Anda di halaman 1dari 7

Strategi Indomie Merajai Pasar Mie Instant

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari
perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian
hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan
harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indofood
masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan
terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain Supermi, Sarimi,
dan Sakura, Indomie merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di
pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie
(Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 20062008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan
71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi
Khusus TOP BRAND).

Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a).

Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen

(Product).
b).

Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

c).

Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie :
1). Product (Produk)
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki
massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu
kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga
tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram (Anonim, 2008). Indomie memiliki
rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi
keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi
produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa
sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie
jumbo.

2). Price
(Harga)
Indomie
selain
dapat
dibeli

perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40
indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan
masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,- ( Anonim,
2008).
3). Place
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin

(www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam


menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan
bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
4). Promotion
Tagline

: Indomie Seleraku

Iklan

: billboard, iklan TV, sponsor acara

Event

: Indomie menggelar ajang membuat lagu jingle untuk pelajar SMA, acara
tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo
di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisimature, sudah
stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of
Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie
masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie
masihexsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya.
Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga
pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar.
Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie
mulai bangkit dari tidur panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie
menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti
remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan
nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan acara Indomie Jingle Dare untuk
para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk
Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang
Indomie mulai memberikan semacam edukasi mengenai Indomie.

Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali warung yang menyediakan menu mie instan (disebut
Burjo). Untuk membangun relationship dengan Burjo (meskipun tidak semua Burjo), agenagen Indofood menyalurkan langsung Indomie kepada Burjo. Selain itu untuk memelihara
eksistensinya, Indomie juga beriklan dengan cara membuatkan spanduk bertema Indomie
yang berisikan nama Burjo (shop sign). Sehingga pada benak konsumen tertanam bahwa
Burjo hanya menjual produk Indomie. Hal ini juga merupakan bagian dari marketing mix
Indomie.
Sumber:
https://haryadhaagustian.wordpress.com/2009/05/31/strategi-indomie-merajai-pasar-mie-instant/

KRITIK
Tingkat persaingan yang tinggi dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen
mie instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong
Indomie untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan Indomie untuk berhati-hati dan harus

selalu mengevaluasi serta mematangkan strategi pemasaran yang dijalankannya agar tidak
kalah oleh kompetitor.
Strategi Pemasaran Yang Paling Efektif Digunakan Dalam Memasarkan Produk
Indomie adalah dengan cara berikut, seperti : Iklan, Event, Pembuatan Shop Sign.
A. Iklan
Iklan adalah setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk,
servis atau ide yang dibayar oleh sebuah sponsor brand.
Iklan dari Indomie sudah sangat banyak dan dengan iklan itulah yang membuat semua
orang tahu ternyata ada produk baru, ternyata Indomie murah, ternyata indomie enak, dan
lain sebagainya.
Iklan ini biasanya di pasang di media cetak, media elektronik, billboard, iklan di TV,
sebagai sponsor acara, dan cara iklan terbaru saat ini adalah dengan gencar pemasangan
iklan di media internet. Dengan menggunakan iklan ini semua khalayak akan tahu dan
dengan cepat menyebar ke semua elemen masyarakat karena pengguna televisi dan media
internet saat ini begitu gencar. Strategi pemasaran melalui iklan ini harus tetap diadopsi
dan dipertahankan oleh Indomie karena merupakan satu-satunya strategi yang paling laris
dan menyeluruh.
B. Event
Event adalah kegitan yang dilakukan dengan melakukan roadshow atau membuat
acara-acara meriah di suatu wilayah. Dengan melakukan kegiatan event ini Indomie selaku
produsen dan masyarakat sebagai konsumen serasa lebih dekat dengan perusahaan ataupun
produk yang ditawarkan.
Event juga bertujuan menawarkan, mempromosikan dan menjual produk yang
ditawarkan. Biasanya event ini menghadirkan orang-orang terkenal dan berpengaruh atau
juga publik figur seperti artis, motivator dan lain sebagainya sebagai daya tarik dari acara
tersebut.
C. Pembuatan Shop Sign

Pembuatan shop sign ini adalah membuat pesan-pesan yang menarik tentang produk
yang kita tawarkan berupa spanduk dan diberikan secara gratis kepada pihak warung dan
kedai-kedai yang berada di seluruh penjuru Indonesia dengan menampilkan nama warung
dan kedai serta nama pemiliknya.
Ketentuannya kerjasama ini adalah pihak warung dan kedai harus bekersama dalam
hal memasarkan produk Indomie.
Salah satu contoh pemasaran seperti ini adalah Spanduk Nama Burjo dengan tema
Indomie untuk setiap Burjo di Yogyakarta. Ini adalah strategi yang paling efektif yang
dijalankan oleh pihak PT. Indofood dan sampai saat ini strategi ini masih digunakan.
SARAN
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk selaku pemegang merk Indomie harus mengendalikan
biaya promosi seefisien dan seefektif mungkin agar tingkat penjualan tidak menurun,
namun juga tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak yang dapat menyebabkan
pemborosan perusahaan.
2. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan
3. Memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan
4. Melihat kebutuhan dari konsumen yang heterogen sehingga dapat mengetahui dengan
jelas kebutuhan dan keinginan konsumen sesuai karakteristiknya
5. Melakukan gebrakan yang luar biasa sehingga menjadi daya tarik konsumen terhadap
produk yang dipasarkan
6. Menerapkan harga yang kompetitif dengan produk milik kompetitor.

Anda mungkin juga menyukai