RINGKASAN
Kebutuhan data yang benar sangat diperlukan untuk mendukung hasil
penelitian,
untuk itu ketermatan didalam menyajikan data sangat
suatu
diperlukan agar dapat memenuhi hasil analisa yang tepat dan akurat. Validasi
data dengan memanfaatkan program Statistical Analysis System (SAS) dan
Microsoft Excel secara bersamaan sangat efisien dan efektif Teknik validasi
data beragam cara dan perlakuannya, hal ini dilakukan agar di dalam analisa
terhadap suatu variabel dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol. Untuk
melihat apakah data tersebut memenuhi kriteria yang diinginkan atau tidak,
diperlukan pemisahan antar kelompok data. Pemisahan dapat dilakukan
menurut jenis data maupun keterkaitan antar data tersebut.
LATAR BELAKANG
Pada umumnya struktur data primer yang dikumpulkan dimulai dengan
karakteristik rumah tangga sampai usahatani dan pendapatan rumah tangga .
Pemisahan data dapat dilakukan dengan memperhatikan bagian dari masing
masing kelompok menurut substansi dari kuesioner tersebut . Setiap bagian atau
kelompok tersebut yang lazim disebut DATASET harus diikuti oleh Identitas
variabel yang sifatnya tunggal (uniU agar dalam proses penggabungan
selanjutnya mudah dilakukan . Dalam pembahasan makalah ini akan
dikemukakan bagaimana langkah-langkah validasi, cara membuat kerangka
simpan gugus data dengan menggunakan fasilitas SAS/FSP, pendeteksian awal
sampai pada pengelompokan data yang akan divalidasi, disamping kendalakendala yang terdapat dalam gugus data dan cara mengatasinya.
Teknik Validasi Data
Validasi data dengan menggunakan dua program sekaligus yaitu
Statistical Analysis System dan Microsoft Excel dalam bentuk tampilan satu
layar adalah untuk memudahkan dalam memperbaiki data secara langsung .
Dengan demikian antara source data dan perbaikan data dapat tampil secara
bersama-sama. Selain dapat dilakukan secara bersama-sama, struktur data yang
ada pada sumber data (SAS DATASET) yang merupakan data dasar tetap
terjamin kebenaran dan keakuratannya. Langkah-langkah validasi data dapat
digambarkan sebagai berikut :
252
Input data
253
j Il
1.
e6 x .J
.
'
.~ :
.,
'
.'~'
s
<Y
. .
.wswt1i .w
'A
.
*- . . ,F" . . ,
.."ver
..
Ii
%9
s1
,,,rn
NI4E_8YewWFlai
a2
"I
l a 1 .c I a
HA4C
langkah
25 4
DESK
tezt~5Ams .
PFF1~" ,,ye
. Fste .~ . .
j
1
a' .
Was
V3
Nomor ID
Prop
Desa
Petani
Var
Tertulis
Seharusnya
Catatan
perbaikan
25 5
256
Point 2
Moditikasi screen form
Untuk membuka screen form yang sudah siap diisi cukup dituliskan program
seperti berikut:
bibit yang didapat . Penggunaan sarana produksi juga sering mengalami hal yang
sama, terlalu besar ini perlu dipertanyakan apakah pupuk atau obat-obatan yang
dibeli semua dipakai pada musim yang bersangkutan atau disisakan untuk
musim berikutnya, karena kecenderungan petani jika dalam bagian usahatani
ini, menjawab pertanyaan pada musim 11 adalah cenderung sama dengan
kegiatan pada musim 1.
Dalam pencurahan tenaga kerja juga sering dijumpai angka yang diluar
toleransi, hal ini disebabkan satuan luas yang digunakan oleh responden yang
biasanya menggunakan satuan lokal, bila dikonversi kedalam luasan hektar akan
menyebabkan angka yang besar atau sebaliknya.
Pendeteksian variabel
Langkah awal untuk melihat apakah nilai atas suatu variabel layak atau
tak layak dipakai maka diperlukan pengamatan yang seksama, tetapi cara yang
dapat digunakan dalam menilai apakah variabel tersebut layak atau tak layak
dipakai atau patut diduga tidak bisa dipakai, maka cara mengatasinya adalah
dengan melihat nilai rata-rata variabel tersebut berdasarkan identitas (keyword)
yang paling kecil. Misalnya ada 3 lokasi propinsi contoh, masing-masing terdiri
atas 2 kabupaten, 2 Kecamatan dan 5 desa. Untuk melihat nilai atas suatu
variabel maka yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah mensortir data
berdasarkan Propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa. Dari kelompok kecil
inilah pengecekan variabel tersebut dilakukan, yaitu dengan cara melihat nilai
rata-rata . Hasil penghitungan tersebut digunakan sebagai variabel kontrol di
masing-masing lokasi tersebut .
Propinsi
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Kabupaten
1
1
1
1
Kecamatan
1
1
1
1
Nilai rata-rata
1
1
1
1
1 ~-
1
1
1
1
1
,
Desa
1
Petani
1
2
2
2
2
2
1
2
3
4
5
1
1
1
2
3
4
Variabel X
70
75
10
0
38 .75
100
50
75
25
0
Pada contoh kasus diatas dimana petani nomor 4 nilai dari variabel X
yang seharusnya tidak boleh diisi 0 (nol), ternyata berisi nol, maka untuk
mengatasi variabel tersebut dapat dimasukkan nilai rata-rata dari variabel X
pada kelompoknya .yaitu sebesar 38.75 . Tetapi perlu dicermati bahwa tidak
semua variabel dapat dilakukan cara koreksi demikian, tergantung dari keadaan
data .
259
KESIMPULAN
Validasi data harus dilakukan jika diinginkan hasil penelitian yang
akurat, karena pengambilan data secara kolektif maupun individual, baik data
primer maupun data sekunder selalu ada yang tidak konsisten baik dari sumber
utamanya maupun pada saat transfer data dilakukan . Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya penyimpangan data baik yang diatas maupun dibawah angka rata-rata
yang lazim . Ketidak laziman data sangat berpengaruh terhadap hasil
pembahasan atau pada saat kesimpulan dilakukan .
DAFTAR BACAAN
1990.SAS Technical Report P-199 `Using SAS Screen Control
Language in Release 6.06. SAS Institute Inc .
ANONIMOUS .