Bisection Method
Karakteristik :
Keunggulan
- Sederhana
- Pasti Konvergen
Kelemahan
- Tebakan awal terdiri
atas dua buah akar
[a,b]
dan
harus
memenuhi f(a)*f(b)< 0
konvergensi
- Laju
relative lebih lambat
daripada
metode
Newton-Raphson
Algoritma
1. Tetapkan dua buah akar, misal xa dan xb
2. Check f(a) * f(b) < 0 ; Jika tidak terpenuhi kembali
ke step 1
3. Hitung xm :
CONTOH SOAL
Tentukan akar dari persamaan :
Toleransi perhitungan : 1e-3 (0,001)
Langkah penyelesaian dengan iterasi Bisection :
1. Ambil xa=1 dan xb=6
2. Cek f(a)*f(b) ; didapat nilai -144, xa dan xb sudah benar
3. Hitung xm dan f(m), didapat xm=3,5 dan f(m)=-2,75
4. Cek f(a)*f(m) ; didapat nilai 24,75
Karena f(a)*f(m)>0, maka akar berada antara xm dan xb
Set xa=xm dan ulangi langkah 3
Resume iterasi :
Step
xa
f(a)
xb
1.0000
-9.0000
6.0000
3.5000
-2.7500
3.5000
f(b)
xm
f(m)
16.0000
3.5000
-2.7500
5.0000
6.0000
16.0000
4.7500
5.0625
2.5000
-2.7500
4.7500
5.0625
4.1250
0.7656
1.2500
3.5000
-2.7500
4.1250
0.7656
3.8125
-1.0898
0.6250
3.8125
-1.0898
4.1250
0.7656
3.9688
-0.1865
0.3125
3.9688
-0.1865
4.1250
0.7656
4.0469
0.2834
0.1563
3.9688
-0.1865
4.0469
0.2834
4.0078
0.0469
0.0781
3.9688
-0.1865
4.0078
0.0469
3.9883
-0.0702
0.0391
3.9883
-0.0702
4.0078
0.0469
3.9980
-0.0117
0.0195
10
3.9980
-0.0117
4.0078
0.0469
4.0029
0.0176
0.0098
11
3.9980
-0.0117
4.0029
0.0176
4.0005
0.0029
0.0049
12
3.9980
-0.0117
4.0005
0.0029
3.9993
-0.0044
0.0024
13
3.9993
-0.0044
4.0005
0.0029
3.9999
-0.0007
0.0012
14
3.9999
-0.0007
4.0005
0.0029
4.0002
0.0011
0.0006
Selisih
Newton-Raphson
Karakteristik :
Keunggulan
- Hanya butuh
satu tebakan
awal
- Laju
konvergensi
cepat
Kelemahan
Iterasi adakalanya tidak
konvergen, terutama
untuk kurva yang
berubah tajam
Algoritma
1. Tetapkan nilai tebakan awal, misal xnew
2.
Tentukan toleransi perhitungan dan
differensiasi
3. Set xold = xnew dan hitung f(xold)
4. Hitung f(xold)
5. Hitung xnew
interval
CONTOH SOAL
Tentukan akar dari persamaan :
Toleransi perhitungan : 1e-3 (0,001)
Interval differensiasi : 1e-3 (0,001)
Langkah penyelesaian dengan iterasi NewtonRaphson:
1. Ambil xnew=1
2. Set xold=xnew dan hitung f(xold) didapat fold=4
3. Hitung f(xold), didapat fold=-4
4. Hitung xnew, didapat xnew=2
5. Cek abs(xnew-xold) ; didapat nilai 1
Karena abs(xnew-xold)>toleransi, ulangi langkah 2
Dr. Ir. Darmadi, MT Suflinur Setiawan, ST
Resume iterasi :
Step
Xold
f(Xold)
f(Xold+eps)
f(Xold-eps)
f'(Xold)
Xnew
Selisih
1.0000
-4.0000
2.0000
1.0000
2.0000
-2.0000
2.5000
0.5000
2.5000
-1.0000
2.7500
0.2500
2.7500
-0.5000
2.8750
0.1250
2.8750
-0.2500
2.9375
0.0625
2.9375
-0.1250
2.9687
0.0313
2.9687
-0.0625
2.9844
0.0156
2.9844
-0.0313
2.9922
0.0078
2.9922
-0.0156
2.9961
0.0039
10
2.9961
-0.0078
2.9980
0.0020
11
2.9980
-0.0039
2.9990
0.0010
MATLAB FUNCTION
Untuk menentukan akar persamaan satu variabel, ada dua
mfile yang disediakan oleh MATLAB, yaitu roots dan
fzero
mfile
roots
KEUNGGULAN
KELEMAHAN
- Seluruh akar langsung Hanya berlaku untuk
dapat diketahui.
polynomial
- Tidak memerlukan
tebakan awal.
fzero
Syntax roots:
r = roots(c)
dimana :
r : akar persamaan
c :
koefisien polynomial, dimulai dari yang
tertinggi
Syntax fzero:
[x,fx] = fzero(@function,x0)
dimana :
function : mfile dari fungsi yang akan dicari
akarnya
x0
: nilai tebakan awal
Dr. Ir. Darmadi, MT Suflinur Setiawan, ST
CONTOH SOAL
Tentukan akar dari persamaan :
langsung
C = [ 1 2 -3]
c =
1
2
r=roots(c)
ans =
-3
-3
1
diketikkan
di
function fx=KT02_Ex1fx(x)
fx = x^2 + 2*x - 3 ;
end
Dari command windows, fungsi dipanggil dengan
x1=fzero(@KT02_Ex1fx,0)
syntax
:
Hasil :
x1 =
1
Hasil :
x2 =
-3.0000
TUGAS
Dari suatu reaksi kesetimbangan di dapat persamaan :
2 Pt
x
K
1 x 2 x