Anda di halaman 1dari 22

Senin, 

01 Oktober 2007 - 08:05:15,  Penulis : Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman


MubarakKategori : Kajian UtamaKeluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat
[Print View] [kirim ke Teman]

Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari
manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar.

Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi
sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
‫ َما ْال َمسْ ُئ ْو ُل َع ْن َها ِبأَعْ لَ َم مِنْ السَّائ ِِل‬:‫ َقا َل‬.‫َفأ َ ْخ ِبرْ نِي َعنْ السَّا َع ِة‬
“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak
lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1)
Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya
telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada
dua, shugra dan kubra.
Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam hadits Jibril:
‫ان‬ِ ‫ أَنْ َتلِدَ ْاألَ َم ُة َر َّب َت َها َوأَنْ َت َرى ْال ُح َفا َة ْالع َُرا َة ْال َعالَ َة ِر َعا َء ال َّشا ِء َي َت َط َاولُ ْو َن فِي ْال ُب ْن َي‬:‫ َقا َل‬.‫ار ِت َها‬
َ ‫ َفأ َ ْخ ِبرْ نِي َعنْ أَ َم‬:‫َقا َل‬
“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan
melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala
kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1)
Adapun tanda kiamat kubra, di antaranya disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari
radhiyallahu 'anhu:
.‫ت‬ ٍ ‫ إِ َّن َها لَنْ َتقُ ْو َم َح َّتى َت َر ْو َن َق ْبلَ َها َع ْش َر آ َيا‬:‫ َقا َل‬.‫َّاع َة‬ َ ‫ َن ْذ ُك ُر الس‬:‫ َما َت َذا َكر ُْو َن؟ َقالُوا‬:‫ َف َقا َل‬.‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْي َنا َو َنحْ نُ َن َت َذا َك ُر‬ َّ
َ ُّ‫اطلَ َع ال َّن ِبي‬
َ َ ْ َ
ٍ ‫ْن َمرْ َي َم َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم َو َيأج ُْو َج َو َمأج ُْو َج َوثالَث َة ُخس ُْو‬ ُ ُ َ
ٌ‫ف َخسْ ف‬ ِ ‫مْس مِنْ َم ْغ ِر ِب َها َو ُن ُز ْو َل عِ ي َْسى اب‬ ِ ‫ان َوال َّدجَّ ا َل َوالدَّا َّب َة َوطل ْو َع ال َّش‬ َ ‫َفذ َك َر الد َُّخ‬
َ
‫اس إِلى َمحْ ش ِر ِه ْم‬ َ َّ ُ ْ َ ْ
َ ‫ك نا ٌر تخ ُر ُج مِنْ ال َي َم ِن تط ُرد الن‬ ْ َ َ َ
َ ِ‫ب َوآ ِخ ُر ذل‬ ْ
ِ ‫ب َوخسْ فٌ ِب َج ِزي َْر ِة ال َع َر‬ َ ْ ْ َ
ِ ‫ِبال َمش ِر ِق َوخسْ فٌ ِبال َمغ ِر‬ْ ْ
Rasulullah melihat kami ketika kami tengah berbincang-bincang. Beliau berkata: “Apa yang kalian
perbincangkan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbincang-bincang tentang hari kiamat.” Beliau
berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian lihat sebelumnya sepuluh tanda.” Beliau
menyebutkan: “Dukhan (asap), Dajjal, Daabbah, terbitnya matahari dari barat, turunnya ‘Isa
‘alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, dan tiga khusuf (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat, dan di
jazirah Arab, yang terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengusir (menggiring) mereka ke tempat
berkumpulnya mereka.” (HR. Muslim no. 2901)
Di antara tanda kiamat kubra yang termaktub dalam hadits di atas adalah keluarnya Dajjal. Pembahasan
masalah keluarnya Dajjal merupakan pembahasan penting disebabkan beberapa faktor yang disebutkan
Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu:
1. Banyaknya orang yang menisbatkan diri kepada ilmu dan dakwah meragukan akan turunnya Nabi Isa
‘alaihissalam dan terbunuhnya Dajjal.
2. Kebanyakan manusia tidak terbiasa membicarakan masalah keluarnya Dajjal dan turunnya ‘Isa bin
Maryam ‘alaihissalam.
(Lihat Qishshah Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa, karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz
Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu
manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah
manusia yang paling besar penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar
di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)

