Anda di halaman 1dari 3

Tegangan Terukur

MN

AB 3X

(a)

MN (b)

0,5

No

(V)
Ke1

Ke

1,5

04

1,5

Arus Terukur (I)


Ke3

Ke

05

03

03

01

4,5

01

4
5

Rata-

Rata

Rata

(V)

(I)

Ke2

Ke

00

02

00

0,004

0,1

03

1
01

6
00

5
00

0,0023

0,43

0
00

0
05

3
1

0,0003

0,2

01

9
01

0
01

01

0,003

01

01

1
02

6
02

0
03

0,006

0,24

12

01

0
00

0
00

2
00

0,003

0,26

1
00

3
1

4
00

0,003

0,01

03

1
07

0,003

0,37

Rata-

15

01

0,12

21

01

1
1

27

00

6
00

6
00

0,04

10

11

33

01

01

2
01

4
06

6
00

0,006

0,27

11

14

42

01

01

3
02

7
00

1
06

0,006

0,29

12

17

51

01

1
00

1
01

7
02

0,003

0,15

13

20

60

01

01

6
05

2
05

7
02

0,006

0,44

Geolistrik ( Resistivity Meter )


Proses pengukuran dengan metode Geolistrik dilakukan pada hari Jumat, 07 Agustus
2015 oleh mahasisiwa yang dibagi dalam kelompok kecil sebanyak 4 kelompok, yang terdiri
dari 3 4 mahasiswa dan berlokasi di Bapelkes Cikarang. Sebelum dilakukan pengukuran

terlebih dahulu mahasiswa diberikan arahan dan metode oleh pembimbing praktikum dalam
melakukan pengukuran.
Pengukuran dimulai dari jarak 0,5-20. Adapun data hasil pengukuran yang diperoleh
dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 1.
Data hasil pengukuran Geolistrik di lapangan

Tabel diatas meunukkan data hasil pengukuran, data tegangan terukur dan urus teukur dari
pengukuran geolistrik.
Setelah data hasil pengukuran di peroleh, kemudian data di olah dengan menggunakan
aplikasi IPI2WIN. Dalam mengolah data dengan aplikasi IPI2WIN data yang diperlukan
yakni Tegangan Terukur (V) dan Arus Terukur (I) beserta rata rata dari masing masing
nilai tersebut. Nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi IPI2WIN sesuai dengan
konfigurasi yang dipilih yakini Konfigurasi Wenner. Setelah dimasukkan nilai yang
diperoleh, maka hasil perhitungan Pa akan diperoleh secara otomatis.

GAMBAR INPUT
Gambar hasil input data pada program IPI2WIN.
Gambar diatas menujukkan tampilan input data pada aplikasi IP2WIN. Tabel bagian
kanan adalah tampilan data dalam bentuk koordinat 2 dimensi. Bagian kiri menunjukkan
jarak antar elektroda, sedangkan sumbu tegak menujukkan resisitivitas (Pa) pada tiap
pengukuran a.
Titik titik yang dihasilkan akan membentuk kurva seperti ditunjukkan pada gambar
diatas.data awal pengukuran yang diperoleh ternyata meiliki berbagai penyimpangan yang

cukup tinggi sehingga membuat kurva tidak mulus. Karena banyak data yang menyimpang
ini maka error data yang diperoleh sangat tinggi yakni 160% dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai