Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Saluran Kemih

(Wednesday, 20 June 2007) - Written by Administrator - Last Updated (Wednesday, 20 June 2007)

BAHAYA MENGINTAI DI TOILET UMUMAnyang-anyangan, atau rasa ingin kencing lagi usai berkemih, adalah salah
satu tanda infeksi saluran kencing. Banyak sekali diderita perempuan. Salah satu penyebabnya, menggunakan toilet
umum sembarangan!
Karena bentuknya yang khas, para wanita harus ekstra menjaga kebersihan organ kewanitaannya. Jika tidak, akan
menjadi lahan subur bagi kuman dan bakteri. Akan lebih parah jika bakteri tersebut menyerang saluran kemih atau
saluran kencing yang pada akhirnya menyebabkan penyakit infeksi saluran kemih.

Menurut dr. Sugi Suhandi Iskandar, SpOG, spsesialis kebidanan dan penyakit kandungan, infeksi saluran kemih (ISK)
merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih. Dalam hal ini, terkumpulnya bakteri lebih dari 10 ribu bakteri per
millimeter air seni.

Adapun bakteri atau kuman yang paling sering mengakibatkan ISK antara lain Escherichia coli atau E. coli, Klebsiella,
dan Pseudomonas. Di antara ketiganya, penyebab paling utama adalah E. coli yang ada di mana-mana, termasuk tinja
kita.

Infeksi bakteri ke saluran kemih ini ada yang bergejala dan ada yang tidak. Untuk ISK yang bergejala, Sugi menjelaskan,
gejala pada masing-masing orang tidak sama. Gejalanya antara lain :
- Sakit di perut bagian bawah, di atas tulang kemaluan
- Kencing sakit terutama pada akhir kencing
- Anyang-anyangan atau kencing tidak tuntas dan rasa masih ingin kencing lagi. Walaupun bila dicoba untuk berkemih
tidak ada air kemih yang keluar.
- Sering berkemih
- Jika infeksi sudah berlanjut jauh, bisa demam.

ISK yang tak bergejala terhitung lebih berbahaya, karena tanpa disadari, penyakit tersebut akan menggerogoti terus-
menerus. Jadi, orang yang bersangkutan terinfeksi tetapi dia tidak tahu dan biasanya malah menjadi kronis.

"Dari penderita ISK, menurut penelitian, kira-kira ada sekitar 10 persen yang tidak bergejala. Dalam hal ini penderita
tidak merasakan apa-apa. Mungkin gejalanya ada tetapi si orang tersebut menganggapnya sebagai gejala biasa. Untuk
yang tak bergejala ini baru diketahui setelah diperiksa melalui tes urin dimana urinnya banyak terdapat bakteri," terang
Sugi.

PEREMPUAN LEBIH RENTAN


Infeksi saluran kemih terdiri dari dua, ISK bagian atas dan bawah. ISK bagian bawah dinamakan sistitis. Jika menyerang
bagian atas, kuman menyebar lewat saluran kencing, ginjal, dan bahkan seluruh tubuh. Dalam hal ini bisa
mengakibatkan infeksi ginjal dan urosepsis. Jadi, ISK adalah sesuatu yang tak boleh dianggap remeh.

Menurut Sugi, dibandingkan pria, perempuan lebih rentan terinfeksi saluran kemih. Kenapa? Penyebabnya adalah
saluran uretra (saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek (sekitar
3-5 centi meter). Berbeda dengan uretra pria yang panjang, sepanjang penisnya, sehingga kuman sulit masuk. Berikut
faktor risiko yang membuat seseorang bisa terkena ISK.

a. Salah cebok. Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing, bisa memicu ISK. Apalagi
dengan cara cebok yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Cara cebok seperti ini sama saja menarik kotoran ke
daerah vagina atau saluran kencing.

b. Kebiasaan menahan kencing. Pada perempuan, jika menahan kencing, uretra jadi semakin pendek dan
memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing. Sedangkan pada pria, meski dia menahan kencing, uretranya
tetap panjang.

c. Tidak kencing sebelum melakukan hubungan seks. "Hal ini menyebabkan uretra penuh. Jika uretranya pendek,
terkena gesekan saat berhubungan seks, bisa menyebabkan kuman-kuman gampang terdorong masuk ke salurang
kencing dan mengakibatkan infeksi yang disebut sistitis," jelas Sugi. Hal ini banyak terjadi pada pasangan yang baru
menikah, karena itu disebut honeymooners cystitis. Keluhannya seperti kencing sakit dan anyang-anyangan.

d. Penyakit kelamin. Yaitu berhubungan seksual dengan orang yang punya penyakit kelamin seperti penyakit kencing
nanah. Hal ini akan menyebabkan infeksi pada uretra dan menghasilkan nanah. Karena itu disebut kencing nanah.
Kadang-kadang pada perempuan tidak terlihat gejalanya, tidak seperti pada pria. Pada pria, 3-4 hari setelah terkena
penyakit kelamin, gejalanya bisa terasa dan terlihat, seperti sakit dan mengeluarkan nanah. Karena itu, pria yang
terkena penyakit kelamin bisa cepat berobat.

e. Batu di daerah saluran kencing. Keberadaan batu di saluran kencing bisa menjadi fokus infeksi dan menyebabkan
infeksi berulang. "Misalnya ada infeksi berulang pada saluran kencing, kemungkinan disebabkan adanya infeksi di batu
http://www.bmf.litbang.depkes.go.id - www.bmf.litbang.depkes.go.id Powered by Mambo Open Source Generated: 14 March, 2010, 13:17
di saluran kencing. Batu tersebut terinfeksi dan bisa menjadi sumber infeksi dan sumber kuman," kata Sugi.

MENGINCAR IBU HAMIL

Perempuan yang sedang mengandung juga sering terserang ISK. Hal ini karena terjadi perubahan hormonal dan
perubahan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh menjadi lebih turun sehingga kuman-kuman mudah masuk dan lebih
mudah mengakibatkan infeksi. Karena itu, biasanya ibu hamil juga diminta periksa urin dan untuk diliat apakah
kemungkinan terkena ISK tanpa gejala.

Lantas, bagaimana dengan ibu hamil yang kencing berkali-kali? Apakah itu juga pertanda terkena ISK? "Kalau tidak
disertai rasa sakit atau anyang-anyangan, biasanya rasa ingin kencing itu disebabkan tekanan dari rahim saat
kehamilan. Rahim makin besar, kantung kencing pun makin tertekan," papar Sugi. Apalagi pada trimester terakhir
dimana kepala bayi sudah mulai menekan dan turun lagi. Kantung kencingnya makin kecil dan lebih sering kencing lagi
karena kapasitasnya sudah turun.

Namun, Sugi mengingatkan agar tetap waspada. "Untuk membedakan kencing sering yang disebabkan tekanan dan
kepala bayi dengan kencing yang diakibatkan ISK, bisa dengan tes urinologi yang bisa menjelaskan ada tidaknya bakteri
di pemeriksaan kencing."

Infeksi ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan dan janin. Harus dijaga betul agar jangan sampai terkena ISK. Jika
terlambat, ISK bisa menyebabkan penyumbatan pada saluran indung telur, kehamilan di luar kandungan, dan
sebagainya.

Jadi, jika ditemukan ISK sebaiknya harus cepat-cepat diobati sebelum berlanjut. "Sekarang banyak obat untuk ibu hamil
yang cukup aman. Bahkan dengan dosis tunggal," tambah Sugi.

KLOSET JONGKOK LEBIH AMAN


Agar terhindar dari ISK, Sugi menyarankan beberapa hal sebagai berikut.
- Menjaga kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing.
- Bersihkan organ intim dengan sabun karena dengan air saja tidak cukup. Gunakan sabun khusus dengan pH balanced
(seimbang). Jadi lebih bersih. "Jika pada situasi tertentu tidak ada sabun, ya, dengan air bersih."
- Jika kencing di toilet umum, sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada duduk. Toilet jongkok tidak menyentuh
langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya
sebaiknya bersihkan dulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu
dan cairan pembersih dudukan toilet.
Karena itu, gunakanlah fasilitas itu sehingga tidak tertular penyakit-penyakit yang bisa ditularkan akibat kontak dengan
toilet tersebut.
- Jangan cebok di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.
- Cebok yang benar, yaitu dari depan ke belakang. Bukan arah sebaliknya.
- Tidak menahan kencing. Kencinglah sebelum melakukan perjalanan jauh atau sebelum melakukan hubungan seks.
- Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seksual. Hal ini juga berlaku untuk pasangan Anda, sehingga kecil kemungkinan
tertular penyakit kelamin dan ISK. NOVA TERBARU
No. 1007 Thn. XVIII

http://www.bmf.litbang.depkes.go.id - www.bmf.litbang.depkes.go.id Powered by Mambo Open Source Generated: 14 March, 2010, 13:17

Anda mungkin juga menyukai