Peringatan akan Keluarnya Dajjal


Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu 'anhuma, dia berkata:
‫ لَ َق ْد‬،ُ‫ إِ ِّني أ ُ ْن ِذ ُر ُكم ُْوهُ َو َما مِنْ َن ِبيٍّ إِالَّ َق ْد أَ ْن َذ َرهُ َق ْو َمه‬:‫هللا ِب َما ه َُو أَهْ لُ ُه ُث َّم َذ َك َر ال َّدجَّ ا َل َف َقا َل‬
ِ ‫اس َفأ َ ْث َنى َعلَى‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فِي ال َّن‬
َ ُّ‫َقا َم ال َّن ِبي‬
َ
‫ْس ِبأعْ َو َر‬ َ َ َ َّ َ َ ْ ُ َ ً ُ َ ُ َ َ
َ ‫ َتعْ لم ُْو َن أن ُه أعْ َو ُر َوأنَّ هللاَ لي‬،ِ‫أنذ َرهُ ن ْو ٌح َق ْو َم ُه َولكِنْ َسأق ْو ُل لك ْم فِ ْي ِه َق ْوال ل ْم َيقل ُه َن ِبيٌّ لِ َق ْو ِمه‬ ُ َ ْ َ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku
memperingatkan kalian darinya. Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya
tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan
kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta
sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari,
Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
‫ِي ال َّنا ُر َوإِ ِّني‬ َ ‫ار َفالَّتِي َيقُ ْو ُل إِ َّن َها ْال َج َّن ُة ه‬
ِ ‫ال ْال َج َّن ِة َوال َّن‬ ِ ‫َّث ِب ِه َن ِبيٌّ َق ْو َمهُ؟ إِ َّن ُه أَعْ َو ُر َوإِ َّن ُه َي ِجيْ ُء َم َع ُه ِب ِم َث‬ َ ‫ال َما َحد‬ ِ َّ‫أَالَ أ ُ َح ِّد ُث ُك ْم َح ِدي ًْثا َع ِن ال َّدج‬
‫أ ُ ْن ِذ ُر ُك ْم َك َما أَ ْن َذ َر ِب ِه ُن ْو ٌح َق ْو َم ُه‬
“Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada
kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan
surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh
‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
‫ْس ِبأَعْ َو َر َو َم ْك ُت ْوبٌ َبي َْن َع ْي َن ْي ِه ك ف ر‬ َ ‫ أَالَ إِ َّن ُه أَعْ َو ُر َوإِنَّ َر َّب ُك ْم لَي‬،‫اب‬ َ ‫َما مِنْ َن ِبيٍّ إِالَّ َو َق ْد أَ ْن َذ َر أ ُ َّم َت ُه ْاألَعْ َو َر ْال َك َّذ‬
“Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya,
pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal:
‫ ك ف ر‬-yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
‫ب‬ ٍ ‫ب َو َغي ِْر َكا ِت‬ ٍ ‫ِن َكا ِت‬ ٍ ‫َي ْق َرؤُ هُ ُك ُّل م ُْؤم‬
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)

Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal


Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya
Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya
hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian
berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak
bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan
ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul
untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu
akan terjadi peperangan yang dahsyat. Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak
akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi
waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap
mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali
dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut
tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis. Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum
muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh
dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah
mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya. Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga
bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang.
(Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa
dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu.
Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun
membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai
mata-mata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan
nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik
di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR.
Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu 'anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang
kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu
Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata:
‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka
menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati, -pen.): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus
bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal
dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan
jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun
menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian
berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul, red.)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan
terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah
pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik
ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-
orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan
kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur. Larilah sepertiga pasukan yang Allah
tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah
syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan
mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel,
dahulu merupakan ibukota Romawi Timur, red.). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan
telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah
mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai
di Syam, keluarlah Dajjal….” (HR. Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu 'anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
‫ ُه ْم َقلِ ْي ٌل‬:‫ َفأَي َْن ْال َع َربُ َي ْو َم ِئذٍ؟ َقا َل‬،ِ‫ َيا َرس ُْو َل هللا‬: ٍ‫ت أ ُ ُّم َش ِريْك‬ ِ ‫ال فِي ْال ِج َب‬
ْ َ‫ َقال‬.‫ال‬ ِ َّ‫لَ َيفِرَّ نَّ ال َّناسُ م َِن ال َّدج‬
“Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya
Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no.
2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami
kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga
hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa
Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan
tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan
langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan
tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah
radhiyallahu 'anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu 'anha. Lihat kitab Qishshatu
Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Sebab Keluarnya Dajjal


Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu 'anhuma
berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu 'anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
َ ‫إِ َّن َما َي ْخ ُر ُج مِنْ غَضْ َب ٍة َي ْغ‬
‫ض ُب َها‬
“Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)

Tempat keluarnya Dajjal


Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu 'anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan
suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
‫ت فِ ْي ُك ْم َفامْ رُؤٌ َح ِج ْي ُج َن ْفسِ ِه َوهللاُ َخلِ ْي َفتِي َعلَى ُك ِّل مُسْ ل ٍِم إِ َّن ُه‬ ُ ْ‫ال أَ ْخ َوفُنِي َعلَ ْي ُك ْم إِنْ َي ْخرُجْ َوأَ َنا فِ ْي ُك ْم َفأ َ َنا َح ِج ْي ُج ُه د ُْو َن ُك ْم َوإِنْ َي ْخرُجْ َولَس‬ ِ َّ‫غَ ْي ُر ال َّدج‬
‫اق‬ ‫ِر‬
َ ‫ع‬ ْ
‫ال‬ ‫و‬َ ‫ام‬ َّ
‫ش‬ ‫ال‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ب‬
َ ً
‫ة‬ َّ ‫ل‬ َ
‫خ‬ ٌ
‫ج‬ ‫ار‬ َ
‫خ‬ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ ‫إ‬ ، ‫ه‬
ِ‫ْف‬ َ
‫ك‬ ْ
‫ال‬ ‫ة‬ِ ‫ر‬
َ ْ
‫ُو‬‫س‬ ‫ح‬
َ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ ‫و‬
َ َ
‫ف‬ ‫ه‬ِ ْ
‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ْ ‫ َف َمنْ أَ ْد َر َك ُه ِم ْن ُك ْم َف ْل َي ْق َر‬،‫ط َع ْي ُن ُه َطافِ َئ ٌة َكأ َ ِّني أ ُ َش ِّب ُه ُه ب َع ْب ِد ْالع َُّزى بْن َق َطن‬
‫أ‬ ٌ ‫َشابٌّ َق َط‬
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
ْ
‫هللا َفاث ُب ُتوا‬ ً
ِ ‫ َيا عِ َبا َد‬،‫اث شِ َماال‬ ً
َ ‫اث َي ِم ْينا َو َع‬ Sَ ‫َف َع‬
“Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara
kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap
muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia
adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip
dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi.
Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba
Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)

Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar


Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam
sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
ِ َّ‫َما َبي َْن َخ ْل ِق آ َد َم إِلَى قِ َي ِام السَّا َع ِة َخ ْل ٌق أَ ْك َب ُر مِنْ ال َّدج‬
‫ال‬
“Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu
riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)

Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal


Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan
Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata:
‫ث‬ َ ‫ْس َن ْقبٌ مِنْ أَ ْن َق ِاب َها إِالَّ َعلَ ْي ِه ْال َمالَ ِئ َك ُة‬
َ َ‫صا ِّفي َْن َتحْ ُر ُس َها َف َي ْن ِز ُل ِبال ِّسب َْخ ِة َف َترْ جُفُ ْال َم ِد ْي َن ُة َثال‬ َ ‫ْس مِنْ َبلَ ٍد إِالَّ َس َي َطؤُ هُ ال َّدجَّ ا ُل إِالَّ َم َّك َة َو ْال َمدِي َن َة َولَي‬
َ ‫لَي‬
ُ ْ َ ْ
‫ت َيخ ُر ُج إِل ْي ِه ِمن َها ك ُّل َكاف ٍِر َو ُم َناف ٍِق‬ ٍ ‫َر َج َفا‬
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak
ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke
suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah
keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua
tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil
Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya
shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)

Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi


Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan:
ِ ْ‫هللا َو َما لَب ُْث ُه فِي ْاألَر‬
‫ة َو َسا ِئ ُر أَيَّا ِم ِه َكأَيَّا ِم ُك ْم‬Sٍ ‫ َي ْو ٌم َك َس َن ٍة َو َي ْو ٌم َك َشه ٍْر َو َي ْو ٌم َك ُج ُم َع‬،‫ أَرْ َبع ُْو َن َي ْومًا‬:‫ض؟ َقا َل‬ ِ ‫ َيا َرس ُْو َل‬:‫قُ ْل َنا‬
“…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu
harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari
lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)

Yang membunuh Dajjal


Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa
‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
‫ث هللاُ عِ ْي َسى اب َْن َمرْ َي َم َكأ َ َّن ُه عُرْ َوةُ بْنُ َمسْ ع ُْو ٍد َف َي ْطلُ ُب ُه َف ُي ْه ِل ُك ُه‬ ُ ‫َي ْخ ُر ُج ال َّدجَّ ا ُل فِي أ ُ َّمتِي َف َي ْم ُك‬
ُ ‫ث أَرْ َب ِعي َْن َي ْومًا َف َيب َْع‬
“Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin
Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan
membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
ِ ‫َف َي ْطلُ ُب ُه َح َّتى ي ُْد ِر َك ُه ِب َبا‬
‫ب لُ ٍّد َف َي ْق ُتلُ ُه‬
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul
Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
‫ك َولَكِنْ َي ْق ُتلُ ُه هللاُ ِب َي ِد ِه َفي ُِري ِْه ْم َد َم ُه فِي َحرْ َب ِت ِه‬ َ ‫اب َك َما َي ُذ ْوبُ ْالم ِْل ُح فِي ْال َما ِء َفلَ ْو َت َر َك ُه اَل ْن َذ‬
َ ِ‫اب َح َّتى َي ْهل‬ َ ‫هللا َذ‬
ِ ُّ‫َفإِ َذا َرآهُ َع ُدو‬
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah
(tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga
binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya
kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah
Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.
Wa akhiru da’wana anilhamdulillahi Rabbbil ‘alamin
Nama Imam Mahdi
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah,
amirul mukminin dan sebagainya.

Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk".
Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang
mendapat petunjuk".

Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, ia bernama
Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi
Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW
yaitu Muhammad bin Abdullah.

[sunting] Al Mahdi Di Al Quran


Menurut Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat al-Makkiyah bab 366, yang banyak dijadikan bahasan
para pemikir orientalis maupun tasawuf, kata Al-Mahdi tidak ada di dalam Al Quran sebagai
suatu nama. Namun dalam bentuk asalnya adalah pasif partisipel dari kata kerja “hada” (artinya
“memberi arah atau bimbingan yang benar , di jalan yang benar’). Secara harfiah al-Mahdi
berarti “orang yang terbimbing dengan benar“. Dalam Al Quran, arah yang benar tidak lain
adalah menuju dan sampai kepada Allah, bersama Allah, dengan daya dan upaya Allah, dan
dengan Pertolongan serta Perlindungan Allah dengan Berserah Diri alias Islam. Tidak ada
kehendak “aku sebagai makhluk berkekuatan“ di dalam proses perjalanan tersebut, yang ada
adalah kehambaan mutlak dengan Islam.

Meskipun bentuk akar kata “hada” dijumpai di Al Quran hampir 330 kali, tapi bentuk kata “al-
Mahdi“ tidak ada dalam al-Quran. Meskipun di beberapa hadits yang masih diperdebatkan al-
Mahdi sering muncul sebagai sebuah “nama“ kehormatan atau gelar. Namun, makna dan artinya
sesungguhnya menunjuk kepada makna biasa yang menjelaskan sosok yang spiritual yaitu yang
“memperoleh bimbingan yang benar“, yang telah menerima secara aktif dan mencerap tataran
isyarat Ilahiyah dalam kehidupan yang paripurna.

Bahkan dalam banyak hal penerima itu sendiri sebagi “al-Mahdi“ merepresentasikan Kehidupan
dalam seluruh tatanan realitas karena cerapannya mewakili pengalaman Isra Mi’raj Nabi
Muhammad SAW. Namun, tentu saja, aktualitasnya berdasarkan potensi-potensi dasarnya yang
sesuai dengan ruang-waktunya, sunnatullah-Nya, dan tentunya berbeda dengan pengalaman Nabi
Muhammad SAW di zamannya.

