
timbang,trus disiram ditanaman apa disemprptkan ke daunya.soalnya saya coba semprot
ke daun tanaman cabe malah jadi layu dan agak kering.
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh30 Juli 2013 22.48
NPKnya sekitar 1 sendok makan dan gandasilnya sekitar 1/3 sendok makan
dicampur 10 ltr air. Larutannya bisa disiramkan ke media tanamnya. Kalau
daunnya layu boleh jadi larutannya terlalu pekat.
Eh iya ..pupuk tersebut hanya alternative lho...kalau hasil ya tetep bagus yg pupuk
khusus hidroponik (ABmix)
Hapus
Balas
35.

Mohamad Yasin15 Agustus 2013 19.28


mau tanya pak.klo untk tanaman cabe apa tdk rebah dngn media yg bpk cnthkan di
ats.trima ksh
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh15 Agustus 2013 22.13
sejauh pengalaman saya tanamannya enggak roboh kok pak, soalnya setelah
akarnya banyak, akar tersebut akan mencengkeram media dan sebagian ke sumbu
sehingga media menjadi lebih padat dan kuat menopang tanaman.
Hapus
Balas

36.
Mohamad Yasin16 Agustus 2013 06.46
klo untuk cabe diameter dan tinggi potnya minimal brp pak?krn tanaman cabe bs tmbh
besar.sblmNya trima kasih bnyk atas ilmu yg sngt bermanfaat.
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh18 Agustus 2013 04.45
Klo utk cabe bisa pake pot bunga biasa. Klo mau pake sumbu gunakan pot yg
diameternya sama dgn kaleng bekas cat tembok yg 5 kg. Kemudian pot tsn
dimasukkan ke kaleng bekas tsb. Pot diisi media dan sumbu sedangkan kaleng
bekas cat utk tampungan air nutrisi. Utk estetika baiknya kaleng dicat.
Kalau utk skala usaha baiknya pake sistem fertigasi/tetes. Utk wadah tanam
gunakan polibag ukuran minimal 30x35. Media tanam arang sekam/cocopeat
dicampur pasir malang supaya agak padat dan kuat menahan pohon. Utk fertigasi
perlu modal awal yg lumayan.
Utk belajar hidroponik gabung aja di grup FB. Nama grupnya Hidroponiku
Hapus

Balas

37.
budirabbit21 Agustus 2013 23.56
mas ... saya juga mau mencoba ah... hidroponik... kanyaknya menarik nih..
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh22 Agustus 2013 01.13
Klo udah ngrasain hidroponik, rasanya jadi ketagihan nanam segala macam mas.
Soalnya sangat praktis dan gak repot seperti tanam konvensional.
Hapus

2.
Teguh22 Agustus 2013 01.13
Klo udah ngrasain hidroponik, rasanya jadi ketagihan nanam segala macam mas.
Soalnya sangat praktis dan gak repot seperti tanam konvensional.
Hapus
Balas

38.
budirabbit21 Agustus 2013 23.59
untuk pembuatan arang sekamnya gmna mas teguh. bair gak beli.. di sekitarku ada
heleuran padi. sekamnya numpuk banget gak di manfaatin,, kasih tau yach.. salam buat
mas teguh

BalasHapus
Balasan

1.
Teguh22 Agustus 2013 01.17
Wah..ini yg saya ga bisa jawab krn blm pernah mencoba bikin sendiri. Coba
sampeyan gabung ke grup di FB namanya "hidroponiku". Disitu ada pernah
dibahas ttg pembuatan arang sekam. Di situ juga kita bisa belajar ttg hidroponik.
Hapus
Balas

39.
budirabbit22 Agustus 2013 01.34
kalau di tanamnya di aqua botol bekas ukuran 600 ml. ngasih takaran npk muriara dan
gandasil d . brapa takarannya ????
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh23 Agustus 2013 18.26
Takarannya dihitung proporsional aja om. Misalnya 15 gr npk + 10 gr gandasil
utk 10 ltr aie. Nah kalau kita cuma mau bikin larutan 1 ltr berartikita perlu 1/10 x
takaran tadi.
Hapus

2.
budirabbit25 Agustus 2013 18.01

terimakasih mas teguh. mau tanya kalau ppm itu kepanjangan dari apa..?
Hapus

3.
Teguh25 Agustus 2013 18.31
ppm itu singkatan dari part per million. Dalam dunia hidroponik biasanya dipakai
untuk menentukan nilai berapa material (nutrisi) terlarut dalam larutan.
Hapus

4.
budirabbit26 Agustus 2013 23.35
oh.gitu, pak. terimakasih nya atas penjelasannya, saya baru mulai menyukai
hidroponik . minggu ini baru nanam cabe sama tomat media alatnya pake botol
plastik ukuran 600 mil media tanamnya pake pasir. tanggal 24/08/2013. kira2
brapa hari pak teguh mulai tumbuh tanamannya. ? saya lihat sampai saat ini
belum ada pertumbuhan
Hapus

