Anda di halaman 1dari 3

ALAT MUSIK TRADISIONAL GENDANG ATAU KENDANG

Kendang atau kendhang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah dan Jawa Barat yang salah satu
fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang
yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu
lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau
gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa
juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada
satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.
Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami
budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh
satu orang denga orang lain maka akan berbeda nuansanya.
Gendang atau Kendang. merupakan alat musik pukul yang terbuat dari bahan kayu dan kulit binatang. Bahan
yang digunakan dalam membuat gendang yaitu bahan kayu dari pohon kelapa, cempedek atau pohon nangka.
Sedangkan untuk bagian kulitnya terbuat dari kulit kerbau dan kulit kambing yang dapat disesuaikan dengan jenis

nada yang ingin dihasilkannya. Gendang berfungsi sebagai pengatur tempo pada lagu lagu gamelan atau
ensembel Jawa.

SENJATA TRADISIONAL KERIS

Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya)
dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah.
Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di
bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya
memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah.
Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli
Nusantara adalah kerambit.
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan, [1] sekaligus sebagai
benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan
benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi
benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Penggunaan keris tersebar pada masyarakat penghuni wilayah yang pernah terpengaruh
oleh Majapahit,
seperti Jawa, Madura, Nusa
Tenggara, Sumatera,
pesisir Kalimantan,
sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan (Mindanao).
Keris Mindanao dikenal sebagai kalis. Keris di setiap daerah memiliki kekhasan sendiri-sendiri
dalam penampilan, fungsi, teknik garapan, serta peristilahan.

Anda mungkin juga menyukai