Kenyataannya, yang dimaksud al-Mahdi secara umum adalah Umat Islam yang tercerahkan
dengan Iqra dan menyucikan jiwa, serta patuh pada perintah dan larangan Allah, serta mengikuti
sunnatullrasul dengan taqwa. Jadi, apa yang disebut al-Mahdi secara umum sebenarnya adalah
Umat Islam yang taqwa sebagai Pewaris Pengetahuan Tauhid melalui washilah Nabi Muhammd
SAW yaitu Al Quran. Karena itu, adalah kemustahilan kalau al-Mahdi justru menyimpang dari
ajaran Islam dimana Shalat merepresentasikan Namaz, Miraj, Iman, Islam dan Ihsan sebagai
penyaksian dan aktualitas Jamal dan Jalal Allah dengan syahadat yang benar yaitu syahadat yang
menjadi pijakan awal dan akhir perjalanan ruhani Umat Islam.

[sunting] Ciri-ciri Imam Mahdi


Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya ,
kecuali Rasulullah SAW, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita
sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah
katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah SAW:


Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia
“ akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi
ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur
kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu
“ Majah, dan al-Hakim) ”
[sunting] Kemunculan Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena
takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya
adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti
yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.
“ (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) ”
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang
disebutkan dalam beberapa hadist berikut:

Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:


Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya,
“ 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai ”
Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa
sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk
memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga
apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan
bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat
bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan
bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa
untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan,
akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan
mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan
membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing.
(HR. Bukhary, Muslim)
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan
“ (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun

pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim)
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali
“ ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar
mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka
mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasullah SAW:
Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan
“ tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu
ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian
belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang
tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian
yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah. (HR.
“ Ahmad, Abu Dawud) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah)
“ untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad) ”
[sunting] Kepemimpinan Imam Mahdi
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun.
Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi
kedazliman, hinga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka
Raja kedzaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan
berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai
dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas
membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan
pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "pintu Lod" dalam kompleks Al-Aqsa
Munculnya Ya’juj dan Ma’juj di Asia

Price Rp 75,000
Rp 60,000

Description

Oleh: Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid


Hard Cover.
374 Halaman
ISBN: 979-2582-19-3

Mengungkap Misteri Perjalanan Dzulqarnain ke Cina


Dilengkapi foto-foto pembuktian dan peninggalan sejarah di Cina.

Dalam al-Quran (QS. al-Kahfi 93-98) diceritakan, bahwa Dzulqarnain pernah diminta oleh satu bangsa
untuk membangunkan 'Tembok Pertahanan' agar selamat dari kebengisan dan kebiadaban bangsa lain.
Ternyata tembok itu masih tetap berdiri kokoh sampai sekarang. Dan yang lebih mencengangkan,
ternyata tembok itu ada di Cina, negara yang tidak jauh letaknya dari kita. Dari sinilah Ya'juj dan Ma'juj
muncul.

Ya'juj dan Ma'juj, dua bangsa yang menjadi monumen sejarah dalam Al-Quran. Fenomena kekejaman
dan kejahatan senantiasa menjadi acuan mereka dalam bertindak. Dua bangsa yang telah disinyalir oleh
Rasulullah saw sebagai bagian pertanda datangnya hari kiamat, ketika mereka 'menggeliat' bangun dari
'tidur' mereka yang sekian lama. Dua bangsa yang dapat disinyalir pula memiliki sisa 'kekuatan' dari
kejayaan mereka dimasa silam yang kelak justru melebihi kekuatan humanika manapun saat ini. 'Rise of
Asianism' atau 'Kebangkitan bangsa-bangsa Asia' yang mereka gaungkan menjadi langkah awal
perwujudan eksplorasi kekuatan mereka yang tersisa. Anda mungkin tidak menyadari hal itu!