5.
Teguh27 Agustus 2013 04.24
Utk cabai dan tomat dalam kondisi ideal akan tumbuh setelah 4-7 hari. Krn
medianya pasir yg perlu diperhatikan adalah kelembaban medianya krn pasir
kurang bagus dlm mengikat ai
Hapus

6.
budirabbit27 Agustus 2013 16.41
oh.. gitu, jadi yang cocok media tanamnya apa, untuk tanaman cabai dan tomat

Hapus

7.
Teguh27 Agustus 2013 19.35
Pasir dicampur sekbak dan cocopeat mas.
Hapus

8.
budirabbit27 Agustus 2013 20.40
oh.. mas teguh saya masih kurang ngerti juga . kalau cocopeat, sama sekbak apa ?
Hapus

9.
Teguh27 Agustus 2013 22.51
cocopeat yaitu serbuk kulit kelapa. Serbuk ini sangat kuat menyimpan air. Kalau
hanya menggunakan cocopeat, ada beberapa tanaman yg tdk tahan air akan busuk
akar.
Kalau sekbak adalah sekam bakar atau arang sekam. Media ini bagus untuk
menjaga gemburnya media, selain itu sekbak juga steril.
Hapus
Balas

40.
Yanti Piran24 Agustus 2013 05.19
Met malam Oom Teguh U. ^^
Mo nanya nich Oom. Kalau untuk pemakaian nutrisi A & B berapa takarannya per liter
air?

Saya punya tanaman Timun Jepang hidroponik umur 22 hst & udah nongol bakal
buahnya,OOm... Apa daun2 yang ada di bawah bakal buah tersebut perlu dipangkas?
mohon penjelasannya & trims sebelumnya ^^
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh24 Agustus 2013 06.01
Met malem juga mbak Yanti. Untuk takaran abmix utk mentimun dikisaran 11901750 ppm. Nah klo bakal buah udah terbentuk usahakan disekitar 1500 ppm dulu.
Klo masa pembesaran buah di 1750 ppm. Abmixnya yg jenis sayuran buah,
jangan sayuran daun.
Hapus
Balas

41.
Anonim25 Agustus 2013 05.16
mas saya butuh tutorial teknis bikin sistem hidroponiknya nih, dirumah saya banyak pipa
bekas tak terpakai...kalau ada bls ya mas atau langsung kirim ke ilham_fis@yahoo.com.
makasih
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh25 Agustus 2013 08.08
Berhubung apa yg saya lakukan biasanya muncil dari ide jadi tutorialnya hanya
ada di memori otak aja mas. Tapi kalau mau belajar hidroponik gabung aja di
facebook dalam grup "hidroponiku". Fisitu lengkap mas, anggota mulai dari
pemula sampai master

Hapus
Balas

42.
budirabbit28 Agustus 2013 21.49
oh. saya sudah cek tanaman saya . emang kalau di lihat secara biasa gak apa pertumbuhan
apa-apa, pas saya lihat dengan penasaran terus saya gali tanamannya ternyata sudah
tumbuh. nah pertanyaan nya brapa kedalamnya menanam tamanan dari permukaan media
tanamnya
BalasHapus

43.
budirabbit28 Agustus 2013 21.52
mas teguh
Maaf yach h. saya sudah cek tanaman saya . emang kalau di lihat secara biasa gak apa
pertumbuhan apa-apa, pas saya lihat dengan penasaran terus saya gali tanamannya
ternyata sudah tumbuh. nah pertanyaan nya brapa kedalamnya menanam tamanan dari
permukaan media tanamnya
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh29 Agustus 2013 01.27
Sebetulnya dalam hidroponik nggak ada aturan baku berapa kedalaman tanaman
dari permukaan media krn bahkan ada beberapa tanaman yg tidak pakai media
tanam. Misalnya kaya kangkung, waktu pindah tanam kadang cuma
dicemplungkan ke dalam netpot tanpa media.
Hapus

Balas
44.
diny nataamadja28 Agustus 2013 23.58
apakah bisa tanaman hydroponik di buat untuk menanam kedelai ?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh29 Agustus 2013 01.30
Sebetulnya bisa, cuma dalam bertanam hidroponik sebaiknya kita
mempertimbangkan nilai jual dari komoditi yg akan kita tanam. Biasanya para
petani hidroponik akan mempertimbangkan tanaman apa yg paling cepat panen
dan harga jual tinggi.
Kalau ingin menanam kedelai, tinggal kita menghitung berapa lama dari masa
tanam sampai panen dan harga jual dari kedelai tersebut.
Hapus
Balas