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika anda mendapatkan fenomena kemajuan teknologi, industri,
dan ekonomi di Jepang, Cina, Hongkong, Taiwan, dan Korea? Mengapa Korea Utara kerap bersikukuh
untuk berseberangan dengan Amerika, sang 'pengatur' dunia? Pernahkah anda mengkaji mengapa
negara-negara di utara seperti Siberia, Mongolia, Tibet, Kazakhstan, Uzbekistan, dan lainnya mulai tidak
enggan membuka jati dirinya dihadapan publik internasional, setelah sebelumnya Uni Sovyet, sebuah
negara di Utara sana bahkan mampu menyaingi negara Paman Sam? Semua itu baru episode awal? Yang
jelas, episode-episode selanjutnya akan terjadi. Setidaknya anda harus menyadari bahwa dua bangsa
tersebut memang telah 'terjaga'.

Buku ini akan mengantar anda menemukan berbagai fakta sejarah mencengangkan yang mungkin tidak
pernah anda duga sebelumnya, tetapi sduah dimuat dalam Al-Quran ratusan tahun yang silam. Satu
bukti bahwa al-Quran itu bukan kitab suci biasa yang direkayasa manusia.

Ya’juj dan Ma’juj


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Lukisan oleh Qasim dari abad ke-16, diilustrasikan dari Qur'an, manusia membangun tembok untuk
menghalangi serangan Ya'juj dan Ma'juj

Ya’juj dan Ma’juj (dalam bahasa Arab ‫ )يأجوج و مأجوج‬atau Gog dan Magog dalam tradisi Ibrani
(Yahudi, ‫ )גוג ומגוג‬adalah sebutan yang muncul dalam Alkitab, Kitab Kejadian dan kitab suci
umat Islam, Al-Qur'an mengenai sekelompok manusia yang memiliki kekuatan sebagai perusak
dan penghancur kehidupan di muka bumi. Ya’juj dan Ma’juj dalam tradisi religius digambarkan
dalam istilah yang ambigu (tidak jelas). Ada yang menyebutnya sebagai manusia, mahkluk
berbentuk raksasa, suatu bangsa atau negeri. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitos
dan cerita rakyat di banyak negara.
Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnyakiamat itu tidak akan terjadi
sebelum kamu melihat sepuluh tanda :-
 1 Asap
 2 Dajjal
 3 Binatang melata di bumi
 4 Terbitnya matahari sebelah barat
 5 Turunnya Nabi Isa A.S
 6 Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
 7 Gerhana di timur
 8 Gerhana di barat
 9 Gerhana di jazirah Arab
 10 Keluarnya api dari kota Yamanmenghalau manusia ke
tempat pengiringan mereka.
Dajjal maksudnya ialah bahayabesar yang tidak ada bahaya
sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai harikiamat. Dajjal boleh
membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa.Dia akan
mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara
keduamatanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.

Asap akan memenuhi timur danbarat, ia akan berlaku selama 40


hari. Apabila orang yang beriman terkenaasap itu, ia akan bersin
seperti terkena selsema, sementara orang kafirpula keadaannya
seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telingadan
dubur mereka.

Binatang melata yang dikenalisebagai Dabatul Ard ini akan keluar di


kota Mekah dekat gunung Shafa, iaakan berbicara dengan kata-kata
yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akanmembawa tongkat Nabi
Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.

Apabila binatang ini memukulkantongkatnya ke dahi orang yang


beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang
yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahiorang yang kafir,
maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.
Turunnya Nabi Isa. A.S di negeriSyam di menara putih, beliau akan
membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat
Nabi Muhammad S.A.W.

Yakjuj dan Makjuj pula akankeluar, mereka ini merupakan dua


golongan. Satu golongan kecil dan satulagi golongan besar. Yakjuj
dan Makjuj itu kini berada di belakang bendunganyang dibangunkan
oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini,bilangannya
tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut
Thahatiahdiminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Rasulullah S.A.W telah bersabda," Hari kiamat itu mempunyai tanda,


bermulanya dengan tidak laris jualandi pasar, sedikit sahaja hujan
dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan.Ghibah menjadi-jadi di
merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina,orang kaya
diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang
dimasjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"

Berkata Ali bin Abi Talib,Akan datag di suatu masa di mana Islam itu
hanya akan tinggal namanya sahaja,agama hanya bentuk sahaja, Al-
Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, merekamendirikan masjid,
sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut AsmaAllah. Orang-
orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama,
darimereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada
mereka juga.Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari
kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabilaharta orang kafir yang dihalalkan


tanpa perang yang dijadikan pembahagianbergilir, amanat dijadikan
seperti harta rampasan, zakat dijadikan sepertipinjaman, belajar
lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya,menderhakai
ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-
suaralantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang
fasik, oarngdimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan
aniayanya dan bukankerana takutkan Allah, maka kesemua itu
adalah TANDA-TANDA KIAMAT

Sesungguhnya setiap makhluk hidup –apakah itu manusia, hewan,


atau tumbuh-tumbuhan– memiliki tanda-tanda dari akhir kesudahan
hidupnya di dunia. Tanda-tanda dekatnya kematian manusia adalah
rambut beruban, tua, sakit, lemah. Begitu juga halnya dengan
hewan, hampir sama dengan manusia. Sedangkan tumbuhan warna
menguning, kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga alam semesta,
memiliki tanda-tanda akhir masanya seperti kehancuran dan
kerusakan.Saa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang.
Dikatakan juga: Saa’at segala sesuatu berarti waktunya hilang dan
habis. Dari makna ini, maka saa’ah atau kiamat mengandung dua
macam, yaitu : Saa’ah khusus bagi setiap makhluk, seperti tanaman
binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika
datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah
umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka
hancurlah segala yang di langit dan di bumi.

Bagaimana dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih


dahsyat, lebih besar, dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak
menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat
adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun
dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun
malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada
sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34).

Maka ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw.


Mengembalikannya kepada Allah swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan
pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat: 47)

Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa


kiamat akan datang secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah:
‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi
Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah:
‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf:
187)

Namun demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah


menjadikan kiamat memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu
dan tanda-tanda yang mengantarkannya. “Maka tidaklah yang
mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu)
kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena
sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah
faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat
sudah datang?” (Muhammad: 18)
Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat
kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan
Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada
hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat
lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun
menunggu (pula’).”(Al-An’am: 158)

Maka tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan


akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua:
tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat


dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti
dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-
lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya
muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul


mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti
muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari
Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari


tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari
sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah
awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan
secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa
a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari
tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi
langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar
melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari
dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

Tanda-Tanda Kiamat Kecil


Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian
sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw.,
terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua
kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi
belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya
amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan
pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.
Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah


memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat
seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan
pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari
Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua
jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis
sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui
dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus
melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata,
“Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak
menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain,
“Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw.
menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya
tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah
saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka
tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?”
Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang
bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu


beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan
engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan
miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam
bangunan.” (HR Muslim)

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan
terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas,
manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99
orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah
yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam


”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.),
dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia
membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah
muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada
kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap
poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan
terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa
itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah
pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,


“Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda,
bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan
mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari
agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu
jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan
mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang
dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci
Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.”
(HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan


terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi.
Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi
bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan
berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini
yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon
Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah


Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan
terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan
berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda.


“Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat,
banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang
yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita,
sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda


kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam
keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan


datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan
makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-
debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan


datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari
mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.”
(HR Ahmad dan Bukhari)

Tanda-Tanda Kiamat Besar

Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar


dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul,
seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.

Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar


di antaranya:
Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia
mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak
mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain,
sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami
dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh
Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah
aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku
membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan


sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada
mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw.


muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-
ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-
ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.”
Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum
engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw.
menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai
bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan
tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir
api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR
Muslim)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,


”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga
bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama
dengan namaku.” (HR Ahmad)

Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar


adalah :

1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu


dari tanda-tanda kiamat besar.
2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi,
sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi.
Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
3. Tanda-Tanda Kiamat Kecil  bersifat biasa dan tanda kiamat besar
bersifat luar biasa.
4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan
bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka
tertutup pintu taubat.
5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan
diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul
adalah terbitnya matahari dari Barat .

Berkata Ali bin Abi Talib,


“Akan datang di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal
namanya saja, agama hanya bentuk saja,
Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid,
sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah.
Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama,
dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada
mereka juga.
Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat.”

Sabda Rasulullah S.A.W,


“Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang
dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta
rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada
agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya,
lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara
lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik,
orang dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya
dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah Tanda -
tanda kiamat 

Anda mungkin juga menyukai