45.
ita31 Agustus 2013 21.43
salam kenal pak ..apa tanaman hidroponik bisa dikategorikan tanam yg organik?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh1 September 2013 16.12

Tanaman hidroponik bukan tanaman organik karena pupuknya pakai pupuk kimia.
Tapi biarpun begitu dari sisi kesehatan juga tidak kalah dengan tanaman organik
karena tanaman hidroponik tidak memakai pestisida. Untuk kebersihan masih
lebih bersih daripada tanaman organik karena tidak bersentuhan dengan tanah.
Hapus

2.
Teguh1 September 2013 16.14
Eh iya ..kalau mau tanaman hidroponik tapi organik juga bisa kok mbak, yaitu
pakai sistem akuaponik. Yaitu kita memelihara ikan dan tanaman/sayuran dalam
satu rangkaian. Dimana kotoran ikan dipakai untuk memupuk tanaman, trus
tanaman+media tanam berfungsi untuk menyaring air sehingga air kolam dalam
kondisi bersih.
Hapus
Balas

46.
Anonim1 September 2013 09.36
salam kenal pak...bisakah arang sekam diganti dengan serbuk kayu?
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh1 September 2013 16.17
Saya belum pernah mencoba pak. Tapi minggu yg lalau saya dikasih 1 pot seledri
dengan media serbuk kayu dan tanamannya subur sekali. Bahkan untuk batang
seledrinya bisa sebesar sedotan untuk minum, padahal itu seledri lokal.
Hapus
Balas

47.
budirabbit1 September 2013 20.07
mas teguh
saya mau buat aquaponik gmna caranya . soalnya saya blum pernah buat aquaponik..
minta saran dan ilmunya yach
BalasHapus
Balasan

1.
Teguh1 September 2013 23.07
Mas Budi, untuk akuaponik saya kurang begitu faham. Saya memang sudah bikin,
tetapi untuk lebih pasnya coba tengok di sini aja daripada saya salah dalam
menjelaskan :
http://akuaponik.blogspot.com/2011/04/akuaponik-aquaponic-teori.html
Hapus

2.
budirabbit5 September 2013 17.33
terimakasih mas tegus atas link nya. mas tegus kalau hidroponik menanam
tanaman padi bisa gak.? pake media tanam apa kalau menanap padi ?
Hapus

3.
Teguh6 September 2013 16.10

Dengan hidroponik kita bisa bertanam berbagai macam tanaman termasuk padi.
Bahkan kalau di grup fb Hidroponiku diadakan lomba hidroponik padi. Media
bisa pakai arang sekam campur cocopeat.
Bertanam jahe juga bisa. Kemarin ada teman di grup yg tanam jahe hidroponik.
Dari 1 polibag dapat 5 kg.
Hapus
Balas

48.
budirabbit7 September 2013 20.48
Mas Tegus
saya amati lagi , tanaman saya sudah 2 minggu ini sudat tumbuh cuman baru berdaun 2
kuncup dan batangnya sudah 5 cm cuman kecil .. media tanamnya pake pasir .tanaman
cabe dan tomat apa kah harus di ganti media tanamnya, terus perawatannya gmna
BalasHapus

49.
Anonim9 September 2013 12.52
pak teguh, maaf saya mau nyoba hidroponik yg pake jerigen, yg saya mau tanya :
1. apakah tutup jerigen dibiarkan terbuka/ ditutup dgn tutupnya ?
2. berapa banyak larutan nutrisi yang dimasukkan dalam 1 jerigen ?
3. apakah larutan nutrisi dalam jerigen sampai membasahi 1/3 dari gelas aqua / hanya
sumbunya saja yang menyentuh air larutan nutrisi?
4. apakah bagian bawah botol aqua diberi lubang selain lubang untuk memasukkan
sumbu ?
mohon penjelasannya pak, trims
BalasHapus

50.

srirahmiwati9 September 2013 12.55


ak teguh, maaf saya mau nyoba hidroponik yg pake jerigen, yg saya mau tanya :
1. apakah tutup jerigen dibiarkan terbuka/ ditutup dgn tutupnya ?
2. berapa banyak larutan nutrisi yang dimasukkan dalam 1 jerigen ?
3. apakah larutan nutrisi dalam jerigen sampai membasahi 1/3 dari gelas aqua / hanya
sumbunya saja yang menyentuh air larutan nutrisi?
4. apakah bagian bawah botol aqua diberi lubang selain lubang untuk memasukkan
sumbu ?
mohon penjelasannya pak, trims
BalasHapus

51.
Anonim10 September 2013 20.07
Maaf om saya mau bertanya, saya mau buat tanaman hidroponik untuk keperluan karya
tulis sekolah, nah tanaman yang paling cepat tmbuh itu apa ya? Dan untuk mendapat bibit
tanaman bisa dibeli dimana ya kira2? Terimakasih om.
Balas

Anda mungkin juga menyukai